Disusun oleh :
S851602028
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sudah tidak asing lagi di
dunia pendidikan.Matematika sudah menjadi mata pelajaran wajib bagi pendidikan
dasar,pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan bahkan sampai
pada tingkat perguruan tinggi sekalipun.
Matematika dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang sering menggunakan
rumus-rumus dan perhitungan.Di dalam matematika siswa tidak hanya cukup memahami
rumus tersebut,namun siswa juga diharapkan dapat menerapkan rumus tersebut terhadap
soal-soal yang diberikan.
Salah satu materi yang dipelajari pada matematika khususnya pada kelas XI SMA
adalah aljabar fungsi.Isi dari pokok bahasan aljabar fungsi sendiri tidak terlepas dari dari
penggunaan simbol-simbol matematika dan angka-angka yang bervariasi.Pada bagian
inilah diduga terkadang siswa dibuat bingung untuk menerapkan rumus mana untuk jenis
soal yang diberikan.Terlebih lagi apabila didalam soal tersebut memadukan bentuk
akar,pangkat dan simbol-simbol matematika lainnya yang dianggap rumit oleh siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Kriswandani, 2011) bahwa hasil tes
siswa pada materi ini yang masih kurang dari 65% siswa tidak dapat menjawab dengan
benar.Dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa paling banyak adalah pada kesalahan
proses sebanyak 46,48% dari keseluruhan kesalahan.Kesalahan yang kedua adalah
kesalahan karena kecerobohan yang dilakukan sebanyak 28,14%.Selanjutnya adalah
kesalahan karena pemahaman sebanyak 20,35% dan kesalahan paling sedikit dilakukan
adalah kesalahan karena penggunaan notasi yang dilakukan sebanyak 5,03% dari
keseluruhan yang dilakukan.
Menurut (Malau,1996:44) penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain
disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang
dipelajari,kurangnya penguasaan bahasa matematika,keliru menafsirkan atau
menerapkan rumus,salah perhitungan,kurang teliti,lupa konsep.Dari pihak guru dapat
dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung,pemahaman yang tuntas atas materi
yang diajarkan,serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar.
2
Oleh sebab itu dilakukan analisis kesulitan pada materi aljabar fungsi untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang aljabar fungsi dan kesulitan apa yang
sering ditemui pada materi aljabar fungsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal aljabar fungsi?
2. Bagaimana solusi untuk mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal
yang berhubungan dengan aljabar fungsi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kesulitan apa yang sering ditemui siswa dalam materi aljabar fungsi.
2. Memberikan solusi terhadap kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi
aljabar fungsi.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan seputar problematika
matematika yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga dapat membuka pikiran
penulis untuk lebih peka terhadap masalah serupa dan dapat menemukan alternatif
pemecahannya.
2. Bagi Guru.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait problematika
yang sering ditemui oleh siswa kelas XI khususnya pada materi aljabar fungsi dan
alternatif solusi yang dapat diimplementasikan pada materi aljabar fungsi.Sehingga
apabila terjadi masalah yang sama didalam kelas,guru dapat mencoba alternatif ini
guna mengatasi kesulitan siswa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen
Untuk mendiagnosis kesulitan siswa maka penulis menyiapkan 3 soal dalam bentuk
essay.Pada soal nomor 1 penulis memberikan soal dengan tingkat kesukaran rendah yaitu
dengan memberikan soal terkait aljabar fungsi berupa operasi penjumlahan.Pada soal kedua
penulis memberikan soal dengan tingkat kesukaran sedang dalam bentuk operasi perkalian
dengan mengikutsertakan pecahan didalamnya,dan pada nomer 3 penulis memberikan soal
dengan mengikutsertakan simbol akar (√ ) di dalamnya.
Berikut ini soal-soal yang digunakan untuk mendiagnosis kesulitan siswa.
1. Diketahui fungsi-fungsi f dan g masing-masing ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) = 2𝑥 +
5 dan 𝑔(𝑥) = 8𝑥 − 3.Tentukan (𝑓 + 𝑔)(𝑥)!
2. Diketahui fungsi-fungsi f dan g masing-masing ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) =
1 2
𝑥 3 − 3 dan 𝑔(𝑥) = 3 𝑥 5 + 5.Tentukan (𝑓 × 𝑔)(𝑥)!
4
Kunci Jawaban :
= 2𝑥 + 5 + 8𝑥 − 3
= 2𝑥 + 8𝑥 + 5 − 3
= 10𝑥 + 2
1 2
= (4 𝑥 3 − 3 ) (3 𝑥 5 + 5)
2 5
= 12 𝑥 8 + 4 𝑥 3 − 2𝑥 5 − 15
4
𝑓 𝑓(3)
3. (𝑔) (3) =
𝑔(3)
2(3)2 +1
=
√3(3)−2
19 √7 19
= × = √7
√7 √7 7
Atau :
𝑓 𝑓(𝑥)
(𝑔) (𝑥) =
𝑔(𝑥)
𝑓 2𝑥 2 + 1 √3𝑥 − 2
( ) (𝑥) = ×
𝑔 √3𝑥 − 2 √3𝑥 − 2
(2𝑥 2 +1)(√3𝑥−2)
= 3𝑥−2
𝑓 (2.32 + 1)(√3.3 − 2)
( ) (3) =
𝑔 3.3 − 2
19
= 7
√7
B. Penentuan Subjek
Subjek yang diambil dalam kegiatan analisis kesulitan siswa adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Semarang.Subjek diambil berdasarkan 2 kategori,yaitu kategori tinggi
(S01) dan kategori rendah (S02).Berikut ini adalah identitas siswa tersebut :
5
Alamat Jl.Erlangga Tengah Semarang
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Asal Sekolah SMAN 1 Semarang
Di bawah ini akan disajikan hasil kerja siswa dalam menjawab test yang diberikan
oleh penulis. Berikut analisisnya:
a)
Pada soal nomer 1,siswa menganggap soal tersebut mudah karena bentuk soal
yang terbilang sederhana dengan operasi penjumlahan.Siswa juga sudah memahami
konsep operasi penjumlahan aljabar fungsi dengan langsung menjumlahkan f(x) dan
g(x).Namun siswa salah melakukan operasi penjumlahan antara 5 dan (-3).Hasil
yang benar adalah 2 namun siswa menulis (-2).
b)
6
c)
Pada nomer 3,meski bentuknya rumit karena terdapat bentuk akar didalamnya
namun siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar dengan cara mensubtitusikan
nilai 3 saat mengoperasikan fungsi f dan fungsi g.
a)
7
Meskipun jawaban akhir siswa benar namun kesalahan dalam memasukkan rumus
sebisa mungkin harus dihindari sebab bisa jadi hal ini akan diulang terus menerus oleh
siswa.Berdasarkan dari jawaban di atas,diduga siswa tidak bisa membedakan antara
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥).Sebab hasil dari operasi (𝑓 + 𝑔)(𝑥) dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥). jelas berbeda.
b)
2
Siswa menjabarkannya menjadi bentuk 𝑓(𝑔(𝑥)).
𝑓(𝑔(𝑥)) = 𝑓(3 𝑥 5 + 5)
Sudah jelas salah sebab penjabarannya seharusnya
1 2 adalah 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
= (4 (3 𝑥 5 + 5)3 − 3 )
1 8 60 150
= ( ( 𝑥15 + 𝑥10 + 𝑥 5 + 125) − 3)
4 27 9 3
8 60 150 125
= 108 𝑥15 + 36 𝑥10 + 𝑥5 + −3
12 4
8 60 150 113
= 108 𝑥15 + 36 𝑥10 + 𝑥5 +
12 4
8
(𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
Namun pada langkah selanjutnya
1 2
= (4 𝑥 3 − 3 ) (3 𝑥 5 + 5) siswa mengerjakan seperti bentuk
𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥).Padahal sebelumnya
2 5
= 12 𝑥 8 + 4 𝑥 3 − 2𝑥 5 − 15
rumus yang siswa tersebut gunakan
adalah 𝑓(𝑔(𝑥))
c)
Untuk soal nomor 3,siswa menyelesaikan soal dengan cara mensubtitusikan nilai 3
saat mengoperasikan fungsi f dan fungsi g.Namun siswa tidak mengubah bentuk akhir
19
dengan cara merasionalkan penyebutnya sehingga bentuknya masih .
√7
9
P : Kalau begitu dikerjakan langkah demi langkah supaya tidak keliru.
S01 : Nggak usah.Terlalu lama.
P : Kalau nomer 3 bagaimana?
