Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok VII :
1. Ivan Moris Laia
2. Jun Martin Tafonao
3. Keadilan Luahambowo
4. Listra Juliani Hondo
5. Margaretha Zamili
6. Renaldi

Institut kesehatan Helvetia Medan


T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas
rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul Colon
Specific Polyelectrolyte Complexation Based Formulations of Losartan
Potassium for Effective Management of Hypertension

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan


yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan teman-teman sekalian terutama
dosen yang mengampuh mata kuliah tersebut sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi dapat teratasi.

Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 19 Maret 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengembangan metode untuk memperbaiki penghantaran obat yang


digunakan pada penyakit-penyakit yang membahayakan jiwa seperti kanker,
Hipertensi dan infeksi virus sangat dibutuhkan saat ini. Menurut Paracelsus
(1493-1541) semua substansi adalah racun, tidak ada satupun yang bukan racun,
dosis yang tepat yang membedakan antara racun dan obat. Oleh karena itu
kemampuan penghantaran obat pada target spesifik banyak diteliti dan
dikembangkan dalam penelitian farmasi untuk mengurangi toksisitas dan efek
samping yang tidak diinginkan pada tempat nontarget1.
Tujuan utama pengembangan sistem penghantaran tertarget adalah untuk
meningkatkan kontrol dosis obat pada tempat spesifik seperti pada sel, jaringan,
atau organ, sehingga akan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan pada
organ non target. Suatu molekul obat sangat sulit mencapai tempat aksinya karena
jaringan seluler yang komplek pada suatu organisme, sehingga sistem
penghantaran ini berfungsi untuk mengarahkan molekul obat mencapai sasaran
yang diinginkan.
Selama dekade terakhir telah terjadi peningkatan perhatian dalam
formulasi khusus besar yang menargetkan usus besar. Karena usus besar
merupakan lokasi sempurna untuk penghantaran obat-obatan untuk menyebuhkan
penyakit lokal serta sistematik

Kolon adalah bagian ujung dari saluran pencernaan manusia, yang terdiri
dari usus besar,rektum, dan anus. Kolon dimulai pada sisi kanan bawah perut, di
mana usus kecil mengosongkan isipencernaan ke dalam bagian pertama dari usus
besar (sekum). Kolon naik dari sekum ke atassehingga sejajar dengan hati,
kemudian menikung tajam ke kiri dan melewati lambung secaramelintang.Pada
tingkat limpa, kolon turun dari sisi kiri lambung ke panggul, di mana ia menjadi
daerahsigmoid. Kolon sigmoid mengosongkan isinya ke dalam anus, dimana
bahan limbah akhirnyadibuang dari tubuh Anda.
Rektum dan kolon mampu menyerap banyak obat yang diberikan secara
rektal untuktujuan memperoleh efek sistemik,
hal ini dapat menghindari perusakan obat atau obat menjaditidak aktif karena
pengaruh lingkungan perut dan usus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anatomi Kolon
2. Bagaimana Sistem Pengantar Obat dalam Kolon
3. Apa saja Sediaan obat yang dapat digunakan untuk Penyakit yang
Tertarget Pada Kolon.

C. Tujuan
1. Memahami Anatomi Kolon
2. Mengetahui Sistem Pengantar Obat dalam Kolon
3. Mengetahui Sediaan obat yang dapat digunakan untuk Penyakit yang
Tertarget Pada Kolon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kolon

Kolon berbentuk tabung muskular berongga dengan panjang sekitar 1,5


cm yang terbentang dari sekum sampai kanalis diameter kolon sudah pasti lebih
besar dari usus halus, yaitu sekitar 6,5 cm tapi makin dekat dubur semakin kecil.

B. Anatomi Kolon atau Usus Besar

Usus besar terdiri dari Sekum, Kolon, dan Rektrum. Pada sekum ada
katum ileosekal dan Apedinks yang melekat pada ujung sekum. Sekum
menempati 2 atau 3 inci pertama dari usus besar. Katum ileosekal kontrol aliran
kimus dari ileum kedalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan
sekal kedalam usus halus. Kolon di bagi lagi menjadi kolon Asenden, tranversum,
desenden dan sikmoit.
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1m dan terdiri atas kolon
asenden, Kolon trasversum dan kolon turun. Diantara usus halus (tenue) dan usus
besar (crassum) ada usus buntu (Sekum). Pada ujung Sekum ada tonjolan kecil
yang di sebut umbai cacing (apendiks) yang berisi masa sel darah putih yang
berperan dalam imanitas.
Tempat kolon membetuk kelokan tajam pada perut kanan dan kiri atas
secara harafiah secara berturut-turut di sebut sebagai fersura hepatika dan fleksura
lienalis kolon sigmoit mulai setinggi krista iliaka dan membentuk lekukan
berbentuk S bagian utama usus besar yang terakhir di sebut sebagai rektum, yang
membentang dari kolon sigmoit sampai dubur. 1 inci dari rektum disebut sebagai
kanalisana dan di lindungi oleh Sfingter ai internus dan sebuah eksternus panjang
rektum kanalis ani adalah sekitar 15 cm .
C. Sistem Pengantar Obat dengan Target Kolon

Ditargetkan obat pengiriman sistem adalah metode pengobatan


penyakit yang ditujukan atau disampaikan langsung ke lokal usus. pada
sistem pengantar ini telah dibuat berbagai macam sediaan salah satunya
adalah tablet variasi penyalutan yang beda-beda seperti kombinasi
polisakarida, polimer dan lain-lain.
Colon Targeted Drug Delivery System adalah sistem pengantaran
obat yang bertujuan mengahantarkan obat menuju daerah kolon dari saluran
gastrointestinal. Pengantaran obat ke kolon tidak hanya untuk pengantaran
obat yang berupa protein atau peptida (terdegradasi oleh enzim pencernaan
dalam lambung dan usus halus ) tetapi juga untuk pengantaran senyawa obat
dengan berat molekul yang rendah yang digunakan untuk mengobati
penyakit yang berhubungan dengan usus besar (kolon), seperti kolkitis
ulserativa, diare, dan kanker usus besar. Dan rheumatoid arthiritis serta
untuk pengantaran senyawa alkaloid dimana terabsorbsi di kolon.
Obat yang menunjukkan penyerapan yang lemah dalam lambung dan
usus besar paling cocok untuk pengiriman usus besar. Obat-obatan seperti
Teofilin, Nifedipine, ibupropfen, diklofenak, metoprolol, dinitrate,
isoosorbide, peptida berat molekul oxyprenolol telah terbukti secara efektif
diserab di usus besar.
Colon Targeted Drug Delivery System harus mampu melindungi obat
selama perjalanannya melewati saluran gastrointestinal bagian atas seperti
lambung dan usus halus menuju kolon agar pelepasan dan penyerapan obat
hanya terjadi di daerah kolon dan menghindari obat terdegradasi di daerah
selain kolon.
BAB III
PEMBAHASAN

Sistem pengantaran obat yang ditargetkan secara usus besar memiliki


sejumlah implikasi penting di bidang farmakoterapi. Sistem pemberian obat
terlarang usus buntu baru-baru ini mendapatkan kepentingan untuk mengantarkan
berbagai agen terapeutik untuk pemberian obat tradisional dan sistemik ke usus
besar melalui pemberian oral melindungi obat dari degradasi atau pelepasan di
perut dan usus halus. Ini juga memastikan pelepasan obat secara mendadak atau
terkontrol di kolon proksimal. Berbagai sistem pengiriman obat telah dirancang
yang mengantarkan obat secara kuantitatif ke usus besar dan kemudian memicu
pelepasan obat.
Teknik pengiriman obat baru yang membuat sistem mampu
mengendalikan laju pemberian obat, mempertahankan durasi tindakan terapeutik
dan paling fokus pada penargetan obat-obatan ke lokasi spesifik telah berkembang
sebagai revolusi di bidang farmasi, sehingga menimbulkan munculnya novel.
sistem pengiriman obat. Interaksi elektrostatik antara dua atau lebih senyawa yang
berlawanan dengan polielektrolit dalam kompleks bentuk larutan disebut sebagai
kompleks polielektrolit. Ini melibatkan interaksi antara polimer polimer, polimer-
obat, dan polimer-obat-polimer.
Ini terbentuk karena adanya interaksi elektrostatik antara unsur-unsur
yang berlawanan. Hal ini untuk menghindari penggunaan agen pengikat silang
kimia, sehingga mengurangi kemungkinan toksisitas dan efek pereaksi yang tidak
diinginkan lainnya. Kompleks polielektrolit yang terbentuk antara asam poli dan
basis poli sedikit dipengaruhi oleh variasi pH medium disolusi. Konsep
kompleksitas ini antara DNA dan Chitosan. Banyak pendekatan telah
dikembangkan untuk memproduksi kompleks polielektrolit seperti Titrasi
Polyelectrolyte, Mixing Jet, metode pelembab ion, metode ekstrusi meleleh dll.
Kalium Losartan adalah antagonis reseptor angiotensin II tipe kuat yang sangat
spesifik dengan aktivitas anti-hipertensi. Ini mengembangkan efek bertahap dan
tahan lama sebagai antihipertensi, menjadi alternatif baru untuk pengobatan
penyakit kronis yang sering ini. ARB secara khusus menghalangi interaksi
angiotensin II pada reseptor AT1, sehingga melembutkan otot polos,
meningkatkan ekskresi garam dan air, mengurangi volume plasma, dan
mengurangi hipertrofi seluler. Agen ini memberikan efek penurun tekanan darah
mereka terutama dengan mengurangi resistansi pembuluh darah perifer biasanya
tanpa kenaikan denyut jantung.
KESIMPULAN

Kalium Losartan adalah antagonis reseptor angiotensin II tipe kuat yang


sangat spesifik dengan aktivitas anti-hipertensi. Ini mengembangkan efek
bertahap dan tahan lama sebagai antihipertensi, menjadi alternatif baru untuk
pengobatan penyakit kronis yang sering ini. ARB secara khusus menghalangi
interaksi angiotensin II pada reseptor AT1, sehingga melembutkan otot polos,
meningkatkan ekskresi garam dan air, mengurangi volume plasma, dan
mengurangi hipertrofi seluler. Agen ini memberikan efek penurun tekanan darah
mereka terutama dengan mengurangi resistansi pembuluh darah perifer biasanya
tanpa kenaikan denyut jantung.
Colon Targeted Drug Delivery System adalah sistem pengantaran obat
yang bertujuan mengahantarkan obat menuju daerah kolon dari saluran
gastrointestinal. Obat ini menunjukkan penyerapan yang lemah dalam lambung
dan usus besar paling cocok untuk pengiriman usus besar. Obat-obatan seperti
Teofilin, Nifedipine, ibupropfen, diklofenak, metoprolol, dinitrate, isoosorbide,
peptida berat molekul oxyprenolol telah terbukti secara efektif diserab di usus
besar.
DAFTAR PUSTAKA

Chaturvedi, Shashank. 2018 “Colon Specific Polyelectrolyte Complexation Based


Formulations of Losartan Potassium for Effective Management of
Hypertension”. India : Invertis University Bareilly.

Arta, Mustika. “Pendekatan terkini untuk sistem pengantar obat tertarget usus
besar” http://mustikaartajaya.blogspot.com. (20 Maret 2018).

Anda mungkin juga menyukai