Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN POTENSI EFEK ANTIDEMENSIA EKSTRAK BROKOLI

(Brassica oleracea L. var. Italica Plenck) DAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban)
PADA MENCIT YANG DIINDUKSI SKOPOLAMIN

Agni Nihaya, Min Rahminiwati2 dan Erni Rustiani3


1.
Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menetapkan dosis efektif dari kombinasi ekstrak brokoli dan
pegagan sebagai antidemensia pada hewan coba mencit. Hewan uji yang digunakan 25 ekor mencit
jantan galur usia 4 bulan dengan berat badan ± 25 gram. Mencit dibagi dalam 5 kelompok masing-
masing 5 ekor. Kelompok perlakuan mencit terdiri atas dosis 1 (0,023 g) merupakan dosis awal,
dosis 2 (0,069 g) merupakan kenaikkan 3x dari dosis awal, dosis 3 (0,0076 g) yang merupakan
penurunan 3 x dari dosis awal dan dosis 2, kelompok kontrol positif yang diberikan prostigmin dan
kelompok negatif yang hanya diberikan makan pakan dan minum.
Berdasarkan hasil, dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak herba penelitian selama 14
hari pada semua dosis efektif meningkatkan daya ingat. Dosis 2 (0,069 g/kg BB) mempunyai
efektivitas terbaik untuk mencegah penurunan daya ingat dan efeknya sebanding dengan kontrol
positif.

Kata Kunci: Antidemensia, Brokoli, Pegagan, Jeruk Nipis

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of a combination of extracts of long bean and
tomato on blood glucose levels male rats induced alloxan. Test animals were used 25 rats (Rattus
norvegicus) male Sprague Dawley strain age of 2 months with body weight ± 200 grams. White mice
were divided into 5 groups of 5 mice each. Hyperglycemic treatment conducted on mice with blood
glucose levels ≥ 200 mg / dL after induction. The treatment group consisted of mice doses of 1
(0,0202g long bean and tomato 0,006g) which is a decrease of 5 x of the initial dose, dose 2 (0,1008g
long bean and tomato 0,03g) which is an initial dose, 3 doses (0.504 g long bean and tomato 0,15g)
which represents an increase of 5 x of the initial dose, the positive control group were given
metformin and negative group were only given food to eat and drink.

Keyword: Antidementia, Brocoli, Pegagan, Citrus

PENDAHULUAN tersebut vitamin C dapat mencegah terjadinya


Istilah pikun dalam dunia medis dikenal demensia atau kepikunan (Riviere 1998).
sebagai demensia. Menurut World Health Khasiat tanaman pegagan (Centella asiatica
Organization dalam Jefferies dan Agrawal (2009), (L)) telah dilaporkan diantaranya sebagai anti–
demensia adalah sindroma klinis yang meliputi neoplastik, pelindung tukak lambung, menurunkan
hilangnya fungsi intelektual dan memori yang tekanan dinding pembuluh darah, mempercepat
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi penyembuhan luka, analgesik, antiinflamasi,
hidup sehari-hari. Sampson, et. al. (2004) juga peningkatan kecerdasan, antisporasis, antiagregasi
menambahkan bahwa makna inti dari demensia platelet dan anti trombosis (Badan POM, 2007).
pada usia muda (Young Onset Dementia) dan Khasiat pegagan antara lain untuk meningkatkan
demensia pada usia produktif (Working Onset vitalitas dan daya ingat, mengatasi pikun,
Dementia) adalah timbulnya gejala demensia mengatasi tulang keropos pada lansia,
berupa penurunan kognitif dan memori pada orang meningkatkan kecerdasan pada anak-anak, obat
dengan usia dibawah 65 tahun. penyakit kulit, antikanker, untuk kosmetika,
Brokoli (Brassica olaracea L.var Italica) epilepsi dan hepatitis akut. Pegagan dapat
merupakan salah satu famili dari Brassicaceae meningkatkan short term memory dan kemampuan
yang mengandung senyawa kimia seperti belajar (Ramasamy, 2005).
glukosinolat, senyawa fenolik, serat dan senyawa
antioksidan seperti vitamin C dan E serta mineral METODE PENELITIAN
(Ca, Mg, Se,dan K) (Moreno, 2006). Menurut hasil Pengumpulan Bahan
penelitian Profesor Gabriele Nagel dan Profesor Bahan – bahan yang digunakan dalam
Christine von Arnim dari Universitas Ulm, penelitian ini antara lain : brokoli, pegagan, jeruk
penderita Alzheimer memiliki kadar vitamin C nipis, air suling, mencit jantan, pakan mencit,
yang rendah dalam plasma. Berdasarkan penelitian skopolamin, prostigmin, Bouchardat LP, Mayer

