Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ORTODONTI

MODUL ORTODONSIA

NOMOR MODEL :
NAMA PASIEN : Siswandi ssa’diy Firda
OPERATOR : Abdul Ghani Lathiefirda
NIM : J530170005
PEMBIMBING : drg. Vera Megawati, Sp.Ort

PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

0
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN GIGI

I. IDENTITAS.

Operator :
Nama : Abdul Ghani Lathief
No. Mhs : J530170005

Pembimbing : Drg. Vera Megawati, Sp.Ort

No. Kartu :
No. Model :
Nama pasien : Siswandi Firda
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku : Jawa
Alamat : Mojosonggo, Solo
Pekerjaan :Swasta
Telp/HP :-
Nama Ayah : SobihinAyub Pranowo Suku : Jawa Umur : 49 tahun
Nama Ibu : Daryunahrtiniaridah WJ Suku : Jawa Umur : 46 tahun
Pekerjaan Ortu : Swasta (Ayah)
Alamat : Pemalang Sutowijoyo 1A Penumping, Laweyan, Solo

II. WAKTU PERAWATAN


Tanggal pendaftaran : 14 Agustus 2017
Tanggal pencetakan : 14 Agustus 2017
Tanggal pemasangan alat :
Tanggal pemakaian retainer :
Tanggal perawatan selesai :

1
III.PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis) :
 Motivasi : Pasien datang ingin memperbaiki gigi depan atas dan
bawahnya kurang rapi
 Keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas dan
bawahnya kurang rapi sehingga ingin diperbaiki karena
mengganggu estetis
 Riwayat perjalanan penyakit (PI) : paseien merasakan giginya kurang rapi sejak
± 3 tahun yang lalu
 R iwayat kesehatan : Pasien tidak sedang mengonsumsi obat tertentu dan
sedang tidak dalam perawatan dokter, Pasien tidak pernah
dilakukan rawat inap dan jalan di rumah sakit, Pasien
mengaku tidak memiliki alergi
 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi:
Gigi desidui :
Menurut keterangan pasien pada periode gigi desidui, pernah datang ke
dokter gigi untuk mencabutkan gigi decidui yang goyah, pasien tidak mengeluhkan
adanya karies gigi, tidak pernah mengalami trauma pada gigi geliginya.
Gigi bercampur :
Menurut keterangan pasien pada periode gigi
bercampur, tidak ada gigi sundulan, ada beberapa gigi yang karies, tidak pernah
mengalami trauma.
Gigi permanen :
Menurut keterangan pasien pada periode gigi permanen, pasien pernah dipukul
pada bagian dagu bawah sehingga membuat gigi depanya berdarah dan agak goyah.
 Riwayat Keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien :
Ayah : Susunan gigi rapi, ukuran gigi dan rahang besar
Ibu : Susunan gigi rapi, sedikit berjejal depan anterior bawah

2
B. Pemeriksaan Objektif
1. Umum :
 Jasmani : sehat
 Mental : komunikatif dan kooperatif
 Status gizi : Tinggi Badan (TB) : 170 cm Berat Badan (BB) : 75 kg
 Indeks Masa Tubuh = BB (kg) = 75/(1,70) = 27,3
2

TB2 (m)
 Status gizi : lebih Kategori : gemuk

2. Lokal :
a. Ekstra Oral :
 Kepala : Lebar kepala : 14,5 cm Panjang kepala : 19,0 cm
 Indeks kepala = Lebar kepala x 100
Panjang kepala
= 14,5 cm X 100 = 76,3
19,9 cm
 Bentuk kepala: mesosephali

 Muka : Jarak nasion-gnation : 109,25 mm


Lebar Bizygomatik : 117,4 mm
 Indeks muka = (Jarak N-Gn/Lebar bizygomatik) x 100
= 93,057 mm
 Bentuk muka : leptoprosop
 Profil muka : cembung

 Garis Simon (Bid Orbital) :


Kanan RA : Terletak pada 1/3 distal gigi caninus
RB : Terletak pada interdental gigi caninus dan premolar
Kiri RA : Terletak pada 1/3 distal gigi caninus
RB : Terletak pada interdental gigi caninus dan premolar
Ket: mandibula dan maksila normal.

