5.1 Tujuan
2. Mengetahui prosesadsorbsi.
dalamnya.
1. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, maka makin banyak zat yang
teradsorpsi. Luas permukaan adsorben ditentukan oleh ukuran partikel
dan jumlah dari adsorben.
2. Jenis Adsorbat
Peningkatan polarisabilitas adsorbat akan meningkatkan kemampuan
adsorpsi molekul yang mempunyai polarisabilitas yang tinggi (polar)
71
72
4. Temperatur
Pemanasan atau pengaktifan adsorben akan meningkatkan daya serap
adsorben terhadap adsorbat yang menyebabkan pori-pori adsorben
lebih terbuka.
Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan rusaknya adsorben
sehingga kemampuan penyerapannya menurun.
5. pH
pH larutan mempengaruhi kelarutan ion logam, aktivitas gugus fungsi
pada biosorben dan kompetisi ion logam dalam proses adsorpsi.
6. Kecepatan Pengadukan
Menentukan kecepatan waktu kontak adsorben dan adsorbat. Bila
pengadukan terlalu lambat maka proses adsorpsi berlangsung lambat
pula, tetapi bila pengadukan terlalu cepat kemungkinan struktur
adsorben cepat rusak, sehingga proses adsorpsi kurang optimal.
7. Waktu Kontak
Penentuan waktu kontak yang menghasilkan kapasitas adsorpsi
maksimum terjadi pada waktu kesetimbangan.
8. Waktu Kesetimbangan
Waktu kesetimbangan sangat mempengaruhi proses adsorpsi, adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi waktu kesetimbangan dalam adsorbsi
adalah sebagai berikut :
banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas zat padatnya
yang merupakan fungsi tekanan dan suhu)
5.3.1 Alat
Tabel 4.1
ukur
Gambar 4.1
Balp
2 Untuk Mengeluarkan
demi tetes
Gambar 4.2
Buret
3 Untuk menuangkan
Gambar 4.3
Corong Gelas
4 Untuk memegang alat
yang panas
Gambar 4.4
Gegep Besi
Gambar 4.5
Gelas Ukur
6 Sebagai perata panas
Gambar 4.6
Kasa Kawat
7 Sebagai penyaring
larutan
Gambar 4.7
Kertas Saring
8 Sebagai tempat
tempat titrasi
Gambar 4.8
Labu Erlenmeyer
9 Sebagai unutuk mengkur
tempat zat
Gambar 4.9
Labu Ukur
10 Untuk memipet larutan
Gambar 4.10
Pipet Gondok
Gambar 4.11
Spritus
12 Sebagai untuk
bersifat serbuk
Gambar 4.12
Spatula
13 Sebagai pengukuran
waktu
Gambar 4.13
Stopwatch
Gambar 4.14
Tiang Statif
5.3.2 Bahan
Tabel 4.2
Alumunium Foil
Gambar 4.15
2
Arang Aktif
Gambar 4.16
3
HCl
Gambar 4.17
Indikator PP
Gambar 4.18
5
Kertas Saring
Gambar 4.19
6
NaOH
Gambar 4.20
Titrasi sampai terjadi perubahan warna menjadi warna pink yang tidak
terlalu pekat
Tabel 4.3
3 0,25 .... 0,1 2,5 2 ... ... ... ... .. ... ...
Keterangan:
k = Konstanta absorban
n = Konstanta absorbat
a. Larutan HCl 1 M
Diketahui :
MNaOH =1M
VNaOH = 12 ml
VHCl = 15 ml
M = 2 gram
V2HCl = 12,5 ml
Ditanya :
MHCl = ... ?
log c = ... ?
k = ... ?
log k = ... ?
n = ... ?
Jawab :
M1 V2 = M1 V2
M1 V1
M1 = V2
12 x 1 ml
= 12,5 ml
= 0,96 M
1000
1000
= 0,0876
= log (0,96)
Log c = - 0,018
x
k = m.c
0,0876
= 2x. 0,96
= 0,046
= -0,1337
= -1,358
x
log −log k
m
n = log c
(-1,357)(−1,337)
= - 1,337
= 1,167 mol
Diketahui :
MNaOH = 1M
VNaOH = 6 ml
VHCl = 15 ml
M = 2 gram
V2HCl = 13 ml
Ditanya :
MHCl = ... ?
log c = ... ?
k = ... ?
log k = ... ?
n = ... ?
Jawab :
M1 V2 = M1 V2
M1 V1
M1 = V2
6 x 1 ml
= 13 ml
= 0,46 M
1000
1000
= 0,0336
= log (0,46)
Log c = - 0,337
x
k = m.c
0,336
= 2x. 0,46
= 0,036
= -0,144
= -1,775
x
log −log k
m
n x/m = log c
(-1,775)(−1,444)
= 0,337
= 0,982 mol
Diketahui :
MNaOH = 1M
VNaOH = 2,5 ml
VHCl = 15 ml
M = 2 gram
V2HCl = 13 ml
Ditanya :
MHCl = ... ?
log c = ... ?
k = ... ?
log k = ... ?
n = ... ?
