Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Pendidikan Kewarga negaraan universitas
muhammadiah mataram.
Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin, namun dengan segala
kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Atas kritik dan
saran, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
1. Latar Belakang…………………………………………………………………..
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………
3. Tujuan……………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
a) Dasar Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan di Tingkat Perguruan Tinggi……
1. Landasan Hukum…………………………………………………………………
2. Landasan Ideal……………………………………………………………………
b) Tujuan Pendidikan……………………………………………………………………
Kewarganegaraan
1. Menurut Pendapat Ahli…………………………………………………………..
c) Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Berbagai Masalah di Indonesia...
BAB III PENUTUP
1. Simpulan…………………………………………………………………………….
2. Saran………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dari tingkat
Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini dimaksudkan agar dapat memupuk
karakter siswa untuk memiliki rasa nasionalisme, juga membentuk karakter sosial dan karakter
bangsa sejak dini. Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan yang dimiliki oleh warga
Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi seluruh bangsa
Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari Indonesia
sendiri.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia juga turut
melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa merupakan bibit
untuk mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan
moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa
akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan,
penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang akan datang diperlukan ilmu yang
cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara dan mencerdaskan kehidupan
bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan
bangsa dan Negara.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang mendasari pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa?
2. Apa tujuan diadakannya Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Bagaimana pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap berbagai masalah yang
terjadi di Indonesia saat ini?
3. Tujuan
1. Mengetahui hal-hal yang mendasari pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
Mahasiswa
2. Mengetahui apa tujuan dari pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
3. Mengetahui pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap berbagai masalah yang
terjadi di Indonesia saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
1. Landasan Hukum
Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan UUD 1945
Pembukaan alinea kedua tentang cita-cita mengisi kemerdekaan dan alinea keempat khusus
tentang tujuan negara, yaitu keamanan dan kesejahteraan.
1. Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya bela negara diselenggarakan melalui pendidikan pendahuluan bela negara sebagai
bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
2. Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga
negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
(1)Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam gerakan
Pramuka.
(2)Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.
2. Landasan Ideal
Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi jiwa dikembangkannya
Kewarganegaraan adalah Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat menjiwai semua konsep
ajaran Kewarganegaraan dan juga menjiwai konsep ketatanegaraan Indonesia. Dalam
sistematikanya dibedakan menjadi tiga hal, yaitu: Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan Pancasila sebagai ideologi negara. Ketiga hal itu dapat
dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan.
Pembukaan UUD 1945 pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan yang
berfungsi sebagai dasar negara, merupakan landasan dirumuskannya wawasan nusantara
sebagai bagian dari geopolitik. Pokok pikiran kedua yaitu pokok pikiran keadilan sosial
yang berfungsi sebagai tujuan negara merupakan tujuan wawasan nusantara sekaligus
tujuan geopolitik Indonesia. Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD
1945 alinea keempat, yaitu tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan kesejahteraan
dan ketertiban dunia. Geopilitik Indonesia pada dasarnya adalah sebagai perwujudan
nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dari lima bidang kehidupan nasional, bidang ideologi merupakan landasan dasar.
Ideologi itu berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat bidang
lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima bidang kehidupan nasional
tersebut yang merupakan aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran
aspek alamiah trigatra yang merupakan geostrategi Indonesia.
1.Branson (1997:7)
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam
kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional. Tujuan
pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai
berikut:
4. Djahiri (1994/1995:10)
a) Secara umum.Tujuan PKn harus ajeg dan mendukung keberhasilan pencapaian
Pendidikan Nasional, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann
dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
b) Secara khusus.
Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui
musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
5. Sapriya (2001)
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara
yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan
seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan
serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui
pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu
berperan serta dalam proses politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat
serta perbaikan masyarakat.
6. Somantri (2001:279)
Warga negara yang patriotik, toleran, setia, terhadap bangsa dan negara, beragama,
demokratis. Pancasila sejati.
2. Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal
dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanya
dilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah
kecil. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakan
rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial,
kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan
banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya,
negara kita memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena
ulah para koruptor, uang negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk.
Namun, penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika kita melihat
tindakan yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan potong tangan, ataupun
negara Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya, di Indonesia tidak
dapat diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya HAM. Namun, apakah
mencuri uang rakyat bukan merupakan pelanggaran HAM?
Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya
manusia lagi untuk mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru
mempekerjakan tenaga kerja asing, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di
Indonesia.
Beberapa contoh masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi
masalah yang berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di Indonesia
haru mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan Kewarganegaraan,
pengamalan terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat
terhadap masalah-masaalh diatas. Semua tergantung dari pribadi masyarakat Indonesia
sendiri. Apakah mau stuck dalam keadaan Indonesia yang seperti sekarang, atau mau
berubah ke arah yang lebih baik
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak lain karena
ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Kita
tentu tidak ingin masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan ini kembali terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia
menjadi lebih baik nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan
kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan
daerah-daerah yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh
partisipasi dari masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi
negeri ini untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Saran
Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini. Pendidikan Kewarganegaraan dinilai
masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu.
Sebaiknya pembelajaran ebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi
dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, harus dapat memahami dan
mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi sebatas teori didalam
kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus mendukung setiap upaya dari pemerintah
dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia
yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-
tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a
http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-permasalahan.html
http://anisandriyani.blogspot.co.id/2015/03/makalahpendidikan-kewarganegaraan.html
http://veraryanty.blogspot.co.id/2015/04/landasan-hukum-dan-tujuan-pendidikan.html
http://www.gudangmateri.com/2011/05/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan.html
http://kumpulanblogmahasiswa.blogspot.co.id/2014/11/tugas-makalah-pendidikan-
kewarganegaraan.html
https://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-
kewarganegaraan-pegertian/