 Sendi Temporomandibular (TMJ) : normal


 Tonus Otot Mastikasi : normal
 Tonus Otot Bibir : normal
 Bibir Posisi Istirahat : normal
 Free Way Space : 2

3
b. Intra Oral :
 Higiene Mulut :
 Pola Atrisi :
 Lingua : normal
 Palatum : Vertikal : sedang
Lateral : sedang
 Gingiva : normal
 Mukosa : normal
 Frenulum : Frenulum Labii Superior : sedang
Frenulum Labii Inferior : rendah
Frenulum Lingualis : sedang
 Tonsila : normal
 Pemeriksaan gigi-gigi :

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Keterangan :
X : Telah dicabut UE: Belum erupsi PE: Parsial erupsi K : Karies
AT : Atrisi

3. Analisis Foto Muka


4
4. Analisis Model Studi
o RA : Parabola dan simetris
o RB : Parabola dan simetris

 Malposisi gigi individual :


Rahang Atas
16 : mesiobuco torsiversi
13 : distolabio torsiversi
12 : mesiopalato torsiversi
21: mesiolabio torsiversi
Rahang Bawah
35 : mesiolinguo torsiversi
33 : distolabio torsiversi
32 : mesiolabio torsiversi

5
41 : linguoversi
42 : distolabio torsiversi
43 : distolabio torsiversi
Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik
o Anterior :
Deep bite : tidak ada
Palatal bite : tidak ada
Edge to edge bite : tidak ada
Open bite : tidak ada
Cross bite : tidak ada
o Posterior :
Cross bite : tidak ada
Open bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Cup to cup bite : tidak ada
Relasi Molar pertama kanan : Klas I maloklusi Angle
Relasi Molar pertama kiri : Klas I maloklusi Angle
Relasi Caninus kanan : Klas I
Relasi Caninus kiri : Klas I
Garis tengah rahang bawah terhadap rahang atas : segaris

Lebar mesiodistal gigi-gigi (mm)


Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Ket. Kanan Kiri Normal Ket.
Ka: N Ka: N
1 8,8 8,3 6,0 5,9 4,97-6,6
7,4-9,75 Ki: N Ki: N
Ka: N
Ka: N
2 6,9 6,5 6,05-8,10 Ki: N 6,2 6,1 5,45-6,85
Ki: N
Ka: N Ka:N
3 8 7,8 7,05-9,32 6,8 6,4 6,15-8,15
Ki: N Ki: N
Ka: N Ka: N
4 7,6 8 6,75-9,00 7,7 7,7 6,35-8,75
Ki: N Ki: N
Ka: N Ka: N
5 7,2 7,6 6,00-8,10 7,9 7,9 6,80-9,55
Ki: N Ki: N
Ka: N 10,62- Ka: N
6 11,1 11,3 9,95-12,10 11,7 11,9
Ki: N 13,05 Ki: N

6
Kesimpulan: lebar mesiodistal pertumbuhan gigi-geligi lainya normal

5. Skema Gigi-gigi dari Oklusal


Rahang Atas Rahang Bawah

6. PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
Metode Pont:
Jumlah mesiodistal 21 12 : 30,5 mm
Jarak P1 – P1 pengukuran : 38,5 mm
Jarak P1 – P1 perhitungan :  I X 100 38,125 mm
80

Diskrepansi : 38,5 – 38,125 = 0,375 mm (distraksi)

Jarak M1 – M1 pengukuran : 58,3 mm


Jarak M1 – M1 perhitungan :  I X 100 47,65

mm
64

Diskrepansi : 58,3 – 47,65 = 10,65 mm (distraksi)


Keterangan:
Keterangan: pertumbuhan dan perkembangan rahang ke arah lateral
pada regio premolar mengalami distraksi sebesar 0,375 mm dan pada
regio molar mengalami distraksi sebesar 10,65 mm.

