Anda di halaman 1dari 19

TUGAS NANOMATERIAL LANJUT

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIBRID NANOKOMPOSIT Ag-


ZnO UNTUK APLIKASI SELEKTIVITAS SENSOR

DISUSUN OLEH:

KEYMAN 16/403601/PPA/05118
DINA FITRIANA 17/418559/PPA/05343
MAULIDIA FA’IZZAH 17/418579/PPA/05363
SITI AISAH 17/418596/PPA/05380

PROGRAM STUDI S2 ILMU KIMIA


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
I. JUDUL
Sintesis dan Karakterisasi Hibrid Nanokomposit Ag-ZnO untuk Aplikasi
Selektivitas Sensor

II. TUJUAN
1. Melakukan sintesis nanoflowers ZnO dan nanopartikel Ag.
2. Melakukan preparasi serbuk hibrid nanokomposit Ag-ZnO.
3. Mengidentifikasi struktur, mikrostruktur, komposisi kimia, dan sifat
optis dari hibrid nanokomposit Ag-ZnO.

III. CARA KERJA


Bahan:

ZnO, heksametilen tetramina, perak nitrat (AgNO 3), asam galat,


asam klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), akuades.

Metode:
1. Sintesis Nanoflowers ZnO
Nanoflowers ZnO disintesis menggunakan metode hidrotermal
pada suhu 130 °C selama 8 jam, kemudian [Zn(NO3)2.6H2O] dan
heksametilen tetramina dilarutkan dalam akuades dan diaduk pada suhu
ruang selama 10 menit, lalu dimasukkan ke autoklaf. Endapan disaring
dan dicuci dengan akuades beberapa kali untuk menghilangkan ion
nitrat. Hasilnya dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C, 80 °C, dan
300 °C selama 1, 2, dan 3 jam untuk menghilangkan residu organik dan
kontaminan.

2. Sintesis Nanopartikel Ag
Nanopartikel Ag (AgNPs) disintesis menggunakan asam galat
yang ramah lingkungan. Perak nitrat ditambahkan ke dalam larutan asam
galat pada suasana asam yaitu dengan ditambah HCl. Larutan
disonifikasi pada suhu ruang selama 1 jam sehingga menghasilkan
yielding AgNO3.
Dari spektrofotometer UV akan diperoleh puncak plasmon Ag
pada daerah sekitar 420-460 nm yang akan mengkonfirmasi adanya
AgNPs. Gambar SEM akan menunjukkan pembentukan AgNPs dengan
ukuran yang berkisar antara 30-60 nm.

3. Preparasi Serbuk Hibrid Nanokomposit Ag-ZnO


Terdapat dua proses untuk memproduksi hibrid nanostruktur Ag-
ZnO dengan variasi AgNPs. Langkah pertama, AgNPs dipreparasi
dengan sonikasi pada temperatur ambient (22 °C), prekusor nanoflowers
Zn ditambahkan pada kondisi pH asam untuk meningkatkan kelarutan.
Zink oksida hampir tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam asam
(HCl).
Langkah kedua, ZnO dilarutkan ke dalam larutan koloidal untuk
treatment NaOH. Karena ZnO merupakan oksida amfoter, sehingga
bereaksi dengan asam dan basa. Sampel kontrol ZnO tanpa AgNPs juga
dipreparasi sebagai pembanding.

4. Analisis Mikrostruktur, Optik, dan Ikatan Kimia Nanokomposit


Ag- ZnO
Struktur kristal dari nanostruktur ZnO dan hibrid nanokomposit
Ag-ZnO dikarakterisasi menggunakan XRD dengan radiasi Cu-Kα 1
1.54178 Å pada range 20-80° dengan laju scanning 2°/min.
Mikrostruktur hibrid serbuk Ag-ZnO diidentifikasi dengan FE-
SEM, HR-TEM, EDS-mapping, SAED. PL diukur pada suhu ruang
melalui eksitasi laser He-Cd dengan panjang gelombang 325 nm.
Spektrofotometer fluoresensi digunakan untuk mengevaluasi
mikrostrukur yang paling optimal terkait selektivitasnya.

