Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA

MATERI ALJABAR FUNGSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SEMARANG DAN


ALTERNATIF PEMECAHANNYA

Tugas Mata Kuliah :


Problematika Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Drs. Budi Usodo, M.Pd

Disusun oleh :

Puspita Dwi Widyastuti

S851602028

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2016

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sudah tidak asing lagi di
dunia pendidikan.Matematika sudah menjadi mata pelajaran wajib bagi pendidikan
dasar,pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan bahkan sampai
pada tingkat perguruan tinggi sekalipun.
Matematika dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang sering menggunakan
rumus-rumus dan perhitungan.Di dalam matematika siswa tidak hanya cukup memahami
rumus tersebut,namun siswa juga diharapkan dapat menerapkan rumus tersebut terhadap
soal-soal yang diberikan.
Salah satu materi yang dipelajari pada matematika khususnya pada kelas XI SMA
adalah aljabar fungsi.Isi dari pokok bahasan aljabar fungsi sendiri tidak terlepas dari dari
penggunaan simbol-simbol matematika dan angka-angka yang bervariasi.Pada bagian
inilah diduga terkadang siswa dibuat bingung untuk menerapkan rumus mana untuk jenis
soal yang diberikan.Terlebih lagi apabila didalam soal tersebut memadukan bentuk
akar,pangkat dan simbol-simbol matematika lainnya yang dianggap rumit oleh siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Kriswandani, 2011) bahwa hasil tes
siswa pada materi ini yang masih kurang dari 65% siswa tidak dapat menjawab dengan
benar.Dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa paling banyak adalah pada kesalahan
proses sebanyak 46,48% dari keseluruhan kesalahan.Kesalahan yang kedua adalah
kesalahan karena kecerobohan yang dilakukan sebanyak 28,14%.Selanjutnya adalah
kesalahan karena pemahaman sebanyak 20,35% dan kesalahan paling sedikit dilakukan
adalah kesalahan karena penggunaan notasi yang dilakukan sebanyak 5,03% dari
keseluruhan yang dilakukan.
Menurut (Malau,1996:44) penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain
disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang
dipelajari,kurangnya penguasaan bahasa matematika,keliru menafsirkan atau
menerapkan rumus,salah perhitungan,kurang teliti,lupa konsep.Dari pihak guru dapat
dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung,pemahaman yang tuntas atas materi
yang diajarkan,serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar.

2
Oleh sebab itu dilakukan analisis kesulitan pada materi aljabar fungsi untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang aljabar fungsi dan kesulitan apa yang
sering ditemui pada materi aljabar fungsi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal aljabar fungsi?
2. Bagaimana solusi untuk mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal
yang berhubungan dengan aljabar fungsi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui kesulitan apa yang sering ditemui siswa dalam materi aljabar fungsi.
2. Memberikan solusi terhadap kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi
aljabar fungsi.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan seputar problematika
matematika yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga dapat membuka pikiran
penulis untuk lebih peka terhadap masalah serupa dan dapat menemukan alternatif
pemecahannya.
2. Bagi Guru.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait problematika
yang sering ditemui oleh siswa kelas XI khususnya pada materi aljabar fungsi dan
alternatif solusi yang dapat diimplementasikan pada materi aljabar fungsi.Sehingga
apabila terjadi masalah yang sama didalam kelas,guru dapat mencoba alternatif ini
guna mengatasi kesulitan siswa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Instrumen
Untuk mendiagnosis kesulitan siswa maka penulis menyiapkan 3 soal dalam bentuk
essay.Pada soal nomor 1 penulis memberikan soal dengan tingkat kesukaran rendah yaitu
dengan memberikan soal terkait aljabar fungsi berupa operasi penjumlahan.Pada soal kedua
penulis memberikan soal dengan tingkat kesukaran sedang dalam bentuk operasi perkalian
dengan mengikutsertakan pecahan didalamnya,dan pada nomer 3 penulis memberikan soal
dengan mengikutsertakan simbol akar (√ ) di dalamnya.
Berikut ini soal-soal yang digunakan untuk mendiagnosis kesulitan siswa.
1. Diketahui fungsi-fungsi f dan g masing-masing ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) = 2𝑥 +
5 dan 𝑔(𝑥) = 8𝑥 − 3.Tentukan (𝑓 + 𝑔)(𝑥)!
2. Diketahui fungsi-fungsi f dan g masing-masing ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) =
1 2
𝑥 3 − 3 dan 𝑔(𝑥) = 3 𝑥 5 + 5.Tentukan (𝑓 × 𝑔)(𝑥)!
4