7
Metode Korkhaus
 Tabel Korkhaus : 17,8 mm

 Jarak I –(P1- P1) pengukuran : 17,45 mm

 Diskrepansi : 0,35

Keterangan : Normal

Metode Howes

 Jumlah mesiodistal M1 – M1 : 99,1 mm

 Jarak P1 – P1 (tonjol) : 45,8 mm

Indeks P : Jarak P1 – P1 x 100% = 46,21%


Md M1 – M1
Cukup
 Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : lebih (>43 %)

 Jarak Inter Fossa Canina : 49,7 mm

Indeks FC : Jarak FC x 100% = 50,15 %


Md M1 – M1
Cukup
 Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : lebih (> 44 %)

 Inklinasi gigi-gigi regio posterior : konvergen ke arah oklusal

Keterangan :
1. hasil pengukuran indeks P sebesar 46,21% yang berarti bahwa
indeks lengkung gigi cukup untuk menampung gigi geligi
2. hasil pengukuran fossa kanina sebesar 50,15%yang berarti bahwa
lengkung basal cukup untuk menampung gigi geligi
3. inklinasi gigi geligi di regio posterior karena IP<FC sehingga
merupakan indikasi ekspansi.

8
DETERMINASI LENGKUNG
Hasil penapakan : Keterangan :
Overjet awal : 2,0 mm
Retraksi RA : 0,0 mm
Protraksi RB : 0,1 mm
Overjet akhir : 0,9 mm

RA (P2-P2)
Lebar mesiodistal: 76.7 mm
Kanan : 38.5 mm Kiri: 38.2 mm
Pjg lengkung ideal: 74,5 mm
Kanan : 39,0 mm Kiri : 38.2 mm
Diskrepansi: 0.5 mm
Kanan : -0.5 mm Kiri : 0,0 mm

RB (P2-P2)
Lebar mesiodistal : 70.2 mm
Kanan: 34,6 mm Kiri : 34.0 mm
RA: Pjg lengkung ideal : 63,3 mm
lengkung ideal Kanan : 35.9 mm Kiri : 34.3 mm
lengkung mula-mula
Diskrepansi : -1,6 mm
RB: Kanan : -1,3 mm Kiri : -0.3 mm
lengkung ideal
lengkung mula-mula

9
IV. DIAGNOSIS SEMENTARA
Maloklusi Angel Klas I tipe dental

Solusi masalah :
RA : perbaikan malposisi gigi dengan labial arch, finger spring dan simple spring
RB : perbaikan malposisi gigi dengan labial arch, finger spring dan simple spring

V. DIAGNOSISFINAL
Maloklusi Angel klas I tipe dental disertai malposisi gigi
Rahang Atas
16 : mesiobuco torsiversi
13 : distolabio torsiversi
12 : mesiopalato torsiversi
21: mesiolabio torsiversi
Rahang Bawah
35 : mesiolinguo torsiversi
33 : distolabio torsiversi
32 : mesiolabio torsiversi
41 : linguoversi
42 : distolabio torsiversi
43 : distolabio torsiversi

VI. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI


Crowded gigi anterior rahang bawah kemungkinan disebabkan karena faktor
genetik.

VII. PROSEDUR PERAWATAN


A. Rencana Perawatan
1. Tahap edukasi operator kepada pasien mengenai perawatan ortodontik yang akan
dilakukan.
2. Analisis ruang.
3. Koreksi malposisi gigi geligi anterior rahang atas dan bawah.
4. Pemakaian retainer.

