Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar Belakang
A. Rute Pemberian
Topikal (Syamsuni,2005)
B. Efek Farmakologi
Khasiat
Emolient
Mekanisme Kerja
Paraffin bekerja dengan menutup permukaan stratum korneum
menahan air yang hendak menguap pada stratum korneum
Penggunaan
Emollient dapat menyejukkan, menghaluskan dan melembabkan kulit
dan diindikasikan untuk semua penyakit kulit bersisik (seperti iktoris)
dan berguna pada kulit kering. (PIO,2013)
Absorbsi
-
EfekSamping
hipersensitif
C. Dosis
2x sehari setelah mandi
II. Pendekatan Formula
1. Parafin liquid (zat aktif)
Paraffin cair encer mmiliki penggunaan yang sama dengan minyak minral.
Bahan tersebut umumnya digunakan pada formula sediaan topical sebagai
cairan pembawa minyak (visensia,2016)
2. Cetil alkali
Cetil alkali berfungsi sebagai stiffening agent, stiffening agent berfungsi
sebagai bahan pengental atau pengeras didalam fomula lotion, (rowe et all.
2006) konsentrasi untuk stiffening agent 2-10 (HPE, 6th 2009)
3. Metil paraben
Metil paraben secara luas digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, produk makanan dan formulasi lainnya. Dapat digunakan baik
sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lainnya atau dengan agen
antimikroba lainnya. Dalam kosmetik, methyl paraben adalah pengawet
antimikroba yang paling sering digunakan. Dengan range 0.02-0.3% (HPE
6th, 2009)
4. Propil paraben
Propil paraben secara luas digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
bentuk kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasi. Propil paraben
merupakan salah satu yang paling sering digunakansebagai pengawet
dalam kosmetik dengan range 0.01-0.06 % (HPE 6th. 2009)
5. BHT
Butylated hydroxytoluene digunakan sebagai antioksidan dalam bentuk
kosmetik, makanan, obat-obata. Hal ini digunakan untuk menunda atau
mencegah ketengikan oksidasi lemak dan minyak. Dlam range 0.0075-0.1
%
6. Propilen glikol
Propilen gliko telah banyak digunakan sebagai pelarut, ekstraktan, dan
pengawet dalam berbagai parenteral dan nonparenteral formulasi farmasi.
Ini pelarut umum yang baik dari pada gliserin dan elarutkan berbagai
macam bahan. Propilen juga digunakan dalam kosmetik dan dalam
makanan. Dengan range yang digunakan =15%.
III. Permasalahan formula
No Permasalahan Penyelesaian
1 Sifat zat aktif yang berminyak Dibuat emulsi dengan tipe emulsi
minyak
Struktur
Rumus
C14-C18 (HOPE 6th 2009, hal. 446)
molekul
Titik lebur -
Praktis tidak larut dalam air dan etanol 95%, larut dalam
kloroform dan eter. (FI III hal. 474)
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, tidak larut dalam etanol
96%, merupakan campuran dengan golongan
hidrokarbon. (British Pharmacopoeia hal. 4502)
Keterangan
Kegunaan: Laksativum/ obat pencahar. (FI III hal. 475)
lain
b. Zat tambahan
1. Methylparaben
Zat Methylparaben
Struktur
Etanol 95% 1 : 3
Eter 1 : 10
Gliserin 1 : 60
Kelarutan
Propilenglikol 1:5
Air 1 : 400
(HOPE 6th 2009, hal. 443)
2. Prophylparaben
Zat Prophylparaben
Struktur
Rumus
C10H12O3 (HOPE 6th 2009, hal. 596)
molekul
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. (FI III 1979, hal. 535)
Zat Propilenglikol
Struktur
4. BHT
Struktur
V. Kesimpulan formula
No Bahan Range Jumlah Fungsi
1 Paraffin cair 30% 90ml Zat aktif
2 Cetil alcohol 5% 15ml Stiffening
agent
3 Gom arab 5% 15ml emulgator
- Cetyl alcohol
5
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 15 𝑚𝑙
- Gom arab
5
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 15 𝑔𝑟𝑎𝑚
- Metil paraben
0.3
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 0.9 𝑔𝑟𝑎𝑚
- Propil paraben
0.3
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 0.9 𝑔𝑟𝑎𝑚
- BHT
0.1
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 0.3 𝑔𝑟𝑎𝑚
- Propilen glikol
10
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 30𝑚𝑙
- Aquadet 300 ml
- Oleum rosae
0.1
= 100 𝑥 300𝑚𝑙 = 0.3 𝑚𝑙
VII. Cara kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Pembuatan fase luar
1. Dilarutkan methyl paraben 0.9 gr dengan propilen glikol 15 ml. dan
propil paraben 0.9 dengan propilen glikol 15 ml. aduk sampai larut.
Kemudian campurkan kedua zat tersebut kedalam beaker glas utama.
2. Kemudian tambahkan cetyl alcohol sebanyak 15 ml kedalam beaker
glass utma, aduk hingga homogen.
3. Dimasukkan gom acacia sebanyak 15 gram kedalam auadest
secukupnya, panaskan dengan suhu 60 C dan aduk hingga
membentuk mucilage.
4. Masukan mucilage yang telah terentuk kedalam beaker glas utama.
- Pembuatan fase dalam
Dilarutkan BHT sebanyak 0.3 gram dengan paraffin cair, sebanyak 90
ml, kedalam beaker glas aduk hingga homogen.
- Pencampuran
1. Dimasukkan fase dalam (minyak) kedalam fase luar yang ada dalam
beaker glass utama, tuang sedikit-demisedikit sambil diaduk hingga
homogeny.
2. Diteteskan oleum rosae sebanyak 6 tetes, aduk hingga homogeny
3. Dimasukkan emulsi kedalam botol yang telah ditetesi 100 ml tiap
botolnya tutup rapat.
4. Dikemas
VIII. Hasil pengamatan
PH : 6.58
Uji organoleptic :
Bau : khas mawar
Warna : putih
Tekstur : agak berminyak
Volume terpindahkan :
Vt = volume terpindahkan/ volume sediaan x 100%
UNIVERSITAS TADULAKO
PERCOBAAN III
“PARAFIN LOTION”
DISUSUN OLEH
NOFRIYANTI (G70115161)
KELAS/KELOMPOK : E/IV
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018