1
LP, Dragendorff LP, etanol 95 %, serbuk FeCl3 1 %, jika terbentuk warna hitam kehijauan
magnesium (Mg), asam klorida 2 N (HCl), asam atau biru menunjukkan adanya tanin (Fransworth,
klorida pekat, larutan gelatin 10 %, natrium klorida 1966).
10 % (NaCl), asam asetat anhidrat. Uji Terpen
Ekstrak kering 50 mg dilarutkan dalam 2 mL
Pembuatan Sari Kacang Panjang Dan Tomat kloroform, kemudian tambahkan dengan hati-hati 3
Sari brokoli dan sari pegagan dibuat dari mL asam sulfat pekat. Terbentuknya warna coklat
brokoli dan pegagan segar. Setelah kedua tanaman kemerahan pada permukaan dalam larutan,
tersebut dicuci bersih dengan air mengalir untuk menunjukkan adanya terpenoid (Edeoga dkk,
menghilangkan kotoran atau bahan organik asing 2005).
yang terdapat dalam tanaman seperti tanah, debu,
batu. Pembuatan sari dengan menggunakan juicer Pemeliharaan Hewan Coba
dari 5 kg brokoli dan 5 kg pegagan diperoleh Hewan coba yang digunakan pada penelitian
1800 g sari yang telah ditambahkan 20 mL air ini adalah mencit putih berumur 3-4 bulan dengan
perasan jeruk nipis. Sari dikeringkan dengan bobot sekitar 20-25 g. Sebanyak 25 ekor mencit
vacuum evaporator diperoleh ekstrak kering dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-
sebanyak 15,7 g. masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Selama
penelitian semua kelompok mencit diberi pakan
Analisis Fitokimia pellet dan minum secara ad libitum.
Uji Alkaloid Semua hewan coba tersebut diberi perlakuan
Ekstrak kering 50 mg dilarutkan dengan 9 mL selama 2 minggu (14 hari). Pada hari ke-15, satu
air suling dan 1 mL HCl 2 N, kemudian dipanaskan jam sebelum uji short term memory dilakukan,
diatas penangas air selama 2 menit lalu pemberian prostigmin i.p (kontrol +), dan ekstrak
didinginkan, selanjutnya disaring dan filtrat p.o (dosis 1, 2 dan 3). Induksi skopolamin 30 menit
digunakan sebagai larutan percobaan yang akan setelah pemberian pada perlakuan kontrol + dan
digunakan dalam pengujian berikut : dosis 1, dosis 2, dosis 3. Pemberian skopolamin
a. Sejumlah 1 mL filtrat pada kaca arloji, diberikan pada semua perlakuan.
ditambahkan 2 tetes Bouchardat LP. Hasil
positif ditujukan dengan adanya endapan Pemberian Herba
coklat hitam. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok
b. Sejumlah 1 mL filtrat pada kaca arloji, perlakuan dengan masing-masing 5 ekor/kelompok
ditambahkan 2 tetes Mayer LP. Hasil positif yaitu:
ditujukan dengan adanya endapan putih atau 1. Kontrol (+) : Prostigmin (0,1 mg/kg BB
kuning yang larut dalam methanol P. i.p),dilarutkan air garam 0,9 %
c. Sejumlah 1 mL filtrat pada kaca arloji, 2. Kontrol (–) : pakan dan minum
ditambahkan 2 tetes Dragendorff LP. Hasil 3. Dosis 1 : Ekstrak kering (0,023 g/0,8 mL p.o),
positif ditujukan dengan adanya endapan dilarutkan dalam akuades
jingga coklat. (DepKes, 1995). 4. Dosis 2 : Ekstrak kering (0,069 g/0,8 mL p.o),
Uji Flavonoid dilarutkan dalam akuades
Ekstrak kering 50 mg dilarutkan dalam 5 mL 5. Dosis 3 : Ekstrak kering (0,0076 g/0,8 mL
etanol 95 %, sebanyak 2 mL larutan ekstrak p.o), dilarutkan dalam akuades
ditambah 0,1 g serbuk magnesium dan 10 tetes Induksi skopolamin (2 mg/kg BB i.p),
asam klorida pekat, dikocok perlahan. Warna dilarutkan dalam akuades dan diberikan pada
merah jingga hingga merah ungu yang terbentuk semua perlakuan.
menunjukan positif adanya flavonoid, jika terjadi
warna kuning jingga menunjukan adanya flavon, Uji Y maze
kalkon dan auron (DepKes, 1995). Mencit awalnya ditempatkan dalam lengan A,
Uji Saponin setiap perjalanan mencit di dalam Y maze direkam
Ekstrak kering 50 mg yang dimasukan selama 10 menit. Jumlah lengan yang masuk
kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 mL air dicatat dan dihitung. Rumus yang digunakan
suling panas, didinginkan dan kemudian dikocok sebagai berikut:
kuat-kuat selama 10 detik. Hasil positif ditandai Total pergantian
dengan terbentuknya buih yang mantap selama % pergantian = × 100 %
tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai Total lengan masuk - 2
10 cm. Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N Contoh total lngan masuk
buih tidak hilang (DepKes, 1995). ABCBCACBCBCACBABAACB dan total
Uji Tanin pergantian yang dihitung 3 huruf seperti
Ekstak kering ditimbang Sebanyak 1 g, ABC,BCA,CBA,ACB, Sedangkan untuk 3 huruf
kemdian ditambahkan 100 mL air, dididihkan seperti ABA,CAC,CBC,BCB tidak dihitung.
selama 5 menit, disaring 10 mL filtrat ditambahkan Jumlah lengan masuk berfungsi sebagai indikator

2
aktivitas lokomotor selama 10 menit didalam Y Tabel 2. Hasil Kadar Abu
maze. ulangan Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak
Analisis Data Brokoli Pegagan Jeruk Campuran
Data-data yang diperoleh dianalisa dengan Nipis
analisis sidik ragam untuk rancangan acak lengkap
1 6,61 % 6,72 % 6,33 % 5,99 %
(RAL) dengan menggunakan program SPSS.
2 6,86 % 6,71 % 7,43 % 6,13 %
HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata 6,735 % 6,715 % 6,88 % 6,06 %
Hasil Pembuatan Sari Brokoli dan Pegagan
Brokoli, pegagan dan jeruk nipis telah di Hasil Analisis Fitokimia
determinasi bahan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Uji fitokimia merupakan salah satu langkah
Indonesia (LIPI) Pusat Konservasi Tumbuhan penting dalam upaya mengungkap potensi sumber
Kebun Raya Bogor. Hasil determinasi menyatakan daya tumbuhan obat. Terutama untuk mengetahui
tanaman tersebut brokoli yang termasuk ke dalam golongan senyawa yang terkandung dalam suatu
keluarga Brassicaceae, genus Brassica dan jenis tanaman. Hasil analisis fitokimia dapat
Brassica oleracea Var italica, pegagan termasuk ke memberikan petunjuk jenis golongan metabolit
dalam keluarga Apiaceae, genus Centella dan jenis sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan
Centella asiatica (L.) Urban dan jeruk nipis tanin.
termasuk kedalam keluarga Rutaceae, genus Citrus Tabel 2. Hasil Analisis Fitokimia
dan jenis Citrus aurantifolia. Hasil determinasi
Ekstrak Ekstrak
dapat dilihat pada Lampiran 4. Ekstrak kering yang Ekstrak Ekstrak
kering kering
dibuat dari 5 kg brokoli segar dan 5 kg pegagan kering kering
jeruk campuran
brokoli pegagan
segar didapatkan 1800 g sari dan rendemen 18 %. nipis
Sari yang yang diperoleh setelah di keringkan Flavonoid + + + +
dengan vacuum evaporator adalah sebanyak 15,7 g
dan rendemen 0,872 %. Alkaloid + + - +

Tanin - + - +
Hasil Uji Kadar air
Uji kadar air ini dilakukan untuk memberikan Terpenoid + + - +

batasan minimal atau rentang besarnya kandungan Saponin + + + +


air dalam suatu bahan (DepKes RI, 2000), karena
dengan adanya kandungan air yang banyak dapat Pada uji fitokimia ekstrak campuran
menjadi media pertumbuhan mikroba, kapang dan menunjukkan hasil positif terhadap uji flavonoid,
mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan alkaloid, tanin, terpenoid dan saponin.
perubahan kimia pada senyawa aktif.
Tabel 1. Hasil Kadar Air Hasil Induksi Skopolamin Terhadap Hewan
Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak Coba
Brokoli Pegagan Jeruk Campuran Induksi penurunan daya ingat jangka pendek
Nipis dilakukan dengan skopolamin dosis 2 mg/kg BB ip
(intra peritoneal) yang diberikan pada hari ke-15.
1 3,72 % 3,79% 3,12 % 3.35 % Skopolamin meningkatkan asetilkolinesterase baik
2 3,69 % 3,75 % 2,94 % 3,57 % di saraf pusat maupun perifer. Asetilkolinesterase
Rata 3,71 % 3,77 % 3,03 % 3,46 %
adalah suatu enzim yang mempunyai peran penting
-rata dalam memecah neurotransmiter sisterm saraf
parasimpatis yaitu asetikolin. Beberapa peneliti
Hasil Uji Kadar Abu menunjukkan adanya ikatan antara kecukupan
Penentuan kadar abu digunakan untuk asetilkolin dengan short term memory.
memberikan batas nilai maksimal kandungan
mineral internal dan eksternal yang masih boleh Uji Efektivitas Sediaan Kombinasi Pada Mencit
terkandung dalam ekstrak kering. Komposisi dari Menggunakan Metode Y Maze
bahan pangan atau tanaman 96% adalah air dan Sebanyak 5 kelompok perlakuan yaitu dosis 1
bahan organik, sedangkan sisanya adalah unsur (0,023 g/kg BB), dosis 2 (0,069 g/kg BB), dosis 3
mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat (0,0076 g/kg BB), kontrol positif prostigmin (2
anorganik atau abu, dalam proses pembakaran mg/kg BB) dan kontrol negatif skopolamin (0,1
bahan-bahan organik terbakar tetapi bahan mg/kg BB) diberikan secara intra peritoneal.
anorganiknya tidak, sisa yang terbakar merupakan Pemberian prostigmin diberikan pada hari ke-15
abu (DepKes, 2000). sebelum pemberian skopolamin dan skopolamin
diberikan pada semua perlakuan dihari ke-15 pada
menit ke-30 setelah pemberian perlakuan kontrol +,
dosis 1, 2 dan 3.

3
Tabel 4. Hasil Persentase Daya Ingat Mencit Analisa statistika menggunakan analisa
Pada Hari Ke-15 dan Nilai SD statistik Levent test untuk mengevaluasi
kehomogan data, menunjukkan data yang diperoleh
Kelompok Perlakuan Hari Ke-15 homogen sehingga memenuhi syarat untuk
Kontrol Positif (c) 77,18±3,65 dilakukannya analisa statistik dengan analisa sidik
ragam (ANOVA). Hasil analisis uji dengan sidik
Kontrol negatif (a) 46, 28±4,65 ragam menunjukkan adanya perbedaan yang
Dosis 1 (b) 58,52±3,11 signifikan antara perlakuan. Uji Post hoc test
dengan Duncan menunjukkan ada perbedaan yang
Dosis 2 (c) 73,7±4,56 signifikan antara kontrol negatif dengan kontrol
Dosis 3 (b) 62,5±2,48 positif dan ke tiga perlakuan, serta antara kontrol
positif dengan kelompok yang diberikan sediaan
Rata-rata 63,64±3,70 dosis 1 dan dosis 3. Namun kontrol positif berbeda
Keterangan: huruf a, b dan c yang berbeda menunjukkan tidak signifikan dengan dosis 2. Perbedaan yang
adanya perbedaan yang signifikan
sangat signifikan antara kelompok perlakuan hanya
Kemampuan daya ingat mencit terlihat pada kontrol dosis 2 dengan dosis 1 dan
ditunjukkan oleh persentase Alternasi (pergantian) dosis 3. Perbedaan yang tidak signifikan terlihat
yaitu banyaknya lengan yang dikunjungi bergantian pada dosis 1 dengan dosis 3. Hal ini
dibagi dengan jumlah lengan secara keseluruhan mengindikasikan bahwa pemberiaan sediaan
yang dikunjungi mencit dikurangi 2 dikali 100%. selama 14 hari mampu menghambat kerja
Data yang diperoleh menunjukkan nilai skopolamin dalam menurunkan daya ingat. Daya
“pergantian” tertinggi terdapat pada kontrol positif hambat sediaan pada dosis tinggi sebanding dengan
(77,18±3,68) diikuti oleh kelompok perlakuan kontrol positif prostigmin.
dosis 2 (3,7±4,56) dosis 1 (58,52±3,11) dan dosis 3 Prostigmin (Neostigmin metilsulfat)
(62,5±2,48). Nilai alternasi pengamatan terkecil merupakan golongan antikolinesterase.
terdapat pada kelompok kontrol negatif (46,28 Antikolineserase bekerja dengan meningkatkan
±4.65). jumlah asetilkolin pada neuromuskuler junction
dan juga meningkatkan tonus otot. Asetilkolin
berperan dalam mentransmisikan sinyal atau
persentase daya ingat
rangsangan yang diterima untuk diteruskan di
100 antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada
77,18 %
90 73,7 % sambungan neuromuscular (Rittner dan Bailey.
2005).
80 62,5 %
58,52 %
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan
70 bahwa pemberian ekstrak herba pada semua dosis
46,28 %
60 efektif meningkatkan daya ingat selama
Rata-rata
pengobatan 14 hari. Sediaan dosis 2 (0,069 g/kg
50
SD BB) mempunyai efektivitas terbaik untuk
40 mencegah penurunan daya ingat.
30 .
20
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
10 Kombinasi dosis ekstrak kering brokoli dan
0 pegagan 0,069 g/kg BB efektif meningkatkan daya
kontrol + kontrol - D1:
dosis 1 g dosis
0,023 2 g dosis 3
D2: 0,069 ingat pada mencit jantan dan pretansnya sebanding
D3: 0,0076 g
dengan kontrol positif prostigmin.
Gambar. 4 Histogram rata-rata presentase peningkatan daya
ingat yang di induksi skopolamin pada mencit jantan
Saran
Senyawa yang berpengaruh dalam proses 1. Perlu dilakukan pengujian antioksidan ekstrak
meningkatkan daya ingat diduga ada kaitanya campuran brokoli (Brassica oleracea L. Var.
dengan flavonoid, polifenol dan terpenoid (Aruna Italica), pegagan (Centella asiatica L. Urban)
et al, 2012). Ketiga senyawa tersebut menurut dan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) untuk
Spencer (2009) dapat memberikan efek mengetahui aktivitas senyawa antioksidan
neuroprotektif dengan cara mencegah kerusakan dari sediaan.
pada sel-sel syaraf. Flavonoid berperan dalam 2. Perlu dilakukan penelitian dengan uji kontrol
mengendalikan penyimpanan memori dalam area normal sebagai pembanding sehingga dapat
hipokampus dan korteks limbik melalui interaksi menjadi bahan acuan untuk menentukan dosis
penghambatan sinyal atau sensitisasi pada sistem pemeliharaan.
saraf pusat. 3. Perlu dilakukan pembuatan sediaan untuk
pemakaian pada manusia.