Karakterisasi:
1. XRD
Karakterisasi menggunakan XRD diharapkan akan memberikan
informasi tentang informasi kristal dari material nanokomposit, serta
untuk menganalisis adanya kemungkinan ketidakmurnian senyawa yang
dilihat dari puncak difraktogram XRD yang muncul, sehingga akan
diketahui struktur kristal dari nanostruktur ZnO dan hibrid
nanokomposit Ag-ZnO.

2. Photoluminescence (PL)
Karakterisasi menggunakan fotoluminesensi diharapkan akan
memberikan informasi tentang spektra emisi. Spektra emisi tersebut
akan memberikan informasi mengenai kerusakan struktur nanokomposit
yang bisa disebabkan karena kehilangan oksigen, zink, dan sebagainya
serta digunakan untuk mengidentifikasi sifat optis dari struktur hibrid
nanokomposit Ag-ZnO.

3. Spektrofotometer fluoresensi
Karakterisasi menggunakan spektrofotometer fluorosensi akan
memberikan informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi
mikrostruktur yang paling optimal selektivitasnya terhadap aktivitas
sensor.

4. High Resolution-Transmission Electron Microscopy (HR-TEM)


Karakterisasi menggunakan HR-TEM diharapkan akan memberikan
informasi yang digunakan untuk menentukan ukuran nanopartikel dan
distribusi ukuran partikelnya.

5. Scanning Electron Microscopy (SEM)


Karakterisasi menggunakan SEM diharapkan akan memberikan
informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi morfologi
mikrostruktur hibrid serbuk Ag-ZnO.

6. Energy Dispersive X-Ray Spectrometry Mapping (EDS-mapping)


Karakterisasi menggunakan EDS-mapping diharapkan akan memberikan
informasi yang digunakan untuk identifikasi komposisi dari
nanokomposit Ag-ZnO dan beberapa nanopartikel Ag terikat pada
mikrostruktur ZnO.

7. Selected Area Electron Diffraction (SAED)


Karakterisasi menggunakan SAED diharapkan akan memberikan
informasi informasi tentang kristalinitas nanokomposit. Apakah
nanokomposit berbentuk amorf (berpola seperti cincin panjang ),
kristalin ( berpola seperti titik-titik bersifat terang ) atau
polinanokristalin (berpola seperti titik-titik kecil yang membentuk
cincin) yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi struktur kristal
dan kerusakan kristal (crystal defects) dari hibrid nanokomposit Ag-
ZnO.

IV. DASAR TEORI

Nanopartikel merupakan nanoteknologi yang perkembangannya


sangat cepat sejak tahun 2000. Hal ini disebabkan oleh manfaat dan
dampaknya yang sangat luas dalam kehidupan manusia Manfaat dan
aplikasi nanopartikel berkembang di berbagai bidang, antara lain di bidang
lingkungan, biomedis, perawatan, kesehatan, pertanian dan pangan, tekstil,
industri, elektronikda, serta energi (Tsuzuki, 2009).

Menurut Volnianska, et al (2009) dan Ding, et al ( 2015)


Pemanfaatan nanopartikel logam mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Logam yang banyak dikembangkan menjadi nanopartikel adalah Ag
(perak), Pt (platina) , Pd (paladium) dan Au (emas). Nanopartikel perak
adalah salah satu nanopartikel yang banyak digunakan. Perak (Ag) adalah
material yang biokompatibel dan murah, mampu berfungsi sebagai katalis
untuk mengakselerasi proses kemisorpsi logam oksida karena energi ionisasi
Ag yang mampu meningkatkan kemampuan sensor nanomaterial ZnO
terdoping Ag atau thin film.

Nanopartikel Ag merupakan nanopartikel yang sering digunakan


sebagai pereaksi untuk mendeteksi biomolekul dan ion logam karena
nanopartikel Ag memiliki sifat permukaan plasmon resonance yang baik,
sifat optis yang baik, dan memiliki koefisien ekstensi yang tinggi.
Modifikasi permukaan nanopartikel sangat penting untuk meningkatkan
stabilitas dan kepekaan selektivitas dari nanopartikel (Li, et al., 2009).

