Anda di halaman 1dari 3

PROYEK PEMBANGUNAN WADUK BENDO KAB PONOROGO

Sumber : Dokumentasi Wijaya-Hutama-Nindya KSO, 2018

I. DATA PROYEK

NAMA PROYEK : PEMBANGUNAN WADUK BENDO DI KAB. PONOROG (MULTI YEARS CONTRACT)

LOKASI : DUSUN BENDO, DESA NGINDENG, KEC. SAWOO, KAB. PONOROGO – JAWA TIMUR

PEMILIK : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PEMBANGUNAN BENDUNGAN 1

KONSULTAN : PT. RAYA KONSULT - PT.DDC CONSULTANS – PT.INAKKO INTERNASIONAL, KONSULINDO – PT.TUAH AGUNG ANUGRAH KSO

KONTRAKTOR : WIJAYA KARYA - HUTAMA KARYA - NINDYA KARYA, KSO

NO. / TGL. KONTRAK : HK.02.03-An/PPK.PB/Bendo/09, TGL. 02 SEPTEMBER 2013

AMANDEMEN XI : HK 02 03 -An/PPK.Bend. I/Bendo/AMD 11/01, TGL 31 JULI 2017

HARGA BORONGAN : Rp. 644.912.889.000,- ( AMANDEMEN XI )

- PT. Wijaya Karya : Rp. 216.690.730.896,- ( 33,60 % )

- PT. Hutama Karya : Rp. 215.400.905.117,- ( 33,40 % )

- PT. Nindya Karya : Rp. 212.821.253.558,- ( 33,00 % )

WAKTU PELAKSANAAN : 2.190 HARI KALENDER ( 02 SEPTEMBER 2013 S/D 31 AGUSTUS 2019 )

MASA PEMELIHARAAN : 12 (DUA BELAS) BULAN

SUMBER DANA : APBN TAHUN ANGGARAN 2013 S/D 2019

II. DISKRIPSI PROYEK


2.1. Waduk
Luas daerah aliran : 120,63 km2
Luas permukaan waduk : 1,85 km2 pada MAT
Muka Air Tinggi (MAT) : EL. 218.600 m
Muka Air Rendah (MAR) : EL. 188.000 m
Muka Air Banjir (MAB) : EL. 220.89 m
Kapasitas waduk bruto : 44,197 x 106 m3
Kapasitas waduk aktif : 35,805 x 106 m3

2.2. Bendungan
Tipe bendungan : Zona urugan batu dengan inti tegak
Elevasi puncak : EL. 225.82 m
Tinggi bendungan : 88 m
Panjang puncak : 311,90 m
Volume timbunan : 3,543 juta m3
2.3. Pelimpah
Banjir rencana : (1,000 year probable flood)
Peak inflow : 649 m3/s
Type : Pelimpah samping tanpa pintu, saluran luncur terbuka
Panjang pelimpah : 348 m
Kapasitas rencana : 472 m3/s

2.4. Terowongan Pengelak


Tipe : Terowong Tipe Modifikasi Tapal Kuda
Diameter Dalam : 5,5 m
Panjang : 453,0 m
Elevasi Dasar Inlet : El. +151,00 m
Elevasi Dasar Outlet : El. +144,00 m
Kemiringan Terowong : 1 : 0,01
Debit Banjir Rencana Q25 : 289,79 m3/detik
Debit Banjir Outflow Q25 : 254,80 m3/detik
Elevasi Banjir Q25 : El. +161,72 m

III. GAMBARAN UMUM


Lokasi Waduk Bendo terletak di Sungai Kali Keyang atau juga dikenal dengan nama Kali Ngindeng di Dusun Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan
Sawo, Kabupaten Ponorogo. Rencana bendungan bendo ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan daerah Kabupaten Ponorogo
yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya air. Pengembangan ini untuk memenuhi berbagai keperluan masyarakat, seperti penyediaan
air irigasi, air baku domestik dan industri serta pengendalian banjir.

IV. METODE KERJA


Pada tugas ini akan dijelaskan khusus pada ruang lingkup metode pelaksanaan pekerjaan terowongan pengelak, sebagai berikut :
4.1. Pekerjaan penggalian dan urugan kembali
a. Pembersihan
b. Pengupasan
c. Galian tanah biasa
d. Galian Batu Keras (Peledakan) :
 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan Pengeboran (Drilling) untuk Blasting
 Charging dan Blasting
 Ventilating Scaling dan Mapping
 Mucking dan Hauling

4.2. Pekerjaan pemboran dan grouting


a. Consolidation Grouting
 Setting peralatan pemboran pada titik pemboran awal.
 Pemboran dilakukan pada titik primer lalu dilanjutkan titik sekunder dan selanjutnya tersier.
 Pemboran untuk batuan yang tidak mudah rusak oleh air, boleh menggunakan air.
 Pada titik primer, sekunder maupun tersier pemboran menggunakan sistem non coring.
 Pemboran dimulai dari kedalaman 0 – 5 m, lalu dilakukan pencucian lubang bor dan selanjutnya dilakukan pengujian water test dan
grouting.
 Pada titik primer, sekunder dan tersier pengujian water pressure test dilakukan sekali dengan tekanan maksimum
 Setelah mendapatkan nilai lugeon/permeabilitas dari pengujian water pressure test maka dilanjutkan dengan grouting.
 Grouting dinyatakan selesai jika kuantitas campuran yang diinjeksi telah menunjukkan 0,2 liter/menit/meter pada tekanan maksimum
yang diizinkan selama 20 menit.
 Apabila dalam pelaksanaan pada campuran 1:1 tercapai tekanan maksimum belum tercapai dengan volume 2000 liter, maka grouting
dihentikan selama 8 jam dan dilanjutkan kembali dengan campuran 1:1 sampai tekanan maksimum tercapai dana kuantitas yang
diinjeksi 0,2 liter/menit/meter pada tekanan maksimum yang diizinkan selama 20 menit tercapai.
 Lubang bor selanjutnya di tutup dengan mortar.
 Setelah grouting selesai dilanjutkan pemboran kedalaman 5 – 10 m, lalu ikuti langkah 2 – 11, dan dilanjutkan kedalaman berikutnya
dan diulang langkah 4 – 15 sampai kedalaman rencana tercapai.

b. Curtain Grouting
 Tahap Persiapan, yang meliputi persiapan tenaga, mesin, mess dan peralatan pendukung lainnya, serta melakukan orientasi lapangan
untuk pengesetan alat-alatnya.
 Setting peralatan pemboran pada titik pemboran awal.
 Pemboran dilakukan pada titik primer/pilot lalu dilanjutkan titik sekunder dan selanjutnya tersier.
 Pemboran pada titik pilot dilakukan dengan cara coring, dengan diameter minimum coring 50 mm.
 Pemboran coring dapat menggunakan single core barrel ataupun dengan double core barrel tergantung kondisi di lapangan.
 Pemboran untuk batuan yang tidak mudah rusak oleh air, boleh menggunakan air.
Hasil coring selanjutnya dimasukkan kedalam core box yang dilengkapi dengan keterangan kedalaman, nama proyek, tanggal pemboran,
nomor titik, foto dan selanjutnya di deskripsi oleh geologist
 Pada titik primer, sekunder maupun tersier pemboran menggunakan sistem non coring.
 Pemboran dimulai dari kedalaman 0 – 5 m, lalu dilakukan pencucian lubang bor dan selanjutnya dilakukan pengujian water test dan
grouting.
 Pada pilot hole dan check hole pemboran dilakukan dengan cara coring dan pengujian water pressure test

Anda mungkin juga menyukai