Penyebab
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang ini secara garis besar dapat digolongkan
menjadi 3 golongan, yaitu:
• Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)
• Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih).
• Kebutuhan akan stimulasi mental (asah).
Penyebab retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal dan postnatal.
Penyebab retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam:
1. Penyebab pranatal
Gangguan metabolisme
Gangguan metabolisme asam amino yaitu Phenyl Keton Uria (PKU), Maple Syrup
Urine Disease, gangguan siklus urea, histidiemia, homosistinuria, Distrofia okulorenal
Lowe, hiperprolinemia, tirosinosis dan hiperlisinemia. Gangguan metabolisme lemak
yaitu degenerasi serebromakuler dan lekoensefalopati progresif. Gangguan
metabolisme karbohidrat yaitu galaktosemia dan glycogen storabe disease.
Kelainan Kromosom
kelinan kromosom muncul dibawah 5 persen kehamilan, kebanyakan kehamilan yang
memilki kelainan kromosom berakhri dengan kasus keguguran hanya setenggah dari
satu persen yang lahir memiliki kelainan kromosom, dan akan meninggal segera setelah
lahir. bayi yang bertahan, kebanyakan akan memiliki kelainan down syndrome, atau
trisomy 21. Manusia normal memiliki 46 kromosom (23 pasang).
orang dengan kelainan down syndrome memiliki 47 kromosom (23 pasang + 1
kromosom pada kromosom ke 21).
Infeksi maternal selama kehamilan
yaitu infeksi TORCH dan Sifilis. Cytomegali inclusion body disease merupakan
penyakit infeksi virus yang paling sering menyebabkan retardasi mental. Infeksi virus
ringan atau subklinik pada ibu hamil dapat menyebabkan kerusakan otak janin yang
bersifat fatal. Penyakit Rubella kongenital juga dapat menyebabkan defisit mental.
Komplikasi kehamilan
Meliputi toksemia gravidarum, Diabetes Mellitus pada ibu hamil yang tak terkontrol,
malnutrisi, anoksia janin akibat plasenta previa dan solutio plasenta serta penggunaan
sitostatika selama hamil.
2. Penyebab perinatal
• Prematuritas
Dengan kemajuan teknik obstetri dan kemajuan perinatologi menyebabkan
meningkatnya keselamatan bayi dengan berat badan lahir rendah sedangkan
bayi-bayi tersebut mempunyai resiko besar untuk mengalami kerusakan
otak, sehingga akan didapatkan lebih banyak anak dengan retardasi mental.
• Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara
spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir,
umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan.
• Kernikterus
Kernikterus adalah sindrom neurologis akibat pengendapan bilirubin tak
terkonjugasi di dalam sel-sel otak.
Kategori ini hanya dignakan bila penilaian dari tingkat Retardasi Mental intelektual
dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya
hendaya sensorik atau fisik, seperti buta, bisu tli, dan penyandang yang perilakunya
terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.
Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk
meggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.