Nanopartikel Ag memiliki sifat yang dapat digunakan sebagai


pendeteksi sehingga nanopartikel Ag dapat digunakan sebagai basis dari
pembuatan elemen sensor. Selain Ag, dapat juga digunakan nanopartikel
logam mulia karena memiliki koefisien ekstingsi yang sangat aktif dan sifat
optis yang bergantung pada ukuran dan bentuk partikel, konstanta dielektrik
medium, komposisi dan jarak antar partikel. Inkorporasi nanopartikel Ag
atau aktivasi ZnO nanorod dengan nanopartikel Ag atau nanokomposit ZnO
termodifikasi Ag telah dipelajari oleh Bian , et al ( 2012) , Pauporte, et al
(2015) dan Feng, et al (2016) selama 1 dekade terakhir untuk aplikasi sensor
atau optoelektronik.

Material dengan struktur nano dan hibrid nanokomposit memiliki


perhatian yang signifikan atas sifat dan fungsionalitasnya. Material
nanokomposit seperti logam oksida atau oksida-oksida dengan zink-oksida
yang merupakan material biokompatibel dapat dimanfaatkan dalam
berbagai bidang aplikasi seperti dibidang solar sel dan sensor kimia. ZnO
memiliki bandgap yang lebar, kestabilan termodinamika, dan struktur
wurtzite pada temperature ambien. ZnO adalah salah satu bahan dasar yang
paling penting untuk sensor. Kemampuan optoelektronik dari layer ZnO dan
nanokomposit Zn-O juga mampu digunakan sebagai semikonduktor yang
baik (Lorenz, et al., 2016).

V. PREDIKSI HASIL
1. Analisis Struktur, Mikrostruktur, dan Komposisi Kimia
Pola difraksi sinar dari analisis XRD diharapkan dapat
memberikan informasi menganai sifat struktur dan kristalinitas dari
nanoflowers ZnO, serta sintesis hibrid nanokomposit Ag-ZnO dengan
variasi konsentrasi nanopartikel Ag. Perkiraan pola difraksi yang
muncul ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1. Pola XRD dari
nanoflowers
ZnO dan hibrid
nanokomposit
Ag- ZnO dengan
variasi nanopartikel
Ag

Berdasarkan pola difraksi XRD seperti pada Gambar 1, dapat


diidentifikasi sifat kristalinitas nanoflowers ZnO. Berdasarkan pola
difraksi sinar XRD,juga dapat diidentifikasi intensitas puncak
nanopartikel Ag. Peningkatan intensitas akan sebanding dengan
meningkatnya konsentrasi Ag dalam kristal ZnO. Sementara apabila,
intensitas puncak dari kristalinitas ZnO menjadi menurun,
mengindikasikan terjadinya pembentukan campuran struktur kristalin
dan amorf dari nanokomposit Ag-ZnO, Dari pola difraksi XRD juga
dapat ditentukan keberadaan pengotor dengan kemunculan puncak-
puncak yang mengindiaksikan keberadaan pengotor.

Analisis dengan SEM diharapkan dapat memberikan gambaran


berupa citra morfologi dari mikrostruktur nanoflowers ZnO, sementara
itu TEM dan SAED diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
mikrostruktur nanoflowers ZnO dan nanorods ZnO (sebagai kontrol).
Disamping itu, karakterisasi dengan SEM, TEM, dan SAED diharapkan
pula dapat memberikan informasi citra morfologi dari mikrostruktur
hibrid nanokomposit Ag-ZnO setelah dilakukan perlakuan dengan
berbagai variasi nanopartikel Ag, yaitu ZnO:Ag1, ZnO:Ag2, ZnO:Ag3,
dan ZnO:Ag4. Perkiraan hasil analisis menggunakan instrumen SEM,
TEM, dan SAED ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Prediksi hasil analisis mikrostruktur nanoflowers ZnO, (a)


