Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kritis Artikel

Nama : Siti susanti

NIM : 1610211023

TanggalMateriDose: : 16 April 2018

Materi : Analisis Kritis Jurnal atau Artikel Project Based Learning

Dosen : Ika Prianti, S,Si, M.pd dan Novy Eurika, S.Si, M.pd

1. Blibiografi

Nama pengarang : Dewi Insyasiska, Siti Zubaidah, Herawati Susilo

Tanggal publikasi : 2017

Judul artikel : pengaruh Project Based Learning Terhadap Motivasi Belajar,


Kreativitas, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kemampuan
Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Biologi

Sumber artikel : Jurnal Pendidikan Biologi Tahun 2017 (Didownload dari


http://journal2.um.ac.id/index.php/jpb/article/view/713 pada
tanggal 13 April 2018)

2. Tujuan Penulis :Artikel ini disusun untuk mengetahui pengaruh pembelajaran


Project Based Learning terhadap peningkatan motivasi belajar, kreativitas siswa,
kemampuan berpikir kritis dan kognitif siswa pada pembelajaran Biologi.

3. Fakta-Fakta Unik :
a. Pendekatan Project Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan
masalah nyata dengan menggunakan proyek yang prosesnya relatif berjangka
waktu lama.
b. Kelebihan PjBL : a. Meningkatkan motivasi siswa, b. Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah melalui kegiatan riset, c. Meningkatkan
kolaborasi, kerjasama antar siswa untuk melakukan kegiatan riset, d.
Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, berupa pengelolaan waktu,
perlengkapan, materi yang diperoleh.
c. Harapannnya dihasilkan siswa yeng memiliki kompetensi dan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, rasional dan meningkatkan pemahaman terhadap materi
yang diajarkan serta memberi pengalaman nyata pada siswa.
d. PjBL diketahui sangat mendukung pelaksanaan KTSP untuk mencapai tujuan
pembelajaran biologi, mengingat PjBL merupakan pembelajaran yang
komprehensif mengikutsertakan siswa melakukan investigasi secara
kolaboratif (Mahanal, 2009). Santyasa (2006) juga menjelaskan bahwa di
dalam PjBL proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif yang berfokus
pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa atau
masyarakat.
e. Pembelajaran berbasis proyek yang merupakan pendekatan pembelajaran
inovatif, yang menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan
yang kompleks
f. pembelajaran berbasis proyek sebagai pembelajaran berbasis sains memiliki
beberapa fitur yang fundamental, dimana dalam proses pembelajaran saat ini
dapat melalui beberapa tahapan mulai dari tahapan menanya, mengapresiasi,
menganalisis mengasosia dan menyimpulkan.

4. Pertanyaan-Pertanyaan Penting
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh siswa/kelompok siswa dalam
menyelesaikan proyek tersebut?
2. Bagaimana cara guru mempersiapkan siswa agar proyek mereka dapat
berjalan dengan lancar?
3. Bagaimana tingkat kesulitan proyek yang mereka harus lakukan dalam
meningkatkan motivasi belajar, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan
kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran biologi?
4. Apa manfaat proyek ini bagi siswa, baik secara tujuan kurikulum (isi) maupun
nilai tambahnya?
5. Referensi apa yang bisa dijadikan rujukan bagi proyek siswa dalam
mengembangakn kreativitas siswa?
6. Bagaimana strategi pembelajaran yang dapat seorang guru gunakan dalam
pembelajaran berbasis proyek ini, jika dalam pelaksanaanya terdapat kendala?
7. Berapa jam tatap muka yang dibutuhkan seorang guru untuk memberikan
arahan dan presentasi hasil pembelajaran proyek terhadap siswa,?
8. Bagaimana cara atau teknis penilaian yang akan seorang lakukan terhadap
kegiatan pembelajaran proyek ini?
5. Hasil eksplorasi berupa konsep atau prinsip sains yang ada relevansinya
dengan konsep yang dipelajari
Sains tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan saja, dalam sains
terkandung hal lain. Cain dan Evans (1990) dalam Rustaman menyatakan bahwa
sains mengandung empat hal, yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap,
dan teknologi. Sains sebagai konten atau produk berarti bahwa dalam sains terdapat
fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori-teori yang sudah diterima
kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti sains merupakan suatu proses
atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Selain sebagai produk dan proses,
sains juga merupakan sikap seperti tekun, terbuka, jujur, dan objektif. Sains sebagai
teknologi mengandung pengertian bahwa sains mempunyai keterkaitan dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Biologi merupakan bagian dari sains yang sudah cukup tua, karena sebagian
besar berasal dari keingintahuan manusia tentang diriya, tentang lingkungannya, dan
tentang kelangsungan jenisnya. Biologi mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi
alat-alat tubuh manusia dengan segala keingintahuan. Segenap alat-alat tubuh
manusia bekerja masing-masing, tetapi satu dengan yang lainnya saling membantu.
Biologi mempelajari alat tersebut dari lingkungan sekitarnya. Kedua aspek tersebut,
baik tubuh manusia maupun alam, dipandang sebagai sistem. Dalam setiap sistem
terdapat komponen-komponen yang saling menunjang agar keseluruhan sistem dapat
berlangsung
Biologi merupkan salah satu bagian dari sains yang sangat besar pengaruhnya
untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sains juga berperan penting
dalam usaha menciptakan manusia yang berkualitas. Biologi lebih menekankan
kegiatan belajar mengajar, mengembangkan konsep dan keterampilan proses siswa
dengan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang diajarkan.
Biologi sebagai salah satu mata pelajaran kelompok sains mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Biologi memiliki struktur
keilmuan dan metode pembelajaran tersendiri serta terdapatnya produk-produk
keilmuan seperti konsep, teori, postulat dan lain-lain. Mata pelajaran biologi
dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa IPA atau sains biologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang makhluk hidup yang dipelajari dengan mengembangkan
keterampilan proses siswa dalam belajar dan didasari oleh sikap ilmiah.
Belajar biologi bukan hanya berhadapan dengan teori dan konsep saja,
melainkan harus melakukan sesuatu, mengetahui, dan memecahkan masalah melalui
proyek atau riset yang berkaitan dengan pembelajaran biologi. Hal ini dapat diperoleh
melalui PjBL (project base learning). Soemarwoto (2001) yang menyatakan bahwa,
pendidikan lingkungan hidup termasuk Biologi mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi perlu ditinjau kembali agar bahan pelajaran dapat diinternalkan dan
melahirkan masyarakat yang bersikap dan berkelakuan ramah terhadap lingkungan
hidup. Salah satu strategi pembelajaran yang dirasa dapat hal tersebut adalah PjBL.
PjBL sangat tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran termasuk pada
matapelajaran Biologi. Dalam hal ini aplikasi yang riil dalam penerapan PjBL di
matapelajaran Biologi sudah sangat sering diterapkan salah satu contohnya adalah
penelitian dari penulis yang terkait penerapan PjBL di mata pelajaran Biologi.