10
B. Jalannya Perawatan
1. Tahap edukasi operator kepada pasien mengenai perawatan ortodontik
Memberi penjelasan kepada pasien mengenai prosedur perawatan, cara
perawatan, lama waktu perawatan, cara menggunakan dan melepas alat,
kemungkinan yang terjadi selama perawatan, biaya perawatan, banyaknya
kunjungan dan menginstruksikan kepada pasien untuk menjaga kebersihan
rongga mulut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti relaps.
2. Analisi ruang
a. Hasil perhitungan metode pont, didapatkan lengkung regio gigi premolar
mengalami distraksi sebesar 0,375 mm. Pada regio gigi molar juga
mengalami distraksi sebesar 10,65 mm.
b. Berdasarkan tabel korkhaus, jarak gigi insisivus sampai P1-P1 mengalami
retraksi kategori ringan sebesar 0,35 mm
c. Berdasarkan metode howes, jarak indeks P sebesar 46,21 % dan indeks
FC sebesar 50,15 %
o Indeks P > 43% berarti lengkung gigi untuk menampung gigi
cukup
o Indeks FC >44% berarti lengkung gigi cukup
o Indeks P < indeks FC berarti inklinasi gigi geligi regio
posterior divergen  kontra indikasi ekspansi
d. Berdasarkan determinasi lengkung, rahang atas memiliki diskrepansi
ruang kurang sebesar 0,5 mm. Pada sisi kanan mengalami diskrepansi
sebesar -0,5 mm dan pada sisi kiri mengalami diskrepansi sebesar 0,0
mm. Rahang bawah mengalami diskrepansi ruang kurang sebesar -1,6
mm. Pada sisi kanan mengalami diskrepansi sebesar -1,3 mm dan pada
sisi kiri mengalami diskrepansi sebesar -0,3 mm.
3. Koreksi malposisi gigi geligi
a. Rahang atas
o Labial arch type median 0,7 mm untuk meretraksi gigi geligi
anterior
o Adam klamer 0,7 mm pada gigi 16 dan 26 sebagai penahan

11
o Simple spring 0,6 mm pada gigi 12 untuk mengoreksi
malposisi
b. Rahang bawah
o Labial arch type median 0,7 mm untuk malposisi gigi geligi
anterior
o Adam klamer 0,7 mm pada gigi 36 dan 46 sebagai penahan
o Simple spring 0,6 mm pada gigi 41 untuk mengoreksi
malposisi
4. Retainer
Menggunakan Hawley Retainer agar tidak relaps yang terdiri dari plat
akrilik dengan verkeilung, labial arch dengan diameter kawat 0,8 mm dan
adam klamer dengan diameter 0,7 mm untuk mempertahankan gigi pada
posisinya.
Pemakaian retainer dilakukan dengan cara:
- Retainer di pakai siang dan malam selama 3-6 bulan dalam keadaan pasif.
- Setelah 3 bulan jika masih terjadi pergerakan gigi maka retainer
diperpanjang lagi selama 3 bulan.
- Jika pergerakan gigi hilang maka retainer dilepas saat keluar rumah. Cek
dengan pemakaian kembali, jika terasa sesak pemakaian retainer dipakai
lagi. Jika tidak sesak, alat dilepas kembali jika keluar rumah.
- Jika tidak sesak, maka retainer dipakai saat malam hari selama 3 bulan.
Jika tidak ada perubahan gigi dan pergerakan gigi pemakaian retainer
dihentikan.

12
GAMBAR DESAIN:
Rahang Atas

Keterangan Gambar :
1. Plat Akrilik.
2. Klamer Adam Ø 0,7 mm.
3. Labial Arch Ø 0,7 mm.
4. Simple Spring Ø 0,6 mm

Rahang Bawah

Keterangan Gambar :
1. Plat Akrilik.
2. Klamer Adam Ø 0,7 mm.
3. Labial Arch Ø 0,7 mm.
4. Simple Spring Ø 0,6 mm

RETAINER:
Rahang Atas:

Keterangan Gambar :
1. Plat Akrilik.
2. Klamer Adam Ø 0,7 mm.
3. Labial Arch Ø 0,8 mm.

13
Rahang Bawah:

Keterangan Gambar :
1. Plat Akrilik.
2. Klamer Adam Ø 0,7 mm.
3. Labial Arch Ø 0,8 mm.

PROGNOSIS
Prognosis dari perawatan ini baik karena keadaan umum pasien baik, motivasi
pasien baik dan kooperatif.

Indikasi Perawatan : Kuratif

Surakarta, 26 April 2018


Menyetujui Pembimbing, Operator,

drg. Vera Megawati, Sp.Ort Abdul Ghani Lathief

14

Anda mungkin juga menyukai