Dosen Pengampu:
Julianto, M.Pd
Oleh:
Kelompok 9
Kelas B - PGSD 2012
Dosen Pengampu:
Julianto, M.Pd
Oleh: Kelompok 9
Kelas B - PGSD 2012
Anggota:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen Produksi dan Pemasaran” dengan tepat
waktu. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya
kepada:
1. Julianto, M.Pd dan Putri Rachmadyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kewirausahaan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas B PGSD 2012,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Pertanyaan 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Produksi 5
2.1.1 Pengertian Produksi 5
2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi 5
2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif 9
2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial 9
2.1.5 Fungsi dan Sistem Produksi 9
2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi 12
2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi 13
2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi 17
2.1.9 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan 18
2.1.10 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi 19
2.1.11 Etika Produksi 21
2.1.12 Peramalan (Forecasting) 22
2.1.13 Jenis-Jenis Peramalan 24
2.2 Pemasaran 25
2.2.1 Definisi Pemasaran 25
2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran 25
2.2.3 Konsep Pemasaran 31
2.2.4 Peranan Pemasaran 35
5
BAB I
PENDAHULUAN
dijalankannya. Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang
berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian
pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh
perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk
dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah.
Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.
Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku
bisnis maupun wirausahawan.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kewirausahaan mengenai Manajemen Produksi dan Pemasaran.
Sehingga mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami
tentang materi tersebut.
Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami mengenai manajemen produksi, yang meliputi : pengertian
produksi, pengertian manajemen produksi, operasi-operasi sebagai suatu
sistem produktif, manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial, fungsi dan
sistem produksi dan operasi, ruang lingkup manajemen produksi, sejarah
perkembangan manajemen produksi, pentingnya manajemen operasi,
hubungan fungsi produksi dan lingkungan, pembuatan keputusan dalam
produksi, etika produksi, peramalan (forecasting), dan jenis-jenis peramalan
dalam manajemen produksi.
2. Untuk memahami mengenai manajemen pemasaran, yang meliputi : definisi
pemasaran, definisi manajemen pemasaran, konsep pemasaran, peranan
pemasaran, fungsi manajemen pemasaran, sistem pemasaran, audit
pemasaran, konsep inti pemasaran, filosofi manajemen pemasaran, kegiatan
promosi, tanggung jawab sosial dan etika pemasaran, perencanaan distribusi
yang tepat, pengambilan keputusan dalam pemasaran, tugas-tugas manajemen
9
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui,
mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi dan pemasaran.
Selain itu, mengacu pada tujuan mata kuliah Kewirausahaan, dengan mendalami
materi ini mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan, pemahaman, serta
penguasaan tentang konsep produksi dan pemasaran dalam kewirausahaan.
Realita menunjukkan bahwa orientasi mahasiswa setelah lulus hanya mencari
kerja bukan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa
dapat mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka dan mau berwirausaha.
Berwirausaha mempunyai banyak keuntungan.
Adanya makalah ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen
untuk menambah wawasan dan referensi mengenai manajemen produksi dan
pemasaran. Dengan adanya makalah berjudul Manajemen Produksi dan
Pemasaran ini, mahasiswa dapat mengembangkan daya nalar dan sikap kritis
tehadap materi perkuliahan Kewirausahaan, khususnya materi manajemen
produksi dan pemasaran dengan melakukan serangkaian kegiatan presentasi dan
diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produksi
2.1.1 Pengertian Produksi
Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan
keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi
diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan
(input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam
kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan
10
atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan
produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan
yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri,
suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam
arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup
pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran
(output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau
utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah
penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat,
sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor
produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab
produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh
keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu
penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian
dikembangkan dengan operasi.
Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan
pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba,
misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba,
misalnya panti asuhan.
Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah
masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya.
Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah
manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua
macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method,
dan information. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang
menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah
konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah
produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa.
Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:
1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output.
2. Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien.
3. Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan
fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
4. Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk
mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan
12
efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
5. Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional
adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dari masukan dan keluaran.
6. Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)
mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi atau sistem yang
melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai
tambah yang besar.
7. Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi
(operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan
berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan
baku dan bahan penolong lain.
8. Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan
untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
9. Aquilano (2001) mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu
proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang
menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan
atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang
menciptakan atau meningkatkan keguanaan suatu barang, peningkatan atau
penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan
waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan
dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh
aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah –
istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk,
produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk,
perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
13
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak
hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi
adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi,
yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita
berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (inputs).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar
waktu atau tertentu.
4. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam
manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena
seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan,
maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi
adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen
produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja
dan mutu. Ada tiga pokok fungsi manajemen operasional, yaitu:
1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function), berhubungan dengan pasar untuk
dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyapampaikan
produk yang dihasilkan ke pasar.
17
ang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau
operasi dan manjemen pelatihan.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan
operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses,
kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing
kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik
atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa
barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus
dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik
pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini
merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah
diubah atau direvisi.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya
jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang
dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga Kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja
atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat
penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi
tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
5. Mutu Atau Kualitas
26
2.2. Pemasaran
2.2.1 Definisi Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun
perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai
berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh
gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya
Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran
secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan
dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan
kelompok lainnya.
Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang
dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan
kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang
memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk
kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol
dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk
kalangan menengah ke atas.
Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi
Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan
adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang
33
konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini
dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang
terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain
produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya
dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral
‘Aquades’ merupakan produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika
memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam
pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too
harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk
dengan produk pendahulunya.
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum
barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Menurut American Marketing Associationt, manajemen pemasaran adalah
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk
tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran
dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat
memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
ANALISIS
PLANNING PENGENDALIAN
IMPLEMENTASI
- Mengembangkan - Menjalankan - Mengukur hasil
rencana strategik Rencana-rencana
- Mengevaluasi hasil
- Mengembangkan
rencana pemasaran
- Mengambil tindakan
perbaikan
b. Implementasi pemasaran
43
7. Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah
Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk
memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM
memiliki komitmen antara lain :
- fokus terhadap pelanggan
- memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
- menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah
- memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim,
memperbaiki proses
- memperbaiki proses secara kesinambungan
- menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan
8. Pertukaran
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:
1. Terdapat sedikitnya dua pihak
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak
lain
3. Masing-masing pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan
4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran
5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah
layak dan bermanfaat (negoisasi)
9. Transaksi
Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit
melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.
10. Hubungan
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang
semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang
lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier),
53
4. KONSEP PEMASARAN
Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
55
pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan
efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila
dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep
penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :
Titik awal Fokus Cara Akhir
a. Konsep penjualan
b. Konsep pemasaran
Contoh lainnya, seorang anak dapat tumbuh besar serta pintar karena
mengkonsumsi produk tertentu. Belum, lagi iklan yang menonjolkan kekerasan
serta sensualitas dalam penayangannya, secara etis iklan-iklan seperti ini tidak
layak untuk ditampilkan.
• Iklan yang ditampilkan cenderung menyerang produk lain
Yang paling jelas adalah iklan provider telekomunikasi/internet. Dengan
logo competitor yang disamarkan, bahkan menampilkan icon dari iklan lain untuk
dijadikan content dalam isi pesan yang disampaikan. Bentuk pemasaran seperti ini
merupakan suatu bentuk persaingan yang kurang baik, karena tindakan tersebut
menyinggung pihak lain, dan menunjukkan perang secara implisit tapi nyata.
Tentu yang dipermainkan adalah persepsi konsumen. Sehingga dampaknya
membuat konsumen tidak mempercayai satupun dari iklan yang ditampilkan.
