PENDAHULUAN
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah
Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel
aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah
matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk
penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur
oleh penjajah India.
Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam
astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung
antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di
laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori
probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound),
farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai
cabang dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik
mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan
sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari
Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2) Bagi masyarakat penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran matematika.
3) Bagi pihak akademi, diharapkan penulisan ini dapat menjadi refrensi bagi
peneliti yang ingin mengkaji tentang teorema phytagoras, terutama hukum cosinus
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum kosinus, atau disebut juga aturan kosinus, dalam trigonometri adalah aturan
yang memberikan hubungan yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara panjang sisi-sisi
segitiga dan kosinus dari salah satu sudut dalam segitiga tersebut.
dengan adalah sudut yang dibentuk oleh sisi a dan sisi b, dan c adalah sisi yang
berhadapan dengan sudut .
Dengan kata lain, bila panjang dua sisi sebuah segitiga dan sudut yang diapit oleh kedua
sisi tersebut diketahui, maka kita dapat menentukan panjang sisi yang satunya.
Sebaliknya, jika panjang dari tiga sisi diketahui, kita dapat menentukan besar sudut
dalam segitiga tersebut. Dengan mengubah sedikit aturan kosinus tadi, kita peroleh:
3
2.2 Pembuktian Hukum Kosinus
1.
1
𝑎 1
C Cos C = 2
𝑡1 2 = 𝑏 2 − ( 𝑎)2
𝑏 2
𝑡 1
½a Sin C = 𝑡2 2 = 𝑐 2 − ( 𝑎)2
𝑏 2
b a 1
2
𝑎
t Cos B =
½a 𝑐
𝑡
Sin B =
A c B 𝑐
= - Cos ( B + C )
1
4
𝑎− 𝑡 2
= -( )
𝑐𝑏
1 2 1
𝑎 –( 𝑏2 – 𝑎2 )
4 4
Cos A = -( )
𝑐𝑏
1 2
2
𝑎 − 𝑏2
= -( )
𝑐𝑏
1
𝑏2 − 𝑎2
2
= …………………….(1)
𝑐𝑏
4
1 2 1
𝑎 − ( 𝑐 2 − 𝑎2 )
4 4
Cos A = -( )
𝑐𝑏
1 2
2
𝑎 − 𝑐2
= -( )
𝑐𝑏
1
𝑐 2 − 2𝑎2
= ………………….….(2)
𝑐𝑏
𝑏2 + 𝑐 2 − 𝑎2
2 Cos A =
𝑐𝑏
𝑏2 + 𝑐 2 − 𝑎2
Cos A =
2𝑐𝑏
5
2.
1
𝑏 1
C Cos A = 2
𝑡1 2 = 𝑎2 – ( 𝑏 )2
𝑐 2
½b 𝑡 1
Sin A = 𝑡2 2 = 𝑐 2 – ( 𝑏)2
𝑐 2
b a
1
2
𝑏
t
½b Cos C =
𝑎
𝑡
A c B Sin C =
𝑎
= - Cos ( A + C )
1
4
𝑏− 𝑡 2
= -( )
𝑐𝑎
1 2 1
4
𝑏 –( 𝑎2 – 4𝑏2 )
Cos B = -( )
𝑐𝑎
1 2
2
𝑏 − 𝑎2
= -( )
𝑐𝑎
1
𝑎2 − 2𝑏2
= …………………….(1)
𝑐𝑎
6
1 2 1
𝑏 − ( 𝑐 2 − 𝑏2 )
4 4
Cos B = -( )
𝑐𝑎
1 2
2
𝑏 − 𝑐2
= -( )
𝑐𝑎
1
𝑐 2 − 2𝑏2
= ………………….….(2)
𝑐𝑎
𝑎2 + 𝑐 2 − 𝑏2
2 Cos B =
𝑐𝑎
𝑎2 + 𝑐 2 − 𝑏2
Cos B =
2𝑐𝑎
7
3.
C 1
𝑐 1
Cos A = 2
𝑡1 2 =𝑎2 − ( 𝑐)2
𝑏 2
𝑡 1
b a Sin A = 𝑡2 2 =𝑏 2 − ( 𝑐)2
𝑏 2
t
1
2
𝑐
Cos B =
𝑎
A 1/2c c 1/2c B 𝑡
Sin B =
𝑎
= - Cos ( A + B )
1
𝑐− 𝑡 2
4
= -( )
𝑎𝑏
1 2 1
4
𝑐 –( 𝑎2 – 4𝑐 2 )
Cos C = -( )
𝑎𝑏
1 2
2
𝑐 − 𝑎2
= -( )
𝑎𝑏
1
𝑎2 − 2𝑐 2
= …………………….(1)
𝑎𝑏
8
1 2 1
𝑐 − ( 𝑏2 − 𝑏2 )
4 4
Cos C = -( )
𝑎𝑏
1 2
2
𝑐 − 𝑏2
= -( )
𝑎𝑏
1
𝑏2 − 2𝑐 2
= ………………….….(2)
𝑎𝑏
𝑎2 + 𝑏2 − 𝑐 2
2 Cos C =
𝑎𝑏
𝑎2 + 𝑏2 − 𝑐 2
Cos C =
2𝑎𝑏
9
2.3 Contoh Soal :
Tentukanlah : 1. Cos A
2. Cos B
3. Cos C
Penyelesaian :
b a
3 6
4
A c B
𝑏 2 + 𝑐 2 − 𝑎2
1. Cos A =
2𝑐𝑏
32 + 42 − 62
=
2 .3 .4
9+16−36
=
48
11
= −
48
𝑎2 + 𝑐 2 − 𝑏2
2. Cos B =
2𝑐𝑎
62 + 42 − 32
=
2 .4 .6
36+16−9
=
48
43
=
48
10
𝑎2 + 𝑏2 − 𝑐 2
3. Cos C =
2𝑎𝑏
62 + 32 − 42
=
2 .6 .3
36+9−16
=
36
29
=
36
11
BAB III
PENUTUP
3.1Simpulan
Hukum kosinus atau juga disebut aturan kosnus, dalam trigonometri adalah aturan yang
memberikan hubungan yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara pangjang sisi-sisi segitiga dan
kosinus dari salah satu sudut dalam segitiga tersebut.
Bila panjang dua sisi sebuah segitiga dan sudut yang diapit oleh kedua sisi tersebut diketahui,
maka kita dapat menentukan panjang sisi yang satunya. Sebaliknya, jika panjang dari tiga sisi
diketahui, kita dapat menentukan besar sudut dalam segitiga tersebut.
3.2 Saran
Dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan trigonometri, terutama hukum kosinus kita
harus mengetahui sisi depan, samping dan miring terhadap sudut yang ada pada sebuah segitiga.
12