Penggunaan cangkang rajungan ( Portunus pelagicus), bahan alami yang tersedia dalam jumlah
besar dalam bentuk limbah sebagai starting material senyawa berpotensi antimikroba yaitu
kitosan. Kitosan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia yang kaya
akan sumber daya alam hayati, baik ditinjau dari segi medis maupun ekonomi. Proses
isolasinya adalah dengan deproteinasi, demineralisasi, dan depigmentasi cangkang
rajungan akan menghasilkan kitin yang memiliki struktur molekul dasar sama dengan kitosan
, kemudian dideasetilasi menghasilkan
kitosan. Kitosan yang merupakan biopolimer hidrofilik yang didapatkan melalui proses
deasetilasi basa kitin telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba. Kelebihannya jika
dibandingkan dengan tipe antiseptik lain adalah aktivitas
antimikroba yang lebih tinggi, spektrum yang lebih luas, killing rate yang lebih tinggi, dan
toksisitas yang lebih rendah terhadap sel mamalia. Mekanisme utamanya adalah dengan
mengubah permeabilitas membran, sehingga terjadi
kebocoran komponen dan konstituen intraseluler mikroba.