6. Pernyataan yang ingin dilakukan atau mempengaruhi sikap mahasiswa


terhadap hasil analis
Model project based learning dalam proses pembelajaran sains pada
kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern. Pembelajaran sains di
dalam implementasi kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific,
Pembelajaran dengan pendekatan scientific mempunyai langkah-langkah yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menalar, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Kelima langkah tersebut diimplementasikan dalam kurikulum 2013 melalui
proses pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik inilah yang dapat diterapkan
dalam bentuk project based learning. Project based learning dipilih sebagai model
pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific karena model ini
dalam implementasinya menggunakan proyek sebagai media dalam pembelajaran
yang mampu menjawab tantangan pembelajaran sains.

Pembelajaran sains menekankan pemberian pengalaman secara langsung


melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Pembelajaran sains juga harus menghasilkan produk yang meliputi fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur .Metode investigasi yang merupakan cirri khusus
pembelajaran sains memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri yang dapa
tmemberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan menganalisis dan
berpikir kritis. Biologi sebagai salah satu ilmu sains hendaknya dipelajari secara
menyeluruh untuk mempersiapkan struktur pengembangan kemampuan berpikir,
tingkah laku dan individu yang mandiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur
hidup. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 mengharapkan pembelajaran biologi
sebagai salah satu disiplin ilmu sains tidak hanya membelajarkan fakta, konsep, dan
prinsip biologi kepada siswa, melainkan juga mengharapkan siswa untuk dapat
berinkuiri ilmiah untuk membangun konsep sendiri melalui penjelajahan alam sekitar.
Hal tersebut didukung oleh John Dewey yang mengemukakan pernyataan “school
would mirror the larger society and classrooms would be laboratories for real life
inquiry and problem solving” (Arends dalam Susanto 2010).Pernyataan tersebut
mengandung arti bahwa pembelajaran biologi sebagai salah satu ilmu sains
merupakan suatu proses untuk menjadikan siswa berinkuiri dalam rangka
memecahkan masalah nyata di kehidupan sehari-hari. Bioteknologi merupakan salah
satu konsep Biologi SMA kelas XII yang tepat dibelajarkan melalui model PjBL. Hal
ini karena kebanyakan siswa sudah mengetahui hasil bioteknologi dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Model PjBL akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk
mengeksplorasi dan menyusun pengetahuannya sendiri yang bersumber pada
kehidupan nyata.

Model Project based learning adalah sebuah model pembelajaran yang


menggunakan proyek atau kegiatan sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatannya, si
siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk
memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Kerja
proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem)
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa
untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,
melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja
secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu
produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, dan presentasi.

Anda mungkin juga menyukai