SEM dengan perbesaran gambar (b) the bright field TEM
image dari nanoflowers, (c) the bright field TEM image dari
cleaved nanorods ZnO.
Gambar 3. Analisis mikrostruktural dari hibrid Ag-ZnO: SEM dari (a)
ZnO:Ag1, (b) ZnO:Ag2, (c) ZnO:Ag3, (d) ZnO:Ag4; the bright
field TEM image dari (e) ZnO:Ag1, (f) ZnO:Ag2, (g) ZnO:Ag3,
(h) ZnO:Ag4; Pola SAED (i) ZnO:Ag1, (j) ZnO:Ag2, (k)
ZnO:Ag3, (l) ZnO:Ag4.

Berdasarkan pola SAED dan magnified HR-TEM dari cleaved


ZnO single nanorod, dapat ditentukan adanya kerusakan dan dislokasi
struktur. Berdasarkan HR-TEM, akan diketuahui ukuran kisi
interplanar, yang akan menunjukkan bidang ZnO. Jika nanoflowers
ZnO tidak menunjukkan adanya kesalahan visible dan/atau distorsi,
berarti nanoflowers ZnO memiliki sisi kisi yang seragam. Analisis
mikrostruktur nanoflowers ZnO akan mampu menunjukkan adanya
kerusakan struktur pada skala atomik.

Karakterisasi dengan EDS-mapping diharapkan dapat dilakukan


untuk identifikasi komposisi dari nanokomposit Ag-ZnO dan beberapa
nanopartikel Ag terikat pada mikrostruktur ZnO. Lebih lanjut, EDS-
mapping juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pola
distribusi dari hibrid nanokomposit Ag-ZnO pada berbagai variasi
nanopartikel Ag. Perkiraan hasil analisis EDS-mapping ditunjukkan
pada Gambar 4.
Gambar 4. Prediksi hasil pola EDS mapping dari hibrid nanokomposit
Ag-ZnO, (a) ZnO:Ag1, (b) ZnO:Ag2, (c) ZnO:Ag3, (d)
ZnO:Ag4

Penentuan komposisi kimia dari hibrid nanokomposit Ag-ZnO


diharapkan pula dapat memberikan analisis hubungan variasi
nanopartikel Ag (komposisi kimia Ag dalam ZnO:Ag1, ZnO:Ag2,
ZnO:Ag3, dan ZnO:Ag4) terhadap komposisi unsur Zn dan O
Pola distribusi unsur Zn dan O yang lebih lebar daripada Ag,
mengindikasikan bahwa Ag secara sempurna telah terenkapsulasi oleh
kisi ZnO. Distribusi unsur Zn, O, dan Ag dengan dispersivitas yang
tinggi akan menunjukkan bahwa tidak ada pengotor pada nanokomposit
pada semua material nanokomposit yang disintesis. Berdasarkan hasil
tersebut, maka material hibrid nanokomposit Ag-ZnO dengan struktur
polikristalin telah sukses disintesis secara hidrotermal.

2. Sifat Optis Serbuk Ag-ZnO


Sifat optis dari struktur nanohibrid Ag-ZnO diharapkan dapat
dipelajari dengan spektra Fotoluminesensi (PL). Teknik fluorosensi
diharapkan dapat digunakan untuk menginvestigasi fungsionalitas dan
selektivitas hibrid nanokompost Ag-ZnO disebabkan sensitivitas dan
versatilitasnya untuk aplikasi sensor. Spektra PL ditunjukkan pada
Gambar 5. Dan spektra fluorosensi ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 5. Spektra PL hibrid nanokomposit Ag-ZnO