3. Diketahui fungsi-fungsi f dan g masing-masing ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) =


𝑓
2𝑥 2 + 1 dan 𝑔(𝑥) = √3𝑥 − 2.Tentukan ( ) (3)!
𝑔

Kunci Jawaban :

1. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)

= 2𝑥 + 5 + 8𝑥 − 3
= 2𝑥 + 8𝑥 + 5 − 3
= 10𝑥 + 2

2. (𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)

1 2
= (4 𝑥 3 − 3 ) (3 𝑥 5 + 5)

2 5
= 12 𝑥 8 + 4 𝑥 3 − 2𝑥 5 − 15

4
𝑓 𝑓(3)
3. (𝑔) (3) =
𝑔(3)

2(3)2 +1
=
√3(3)−2

19 √7 19
= × = √7
√7 √7 7

Atau :

𝑓 𝑓(𝑥)
(𝑔) (𝑥) =
𝑔(𝑥)

𝑓 2𝑥 2 + 1 √3𝑥 − 2
( ) (𝑥) = ×
𝑔 √3𝑥 − 2 √3𝑥 − 2
(2𝑥 2 +1)(√3𝑥−2)
= 3𝑥−2

𝑓 (2.32 + 1)(√3.3 − 2)
( ) (3) =
𝑔 3.3 − 2
19
= 7
√7

B. Penentuan Subjek

Subjek yang diambil dalam kegiatan analisis kesulitan siswa adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Semarang.Subjek diambil berdasarkan 2 kategori,yaitu kategori tinggi
(S01) dan kategori rendah (S02).Berikut ini adalah identitas siswa tersebut :

Identitas Siswa Kategori Tinggi (S01)


Nama Nugraha Putra S
Tempat/tanggal lahir Semarang, Juni 1999
Alamat Jl.Taman ketapang no.78 Semarang
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Asal Sekolah SMAN 1 Semarang

Identitas Siswa Kategori Rendah (S02)


Nama Awalia Lailatul Khasanah
Tempat/tanggal lahir Semarang, Agustus 1999

5
Alamat Jl.Erlangga Tengah Semarang
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Asal Sekolah SMAN 1 Semarang

C. Jawaban tertulis dan Analisisnya

Di bawah ini akan disajikan hasil kerja siswa dalam menjawab test yang diberikan
oleh penulis. Berikut analisisnya:

1. Nugraha Putra (S01=Kemampuan Tinggi)

a)

Pada soal nomer 1,siswa menganggap soal tersebut mudah karena bentuk soal
yang terbilang sederhana dengan operasi penjumlahan.Siswa juga sudah memahami
konsep operasi penjumlahan aljabar fungsi dengan langsung menjumlahkan f(x) dan
g(x).Namun siswa salah melakukan operasi penjumlahan antara 5 dan (-3).Hasil
yang benar adalah 2 namun siswa menulis (-2).

b)

Pada soal nomer 2,siswa sudah mampu menyelesaikan soal berbentuk


1 2
(4 𝑥 3 − 3 ) (3 𝑥 5 + 5).Siswa juga sudah memahami konsep perkalian pada aljabar

fungsi yaitu (𝑎 + 𝑏)2 = 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 + 𝑏 2 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 .Namun terjadi


kesalahan perhitungan saat mengalikan (-3) dan 5.Hasil seharusnya adalah (-15)
5
namun siswa menuliskan jawaban (− 3).

6
c)

Pada nomer 3,meski bentuknya rumit karena terdapat bentuk akar didalamnya
namun siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar dengan cara mensubtitusikan
nilai 3 saat mengoperasikan fungsi f dan fungsi g.

2. Awalia Lailatul Khasanah (S02=Kemampuan rendah)

a)

Siswa keliru dalam menjabarkan bentuk rumus (𝑓 + 𝑔)(𝑥).Seharusnya siswa


menjabarkannya menjadi 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) namun pada kenyataannya siswa menjabarkannya
menjadi 𝑓(𝑔(𝑥)).Jelas ini berbeda sebab 𝑓(𝑔(𝑥)) sudah merupakan materi fungsi komposisi
sedangkan pada soal yang diberikan masih berupa aljabar fungsi.

𝑓(𝑔(𝑥)) = 𝑓(8𝑥 − 3) Siswa menjabarkannya menjadi bentuk 𝑓(𝑔(𝑥)).


