Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI VSAT

Rizky Yugho Saputra


rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/

Abstrak
Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit.
VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah teknologi sistem komunikasi satelit
yang mempunyai stasiun bumi dengan antena relatif kecil (0,6 – 2,4) meter, mudah
dipindahkan, dan mudah diinstalasi.
Sistem komunikasi VSAT dalam kehidupan zaman sekarang ini sangat berkembang
pesat diantaranya dalam dunia telekomunikasi terutama dunia pendidikan, usaha,
perbankan yang membutuhkan komunikasi cepat dan lancar dan tidak terhalang
permasalahan jarak, dalam komunikasi VSAT bukan sesuatu hal yang baru lagi,
namum sistem komunikasi VSAT masih belum maksimal dikarenakan faktor frekuensi
antar terminal antena ke stasiun VSAT dikarenakan faktor cuaca atau pun kondisi
perubahan frekuensi.
Sebuah penyediaan layanan internet (Internet Service Provider) tentu ingin memberikan
layanan kepada pelanggan agar mendapatkan pelayanan dengan cepat, tangguh, efisien
serta biaya yang terjangkau. Saat ini VSAT sudah mulai digunakan sebagai terobosan
baru untuk memecahkan masalah kekurangan bandwidth pada local loop.

Kata Kunci: VSAT, Satelit, Internet, Teknologi, Komunikasi

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pendahuluan
Teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat, banyak terjadi penemuan –
penemuan teknologi yang baru, baik dari segi hardware, software, maupun media untuk
transmisinya. Sistem komunikasi jarak jauh yang menggunakan kabel biasanya
terkendala ketika ada perubahan lokasi karena perlu dilakukan untuk membuat sistem
jaringan yang baru disamping ada masalah kelambatan pertukaran data. Salah satu
solusi untuk mengatasi masalah tersebut layak menggunakan media satelit.
VSAT merupakan jaringan atau sistem komunikasi satelit yang terdiri dari sejumlah
stasiun remote, dengan menggunakan antena parabola berdiameter kecil dan
transponder satelit sebagai pengulang (repeater) dengan didukung peralatan yang ada
pada stasiun dan sebuah stasiun bumi utama. Sistem komunikasi ini sudah banyak
digunakan sebagai jaringan utama untuk transmisi data dan sebagai cadangan ketika
jaringan utama mengalami kerusakan.
Dengan adanya jaringan cadangan ini diharapkan kebutuhan perusahaan menjadi
terpenuhi.
Dengan adanya tulisan ini, penulis berharap wawasan tentang media transmisi yang
kebanyakan orang tahu hanya yang berupa fisik kabel, baik tembaga ataupun fiber
optik, bisa menjadikannya lebih luas lagi dan hampir tidak ada penghalang jarak untuk
bisa mengaplikasikan teknologi informasi di pelosok-pelosok negeri Indonesia
khususnya.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pembahasan
VSAT bekerja melalui perantara sebuah stasiun bumi HUB yang mempunyai ukuran
fisik dan diameter antena yang lebih besar daripada stasiun bumi pelanggannya. Sistem
VSAT ini mampu mencakup daerah yang sangat luas dalam pelayanan informasi dan
komunikasi dua arah. Sistem VSAT memiliki keuntungan yang lebih baik dibandingkan
dengan sistem komunikasi melalui jaringan teresterial.
A. Sistem VSAT
Teknologi VSAT memanfaatkan sistem satelit komunikasi geostasioner. Di
Indonesia menggunakan satelit Palapa yang bekerja pada pita frekuensi C yaitu 3,7-
4,2 GHz untuk frekuensi downlink dan 5,925 GHz untuk frekuensi uplink . Satelit
tersebut memiliki 24 transponder, 12 transponder berpolarisasi vertikal, dan 12
transponder 36 MHz. Gambar 2.1 berikut ini menunjukkan konfigurasi fisik sistem
VSAT. SATELIT

HUB
VSAT

FEP
INDOOR/
OUTDOOR
UNIT

HOST


TERMINAL

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pada ruas bumi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain:
 Stasiun pengendali utama (master control station) atau disebut stasiun HUB
(HUB remote). Stasiun pengendali utama dihubungkan dengan host processor.
Berfungsi sebagai penghubung antar stasiun antar stasiun bumi menerima data
dari stasiun bumi dan memancarkan kembali data tersebut ke stasiun tujuan.
 Stasiun bumi pelanggan (remote stasiun). Stasiun bumi inilah yang
menggunakan teknologi VSAT dan dalam keadaan diam, karena pengarahan
antena VSAT terhadap satelit bersifat tetap.
 Host processor adalah main prosesor atau sistem komputer yang
merupakan komponen paling penting dalam jaringan VSAT. Fungsi host
processor adalah untuk melakukan pengaturan jalannya informasi, pemakaian
dan pengelolaan hubungan, pusat pengolahan data dan pengontrolan hubungan
komunikasi antara terminal VSAT yang satu dengan lainnya.
 Indooor/Outdoor Unit berfungsi untuk untuk mengontrol dan sebagai tempat
masuk dan keluarnya informasi yang dikirimkan.
 Front End Processor (FEP) berfungsi untuik melayani semua komunikasi dan
pengolahan informasi sebelum dikirimkan pada komputer utama.