Gambar 6. Spektra Fluorescence hibrid nanokomposit Ag-ZnO


Berdasarkan Gambar 4, akan diketahui representasi dari intensitas

IDLE
emisi DLE/NBE ( ) yang merupakan parameter yang penting
INBE
dalam spektra PL. Penurunan rasio menandakan kenaikan konsentrasi
Ag. Setelah inkorporasi akan terlihat adanya penurunan intensitas
puncak UV dan kenaikan intensitas puncak NBE. Penurunan intensitas
puncak NBE dan DLE berhubungan dengan kenaikan konsentrasi
nanopartikel Ag. Dengan menaikkan konsentrasi Ag sampel
(ZnO:Ag2), puncak NBE akan menghilang seluruhnya dikarenakan
peningkatan kerusakan, disebabkan kehilangan oksigen dan zink atau
karena konsentransi Ag melebihi ZnO.
Puncak PL pada 480 nm ini mengindikasikan puncak yang paling
optimal untuk deteksi sensor. Teknik fluorosensi digunakan untuk
menginvestigasi fungsionalitas dan selektivitas hibrid nanokompost Ag-
ZnO disebabkan sensitivitas dan versatilitasnya untuk aplikasi sensor.
Berdasarkan Gambar 5. Akan diketahui kerusakan emisi
ZnO dan aktivasi struktur ZnO. Sehingga akan dapat disimpulkan
berapa perbandingan konsentrasi nanopartikel Ag terembankan dan
atau termodifikasi mikrostruktur ZnO yang paling sesuai untuk
pendekatan sintesis yang ramah lingkungan yang efisien dan merupakan
material nanokomposit yang selektif biokompatibel.

VI. DISKUSI
1. Proses Sintesis Hibrid Nanokomposit Ag-ZnO
Proses sintesis nanomaterial berupa hibrid nanokomposit Ag-ZnO
dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan bottom up, dimana
pada proses ini material disusun berdasarkan beberapa atom atau
molekul yang dapat berinteraksi satu sama lain melalui ikatan kovalen,
ionik, hidrogen, ikatan logam, kemudian menjadi nanomaterial. Metode
ini merupakan proses sintesis nanopartikel secara kimia dengan
melibatkan reaksi kimia dari sejumlah material awal (precursor)
sehingga dihasilkan material lain yang berukuran nanometer.
2. Analisis Struktur, Mikrostruktur, dan Komposisi Kimia
Tujuan dari analisis mikrostruktur nanoflowers ZnO adalah untuk
mengkonfirmasi kualitas nanoflower ZnO yang dibuat secara
hidrotermal dengan mengamati ada atau tidak adanya kerusakan
struktur pada skala atomik. Mikrostruktur hibrid serbuk Ag-ZnO
diidentifikasi dengan FE-SEM, HR-TEM, EDS-mapping, dan SAED.
Berdasarkan pola difraksi XRD, dapat diidentifikasi sifat
kristalinitas nanoflowers ZnO dengan cara menyesuaikan pola difraksi
dengan data JCPDS no.36-1451. Data difraksi digunakan pula dalam
identifikasi penentuan munculnya puncak nanopartikel Ag pada
nanoflowers ZnO serta menganalisis intensitas puncak yang dihasilkan
pada berbagai variasi nanopartikel Ag dalam kristal ZnO yaitu pada
ZnO:Ag1, ZnO:Ag2, ZnO:Ag3, dan ZnO:A4 . Selain itu, dapat dilihat
pula kristalinitas ZnO dari berbagai variasi Ag.
Sementara itu, berdasarkan analisis EDS mapping, jika distribusi
unsur Zn, O, dan Ag dengan dispersivitas yang tinggi menunjukkan
bahwa tidak ada pengotor pada nanokomposit yang disintesis. Selain
itu, enkapsulasi Ag oleh kisi ZnO dapat diketahui pula dengan melihat
pola distribusi masing-masing unsur pada analisis EDS mapping.
Perbandingan metode sintesis yang akan dilakukan dengan metode
sebelumnya disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan metode sintesis nanoparikel Ag-ZnO
No Sifat Nanomaterial Ag-ZnO Metode Preparasi
1. Nanopartikel Ag pada thin film ZnO Teknik sputtering
2. Ag-doped nanopartikel ZnO Difabrikasi pada suhu 400 °C
3. Nanowires ZnO:Ag Deposisi elektrokimia
4. Nanopartikel Ag pada matriks kertas Sintesis nanopartikel Ag secara in
yang tersusun fiber keramik situ
5. Nanopartikel Ag dan ZnO Metode biosintesis
6. Partikel nanokomposit Ag-ZnO Radiasi microwave
7. Nanopartikel ZnO dengan variasi jumlah ZnO:Ag dikalsinasi pada 600 °C
ion Ag selama 8 jam
8. Nanopartikel ZnO doped Ag pada Presipitasi alkali pada T ruang
variasi konsentrasi
9. Nanopartikel Ag diembankan pada Tekanan tinggi (40 Pa) dengan teknik
matriks ZnO sputtering
10 Nanoflowers ZnO dengan variasi Suhu ruang dengan asam gallat
. nanopartikel Ag sebagai reducing agent