= 2(8𝑥 − 3) + 5 Sudah jelas salah sebab penjabarannya seharusnya
= 16𝑥 − 6 + 5 adalah 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥).Jika penjabarannya 𝑓(𝑔(𝑥))
= 16𝑥 − 1 maka hasil akhirnya adalah 16𝑥 − 1.

(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)


Namun pada langkah selanjutnya siswa
= 2𝑥 + 5 + 8𝑥 − 3 mengerjakan seperti bentuk 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥).Padahal
= 2𝑥 + 8𝑥 + 5 − 3 sebelumnya rumus yang siswa tersebut gunakan
= 10𝑥 + 2
adalah 𝑓(𝑔(𝑥))

7
Meskipun jawaban akhir siswa benar namun kesalahan dalam memasukkan rumus
sebisa mungkin harus dihindari sebab bisa jadi hal ini akan diulang terus menerus oleh
siswa.Berdasarkan dari jawaban di atas,diduga siswa tidak bisa membedakan antara
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥).Sebab hasil dari operasi (𝑓 + 𝑔)(𝑥) dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥). jelas berbeda.

b)

Siswa keliru dalam menjabarkan bentuk rumus (𝑓 × 𝑔)(𝑥).Seharusnya siswa


menjabarkannya menjadi 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥) namun pada kenyataannya siswa menjabarkannya
menjadi 𝑓(𝑔(𝑥)).Jelas terlihat bahwa siswa tidak bisa membedakan antara (𝑓 × 𝑔)(𝑥) dan
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥).Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut:

2
Siswa menjabarkannya menjadi bentuk 𝑓(𝑔(𝑥)).
𝑓(𝑔(𝑥)) = 𝑓(3 𝑥 5 + 5)
Sudah jelas salah sebab penjabarannya seharusnya
1 2 adalah 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
= (4 (3 𝑥 5 + 5)3 − 3 )

1 8 60 150
= ( ( 𝑥15 + 𝑥10 + 𝑥 5 + 125) − 3)
4 27 9 3

8 60 150 125
= 108 𝑥15 + 36 𝑥10 + 𝑥5 + −3
12 4

8 60 150 113
= 108 𝑥15 + 36 𝑥10 + 𝑥5 +
12 4

8
(𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
Namun pada langkah selanjutnya
1 2
= (4 𝑥 3 − 3 ) (3 𝑥 5 + 5) siswa mengerjakan seperti bentuk
𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥).Padahal sebelumnya
2 5
= 12 𝑥 8 + 4 𝑥 3 − 2𝑥 5 − 15
rumus yang siswa tersebut gunakan
adalah 𝑓(𝑔(𝑥))

c)

Untuk soal nomor 3,siswa menyelesaikan soal dengan cara mensubtitusikan nilai 3
saat mengoperasikan fungsi f dan fungsi g.Namun siswa tidak mengubah bentuk akhir
19
dengan cara merasionalkan penyebutnya sehingga bentuknya masih .
√7

D. Hasil wawancara dan analisisnya


Berdasarkan hasil analisis jawaban tertulis,selanjutnya dilakukan wawancara untuk
mengklarifikasi dugaan dari jawaban tertulis dengan transkrip sebagai berikut:

1. Wawancara Nugraha Putra (S01=Kategori Tinggi)


Keterangan :
P = Penulis
S01 = Subjek 01

P : Menurut kamu bagaimana dengan soal nomer 1?


S01 : Nomer satu lumayan gampang.Soalnya cuma penjumlahan.
P : Kalau nomer dua bagaimana?
S01 : Nomer dua angkanya rumit.Soalnya ada pecahan diangkarkan.Jadinya malas
duluan kalau mau mengerjakan.

9
P : Kalau begitu dikerjakan langkah demi langkah supaya tidak keliru.
S01 : Nggak usah.Terlalu lama.
P : Kalau nomer 3 bagaimana?
𝑓
S01 : Tadi sempat bingung sama bentuk (𝑔) (3).Belum pernah mencoba mengerjakan

soal yang seperti ini. Angkanya juga rumit,ada bentuk pangkatnya.


P : Waktu dikelas dikasih contoh yang mudah ya dari gurunya?
S01 : Iya
P : Pernah belajar sendiri mengerjakan soal yang lebih rumit?
S01 : Belum pernah
P : Terus kalau UAS,bentuk soal yang diberikan mudah seperti yang dicontohkan
dikelas atau tidak?
S01 : Biasanya lebih rumit.Tapi mau tidak mau harus dikerjakan.
P : Kalau belajar sering buka buku paket atau tidak?
S01 : Aku lebih suka baca buku catatan daripada buku paket.Dibuku paket biasanya susah.