𝑓
S01 : Tadi sempat bingung sama bentuk (𝑔) (3).Belum pernah mencoba mengerjakan
Pada soal nomor 1,siswa menganggap mudah sehingga enggan untuk menuliskan
prosedur pengerjaan yang benar.Namun hal ini justru membuat siswa keliru dalam
perhitungan.Apalagi jika mengerjakan soal lebih rumit,tentu dianjurkan untuk menuliskan
langkah demi langkah agar tidak ada perhitungan yang terlewatkan yang tentu saja akan
berpengaruh terhadap hasil akhir dari soal yang dikerjakan.
Pada soal nomor 2,siswa mengeluh bahwa ia merasa bingung dengan soal
tersebut.Berdasarkan hasil wawancara,diketahui siswa mengalami kesulitan disebabkan
karena kurangnya latihan.Siswa terlalu terpaku kepada contoh soal mudah yang diberikan
oleh guru saat proses belajar mengajar dikelas,dan tidak adanya kemauan untuk mengerjakan
soal yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dan bervariasi.Selain itu siswa juga lebih suka
membaca buku catatan dibanding buku paket.Padahal di buku paket bisa ditemukan banyak
soal-soal yang bervariasi.
Pada soal nomor 3,siswa mengaku belum pernah menemukan soal yang seperti
itu.Siswa tersebut mengatakan bahwa angka dalam soal tersebut tergolong rumit dan terdapat
bentuk pangkat di dalamnya sehingga siswa sempat pesimis bahkan sebelum mulai
mengerjakan soal.
10
2. Wawancara Awalia Lailatul Khasanah (S02=Kemampuan rendah)
Keterangan :
P = Penulis
S02 = Subjek 02
Pada soal nomor 1,reaksi siswa saat pertama kali melihat soal adalah siswa ingin
memastikan bahwa bentuk soalnya adalah (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) bukan (𝑓 + 𝑔)(𝑥). Saat ditanyakan
alasannya, siswa tersebut menjawab bahwa ia hanya pernah diajari tentang (𝑓𝑜𝑔)(𝑥),bukan
(𝑓 + 𝑔)(𝑥).
Hal yang sama juga terjadi pada nomor 2 dan 3.Siswa menganggap bahwa seluruh
soal yang diberikan dapat diselesaikan dengan menggunakan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥).Padahal soal yang
diberikan seluruhnya merupakan aljabar fungsi,bukan fungsi komposisi.Terlihat jelas bahwa
siswa tidak paham tentang konsep operasi aljabar (penjumlahan,pengurangan,perkalian dan
pembagian) pada fungsi.
11
dihadapkan dengan soal-soal yang terbilang rumit maka siswa tidak akan kaget.Karena
berdasarkan hasil analisis di atas,siswa terbiasa mengerjakan soal yang mudah ketika
diberikan contoh oleh guru selama proses pembelajaran sehingga pada saat ujian siswa
dihadapkan dengan soal yang bervariasi,ia akan kaget dan langsung pesimis bahkan
sebelum soal tersebut dikerjakan.
Meski dalam kasus di atas jawaban siswa S01 untuk soal yang terbilang sulit (nomor
3) adalah benar,namun saat dilakukan wawancara siswa secara langsung mengemukakan
keluhannya terhadap soal yang diberikan.Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya
kesalahan dalam pengerjaan yang disebabkan karena kesulitan bentuk soal,maka akan
lebih baik apabila guru memberikan soal yang bervariasi kepada siswa.
Sedangkan untuk siswa S02,pemberian soal bervariasi juga diperlukan agar siswa bisa
membedakan antara fungsi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)
dan fungsi komposisi.
12
b) Kesalahan atau ketidak mampuan memanipulasi langkah-langkah untuk menjawab
suatu masalah.
Solusi yang sebaiknya diberikan kepada siswa adalah siswa dibiasakan untuk
mengerjakan soal secara urut sehingga mengurangi resiko terjadinya kekeliruan dalam
pengerjaan soal.Selain itu solusi ini juga diharapkan dapat mempermudah siswa untuk
mengecek kembali jawabannya sebelum diserahkan kepada guru.
Tidak masalah apabila siswa lebih memilih untuk langsung menjawab tanpa
menuliskan beberapa langkah dan jawaban akhirnya benar.Namun kekeliruan dalam
pengerjaan soal bukan tidak mungkin tidak akan terjadi.Bisa saja hal-hal kecil seperti
kesalahan penulisan simbol (-) dan (+) dapat berpengaruh terhadap hasil akhir dari
jawaban itu sendiri.Sehingga untuk mengurangi resiko terjadinya kekeliruan,dianjurkan
bagi siswa untuk mengerjakan soal secara urut.
13
BAB III
SIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15