Seputar Youtube
Seputar Youtube
Beriklan di Youtube
1. Audiens Lebih Memilih untuk Melihat Iklan di
Youtube Daripada Facebook
Kita semua tahu, kalau YouTube sudah menjadi ‘rajanya’ platform untuk
video di dunia maya.
Platform yang didirikan pada Februari 2005 tersebut mulai menarik mata
para penontonnya. Konsistensi YouTube yang hanya berfokus pada video,
menjadikannya sebagai top social media.
2 tahun kemudian, YouTube mengeluarkan fitur iklan dan hingga saat ini,
para pengiklan dapat memilih dari 6 format iklan yang berbeda.
Studi dari 1.000 konsumen dan 500 marketers, menunjukan bahwa 60%
konsumen menonton konten harian iklan video di Facebook dan 55%
menonton dari Youtube.
Baca selengkapnya di : The State of Social Video: Marketing in a Video-
First World
Point Penting
Ketika YouTube menawarkan opsi mid-roll ads, dan Facebook pun
memutuskan untuk memulai hal yang sama dengan YouTube, ternyata hal
tersebut mempengaruhi engagement konsumennya.
Apalagi, yang jika berhubungan dengan platform social media yang mereka
gunakan sehari-hari seperti Facebook.
Hal tersebut juga akan menjadi isu yang besar. Bukan berarti semua
konsumen tidak menyukai adanya perubahan.
Namun, data dari Strike Social’s 2017 menunjukan bahwa individu yang
tidak diketahui memiliki view rate (VR) 29,5% (6,5% lebih tinggi dari rata-
rata) dan tingkat biaya per tampilan (CPV) sebesar $ 0,034 (hampir 23%
lebih rendah dari rata-rata).
Bila jenis kelamin audience tidak diketahui, VR turun sedikit menjadi 28%
dan CPV naik sedikit ke $ 0,039.
Point Penting
Pendekatan ini sangat cocok untuk produk dan layanan yang bersifat
gender atau usia serta memiliki daya tarik universal.
Ketertarikan penonton yang lainnya adalah pada hal – hal yang tentang
makanan.
Perhatikan juga, perangkat apa yang target audience Anda pakai untuk
menonton iklan di Youtube?
Apakah itu pakai PC atau ponsel? Menurut survey, separuh dari penonton
YouTube menonton menggunakan ponsel.
Point Penting
Seperti yang kita tahu bahwa iklan di YouTube sudah semakin banyak.
Menurut, laporan dari Social Media Examiner menemukan bahwa 65% dari
5.000 lebih responden yang telah berkecimpung dalam bisnis lebih dari 3
tahun melaporkan bahwa mereka masih tertarik menggunakan YouTube dalam
rencana promosi social media mereka.
Kesimpulan
Para marketer social media masih menganggap kalau YouTube adalah
sebagai pilihan tempat untuk beriklan yang ok.
Karena selain konten yang dimuat berjenis audio visual yang sangat
mempengaruhi pemahaman target audience, YouTube juga tidak pernah
luput dari keseharian pengguna social media.
Di sinilah kesempatan para marketer untuk menyebarkan informasi
mengenai produknya dengan beriklan di YouTube.
Tapi tentunya dengan cara dan gaya masing – masing marketer yang
sesuai dengan karakter target audiencenya.
Semoga bermanfaat.
Anda ingin mendapatkan informasi terbaru dan belajar lebih jauh soal
digital marketing & strategi social media? Temukan jawabannya di DM
Labs!
Bila Anda memiliki kesulitan atau cerita atau pengalaman menarik tentang
beriklan di YouTube atau ada info terbaru tentang social media, sampaikan
saja ke Digitalmarkerter.id dan pembaca lainnya dengan mengisi kolom
komentar di bawah ini.