• Iklan berupa spammer merugikan pengguna internet
Penggunaan internet yang akhir-kahir ini sangat pesat perkembangnya
ternyata telah mengundang kalangan bisnis untuk terjun kedalamnya, tentunya
dalam bentuk iklan. Spam, yakni suatu pesan dalam jumlah yang banyak dan
berulang ke dalam email, atau secara terus menerus terakses walaupun kita tidak
hendak mengaksesnya ketika kita mengunjungi sebuah situs merupakan sebuah
bentuk baru pengiklanan yang tentunya bagi beberapa pihak menguntungkan,
namun untuk sebagian pihak lain hal ini sangat merepotkan. Prilaku seperti ini,
dalam kajian etika bisnis merupakan suatu tindakan yang tidak etis karena telah
mengganggu kebebasan orang lain.
Analisa Tradisional
63
1. Mendefinisikan masalah
Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan
masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih
efektif maka manajer harus memiliki arah yang benar.
3. Menganalisa Alternatif
Faktor-faktor yang diperlukan unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan
diatur rapi. Beberapa faktor mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya
mungkin akan tidak berguna karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa
manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan
pernyataan untuk menentukan kebaikan maupun keburukannya.
1. Analisa pasar
Pengambilan keputusan tentang produk diawali dengan menganalisa pasarnya.
Analisa pasar ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru
yang menguntungkan
2. Memonitor lingkungan
Dengan sumber-sumber yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor
lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh
kesempatan yang ada. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor
lingkungan ekstern seperti : Demografi, kondisi perekonomian, sosial dan
kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan
Pengembangan investasi
Laba
Market share atau volume penjualan.
4. Menentukan Marketing mix
5. Penerapan keputusan-keputusan Marketing Mix
Keputusan tersebut dapat dilaksanakan dengan menentukan : Apa, siapa,
mengapa, bagaimana, Kapan, dimana.
Penyesuaian Permintaan
Perusahaan dapat menyusun suatu tingkat permintaan pasar yang
diharapkan pada saat tertentu. Dapat terjadi bahwa tingkat permintaan riil itu
berada dibawah, sama, atau diatas tingkat permintaan yang diharapkan. Untuk
menghadapi keadaan permintaan yang berbeda maka manajer pemasaran
mempunyai tugas yang berbeda pula.
1. Permintaan Negatif
Semua atau sebagian terbesar daei segmen pasar potensial yang penting tidak
menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia
membayar untuk menghindarinya. Misalnya :
3. Permintaan Latent
Bilamana sebagian besar orang –orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan
sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata.Permintaan
ini memberikan kesempatan pada manajer untuk mengembangkan produk atau
jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang.
Contoh :
4. Permintaan Menurun
Suatu keadaan dimana permintaan untuk suatu produk atau jasa itu semakin
berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus jika
69
Misal : hotel di daerah wisata akan mengalami masa-masa penuh pada musim
liburan dan masa sepi diluar musim liburan
6. Permintaan Penuh
Suatu keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama
dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan
7. Permintaan Berkelebihan
Suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawarannya
Kesempatan Lingkungan
Kesempatan ini akan muncul dalam setiap perekonomian bilamana masih
terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Kesempatan ini dianggap sangat
baik atau menguntungkan kalau perusahaan bisa mengisi kebutuhan yang
belum terpenuhi tersebut.
Contoh :
Kesempatan Perusahaan
Merupakan kesempatan yang dapat dinikmati oleh suatu perusahaan bilamana
memiliki keunggulan-keunggulan dari para pesaingnya.
Tujuan Perusahaan
Penetapan tujuan perusahaan merupakan titik awal dari perencanaan
pemasaran. Tujuan ini sangat penting dan harus ditetapkan sebelum mengambil
suatu strategi, tanpa tujuan yang pasti perusahaan tidak akan dapat beroperasi
dengan baik meskipun memiliki kesempatan yang baik. Tujuan perusahaan
dibedakan menjadi 2, yaitu :
Tujuan Umum
Misalnya : Mencari laba, memberikan kepuasan konsumen, dll
Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini diperlukan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Target Penjualan
Target penjualan ini ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam
kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan.
