Latar Belakang
Semakin hari semakin banyak saja smartphone atau hp dengan macam
dan jenis yang berbeda-beda hadir di pasaran. Semuanya dibekali fitur unggulan
dan kelebihannya sendiri-sendiri. Namun dari semua hp atau smartphone yang
bahkan dijual hingga puluhan juta rupiah adalah semuanya sudah tidak
bisa gonta-ganti casing hp seperti halnya zaman nokia dulu. Seperti yang kita
ketahui, zaman dulu hp dapat dengan bebas gonta-ganti casing unik dan
lucu sesuka hati kita.
Namun kelebihan unik hp itu justru kini telah tergeser atau tergantikan
sepenuhnya dengan fitur yang lebih canggih yang dianggap perlu ditanamkan ke
smartphone sehingga menghilangkan nilai estetika keunikan smartphone
tersebut. Sebagai gantinya untuk memenuhi kebutuhan keunikan smartphone,
telah dihadirkan case phone atau casing hp yang banyak dijual di konter-konter.
Namun kali ini kami ingin membuat sendiri case handphone unik dari barang
bekas.
Sebetulnya tidak sepenuhnya custom case hp unik ini dari barang bekas
sih, karena casing hp lucu unik buatan sendiri ini terbuat dari lem tembak.
Mungkin kedepan juga akan saya bagikan cara membuat casing hp dari kain
flanel yang tentunya akan menambah keunikan samrtphone kamu.
Hal itu dapat menjadi suatu peluan usaha yang menjanjikan keuntungan dan keberhasilan.
Sejalan dengan itu para pengguna Handphone dimasa sekarang juga semakin banyak. Para remaja
dan orang dewasa sudah beralih tidak lagi menggunakan handphone untuk komunukasi semata
tetapi juga sebagai gadget penunjang penampilan dan bernilai prestise tinggi. Oleh karena itu
banyak produsen aksesoris hp berlomba – lomba membuat aksesoris hp yang akan banyak
digemari oleh para remaja dan orang dewasa tersebut. Salah satunya adalah cashing hp atau leather
case yang sekarang banyak diminati oleh para pengguna handphone. Selain sebagai pelindung
handphone kita cashing tersebut juga dapat digunakan sebagai aksesoris untuk memperindah
handphone yang kita miliki. Apalagi dengan banyaknya pilihan variasi yang ditawarkan para
produsen konsumen akan lebih banyak yang tertarik untuk membelinya. Dengan adanya peluang
bisnis itu kami menggabungkan permintaan pasar yaitu aksesoris handphone yang banyak
memiliki variasi dengan bahan baku berupa lem tembak . Kami berencana akan membuat suatu
usaha yang menggabungkan keduanya yaitu cashing handphone yang menggunakan hiasan atau
motifnya berasal dari lem tembak yang di gabungkan dengan beberapa cat pewarna.
Visi dan Misi
Visi
Menjadi usaha yang terus tumbuh dan berkembang, serta menjadikan brand aksesoris kami dikenal
semua orang baik nasional maupun internasional.
Misi :
1. Menggunakan bahan baku yang baik dan bermutu tinggi
2. Mengutamakan kecepatan dan ketepatan waktu dalam pelayanan
3. Mengembangkan inovasi – inovasi secara berkala baik dalam produk maupun pelayanan
4. Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa operasional
yang maksimal.
2. Proses produksi
Bahan-bahan yang diperlukan :
- Lem Lilin
- kertas roti
- Cat minyak
- Cat kilat
- Glitter
- Tembak lem
- gunting
- cutter
- pensil
- penghapus
- selotip
- kuas
ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana
Biaya Operational Variabel
Biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan.
Tabel 4 Biaya Operasional Variabel Setiap Produksi
No Nama Barang Jumlah Harga Per unit (Rp) Total (Rp)
1 Lem tembak 6 buah 54.000
2 Kertas roti 1 roll 10.500 10.500
3 Cat minyak 1 kaleng 12.000 12.000
4 Cat kilat 1 kaleng 6.000 6 .000
5 pilox 1 kaleng 20 .000 20.000
6 Gunting 1 botol 5.000 5.000
7 cutter 1 buah 6 .000 6 .000
8 Sticker 1 buah 9 .000 2.000
9 Confetti 1 buah 1.500 1.500
10 Kuas 1 buah 2.000 2.000
11 Selotip 1 buah 3.000 2.000
12 Tembak lilin 1 buah 38. 000 38 .000
Jumlah 1.070.000
2. Sumber Dana
Perusahaan dalam memulai usahanya tentu memerlukan dana untuk membeli kebutuhan
berbagai macam barang dan bahan yang telah di sebutkan sebelumnya. Pada awal mula
dana sepenuhnya berasal dari pemilik perusahaan sendiri yang kemudian di pergunakan untuk
membeli alat-alat produksi dan untuk membeli bahan-bahan produksi.
3. Harga Jual
Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik
minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual.
Maka berdasarkan perhitungan dari harga jual tersebut pemilik perusahaan ingin
mendapatkan keuntungan dari penjualan produknya sebesar Rp 10.000 ( Sepuluh ribu Rupiah).