4
DAFTAR PUSTAKA Spencer, J.P. 2009. „The Impact Of Flavonoids On
Memory: Physiological and Molecular
Aruna, B., Sachin, P., Kshirshagar, N., And Considerations‟. Chemical Society
Pratapwar, S. 2012. „Learning And Reviews, Vol. 14, No. 3, pp. 1152-1161.
Memory Enhancing Actvitiy Of Vigna
Radiata Linn Ekstrak In Mice Using World Alzheimer‟s Report 2009.
Scopolamine Induced Amnesia‟. London,Alzheimer‟s Disease
International Journal Of Drug Formulation International.
And Research. February. Vol. 3, no. 1, pp.
98-109.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2007.


Acuan label gizi produk pangan.
www.pom.go.id. Diakses september 2015.

DepKes, R.I. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid


VI. Cetakan Pertama. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

DepKes RI. 2000. Parameter Standar Umum


Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta. Hal: 1,
5, 9-11

Edeoga, H.O., Okwu, D.E, and Mbaebre, B.O.


2005. Phytochemical Constituent of Some
Nigerian Medicinal Plants. Afr Journal of
Biotechnology 4: 685-688.

Fransworth, N.R. 1966. Biological and


phytochemical screening of plants. Journal
of Pharmaceutical science. 55 (3).
http://www.researchgate.net/publication/2
27978906_Biological_and_phytochemical
_screening_of_plants. Diakses: Oktober
2015.

Moreno M.C., Lopez B., Gracia V. 2006. Chemical


and Biological Characteristisation of
Nutraceutical Compound Of Broccoli.
journal of Pharmaceutical and Biomedical
Analysis; vol. 4.p.1508-22.

Ramasamy, Ilangovan. Memory Enhancer.


Available in URL:
http://www.agriinfotech.com. Diakses
September 2015.

Rittner, D., Bailey R, A. 2005. Encyclopedia of


Chemistry. Facts on File: AS.

Riviere, S. Birloquez-Aragon, I., Nourhashemi, F.,


& Vellas, B. 1998. Low Plasma Vitamin C
in Alzheimer Patients Despite an Adequate
Diet. International Journal Of Geriatric
Psychiatry 13, pp.749-754.

Sampson, E,L. Warren, J,D., and Rossor, M,N.


2004. Young Onset Dementia.
Postgraduate Medical Journal. 80, 125-
139.

Anda mungkin juga menyukai