B. Konfigurasi Jaringan VSAT


Konfigurasi jaringan sistem VSAT berbentuk bintang, stasiun pengendali utama
sebagai HUB melayani seluruh pelanggan. Jadi data dari stasiun bumi
dikumpuilkan pada titik pusat (stasiun pengendali utama) dan kemudian dikirim ke
alamat tujuan. Gambar 3.1 berikut ini menggambarkan konfigurasi jaringan VSAT.
Jalur hubung keluar dari stasiun pengendali utama ke stasiun-stasiun bumi
pelanggan disebut outbond/outlink. Sedangkan jalur hubung keluar dari stasiun-
stasiun bumi ke stasiun pengendali utama (HUB) disebut inbound/returnlink.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Komunikasi dari stasiun bumi ke stasiun pengendali utama disebut komunikasi
single hop, sedangkan komunikasi dari stasiun bumi ke stasiun pengendali utama,
kemudian ditransmisikan lagi ke stasiun bumi tujuan disebut komunikasi double
hop.
Satelit

Inbound Inbound

outbound
outbound

STASIUN
PELANGGAN

TERMINAL
STASIUN
PELANGGAN

TERMINAL

STASIUN
PELANGGAN

TERMINAL
STASIUN

TERMINAL
PELANGGAN

SENTRAL
KOMPUTER

C. Penempatan Frekuensi
Penggunaan spektrum frekuensi diatur oleh ITU (Internasional Telecommunication
Union) dan CCIR (Commite Communication International Radio), satelit Palapa
beroperasi pada lokasi frekuensi C- Band. Frekuensi yang dipakai yaitu:
 Frekuensi uplink dari 5,925 GHz sampai 6,425 GHz.
 Frekuensi downlink dari 3,7 GHz sampai 4,2 GHz.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Lebar pita frekuensi total dibagi menjadi beberapa pita frekuensi yang lebih kecil
dengan lebar 36 MHz, disebut Transponder. Transponder berfungsi sebagai
penerima sinyal dari stasiun bumi pemancar, memperkuat sinyal tersebut, lalu
memancarkan sinyal kembali ke stasiun bumi penerima. Untuk menggambarkan
spektrum frekuensi satelit palapa.

Spektrum Frekuensi Satelit 500 KHz

36 MHz

Transponder 1 Transponder 2 Transponder 24

Carrier 1 Carrier 2 Carrier m

120 KHz 120 KHz 120 KHz

Jarak antar carrier 120 KHz

D. Teknik Modulasi
Modulasi adalah proses pengubahan sinyal informasi sinyal atau ditumpangkan
pada gelombang pembawa (carier) untuk disampaikan ke tempat tujuan. Dalam
sistem komunikasi data ada dua macam teknik modulasi, yaitu:
 Modulasi analog, terdiri dari:
o Modulasi Amplitudo
o Modulasi Frekuensi
o Modulasi Fasa

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
 Modulasi digital, terdiri dari:
o ASK (Amplitudo Shift Keying)
o FSK (Frekuensi Shift Keying)
o PSK (Phase Shift Keying)

E. Teknik Multiple Access


Teknik multiple acces adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat melayani
pelanggan dengan cara saling membagi akses ke pelanggan.Tujuan utama
penggunaan sistem multiple akses adalah untuk memberikan pemanfaatan kanal
yang lebih efisien, sehingga jumlah pelanggan yang dapat mengakses kanal tunggal
menjadi lebih banyak.
Teknik Multiple akses dapat dibedakan menjadi tiga teknik:
 FDMA (Frequency Division Multiple Acces)
 TDMA (Time Division Multiple Acces)
 CDMA (Code Division Multiple Acces)

F. Komunikasi Dengan Hubungan Satelit


Hubungan Uplink antara stasiun bumi dengan satelit dan hubungan downlink dari
satelit ke stasiun bumi menentukan kualitas transmisi komunikasi satelit. Gambar
7.1 berikut ini menggambarkan hubungan yang terjadi dan parameter yang
mempengaruhi hubungan satelit secara Uplink dan downlink. Adapun beberapa
parameter yang mempengaruhi hubungan satelit, antara lain:
 EIRP (Efektif Isotropically Radiated Power)
 Gain Antena
 Perbandingan Daya Sinyal Pembawa Terhadap Daya Derau (C/N)
 Flux Density

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
 Noise Temperatur
 Perbandingan Gain Antena Penerima (Gr) terhadap Temperatur Noise (Tsys)

Penutup
VSAT adalah suatu teknologi komunikasi yang menggunakan gelombang radio dalam
transmisi datanya. Dan menggunakan gelombang radio dua arah (RF). Hal tersebut
membuat VSAT efisien serta cukup memadai dalam penggunaan bandwitdhnya. Dan
memiliki peran yang cukup besar didalam sistem komunikasi di era saat ini.
Komunikasi menggunakan VSAT, cuaca sangat mempengaruhi jalannya komunikasi
data.

Referensi
sigitkus.lecture.ub.ac.id/?p=1677
intantriwidyawati.blog.st3telkom.ac.id/2016/06/07/makalah-sistem-komunikasi-satelit/
ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/03/dasar-komunikasi-satelit-dan-prinsip.html
scribd.com/doc/49068983/makalah-VSAT
id.wikipedia.org/wiki/VSAT

Biografi
Nama saya Rizky Yugho Saputra, biasa dipanggil Rizky atau Yugho. Kegiatan sehari-
hari saya masih bekerja di sebuah perusahaan manufacturing yang memproduksi bahan
bangunan seperti : besi, baja, baja ringan, gypsum, dan aksesoris lainnya. Tempat saya
bekerja di daerah Jatiuwung, Kota Tangerang. Saya juga tengah melanjutkan
pendidikan di sebuah Perguruan Tinggi dengan mengambil jurusan Teknik
Informatika dengan konsentrasi Software Engineering. Untuk kontak saya bisa di 0813
980 45 910 (Telp, SMS, WA) atau di akun medsos saya, rizkyugho (FB, Twitter, Instagram).

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Anda mungkin juga menyukai