Berbagai metode sintesis untuk pembuatan Ag-ZnO telah


dilaporkan, namun kebanyakan metode memiliki keterbatasan untuk
tujuan penelitian dikarenakan dibutuhkan tekanan dan suhu yang tinggi,
peralatan yang mahal, reagen yang toksik, dan waktu reaksi yang lama.
Pada penelitian ini, sintesis akan dilakukan pada temperatur
ruang dimana hal ini dimungkinkan dapat dikembangkan untuk
preparasi nanopartikel Ag yang diembankan pada matriks ZnO agar
metode yang digunakan lebih hijau (green synthesis approach).
Pada sintesis ini dipilih asam galat sebagai agen pereduksi
(biocompatible reducing agent) pada materialisasi nanopartikel Ag pada
matriks ZnO atau pada permukaan ZnO. Struktur asam galat terdiri dari
cincin aromatis dengan tiga gugus hidroksi dan gugus karboksil yang
terikat. Gugus hidroksi dapat membentuk kelat dengan ion logam
membentuk cincin kelat beranggota lima dan dapat teroksidasi dengan
mudah ketika berinteraksi dengan ion elektrofil, sehingga asam galat
merupakan agen pereduksi yang efektif. Ilustrasi sintesis nanopartikel
Ag dengan asam galat sebagai agen pereduksi dapat dilihat pada
Gambar 1.
Selain itu, reduksi Ag+ dalam air pada suhu ruang dapat dicapai
menggunakan asam galat yang memiliki potensial oksidasi sebesar 0,5
V. Gugus hidroksi memegang peranan yang penting karena merupakan
bagian yang reaktif, gugus karboksilat berperan sebagai gugus
penstabil. Penambahan NaOH perlu dilakukan untuk membentuk
koloidal Ag. Ilustrasi sintesis AgNPs dengan asam galat sebagai agen
pereduksi disajikan dalam Gambar 7.

Gambar 7. Ilustrasi Sintesis AgNPs menggunakan


Asam Galat sebagai Agen Pereduksi

Pada metode analisis mikrostruktur ini, pengetahuan-pengetahuan


dasar mengenai interpretasi data hasil analisis sangat dibutuhkan.
Mahasiswa dapat dengan baik menganalisis dan menginterpretasi data
hasil karakterisasi seperti FE-SEM, HR-TEM, EDS-mapping, dan
SAED jika sudah memahami prinsip dasar dari masing-masing metode
analisis. Selain itu, pada tahap sintesis diperlukan pengetahuan
mengenai:
1. Cara atau metode untuk mengontrol ukuran dan bentuk dari
nanopartikel
Dalam mengontrol ukuran nanopartikel, dapat dilakukan dengan
menggunakan surfaktan dengan mengatur panjang daerah gugus
hidrofobik pada surfaktan). Sedangkan untuk mengontrol bentuk,
dapat digunakan pengarah struktur seperti chelating agent,
misalnya EDTA.
2. Cara menaikkan reprodusibilitas
Misalkan pada metode sol gel, mudah dalam mengontrol bentuk,
ukuran, dan kristalinitas, namun kurang reproducible. Solusinya
dapat digunakan metode kombinasi dengan metode lainnya
misalkan hidrotermal agar menjadi reproducible.