Jawab :
M1 V2 = M1 V2
M1 V1
M1 = V2
2,5x 1 ml
= 13 ml
= 0,192 M
1000
1000
= 0,014
= log (0,192)
Log c = - 0,717
x
k = m.c
0,044
= 2x. 0,192
= 0,0365
= -1,438
= -2,155
x
log −log k
m
n x/m = log c
(-2,155)(−1,438)
= -0,717
= 1 mol
Diketahui :
MNaOH = 1M
VNaOH = 1,5 ml
VHCl(1) = 15 ml
M = 2 gram
V2HCl = 12 ml
Ditanya :
MHCl = ... ?
log c = ... ?
k = ... ?
log k = ... ?
n = ... ?
Jawab :
M1 V2 = M1 V2
M1 V1
M1 = V2
1,5x 1 ml
= 12 ml
= 0,125 M
1000
1000
= 0,0137
= log (0,125)
Log c = - 0,903
x
k = m.c
0,0137
= 2x. 0,125
= 0,055
= -1,259
= -2,164
x
log −log k
m
n x/m =
log c
(-2,164)(−1,259)
= −0,903
= 1,002 mol
Tabel 4.4
HCl NaOH m x x x
No. log Log C K Log K n
m m
(g) (g)
Mawal Makhir M V
4 0,125 0,125 1 1,5 2 0,013 0,007 -2,164 -0,903 0,055 -1,259 1,002
5.6 Pembahasan
9. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, maka makin banyak zat yang
teradsorpsi. Luas permukaan adsorben ditentukan oleh ukuran partikel
dan jumlah dari adsorben.
12. Temperatur
Pemanasan atau pengaktifan adsorben akan meningkatkan daya serap
adsorben terhadap adsorbat yang menyebabkan pori-pori adsorben
lebih terbuka.
Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan rusaknya adsorben
sehingga kemampuan penyerapannya menurun.
13. pH
pH larutan mempengaruhi kelarutan ion logam, aktivitas gugus fungsi
pada biosorben dan kompetisi ion logam dalam proses adsorpsi.
14. Kecepatan Pengadukan
Menentukan kecepatan waktu kontak adsorben dan adsorbat. Bila
pengadukan terlalu lambat maka proses adsorpsi berlangsung lambat
pula, tetapi bila pengadukan terlalu cepat kemungkinan struktur
adsorben cepat rusak, sehingga proses adsorpsi kurang optimal.
15. Waktu Kontak
Penentuan waktu kontak yang menghasilkan kapasitas adsorpsi
maksimum terjadi pada waktu kesetimbangan.
16. Waktu Kesetimbangan
terdapat bara api, memasukkan arang aktif kedalam Labu Erlenmeyer yang
berisi larutan HCl 1 M, menutup Labu Erlenmeyer yang berisi arang aktif
serta untuk HCl 0,25 M dan 0,125 M sebanyak 10 ml, mencatat data yang
larutan HCl oleh adsorpsi arang aktif. Pada percobaan pertama dengan
merah muda. Maka dari proses tersebut didapat konsentrasi HCl 1 Msetelah
absorbsi adalah sebesar 0,55 M, sehingga didapat log c adalah sebesar -0,26.
Dari 2 gram arang aktif didapat konstanta absorban sebesar 1,82 dan nilai
adalah sebesar 1.
mengubah larutan HCl 0,5 M menjadi merah muda. Maka dari proses
1,167 M, sehingga didapat log c adalah sebesar -0,018. Dari 2 gram arang
aktif didapat konstanta absorban sebesar 3,57 dan nilai lognya adalah
sebesar 1.
untuk mengubah larutan HCl 0,25 M menjadi merah muda. Maka dari
sebesar 0,13 M, sehingga didapat log c adalah sebesar -0,89. Dari 1 gram
arang aktif didapat konstanta absorban sebesar 7,69 dan nilai lognya adalah
1.
untuk mengubah larutan HCl 0,125 M menjadi merah muda. Maka dari
sebesar 0,08 M, sehingga didapat log c adalah sebesar -0,10. Dari 1 gram
arang aktif didapat konstanta absorban sebesar 12,5 dan nilai lognya adalah
1.
kesalahan yaitu pada saat mentitrasikan larutan HCl pada percobaan ketiga
percobaan ulang. Dan semua percobaan ini dapat di ambil kesimpulan dapat
sample.
5.8 Kesimpulan
kesimpulan yaitu: