Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERENCANAAN
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
1
2.2 Komponen Bangunan Gedung
Komponen utama bangunan gedung terdiri dari komponen struktur atau rangka gedung,
komponen arsitektur dan komponen mekanikan elektrikal. Komponen lain diluar gedung bisa
disatukan misalnya menjadi komponen pekerjaan luar (external work) sepeti saluran drainase,
pagar, jalan masuk, landscape, perkerasan/paving, selasar penghubung dan sebagainya.
2
2. Dinding Bata merah 15 – 20 1. Instalasi plumbing
Batako 15 – 20 Pompa air dangkal - 5 -10
Kayu papan 10 – 20 Pompa air dalam - 10-15
Kayu lapis 10 – 20 Instalasi pipa
galvanis - 10-15
3. Pintu dan Kayu 10 – 20 Instalasi pipa PVC - 10-15
jendela Aluminium 20 – 30 Reservoar beton - 50-60
Vinil 10 – 20 Reservoar stainless
stell - 8-12
Kayu 10 – 20 Resevoar plastic - 5-10
4. Langit-langit Eternit/ asbes 15 – 25 Solar waterheater - 7-10
semen 10 – 20 Gas waterheater - 5-7
Gip Electric waterheater - 5-7
15 – 25
5. Penutup atap Genteng tanah 15 – 25
Genteng beton 15 – 20 2. Istalasi listrik
Seng 15 – 20 Panel induk - 15-20
Asbes 5 – 12 Panel gedung - 15-20
Poli carbonat 3 –7 Genset - 10-15
Plastik 2–4 Instalasi kabel - 13-16
Dari umur gedung dan penentuan siklus pemeliharaan dan penggantian komponen selanjutnya
dapat dibuat maintenance profil untuk digunakan sebagai program pemeliharaan dan perbaikan
jangka panjang. Contoh renewal cycle lihat tabel 2.3
3
Finishing lantai 6
Finishing langit-langit 4
Dekorasi
Luar 0,5
Dalam 1,5
Sanitary fittings 2
Water or sanitation 4
Heating
Boiler 1
Pipes and rads 7
Electrical
Wiring 5
fittings 2
Drainase 3
25 %
Pekerjaan luar 6
Dimana
Ic = Initial cost
Mc = Maintenance cost
Cc = Cleaning cost
Oc = Overhead and management cost
4
Vc = utilization cost
Rc = resale value.
Gambar 2.1 dibawah memperlihatkan biaya life cycle dan perkiraan persentase item-item
angaran pendapatan dari initial cost. Persentase berdasarkan analisa biaya life cicle suatu gedung
kantor dimana pendapatan sekitar 10 % dari initial cost.
LCC
CAPITAL REVENUE
New Refurbishment
(1,5 %) (2 %) (1,5 %) (5 %)
Maintenance Profiles
Pola biaya perawatan selama umur bangunan disebut profil perawatan (maintenance profile) dan
biasanya disajikan dalam bentuk histogram. Untuk membuat maintenance profil mengacu pada
umur-umur komponen yang telah ditabelkan menjadi renewal cycles seperti tabel 2.3.
Dari renewal cycle tabel 2.3 dapat dibuat cash flow dimana biaya dihitung dari prosentase
terhadap initial cost (biaya awal). Diasumsikan bahwa biaya perawatan rutin 0,5 persen dari
initial cost per tahun, sehingga menjadi 2,5 persen per lima tahun. Biaya perawatan 5 tahun
pertama menjadi 2,5 persen (routine)+ 0,5 (dekorasi luar) + 1,5 persen ( dekorasi dalam) = 4,5
5
persen . Dan seterusnya untuk setiap 5 tahun berikutnya dapat dihitung sampai mencapai umur
bangunan (60 tahun) seperti tabel 2.4.
% Initial cost
Year per quinquennium
5 4,5
10 5,1
15 6,5
20 11,1
25 4,5
30 14,4
35 4,5
40 20,6
45 6,5
50 5,1
55 4,5
60 2,5
% Initial Cost
25
15 14.4
11.1
10
6.5 6.5
5.1 5.1
4.5 4.5 4.5 4.5
5
2.5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 years
6
% Initial cost
25
20
15
% Initial cost
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 60
Rencana tahunan adalah rencana pemeliharaan dan perbaikan yang terdiri dari paket pekerjaan
atau item pekerjaan, rencana anggaran biaya, system pelaksanaan pekerjaan (swakelola atau
kontrak) dan jadwal pelaksanaan. Pembuatan rencana tahunan dilakukan pada akhir tahun dan
diharapkan dapat dilaksanakan mulai awal tahun. Besarnya anggaran biaya per tahun mengacu
pada rencana jangka panjang dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Perlu diingat bahwa ada
kemungkinan terjadi kerusakan baru (dalam 1 tahun kedepan) dan harus diperbaiki karena
bersifat emergency maka dalam penyusunan anggaran harus dialokasikan (lihat gambar 5 bab 1
adana contingency allowance).
7
Biaya Pemeliharaan Kerusakan Bangunan Negara
Untuk bangunan negara biaya pemeliharaan dan perbaikan, pedoman yang digunakan adalah
PERMEN Pekerjaan Umum No 45/PRT/M/2007 dimana besarnya biaya disesuaikan dengan
tingkat kerusakanya, yaitu sebagai berikut:
a. Pemeliharaan tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 30% dari harga
satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan
lokasi yang sama.
b. Pemeliharaan tingkat kerusakan sedang, biayanya maksimum adalah sebesar 45% dari harga
satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan
lokasi yang sama.
c. Pemeliharaan tingkat kerusakan berat, biayanya maksimum adalah sebesar 65% dari harga
satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan
lokasi yang sama.
d. Untuk biaya pemeliharaan pertahun maksimal 2 persen dari nilai bangunan.
e. Untuk perbaikan yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha meningkatkan
wujud bangunan, seperti melalui kegiatan renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan
dengan pemeliharaan bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya pemeliharaan dihitung
sesuai dengan kebutuhan nyata dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi Teknis
setempat.
100 % 70 % - 80 % 20 % - 30 % Sifat
perawatan
Kerusakan yang terjadi terdiri dari :
selama tahun berjalan dan Pada umumnya teralokasi 1. Emergency
bersifat emergency, seperti : pada perawatan yang 2. Urgent
Kebocoran saluran air bersifat penting dan biasa 3. Normal
bersih (normal) seperti:
Kerusakan peralatan Pengecatan dinding,
sanitair (valve, kran dll) plafon, pintu, jendela
Kebocoran atap dan talang Water proofing
Kerusakan instalasi listrik Pemasangan wall paper
Kerusakan instalasi Perbaikan lantai yang
telepon pecah/lepas karena blow
Kerusakan lift, AC, up atau sebab lainnya
escalator Perbaikan ralling tangga
dll Perbaikan pintu dan
jendela
Perbaikan plafon
8
Perbaikan
dll
9
Tabel 2.6 Tahapan pengadaan barang dan jasa
Rp 5.400,00
Jumlah
2 1 m3 galian tanah pondasi
Bahan : -
Upah : 0,6500 pekerja @ Rp 35.000,00 Rp 22.750,00
0,0250 mandor @ Rp 60.000,00 Rp 1.500,00
Jumlah Rp 24.250,00
3 1 m3 urug tanah kembali
Bahan : - -
Tenaga : 0,6 dari harga galian Rp 24.250,00 Rp 14.550,00
Jumlah Rp 14.550,00
4 1 m3 pasangan batu kali 1;4
Bahan : 1,2000 m3 Batu kali @ Rp 110.000,00 Rp 132.000,00
3,0000 zak Semen /PC @ Rp 52.000,00 Rp 156.000,00
0,5220 m3 Pasir pasang @ Rp 90.000,00 Rp 46.980,00
10
Rp 334.980,00
Tabel 2.8 Contoh Rencana Anggaran Biaya Perbaikan Tembok dan Plafon
11
2.6 Struktur organisasi
12
Pengaturan transportasi pekerja, bahan dan plant dari dan ke site.