Kesulitan yang dimungkinkan pada metode sintesis ini, antara lain:


1. Mencapai monodispersitas atau homogenitas dari nanomaterial yang
terbentuk.
2. Reprodusibilitas
3. Scale Up
Pada metode hidrotermal, perlu diperhatikan rasio volume wadah
dengan volume larutan.
4. Menjaga kestabilan nanomaterial yang terbentuk. Nanopartikel
memiliki kesulitan dalam hal hasil reaksi sintesis karena ukurannya
yang kecil.

3. Sifat Optis Aktif


Nanoflower ZnO menunjukkan serapan emisi UV tajam pada
daerah panjang gelombang tertentu yang akan merepresentaikan D0 dan
D2.
Puncak NBE dan serapan melebar pada UV diatur oleh band
recombination dan kehilangan Zn dan atau Ag terkait kerusakan
struktur Ag nanopartikel pada permukaan ZnO. Rasio intensitas emisi

IDLE
DLE/NBE ( ) merupakan parameter yang penting dalam
INBE
spektra PL. Penurunan rasio akan menandakan kenaikan konsentrasi Ag
.
Inkorporasi nanopartikel Ag ke dalam kisi ZnO atau kedalam
mikrostruktur superfisialnya akan meningkatkan intensitas puncak
NBEnya, sedangkan intensitas puncak UVnya akan menurun.
Penurunan intensitas puncak NBE dan DLE berhubungan dengan
kenaikan konsentrasi nanopartikel Ag. peningkatan kerusakan, karena
kehilangan oksigen dan zink atau akrena konsentransi Ag melebihi ZnO
akan menyebabkan puncak NBE menghilang seluruhnya.
Puncak visibel lain juga akan muncul dan merepresentasikan D1,
sehingga nantinya akan dapat ditentukan puncak yang paling penting
dan optimal untuk fluorosensi berdasar pada sensor. Kristalinitas
nanokomposit terpreparasi menurun seiring dengan peningkatan
konsentasi HCl dan terbentuknya mikrostruktur berbentuk bola sponge.
Teknik fluorosensi digunakan untuk menginvestigasi fungsionalitas dan
selektivitas hibrid nanokompost Ag-ZnO dan analisis mikrostruktural
dan optik dari hibrid nanokomposit Ag-ZnO berdasarkan sensitivitas
dan versatilitasnya untuk aplikasi sensor.
Dengan menginkorporasikan nanopartikel Ag menjadi
nanokomposit Ag-ZnO, penambahan komponen plasmonik Ag
kedalam spektra optik bisa digunakan untuk menunjukkan kerusakan
emisi ZnO dan aktivasi struktur ZnO. Sehingga akan dapat disimpulkan
berapa perbandingan konsentrasi nanopartikel Ag terembankan dan atau
termodifikasi mikrostruktur ZnO yang paling sesuai untuk pendekatan
sintesis yang ramah lingkungan yang efisien dan merupakan material
nanokomposit yang selektif biokompatibel. Surfaktan yang digunakan
adalah surfaktan yang ramah lingkungan sehingga sesuai dengan
pendekatan sintesis yang ramah lingkungan pada suhu ruang, dan
merupakan cara yang paling efektif untuk mempreparasi hibrid
nanokomposit Ag-ZnO untuk aplikasi gas dan atau aplikasi sensor
kimia.
VII. KESIMPULAN
1. Nanoflowers ZnO dan nanopartikel Ag berhasil disintesis menggunakan
metode Bottom-up pada suhu kamar menggunakan pelarut asam galat
yang ramah lingkungan
2. Hasil sintesis telah berhasil dikarakterisasi menggunakan instrumen
XRD, Fotoluminesensi, Fluorosensi, HR-TEM, SEM, EDS-mapping,
dan SAED untuk mengetahui struktur, mikrostruktur, komposisi kimia,
dan sifat optis dari hibrid nanokomposit Ag-ZnO.