Anggaran Pemasaran
Biasanya anggaran yang menyeluruh ini ditetapkan berdasarkan suatu
persentase (%) dari target penjualan. Sebagai contoh : pabrik pupuk akan
menetapkan anggaran pemasaran sebesar 15% dari penjualan. Kalau
perusahaan ingin meningkatkan market share nya, maka persentase tersebut
juga harus ditingkatkan.
Penetapan harga
Penetapan harga merupakan satu elemen yang menghasilkan laba di dalam
rencana pemasaran. Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar harga
sebelum diberikan potongan. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor
permintaan, biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang
direncanakan.
- Periklanan
- Promosi
- Produk
- Penjualan
- Sistem informasi pemasaran
- Produk baru
Tujuan :
Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan
masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba,
atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
Strategi :
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama
tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda.
Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.
Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan
strateginya, maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi, yaitu :
- Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
taktik
- Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang
elemen-elemen marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan
program tertentu untuk jangka pendek.
- Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika
diadakan perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.
Contoh :
Produsen obat tradisional (jamu), menggunakan:
Strategi untuk memenuhi keinginan masyarakat akan obat yang berkhasiat tinggi.
75
Taktik berupa penawaran harga yang murah, dalah jumlah pembelian tertentu akan
mendapatkan kalender, dll
Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan antara
masing-masing elemen dapat dilihat pada gambar berikut :
Segmentasi pasar
Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap psar itu terdiri atas beberapa
segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli
yang mempunyai :
Tingkat Produk
Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan.
Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan
untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk
inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen
ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar
mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan produk ke
konsumen. Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual
( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima
karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.
Akhirnya, perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar
produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan
bagi konsumen.
78
Klasifikasi Produk
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang
menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri (
industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk juga meliputi entitas yang
dapa dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.
Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi
pribadi. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari ( convenience products ),
produk shopping ( shopping products ), produk spesial ( specialty products ), sera
produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara
pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara
pemasarannya.
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering
dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit
dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran,
dan fast food.
Produk Industri
b. Barang modal
Lini Produk
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis
produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu
lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe
warna, kualitas atau harga.
Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam
satu lini. Line consistency ( konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat
hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini)
mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari
seberapa kecil produk dalam satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut
witdh of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang
dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line
extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk
lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika
line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai
trading down.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan
menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman
80
citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi
dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga
untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasanya digunakan oleh toko
yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya misalnya toko serba lima
ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam kisaran harga
lima ribu.
Bauran Produk
Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan
barang yang ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini
produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu. Suatu bauran produk
82
2. Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih
lengkap.
POSITIONING
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer
untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk
atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk
dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu
dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut
pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan
family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra
perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
84
a. Pemecahan masalah
2. Symbolic positions
b. Identifikasi diri
3. Experiential positions
PRODUK
Dalam pemasaran, definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan
konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket
kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan
akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh
produsen.
Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek
fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa.
Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang
ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan
mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna
bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.
Aspek produk
Ada tiga aspek produk :
• Bertujuan pada manfaat
a. Manfaat penggunaan
b. Manfaat psikologis
c. Manfaat dalam mengatasi masalah
87
• Visualisasi produk
a. Atribut dan keistimewaan produk
b. Kualitas produk
c. Corak produk
d. Kemasan dan label produk
e. Merk
• Menambah nilai produk
a. Garansi
b. Kemudahan Instalasi
c. Pengiriman
d. Ketersediaan di pasar
e. Layanan purna jual
Klasifikasi Produk
Manajemen produk meliputi pengembangan taktik dan strategi untuk
meningkatkan permintaan pasar melalui siklus hidup produk.
Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall
Classification System. Yang mengelompokkan produk menggunakan lima
variabel penilaian :
1. Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan ulang
oleh pengecer
2. Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan
oleh tiap produk
3. Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen
yang bisa dicapai
4. Duration of product satisfaction – Seberapa lama produk tersebut
bermanfaat bagi pembeli
5. Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap
mencari dan membeli produk
Tipe produk
Berikut ini beberapa tipe produk :
88
1. Consumer products
2. Industrial products
3. Convenience goods
4. Impulse goods
5. Emergency goods
6. Shopping goods
7. Specialty goods
8. Unsought goods
9. Perishable goods
10. Durable goods
11. Non-durable/consumption/consumable goods
12. Capital goods
13. Parts and materials
14. Supplies and services
15. Commodities
16. By-products
Diferensiasi Produk
Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi
produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar
yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan
tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit
karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah
spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang
tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat
perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, anda akan lebih mudah
mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang
berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga
ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-
variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya
produksi tambahan dan iklan besar-besaran.
89
Product bundling
Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan
penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Strategi ini sangat
umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft memaketkan
software pengolah kata, spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite
yang disebut sebagai Microsoft office suite, dalam industri masakan cepat saji,
beberapa item produk ditawarkan menjadi satu paket khusus.
Strategi ini akan memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila :
a. Biaya produksi rendah
Product lining
Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis
produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa
produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa product
dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau harga.
90
Line depth (kedalaman lini) mengacu pada jumlah varian produk dalam
satu lini Line consistency (konsitensi lini) mengacu pada seberapa dekat
hubungan antar produk dalam satu lini Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini)
mengacu pada prosentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari
sebagian kecil produk dalam satu lini
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut
width of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang
dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahkan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line
extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk
lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika
line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya maka tindakan
anda disebut sebagai trading down. Saat anda melakukan trading down, anda telah
melakukan tindakan bodoh, karena selain menurunkan brand equity keuntungan
yang anda peroleh hanyalah keuntungan jangka pendek.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan
menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman
citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi
dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana anda menggunakan batasan harga
untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasa digunakan oleh toko yang
menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba lima ribu
dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam kisaran harga
lima ribu.
MERK
Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi
yang berkaitan dengan produk atau jasa. Merk biasanya terdiri dari nama, logo
dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna, dan simbol.
Merk juga merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak
konsumen. Dalam konteks lain, merk sering menggunakan kata trademark (merk
dagang)
91
Konsep Merk
Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek
pengalaman. Aspek pengalaman merupakan gabungan seluruh point pengalaman
berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience. Aspek psikologis,
sering direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam
bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui
produk atau jasa. Pendekatan yang menyeluruh dalam membangun merk meliputi
struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.
dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir semua produk memiliki
suatu identitas, mulai dari garam sampai ke baju.
Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang
berisi ide atau janji melalui suatu produk atau jasa juga bisa disebut branding,
sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.
Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah
dari produk atau jasa, seperti kebanyakan vendor seringkali menunjukkan kualitas
dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari sisi pemilik merk,
branding produk atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk
memiliki karakter yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk dan yang lain
tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang memilik merk meskipun
harganya lebih mahal dibandingkan produk tak bermerk meskipun berkualitas
setara, pilihan ini didasarkan pada reputasi merk atau pemilik merk.
Individual branding
Individual branding, juga dikenal dengan nama MultiBranding adalah
strategi pemasaran dengan memasukkan portofolio produk ke tiap produk dan
memberikan merk unik. Hal ini berlawanan dengan family branding, dimana
seluruh produk dalam lini produk yang sama akan diberikan satu merk dagang.
Keuntungan individual branding adalah tiap produk memiliki citra dan
identitasnya sendiri, sehingga sangat memudahkan positioning produk. Yang
artinya akan meminimalisasi efek halo dan tiap produk akan secara otomatis dapat
menempati segmennya masing-masing tanpa perlakukan khusus. Individual
branding juga digunakan untuk menjaga citra merk perusahaan agar tidak berubah
setelah merger atau akuisisi
Family branding
Family branding adalah strategy pemasaran yang memasukkan beberapa
produk setara kedalam satu merk. Hal ini berlawanan dengan individual branding.
Ada beberapa pertimbangan ekonomis dalam menerapkan strategy family
branding karena beberapa produk setara namun tidak saling bersaing akan dapat
dipromosikan dengan hanya menggunakan satu event promosi. Family branding
93
ditujukan untuk mengenalkan produk baru yang mendukung produk yang telah
ada di pasar. Hal ini dilakukan karena dalam membeli satu produk baru,
konsumen akan melibatkan pengalaman mereka terhadap satu merk yang telah
mereka kenal. Memasukkan produk baru ke merk yang telah populer, akan
menuntun konsumen untuk lebih mudah membeli, lebih mudah menerima produk
baru tersebut, dan masih ada beberapa keuntungan yang diperoleh, termasuk
menguatkan citra merk tersebut.
Family branding menambah beban pemilik merk dan mengharuskan
pemilik merk untuk dapa menjaga konsistensi kualitas produk dan nilai merk.
Apabila ada satu produk yang memiliki kualitas dibawah standart yang ada,
penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada produk tersebut, tetapi juga pada
produk lain yang bernaung dalam satu merk. Family branding hanya boleh
dilakukan apabila seluruh lini produk memiliki kualitas yang setara.
Brand management
Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik
pemasaran yang spesifik menangani produk. Para marketer melihat merk memiliki
implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke
konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas
melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk yang sama.
Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah
bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada
naiknya omset dan keuntungan penjualan.
Merk yang baik seharusnya :
• Terlindungi dengan baik
• Mudah diucapkan
• Mudah diingat
• Mudah dikenali
• Mudah dikenali
• Menarik
• Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
• Menonjolkan citra perusahaan atau produk
94
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan
sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Manajemen produksi adalah salah
satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu
dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik
yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi, dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan
diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan
sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting
adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan
yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di
samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula
agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan
untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan
96
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan
dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan
bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu
manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh
perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk
menghadapi situasi tersebut.
3.2 Saran
Setelah mengetahui kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, maka
penulis menyarankan dan mengajak kepada pembaca agar dalam
menjalankan suatu produksi harus tahu terlebih dahulu terhadap penentuan
standart suatu produksi sehingga barang yang di produksi bisa di awasi
dalam kegiatannya.
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran
sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang
professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah
manajemen pemasaran sebagai bagian penting dalam perusahaan demi
mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis
mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami
sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.
97
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Tri Siwi. 2014. Kewirausahaan: Teori dan Penerapan Pada Wirausaha
dan UKM di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media
Ayunda, Cinthya. 2014. “Pengertian Manajemen Operasional” (on line). Dalam
http://cinthyaayunda.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-manajemen-
operasional.html. Diakses pada 12 September 2015.
Bertens. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius
Buana, Sapa Setiadi Wira. 2013. “Proses Produksi (Manajemen Produksi)” (on
line). Dalam https://blogwirabuana.wordpress.com/2011/01/13/proses-
produksi-manajemen-produksi/. Diakses pada 11 September 2015.
Cahyono, Aris Dwi dan Daryanto. 2014. Kewirausahaan Untuk Peserta Didik.
Yogyakarta: Gava Media
Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Dhewanto, Wawan. 2014. Inovasi dan Kewirausahaan Sosial: Panduan Dasar
Menjadi Agen Perubahan. Bandung: Alfabeta
Fahmi, Irham. 2014. Kewirausahaan: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung:
Alfabeta
Frans, Maryo. 2014. “Manajemen Pemasaran Produksi Keuangan” (on line).
Dalam http://maryofrans.blogspot.co.id/2014/11/manajemen-pemasaran
produksi keuangan.html. Diakses pada 12 September 2015.
Kasmir. 2014. Kewirausahaan. Depok: Raja Grafindo Persada
98