Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Kemerdekaan RI

ُ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إَلَهَ إَاله هللاُ َوحْ َدهُ الَ ش ََر ْيكَ لَه‬
ْ َ ‫ أ‬،َ‫ص َام َب َح ْب َل هللا‬
َ َ‫َي أ َ َم َرنَا َبا ْ َال ْعت‬
ْ ‫اَل ْْ َح ْم ُد َ هّلِلَ الهذ‬
‫علَى آ َل َه‬ َ ‫علَى ُم َح هم ٍد َو‬ َ ‫ص َل‬ َ ‫ اَلله ُه هم‬.ُ‫س ْولُهُ الَ نَبَ هي بَ ْع َده‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫َوأَ ْش َه ُد أَ هن ُم َح همدًا‬
ُ‫ فَقَا َل هللا‬،َ‫ أ ُ ْو َص ْي ُك ْم بَت َ ْق َوى هللا‬،َ‫ أ َ هما بَ ْعدُ؛ فَيَا َعبَا َد هللا‬.ُ‫ص ْحبَ َه َو َم ْن تَبَ َع ُهدَاه‬
َ ‫َو‬
ْ ‫ق تُقَاتَ َه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ هن إَاله َوأَنت ُ ْم ُّم‬
.‫س َل ُم ْو َن‬ ‫ يَاأَيُّها َ اله َذ ْي َن َءا َمنُوا اتهقُوا هللاَ َح ه‬:‫تَعَالَى‬
Kaum Muslimin Yang Terhormat

Dari sekian banyak nikmat dari Allah, swt yang tak terhitung jumlahnya,
salah satu nikmat dan rahmat dari Allah,swt yang diberikan kepada manusia
adalah kemerdekaan. Hal ini merupakan nikmat yang tidak bisa diukur dengan
harta benda. Banyak orang bersedia mengorbankan apapun demi mendapatkan
hak untuk merdeka.

Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan
sumbangan para Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam
begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang
penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa kontribusi mereka yang sangat
bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk
mengukir prestasi , Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk
meneladani perjuangan para ulama’ dan pahlawan negeri ini, meneruskan
perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang
totalitas dalam segala arti dan bentuknya.
Berkaitan dengan nikmat kemerdekaan, ada 3 cara untuk mensyukurinya:

1. Dengan hati. Kita mesti yakini bahwa kemerdekaan didapat berkat rahmat
dan pertolongan ALLOH SWT.

2. Dengan lisan. Syukur jenis ini dengan mengucapkan hamdalah


(Alhamdulillah). Syukur ini tidak saja dilakukan pada saat mendapat nikmat
kemerdekaan, tapi setiap kali mendapat nikmat dan berkah dalam kehidupan
sehari-hari.

3.Dengan anggota badan. Di sini, kita mesti memanfaatkan kemerdekaan


untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah.swt, Mengisi
kemerdekaan dengan melakukan amalan-amalan sholeh yang mendatangkan
rahmat Allah swt.

Hadirin sidang jama’ah jumat rahimakumullah.


Kalau kita kembali kepada sejarah Islam ,Tidak kurang dari 580 tahun
terjadi penjajahan akidah. Bukan hanya akidah yang dijajah, tempatnya pun
dijajah. Ka'bah yang digunakan untuk ibadah haji (mentauhidkan Allah)
digunakan dan diambil alih oleh orang-orang Arab jahili dengan model ibadah
haji yang penuh dengan kemusyrikan. Ka’bah dipenuhi dengan patung-patung-
berhala.

Untuk membebaskan Masjidil Haram dari berhala semacam hubbal, latta, uzza
dan manat, Allah mengutus Nabi Muhammad. Firman-Nya:

َ ‫وًل ِم ْن أ َ ْنفُ ِس ِه ْم َيتْلُو‬


‫علَ ْي ِه ْم آَيَا ِت ِه َويُزَ ِكي ِه ْم َويُ َع ِل ُم ُه ُم‬ ‫س ا‬ َ ‫علَى ْال ُمؤْ ِمنِينَ ِإ ْذ بَ َع‬
ُ ‫ث فِي ِه ْم َر‬ َّ ‫لَقَ ْد َم َّن‬
َ ُ‫َّللا‬
)164: ‫ين (ال عمران‬ َ ‫اب َو ْال ِح ْك َمةَ َو ِإ ْن َكانُوا ِم ْن قَ ْب ُل لَ ِفي‬
ٍ ‫ض ََل ٍل ُم ِب‬ َ َ ‫ْال ِكت‬
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan
(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.” (Ali Imran: 164)

Diutusnya Rasulullah Saw., dalam usia 40 tahun untuk membebaskan


Masjidil Haram tidaklah mudah. Selama 13 tahun Rasulullah berada di kota
Makkah menyaksikan patung-patung kemusyrikan memenuhi Ka’bah. Rasul
pun hijrah ke madinah menyusun kekuatan. Tahun ke-1, ke-2, ke-4 sampai ke-7
H, Rasul belum mampu menunduk-kan orang musyrik yang menjajah Masjidil
Haram, sampai Alquran menggambarkan Rasul beserta orang mu'min hampir
merasa putus asa karena mereka tidak juga beriman. Tidak ada jalan lain kecuali
menanti pertolongan Allah bagaimana cara memerdekakan Masjidil Haram.