VIII. REFERENSI

D.-Y. Kim, J. Suk Sung, M. Kim, G. Ghodake, 2015, Rapid Production of


Silver Nanoparticles at Large-Scale using Gallic Acid and Their
Antibacterial Assessment, Mater. Lett. 62-64.
J. Ding, J. Zhu, P. Yao, J. Li, H. Bi, X. Wang, Synthesis of ZnO-Ag hybrids
and their gas-sensing performance toward ethanol, Ind. Eng. Chem.
Res. 54 (2015) 8947-8953.
J.-C. Bian, F. Yang, Z. Li, J.-L. Zeng, X.-W. Zhang, Z.-D. Chen, J.Z.Y. Tan,
R.- Q. Peng, H.-Y. He, J. Wang, Mechanisms in photoluminescence
enhancement of ZnO nanorod arrays by the localized surface
plasmons of Ag nanoparticles, Appl. Surf. Sci. 258 (2012) 8548e8551.

Li X, Gaohong H, Gongkui X, Hongjing L, Mei W. 2009. Synthesis and


morphology control of ZnO nanostructures in microemulsions.
Journal of Colloid and Interface Science. 333 (2): 465-473.

M. Lorenz, M.S.R. Rao, T. Venkatesan, E. Fortunato, P. Barquinha, R.


Branquinho, D. Salgueiro, R. Martins, E. Carlos, A. Liu, F.K. Shan,
M. Grundmann, H. Boschker, J. Mukherjee, M. Priyadarshini, N.
DasGupta, D.J. Rogers, F.H. Teherani, E.V. Sandana, P. Bove, K.
Rietwyk, A. Zaban, A. Veziridis, A. Weidenkaff, M. Muralidhar, M.
Murakami, S. Abel, J. Fompeyrine, J. Zuniga-Perez, R. Ramesh, N.A.
Spaldin, S. Ostanin, V. Borisov, I. Mertig, V. Lazenka, G. Srinivasan,
W. Prellier, M. Uchida, M. Kawasaki, R. Pentcheva, P. Gegenwart,
F.M. Granozio, J. Fontcuberta, N. Pryds., 2016, The Oxide Electronic
Materials And Oxide Interfaces Roadmap, J. Phys. D Appl. Phys. 49,
433001.
O. Volnianska, P. Boguslawski, J. Kaczkowski, P. Jakubas, A. Jezierski, E.
Kaminska, Theory of doping properties of Ag acceptors in ZnO,
Phys. Rev. B 80 (2009), 245212.

Pacioni, N.L., Borsarelli, C.D., Rey, Valentina., dan Veglia, A.., 2015.,
Synthetic Routes for the Preparation of Silver Nanoparticles., Silver
Nanoparticle Applications, Engineering Materials, 13-45.

S.K. Sharma, D.Y. Kim., 2016, Microstructure and Optical Properties of


Yttrium-Doped Zinc Oxide (YZO) Nanobolts Synthesized By
Hydrothermal Method, J. Mater. Sci. Technol, 12-16.

Sharma, S.K., Ghodake, G.S., Kim, D.Y., Kim, D.Y., dan Thakur, O.P.,
2018, Synthesis and Characterization of Hybrid Ag-ZnO
Nanocomposite for the Application of Sensor Selectivity., Current
Applied Physics. 377-383.
T. Pauport_e, O. Lupan, J. Zhang, T. Tugsuz, I. Ciofini, F. Labat, B. Viana,
Low temperature preparation of Ag-Doped ZnO nanowire arrays, DFT
study, and application to light-emitting diode, ACS Appl. Mater.
Interfaces 7 (2015) 11871e11880.

Y. Feng, J. Shen, X. Liu, Y. Zhao, X. Liang, J. Huang, J. Min, L. Wang, W.


Shi, The preparation and optical properties of Ag and Ag/ZnO
composite structure, J. Sol. Gel Sci. Technol. 79 (2016) 98e106.

Anda mungkin juga menyukai