Analisis Hasil Wawancara Nugraha Putra (S01=Kategori Tinggi)

Pada soal nomor 1,siswa menganggap mudah sehingga enggan untuk menuliskan
prosedur pengerjaan yang benar.Namun hal ini justru membuat siswa keliru dalam
perhitungan.Apalagi jika mengerjakan soal lebih rumit,tentu dianjurkan untuk menuliskan
langkah demi langkah agar tidak ada perhitungan yang terlewatkan yang tentu saja akan
berpengaruh terhadap hasil akhir dari soal yang dikerjakan.

Pada soal nomor 2,siswa mengeluh bahwa ia merasa bingung dengan soal
tersebut.Berdasarkan hasil wawancara,diketahui siswa mengalami kesulitan disebabkan
karena kurangnya latihan.Siswa terlalu terpaku kepada contoh soal mudah yang diberikan
oleh guru saat proses belajar mengajar dikelas,dan tidak adanya kemauan untuk mengerjakan
soal yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dan bervariasi.Selain itu siswa juga lebih suka
membaca buku catatan dibanding buku paket.Padahal di buku paket bisa ditemukan banyak
soal-soal yang bervariasi.

Pada soal nomor 3,siswa mengaku belum pernah menemukan soal yang seperti
itu.Siswa tersebut mengatakan bahwa angka dalam soal tersebut tergolong rumit dan terdapat
bentuk pangkat di dalamnya sehingga siswa sempat pesimis bahkan sebelum mulai
mengerjakan soal.

10
2. Wawancara Awalia Lailatul Khasanah (S02=Kemampuan rendah)
Keterangan :
P = Penulis
S02 = Subjek 02

P : Menurut kamu bagaimana soalnya?


S02 : Aku bingung yang nomer 1 itu sebenarnya (𝑓 + 𝑔)(𝑥) atau (𝑓𝑜𝑔)(𝑥).
P : Sudah pernah diajarkan soal yang seperti ini atau belum?
S02 : Lupa mbak.
P : Jadi kamu tidak tahu bedanya (𝑓 + 𝑔)(𝑥) dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥)?
S02 : Aku pahamnya cuma yang (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) aja mbak.
P : Terus tadi kamu menjawabnya bagaimana?
S02 : Aku jawab sebisaku aja mbak. Masalahnya belum pernah diajari model kayak gini.
P : Ini yang nomer 2 sama 3 juga kamu pakainya (𝑓𝑜𝑔)(𝑥)?
S02 : Iya mbak.

Analisis Hasil Wawancara Awalia Lailatul Khasanah (S02=Kemampuan rendah)

Pada soal nomor 1,reaksi siswa saat pertama kali melihat soal adalah siswa ingin
memastikan bahwa bentuk soalnya adalah (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) bukan (𝑓 + 𝑔)(𝑥). Saat ditanyakan
alasannya, siswa tersebut menjawab bahwa ia hanya pernah diajari tentang (𝑓𝑜𝑔)(𝑥),bukan
(𝑓 + 𝑔)(𝑥).

Hal yang sama juga terjadi pada nomor 2 dan 3.Siswa menganggap bahwa seluruh
soal yang diberikan dapat diselesaikan dengan menggunakan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥).Padahal soal yang
diberikan seluruhnya merupakan aljabar fungsi,bukan fungsi komposisi.Terlihat jelas bahwa
siswa tidak paham tentang konsep operasi aljabar (penjumlahan,pengurangan,perkalian dan
pembagian) pada fungsi.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Guru memberikan soal yang lebih bervariasi pada siswa.


Dengan memberikan soal yang bervariasi diyakini akan membuat siswa menjadi lebih
terbiasa untuk berpikir kritis.Pemberian soal yang bervariasi juga diyakini akan membuat
pikiran siswa menjadi lebih terbuka.Sehingga apabila diwaktu yang akan datang siswa

11
dihadapkan dengan soal-soal yang terbilang rumit maka siswa tidak akan kaget.Karena
berdasarkan hasil analisis di atas,siswa terbiasa mengerjakan soal yang mudah ketika
diberikan contoh oleh guru selama proses pembelajaran sehingga pada saat ujian siswa
dihadapkan dengan soal yang bervariasi,ia akan kaget dan langsung pesimis bahkan
sebelum soal tersebut dikerjakan.
Meski dalam kasus di atas jawaban siswa S01 untuk soal yang terbilang sulit (nomor
3) adalah benar,namun saat dilakukan wawancara siswa secara langsung mengemukakan
keluhannya terhadap soal yang diberikan.Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya
kesalahan dalam pengerjaan yang disebabkan karena kesulitan bentuk soal,maka akan
lebih baik apabila guru memberikan soal yang bervariasi kepada siswa.
Sedangkan untuk siswa S02,pemberian soal bervariasi juga diperlukan agar siswa bisa
membedakan antara fungsi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)
dan fungsi komposisi.