Menjaga dan merawat bengkel dan gudang.
Miscellaneous functions
Safety and security
Refuse disposal (pembuangan sampah)
Cleaning
Grounds, etc.
13
Gambar 2.3 Contoh struktur organisasi sentralisasi
MAINTENANCE MANAGER
PLANNING
SUPERVISOR SUPERVISOR ADMINISTRATION ANCILLARY
ESTIMATING
(BUILDING) (SERVICES) SERVICES
BONNUSSING
SECRETARIAT PORTERS
Clerical Security
FOREMAN FOREMAN Droughtsmen Cleaners
(plumbing, (electrical) Stores Groundmen
heating) transpor etc
operatives
operatives
FOREMAN FOREMAN
(Gang 1) (Gang 2)
14
operatives operatives
MAINTENANCE MANAGER
Geographical
structures as for
building or mobile
gangs operated
from headquarters
etc
SUPERVISOR SUPERVISOR
(Area Y) (Area X)
As area X
CLERICAL
STORES
TRANSPOR 15
T
Operative operative
BUILDING MANAGER
QUALITY CONTROL
GUDANG
16
2.6.5 Direct Labour atau Kontrak
Umumnya organisasi yang besar menggunakan kedua metoda tersebut. Kemungkinan direct
labour lebih ekonomis daripada kontrak, paling tidak dari keuntungan kontraktor yang
ditawarkan pada tender. Tetapi umumnya pada pekerjaan tertentu, karena pengalaman kontraktor
yang ia miliki maka skill tenaga dan efisiensi bisa “ lebih baik”.
17
2.6.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Delay Time
Dalam pelaksanaan pekerjaan perawatan sering terjdi delay time diantaranya karena pada saat
perawatan dilakukan juga masih terjad kegiatan penggua gedung. Berbeda dengan pekerjaan
membangun gedung baru dimana tempat kerja relative lebih longgar, sedangkan kondisi dan
lokasi pekerjaan perawatan sering mengalami kesulitan dengan adanya dinding, perabot dan
lain-lain. Penjagaan kebersihan, suara dan keamanan juga dapat mempengarui kelonggaran
pelaksanaan pekerjaan.
LATIHAN SOAL
1. Jelaskan tujuan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan
2. Buatlah breakdown komponen bangunan gedung
3. Sebutkan dan jelaskan sifat pekerjaan perawatan gedung
4. Apa yang dimaksud dengan maintenance profile dan apa fungsinya
5. Jelaskan yang dimaksud perawatan terencana (schedule) dan tak terencana (contingency),
bagaimana cara penanganannya dalam pembuatan rencana tahunan.
6. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang menyebabkan kurangnya efsiensi biaya
7. Jelaskan untuk suatu pekerjaan yang akan dilakukan secara kontrak dan direct labour
/swakelola.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Reginal Lee. 1987. Building Main tenance Management. Third edition . William Collins
Sons & Co.Ltd. London.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007. Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara. Jakarta
3. ………………….., 1987. Cacat dan Kegagalan . Pusat Pengembangan pendidikan
Politeknik. Bandung
4. Arch’s. 1993. Building Maintenance Manual For Housing Co-OPS (understanding
maintenance issues and how to deal with them). Association Resource Co-operation
Housing Ltd. New South Wales.
5. Udi Raharjo. 2004. Sistem Operasi dan Pemeliharaan Bangunan. Pusat Pendidikan
Keahlian Teknik. BPSDM Departemen Pekerjaan Umum. .
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia No 80 Tahun 2003. Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jakarta.
7. Wulfram I. Ervianto. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi Revisi .Andi Offset.
Yogyakarta
19