Anda di halaman 1dari 6

1.

yaitu suatu proses yang tak pernah berakhir yang biasa dilakukan oleh saintis dengan
tujuan untuk mengkonstruksi pengetahuan tentang bagaimana dunia kita bekerja, dan
selanjutnya menjelaskan, memprediksi, dan bisa juga mengontrol fenomena (gejala).
Ada tiga unsur utama dalam sainsing, yaitu : (1) Sikap dan proses yang ilmiah, (2) Produk
yang ilmiah, dan (3) Penyelidikan (investigasi) gejala alamiah. Ketiga unsur ini saling
berkaitan dan merupakan suatu siklus, seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut
ini.

2. Ada tujuh komponen yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu observasi ilmiah,
yaitu : (1) Rencana (Plan). Gunakan suatu rencana untuk membimbing observasi
sehingga anda tidak kehilangan hal penting atau mengulang observasi yang tak
diperlukan., (2) Penginderaan. Gunakan semua indera yang diperlukan termasuk
instrumen yang menunjang penginderaan tersebut dalam mengumpulkan informasi yang
ekstensif dan jelas., (3) Pertanyaan (Questions). Upayakan dan pelihara suatu pikiran
terbuka sementara melakukan observasi; fokuskan pada ketidakcocokan yang dihadapi,
munculkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada observasi baru dan pada inf
ormasi baru, (4) Pengukuran (Measurement). Lakukan pengukuran variabel penting
untuk melengkapi pengamatan kualitatif bila hal itu diperlukan, (5). Persamaan dan
Perbedaan (Similarities and Differences). Identifikasi persamaan dan perbedaan antar
objek dan objek-objek lainnya yang dapat dibandingkan, (6) Pengubahan (Changes).
Amati hakekat pengubahan yang menarik yang dilakukan atau terjadi pada objek atau
sistem. (7). Komunikasi (Communication). Laporkan pengamatan yang dilakukan secara
jelas, gunakan deskripsi verbal, chart, diagram, gambar, dan metode lainnya yang
diperlukan.

3. Ada tiga tipe variabel penting dalam penyelidikan ilmiah, yaitu : (1) Variabel manipulasi
(juga disebut variabel tak bergantung (independent variable) adalah variabel yang oleh
eksperimenter sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu penyelidikan; (2) Variabel
respons (juga disebut variabel tergantung) adalah variabel yang berubah dalam suatu
penyelidikan mengikuti atau merespons perubahan-perubahan dalam variabel yang
dimanipulasi; (3) Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan atau
konstan atau tak diubah dalam suatu penyelidikan.

4. Langkah-langkah metode ilmiah


langkah-langkah yang tepat akan dijelaskan agak berbeda, namun berikut ini adalah
pedoman umum yang baik tentang bagaimana metode ilmiah sering diterapkan .
Mengajukan pertanyaan - menentukan suatu fenomena alam atau kelompok fenomena
yang Anda ingin tahu dan ingin jelaskan atau pelajari lebih lanjut tentang fenomena
tersebut, kemudian mengajukan pertanyaan yang spesifik yang tertuju pada apa yang
Anda cari.
Menyelidiki topik - langkah ini mencakup belajar sebanyak yang Anda bisa tentang
fenomena, termasuk mempelajari penelitian sebelumnya dari orang lain dalam bidang
serupa.
Merumuskan hipotesis - menggunakan pengetahuan yang telah Anda peroleh,
merumuskan hipotesis tentang sebab akibat dari fenomena, atau hubungan fenomena
dengan beberapa fenomena lainnya.
Menguji hipotesis - merencanakan dan melaksanakan prosedur untuk menguji hipotesis
(suatu percobaan) dengan mengumpulkan data.
Menganalisis data – m enggunakan analisa matematis yang tepat untuk melihat apakah
hasil percobaan mendukung atau menolak hipotesis .
5. Langkah2 proses pemb. Pendekatan ilmiah
 Langkah pertama pada scientific approach adalah observing (mengamati). Siswa
mengamati obyek yang akan dipelajari. Kegiatan belajarnya adalah membaca,
mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang
dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam hal ini guru menyajikan perangkat pembelajaran berupa media
pembelajaran. dalam kegitan mengamati, guru menyajikan video, gambar,
miniature, tayangan, atau obyek asli. Siswa bisa diajak untuk bereksplorasi
mengenai obyek yang akan dipelajarai.
 Langkah kedua pada scientific appraoach adalah questioning (menanya).
Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.. Pada kegiatan pembelajaran ini siswa melakukan
pembelajaran bertanya. Siswa yang pandai dan cerdas akan bertanya atau
menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari teman.
 Langkah ketiga pada scientific approach adalah associating(menalar/mengolah
informasi). Kegiatan belajarnya adalah pertama, mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi;
kedua, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan. Pada kegiatan ini siswa akan menalar yaitu menghubungkan apa
yang sedang dipelajari dengan apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. pada
kegiatan ini siswa berlatih menerapkan apa yang dipelajari sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
 Langkah ke empat pada scientific approach adalah experimenting (mencoba).
Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi/eksperimen. Kegiatan
belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku
teks, mengamati objek/kejadian/ aktivitas, wawancara dengan nara sumber.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Pada
langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktekkan
apa yang dipelajari.
 Langkah ke lima pada scientific approach adalah networking (membentuk
jejaring). Networking adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring pada
kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi
yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan
jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pada
tahapan ini siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai apa yang
telah dipelajari sementara siswa lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa
berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan tentang materi presentasi. Guru
berfungsi sebgai fasilitator tentang kegiatan ini. Dalam kegiatan ini semua siswa
secara proporsional akan mendapatkan kewajiban dan hak yang sama. Siswa
akan terlatih untuk menjadi narasumber, menjadi orang yang akanterlatih
sehingga menjadi pribadi yang mandiri., dan pribadi yang bisa dipercaya. Semua
kegiatan pembelajan akan kembali kepada pencapaian ranah pembelajaran yaitu
ranah sikap, ranah kognitif dan ranah ketrampilan.
6. Langkah Umum yang Banyak Digunakan tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri.

1) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsive. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahapan orientasi:
 Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh
siswa
 Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan
 Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.
2) Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah yang membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka-teki. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah, diantaranya:
 Masalah hendaklah dirumuskan sendiri oleh siswa
 Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti.
 Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
lebih dahulu oleh siswa.
3) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.
Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya.
4) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan
data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
5) Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
7. Secara umum ada lima tahapan langkah dalam melaksanakan praktek/percobaan di
laboratorium sebagai suatu kegiatan ilmiah. Sebagai suatu kegiatan menyelidiki atau
inquiry, Eugenia Etkina, dan kawan-kawan(2008), mengemukakan lima tahapan langkah
kegiatan tersebut,yaitu :
1. Observasi& Identifikasi
2. Eksperimentasi
3. Generalisasi.
4. Pembuktian (Verifikasi).
5. Komunikasi.
8.

Anda mungkin juga menyukai