2. Membiasakan Siswa Mengerjakan Soal Sesuai dengan Prosedur yang Benar


Berdasarkan hasil analisis jawaban maupun wawancara,diduga kesalahan yang terjadi
dalam pengerjaan soal secara prosedural salah satunya disebabkan karena siswa enggan
untuk mengerjakan soal secara urut.Siswa diduga tidak sabar ingin menemukan secara
langsung jawaban dari soal dengan cara melewati beberapa langkah sehingga
menyebabkan ada perhitungan yang terlewatkan dan hal tersebut tidak disadari oleh siswa.
Hiebert dan Lefvre 1986 (dalam Mahmuda, 2011: 13) menyatakan bahwa
Procedural knowledge is made up of two distinct part.One part is composed of the formal
language,or symbol representation system of mathematic.The other part consist of the
algorithms or rules,for completing mathematical tasks.
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pengetahuan prosedural terdiri dari
dua bagian yang berbeda. Salah satu bagian tersusun dari bahasa formal atau simbol-
simbol yang mempresentasikan sistem dari matematika. Dan bagian yang lain terdiri dari
urutan kaidah atau aturan, algoritma-algoritma atau langkah-langkah yang digunakan
untuk menyelesaikan soal matematika.
Kesalahan prosedural adalah kesalahan dalam menyusun langkah-langkah yang
hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah,(Kastolan,1992:7).Indikator kesalahan
prosedural menurut Kastolan adalah sebagai berikut:
a) Ketidak hirarkisan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah

12
b) Kesalahan atau ketidak mampuan memanipulasi langkah-langkah untuk menjawab
suatu masalah.
Solusi yang sebaiknya diberikan kepada siswa adalah siswa dibiasakan untuk
mengerjakan soal secara urut sehingga mengurangi resiko terjadinya kekeliruan dalam
pengerjaan soal.Selain itu solusi ini juga diharapkan dapat mempermudah siswa untuk
mengecek kembali jawabannya sebelum diserahkan kepada guru.
Tidak masalah apabila siswa lebih memilih untuk langsung menjawab tanpa
menuliskan beberapa langkah dan jawaban akhirnya benar.Namun kekeliruan dalam
pengerjaan soal bukan tidak mungkin tidak akan terjadi.Bisa saja hal-hal kecil seperti
kesalahan penulisan simbol (-) dan (+) dapat berpengaruh terhadap hasil akhir dari
jawaban itu sendiri.Sehingga untuk mengurangi resiko terjadinya kekeliruan,dianjurkan
bagi siswa untuk mengerjakan soal secara urut.

13
BAB III
SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah :


1. Terdapat masalah yang ditemukan berdasarkan hasil analisis jawaban dan wawancara pada
materi aljabar fungsi,yaitu siswa belum terbiasa dan merasa sedikit kesulitan dengan
bentuk soal yang bervariasi.Berdasarkan hasil analisis jawaban juga ditemukan beberapa
kesalahan yang terjadi disebabkan karena siswa melewatkan beberapa langkah dalam
pengerjaan soal sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan perhitungan.
2. Alternatif pemecahan masalah yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan antara lain :
a. Guru memberikan soal yang lebih bervariasi pada siswa.
b. Membiasakan siswa mengerjakan soal sesuai dengan prosedur yang benar

14
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2014).Matematika Untuk SMA Kelas XI.


Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Malau,L.1996.Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Kelas I SMU Kampus Nommense
Pematang Siantar dalam Menyelesaikan Soal-Soal Terapan Siswa Persamaan Linier
2 Variabel.Malang:IKIP Malang
Mahmuda,Annis.2011.Diagnonis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Bentuk Pangkat,
Akar,dan Logaritma Di Kelas X MAN 3 Malang.Malang:Universitas Negari Malang.
Wirodikromo,Sartono.2006.Matematika Untuk SMA kelas XI.Jakarta:Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai