Anda di halaman 1dari 9

1.

1 TOPIK
Menu seimbang lansia
2.1 SASARAN
Lansia
3.1 TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, para lansia diharapkan dapat mengetahui
mengenai Menu Seimbang Lansia.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang menu seimbang, para lansia dapat :
1. Memahami dari definisi lansia
2. Memahami apa saja pedoman umum gizi seimbang
3. Menyebutkan syarat menu seimbang untuk lansia sehat dengan benar.
4. Mengerti masalah gizi yang dialami lansia
5. Menyebutkan pembagian makanan sehari dengan benar.
6. Menyebutkan makanan yang boleh diberikan dan tidak boleh diberikan dengan
benar.
4.1 MATERI
1. Pengertian Lansia
2. Pedoman umum gizi seimbang untuk lansia
3. Syarat menu seimbang untuk lansia
4. Masalah gizi pada lansia
5. Pembagian makanan sehari.
6. Makanan yang boleh diberikan dan tidak boleh diberikan.
5.1 METODE
a) Ceramah
b) Tanya jawab
6.1 MEDIA
a) Leaflet
b) Flipchart

7.1 TEMPAT
Panti werda Kutilang V
8.1 WAKTU
20 Menit

9.1 LANGKAH-LANGKAH

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan  Bertanya
 Memberikan pertanyaan
apersepsi
2. 15 menit Inti :
 Memahami definisi ddari  Memperhatikan
lansia
 Memahami apa saja pedoman  Menyimak
umum gizi seimbang
 Menyebutkan syarat menu  Mendengarkan
seimbang untuk lansia sehat
 Mengerti masalah gizi yang  Bertanya
dialami lansia
 Menyebutkan pembagian
makanan sehari.
 Menyebutkan makanan yang
boleh diberikan dan tidak
boleh diberikan.
 Penyuluh memberi
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
 Penyuluh menjawab
pertanyaan dari peserta
3. 2 menit Penutup :
 Menyimpulkan isi materi  Membalas ucapan
 Mengucapkan terimakasih terimakasih.
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup. penutup.

10.1 EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan diharapkan lengkap dan dapat digunakan
dalam penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan sasaran penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b) Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
sasaran.
d) Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang tersedia dan tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
1.2 Jangka pendek

Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh.

2.2 Jangka panjang


Setelah dilakukan penyuluhan, para lansia diharapkan dapat mengetahui
mengenai Menu Seimbang Lansia.
SUMBER PUSTAKA

Anwar faisal. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Cetakan pertama. Jakarta : Hikmah.
Peter C, Kurniali. 2007. Healthy Food For Healthy People. Jakarta : Gramedia.
LAMPIRAN : MATERI

MATERI MENU SEIMBANG LANSIA

1. PENGERTIAN LANSIA
Masyarakat yang tergolong lansia adalah mereka yang telah menjalani lebih dari setengah
dari masa hidupnya dan berumur diatas 60 tahun.
PENUAAN seringkali diiringi dengan munculnya berbagai gangguan kesehatan,
mulai dari gangguan metabolisme hingga penurunan daya tahan tubuh. Bagaimana
cara mengatasinya? Salah satunya adalah dengan mengatur pola makan dengan
memperhatikan menu seimbang.

2. PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG UNTUK LANSIA

a) Makanlah aneka ragam makanan


Lansia sangat dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi zat kapur
dan zat besi seperti yang terdapat dalam ikan, daging, susu rendah lemak, kacang
kacangan dan sayuran berwarna. Konsumsi bahan makanan yang mengandung zat
kapur dan zat besi dalam jumlah yang cukup dapat mencegah pengeroposan
tulang dan anemia gizi besi. Untuk menghindari kesulitan BAB besar lansia
dianjurkan mengkonsumsi buah buahan dan sayuran yang berserat.
b) Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Karbohidrat pada
lansia diperoleh dari beras, jagung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan sumber energi
selain dari karbohidrat, juga berasal dari lemak dan protein.
c) Batasi minyak dan lemak secara berlebihan
Bagi lansia, mengkonsumsi bahan makanan berlemak akan menambah resiko
terjadinya berbagai penyakit degeneratif misalnya tekanan darah tinggi, jantung,
ginjal dan sebagainya. Dianjurkan lansia mengkonsumsi lemak dari bahan
makanan nabati, misalnya kacang kacangan dan sebaiknya mengkonsumsi lemak
tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi. Jika hal tersebut diterjemahkan
dalam minyak goreng maka lansia paling banyak mengkonsumsi 3 sendok makan
sehari. Apabila jumlah minyak ini dituangkan dalam hidangan sehari hari, maka
tiap kali makan lansia paling banyak makan 1 jenis makanan yang digoreng.
d) Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani dan nabati.
Kekurangan zat besi yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah didihkan.
Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna,
tidak berasa dan telah dididihhkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan
tertutup. Sebaiknya lansia minum air yang bersih dan sekurang kurangnya dua
liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari, agar proses dalam tubuh dapat
berlangsung dengan aman dan lancar.
e) Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula murni dan lemak.

3. SYARAT MENU SEIMBANG PADA LANSIA

Syarat menu yang seimbang pada lansia menurut Nugroho (2008) antara lain:
a. Mengandung zat gizi beraneka ragam bahan makanan yang terdiri atas zat
tenaga, zat pembangunan, dan zat pengatur.
b. Jumlah kalori yang baik untuk lansia adalah 50% dari hidrat arang yang
merupakan hidrat arang kompleks (sayuran, kacang-kacangan, dan biji-
bijian).
c. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yaitu 25-30% dari total kalori.
d. Jumlah protein yang baik dikonsumsi lanjut usia (telur, ikan, ayam, tahu,
tempe) , yaitu 8-10% dari total kalori.
e. Dianjurkan mengandung tinggi serat (selulosa) yang bersumber pada buah,
sayur, dan macam-macam pati, yang dikonsumsi dalam jumlah besar secara
bertahap.
f. Bahan makanan tinggi kalsium, seperti susu non-fat, yoghurt, dan ikan.
g. Makanan mengandung tinggi zat besi (Fe), seperti kacang- kacangan, hati,
daging, bayam, atau sayuran hijau.
h. Membatasi penggunaan garam.
i. Bahan makanan sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah
dicerna.
j. Hindari bahan makanan yang tinggi mengandung alkohol.
k. Pilih makanan yang mudah dikunyah seperti makanan lunak.
4. MASALAH GIZI PADA LANSIA
Masalah Gizi pada Lansia antara lain :
i. Gizi Kurang (ditandai oleh penurunan Berat Badan)
a. Sangat Kurus
b. Kurang Energi Kronis (KEK)
c. Kurang Vitamin & mineral
d. Kurang vitamin A (rabun & mudah sakit)
e. Kurang Vitamin C (sariawan & gusi berdarah)
f. Kurang Serat (wasir, susah BAB, kanker usus)
g. Anemia Kurang zat besi
h. Kurang Kalsium (osteoporosis)
ii. Gizi Lebih (kegemukan/obesitas)
Timbul penyakit degeneratif (penurunan fungsi tubuh) contohnya hipertensi,
diabetes melitus, jantung koroner).

Zat Gizi yang diperlukan


a) Zat tenaga (karbohidrat): nasi, roti, singkong, jagung, ubi, dll
b) Zat pengatur (vitamin & mineral); sayur & buah-buahan
c) Zat pembangun (protein nabati/hewani); daging, susu rendah lemak, ikan, telur,
tahu, tempe, dll
d) Serat dan Air

5. PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI

PAGI SIANG DAN SORE

BERAS 1 GELAS BERAS 2 GELAS

TELUR 1 BUTIR DAGING 1 PTG SEDANG

SAYURAN ½ GELAS TEMPE 2 PTG SEDANG

MINYAK ½ SDM SAYURAN ¾ GELAS


GULA PASIR 1 SDM BUAH 1 BUAH

Yang penting untuk diperhatikan :


a) Makan-makanan yang beraneka ragam dan bergizi
b) Hindari makanan yang mengandung lemak berlebih
c) Banyak makan-makanan yang mengandung serat (sayur dan buah)
d) Kurangi garam dapur dan makanan yang diawetkan upayakan agar tidak berlebihan

6. MAKANAN YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIBERIKAN

Bahan makanan Boleh diberikan Tidak boleh diberikan


Sumber hidrat arang Beras, kentang, singkong Roti, biskuit,soda dan kue
yang dimasak dengan
garam
Sumber protein hewani Daging, ikan, telur Keju, abon, dan makanan
yang diawetkan dengan
garam
Sumber protein nabati Semua kacang-kacangan Keju, kacang tanah dan
dan semua hasilnya yang hasilnya yang dimasak
diolah tanpa garam dengan garam
Sayuran Semua sayuran segar Sayuran yang diawetkan
dengan garam
Buah-buahan Semua buah-buahan yang Buah-buahan yang
segar diawetkan dengan garam
Lemak Minyak margarin tanpa Margarin dan mentega
garam biasa
Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, baking
kering yang tidak powder, soda kue, kecap,
mengandung garam dapur tauco
Minuman Teh dan minuman ringan coklat

Anda mungkin juga menyukai