Alquran menggambarkan, Rasul dan orang-orang beriman digoncangkan


jiwanya sehingga berkata, “Kapan pertolongan Allah itu datang?”. Rasul sangat
menanti beserta orang-orang beriman kapan Masjidil Haram dapat merdeka.

Pada tahun ke-8 H turunlah perintah Allah untuk merebut Masjidil


Haram dan ka'bah. Berangkatlah Rasulullah beserta 10.000 tentara dengan
strategi perang obor. Setiap tentara membawa obor sebanyak-banyaknya. Lewat
tengah malam Makkah dikepung dari segala arah dengan obor dinyalakan.
Melihat obor yang begitu banyak, Abu Sufyan ketua orang musyrik waktu itu
merasa tak mungkin dapat melawan Islam.

Pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-8 H dengan tanpa perlawanan,


tentara Rasul menaklukkan Makkah, merdekalah Masjidil Haram dari tangan
orang musyrik. Kendati demikian akidah belumlah merdeka karena orang-orang
musyrik masih bebas menyembah berhala di dalamnya.

Tahun ke-9 H merupakan akhir dari peribadahan orang musyrik di


Masjidil Haram. Atas perintah Nabi, Ali bin Abi Thalib membacakan
pengumuman tentang kemerdekaan akidah, “Mulai tahun ini orang musyrik
sudah tidak boleh lagi melaksanakan jenis peribadahan di Masjidil Haram.”
Merdekalah akidah pada tahun ke-9 H. Lalu masuk Islamlah orang-orang
dengan berduyun-duyun. Dengan demikian perjalanan akidah Islam tidaklah
mulus tapi penuh dengan rintangan.
Pada tahun ke-10 H (tahun wafatnya Rasulllah) beliau menerima wahyu,
yang berisikan apa yang mesti dilakukan setelah merdeka.

َ َ‫ ف‬, ‫َّللاِ أ َ ْف َوا اجا‬


َ‫سبِحْ بِ َح ْم ِد َربِكَ َوا ْست َ ْغ ِف ْرهُ إِنَّهُ َكان‬ َّ ‫ِين‬ َ َّ‫ َو َرأَيْتَ الن‬, ‫َّللاِ َو ْالفَتْ ُح‬
ِ ‫اس يَ ْد ُخلُونَ فِي د‬ ْ َ‫إذَا َجا َء ن‬
َّ ‫ص ُر‬
)3-1 ‫ت ََّواباا )النصر‬

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah
dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima taubat.” (Qs. An-Nashr [110]:3)

Ketika kemerdekaan telah diraih, Allah memerintahkan untuk bertasbih, memuji


Allah, beristighfar, dan bertaubat sebab tidak menutup kemungkinan selama
memperjuangkan kemerdekaan banyak menyakiti orang, banyak kesalahan-
kesalahan yang dilakukan.

Selesailah tugas Rasulullah, maka Abu Bakar pun mengerti dan menangis
karena dengan selesainya tugas berarti Rasul akan segera kembali kehadirat
Allah.

Pelajaran yang dapat kita petik dari sejarah Nabi dalam pembebasan
Masjidil Haram tersebut adalah mensyukuri kemerdekaan itu hendaknya dengan
lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berinstropeksi terhadap segala
kesalahan dan dosa lalu bertaubat jangan mengulangi kesalahan terlebih
menambah kekacauan.

Jika mengsyukuri kemerdekaan dengan hura-hura dan dengan kemaksiatan serta


dosa, bisa jadi seperti yang pernah dialami kaum mudhor yang digambarkan
Allah dalam Alquran:

‫ت‬ ٍ ‫ط َم ِئنَّةا َيأ ْ ِتي َها ِر ْزقُ َها َر َغداا ِم ْن ُك ِل َم َك‬


ْ ‫ان فَ َكفَ َر‬ ْ ‫َت آ َ ِمنَةا ُم‬
ْ ‫َّللاُ َمث َ اَل قَ ْر َيةا َكان‬
َّ ‫ب‬ َ ‫ض َر‬َ ‫َو‬
)112 : ‫صنَعُونَ (النحل‬ ْ ‫ف ِب َما َكانُوا َي‬ ِ ‫اس ْال ُجوعِ َو ْالخ َْو‬ َّ ‫َّللاِ فَأَذَاقَ َها‬
َ ‫َّللاُ ِل َب‬ َّ ‫ِبأ َ ْنعُ ِم‬
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah;
karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan,
disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (Qs. An-Nahl [16]:112)
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang benar di dalam
mengsyukuri segala ni'mat yang Allah berikan kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai