HEAT EXCHANGER
1
2
seperti tembaga dan aluminium. Contoh dari penukar kalor seperti ini sering kita
jumpai antara lain radiator mobil, evaporator AC, pendingin oli gearbox dengan air,
dan lain-lain. Dengan bahan pemisah yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi
diharapkan tahanan termal bahan tersebut akan rendah sehingga seolah-olah antara
kedua zat yang saling dipertukarkan energinya seperti kontak lansung. Bedanya
dengan yang kontak langsung adalah masalah luas permukaan transfer energi. Pada
jenis kontak langsung luas permukaan perpindahan kalor sangat tergantung pada luas
kontak antara kedua zat, sedangkan pada tipe tidak kontak langsung luas permukaan
sama dengan luas permukaan yang memisahkan kedua zat. (Ahmad. dkk, 2011)
Berdasarkan arah aliran fluida, pertukaran panas dapat dibedakan :
a. Pertukaran panas dengan aliran searah (co current/paralel flow)
Pertukaran panas jenis ini, kedua fluida (dingin dan panas) masuk pada sisi
penukar panas yang sama, mengalir dengan arah yang sama, dan keluar pada sisi
yang sama pula. Karakter penukar panas jenis ini, temperatur fluida dingin yang
keluar dari alat penukar panas (Tcb) tidak dapat melebihi temperatur fluida panas
yang keluar dari alat penukar panas (Thb), sehingga diperlukan media pendingin
atau media pemanas yang banyak. Neraca panas yang terjadi:
Mc . ( Tcb – Tca ) = Mh . (Tha – Thb) …………………(1.1)
Dimana:
U = koefisien perpindahan panas secara keseluruhan (W/m2.0C)
A = luas perpindahan panas (m2)
b. Pertukaran panas dengan aliran berlawanan arah (counter flow)
Penukar panas jenis ini, kedua fluida (panas dan dingin) masuk penukar panas
dengan arah berlawanan, mengalir dengan arah berlawanan dan keluar pada sisi
yang berlawanan. Temperatur fluida dingin yang keluar penukar panas (Tcb)
lebih tinggi dibandingkan temperatur fluida panas yang keluar penukar panas
(Thb), sehingga dianggap lebih baik dari alat penukar panas aliran searah (Co -
Current).
yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak
penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua
mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar
panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan
operasi yang tinggi.
tergantung pada lebar spiral dan diameter serta berapa jumlah spiral yang ada dari
pusat hingga diameter terluar.
Q
Ud
A Δt
……………………………………...(1.8)
Dimana:
Rd = faktor kekotoran
Uc = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan bersih
Ud = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan kotor
hio = koefisien perpindahan panas dalam pipa berdasarkan diameter luar daripipa
ho = koefisien perpindahan panas individual dalam tube
A = luas perpindahan panas
∆t = perbedaan temperatur yang sebenarnya (Kern, Donald Q, 1950)
1.3. Variabel Percobaan
1. Variabel tetap
- Suhu air panas : 60°C.
2. Variabel berubah
- Arah aliran : co-current dan counter courrent.
- Waktu operasi : 30, 60, 90, dan 120 detik.
1.4. Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan
- Seperangkat alat shell and tube exchanger
- Stopwatch
2. Bahan-bahan yang digunakan
- Air panas
- Air dingin
8
- Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan yaitu 30,
60, 90, dan 120 detik
1.6. Gambar Alat
25,5
60 25,75
26
38,5
90 38,25
38
52
120 51,75
51,5
11
Tabel 1.7.2. Data Pengamatan Air Dingin melalui Shell dan Air Panas melalui Tube
pada Aliran co – current pada suhu 60 0C
Run Waktu (detik) T1 (0C) T2 (0C) t1 (0C) t2 (0C)
1 60 40 27 30
30
2 60 42 27 30
1 60 47 27 31
60
2 60 48 27 31
1 60 51 27 31
90
2 60 50 27 31
1 60 51 27 32
120
2 60 51 27 32
Tabel 1.7.3. Data Pengamatan Air Dingin melalui Shell dan Air Panas melalui Tube
pada Aliran counter-current pada suhu 60 0C
Run Waktu (detik) T1 (0C) T2 (0C) t1 (0C) t2 (0C)
1 60 41 27 28
30
2 60 41 27 29
1 60 41 27 29
60
2 60 41 27 30
1 60 42 27 30
90
2 60 43 27 31
1 60 42 27 31
120
2 60 40 27 32
Tabel 1.7.4. Hasil Perhitungan suhu rata-rata pada Air Dingin Melalui Shell (t) dan Air Panas melalui Tube (T) pada Aliran secara co-
current.
T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata
Run Waktu (detik) ΔT LMTD
(oC) (oF) (oF) (oF)
1 62,1835 61,7480 0,9990 0,9994 2,0095 1,3827 0,3547 0,3718 72,0360 10,8773
30 12,75
2 62,1835 61,7192 0,9990 0,9995 2,0095 1,3609 0,3547 0,3725 72,0360 28,2106
1 62,1790 61,6472 0,9990 0,9996 1,9804 1,3609 0,3553 0,3743 59,5380 32,3161
60 25,5
2 62,1790 61,6328 0,9990 0,9996 1,9901 1,2956 0,3551 0,3747 59,5380 40,0197
1 62,1790 61,5896 0,9990 0,9996 1,9706 1,2629 0,3556 0,3758 55,3720 49,6572
90 38,25
2 62,1745 61,6040 0,9990 0,9996 1,9706 1,2738 0,3556 0,3754 55,3720 50,2661
1 62,1745 61,5896 0,9990 0,9996 1,9706 1,2629 0,3556 0,3758 53,2890 59,7364
120 51,75
2 62,1700 61,5896 0,9990 0,9996 1,9512 1,9512 0,3560 0,3758 53,2890 53,7589
13
Tabel 1.7.6. Hasil perhitungan G, Nre, Npr, NNu, dan JH pada air panas melalui tube dan air dingin melalui shell secara co-current.
14
Waktu Q (ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu
Run JH
(detik) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1 72,0360 10,8772 27996566,287 129163,2043 1103411,78 2431,0676 5,7847 3,7168 194,871 21,382 109,34
30
2 72,0360 28,2106 27996566,287 334834,0633 1103411,78 6571,4350 5,7226 3,6514 196,547 47,096 109,34
1 59,5380 32,3160 23137583,137 38114,4739 925335,53 7583,7966 5,5987 3,6514 182,772 52,021 103,11
60
2 59,5380 40,0197 23137583,137 474332,2058 920815,53 9724,7687 5,5987 3,4563 182,806 63,271 102,95
1 55,3720 49,6571 21517040,087 588147,003 864769,60 11846,674 5,5370 3,3592 178,349 73,392 100,81
90
2 55,3720 50,2661 21517040,087 595498,8378 864769,60 12318,909 5,5987 3,3918 178,349 73,968 100,81
1 52,2890 59,7364 20707605,815 7075527,394 832238,45 14636,411 5,5370 3,3592 176,084 86,920 99,537
120
2 52,2890 53,7588 20706107,062 636728,5670 840469,29 13291,548 5,5987 3,3592 176,015 80,470 99,864
Tabel 1.7.7. Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air panas melalui tube dan air dingin melalui shell secara co-current.
Q (ft3/jam)
Waktu ho Hi hio Uc Ud Rd
Run
(detik) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu)
Shell Tube
15
Tabel 1.7.8. Hasil Perhitungan Rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara co-current.
16
Waktu NNu Rata-rata NNu Hi Rata-rata hi Ud Rata-rata Ud Rd Rata-rata Rd
Run
(detik) Shell Tube Shell Tube (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu) (h.ft2.oF/Btu)
T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2
Waktu T rata-rata t rata-rata
Run ΔT LMTD
(detik) o o (oF) (oF)
( C) ( F)
17
18
Tabel 1.7.10. Hasil Perhitungan laju alir pada air panas ( Q h ) melalui tube dan air dingin ( Q c ) melalui shell pada aliran counter-current.
1 62,1835 61,7336 0,9996 0,9995 2,0678 1,3718 0,3533 1,3718 72,32530 3,8347
30 12
2 62,1835 61,7336 0,9996 0,9995 2,0678 1,3718 0,3533 1,3718 72,32530 7,6694
1 62,1790 61,7336 0,9996 0,9995 3,1824 1,3718 0,3275 1,3718 59,41916 6,3004
60 25,75
2 62,1790 61,7336 0,9996 0,9995 3,1824 1,3718 0,3275 1,3718 59,419162 9,4506
1 62,1790 61,7192 0,9996 0,9995 3,1824 1,3609 0,3275 1,3609 53,3720 8,9625
90 38,25
2 62,1745 61,7074 0,9996 0,9995 3,1716 1,3500 0,35278 1,3500 5,3372 1,2655
1 62,1745 61,7192 0,9996 0,9995 3,1716 1,3609 0,3278 1,3609 5,35703 1,1993
120 51,75
2 62,1745 61,7480 0,9996 0,9994 3,1716 1,36827 0,3278 1,3827 55,61816 13,4999
Tabel 1.7.11. Hasil perhitungan G, Nre, Npr, NNu, dan JH pada air panas melalui tube dan air dingin melalui shell secara counter-current.
1 72,3253 3.8347 19385,5188 45525,2058 742,4959 829,6619 5,8505 0,9995 17,2663 5,8400 9,5823
30
2 72,3253 7,6694 19385,5188 91050,4117 742,4959 1659,3237 5,8505 0,9995 17,2663 10,1680 9,5823
1 59,4191 6,3004 15925,103 74797.4433 396,3261 1363,1259 9,7134 0,9995 16,5848 8,6880 7,7730
60
2 59,4191 9,4500 15925,103 112196,165 396,3261 2044,6888 9,7134 0,9995 16,5848 12,0169 7,7730
1 53,3720 8,9624 14304,386 106376,590 355,9915 835,6633 9,7134 0,9995 16,0020 5,8738 7,4998
90
2 5,3372 1,2654 1430,3351 15016,7847 35,7178 278,0886 9,6715 0,9995 7,4250 2,4358 3,4850
1 5,35703 1,1993 1435,6509 14235,228 35,8505 261,5039 9,6715 0,9995 7,4342 2,3189 3,4850
120
2 53,6186 13,499 14369,443 160306,632 358,8283 2898,4348 9,6715 0,9995 16,0213 15,8857 7,5197
19
Tabel 1.7.12. Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air panas melalui tube dan air dingin melalui shell secara counter-current.
20
Waktu Q (ft3/jam) Ho Hi hio Uc Ud Rd
Run
(detik) Shell Tube (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu)
Tabel 1.7.13. Hasil Perhitungan Rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara counter-current.
1.8. Pembahasan
1. Hubungan antara NNu dengan hi
Hubungan antara bilangan Nusselt (NNu) dengan koefisien perpindahan panas
individual dalam tube (hi) secara teori adalah berbanding lurus. Hal ini sesuai
dengan rumus:
k
h i N Nu
di
2. Hubungan antara Ud dengan Rd
Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktor kekotoran
(Rd) secara teori adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan rumus :
Uc Ud
Rd
Uc Ud
3. Faktor Kekotoran dari Heat Exchanger
Rd ketetapan untuk air adalah 0,002 Btu/h.ft2.oF
Dari percobaan co-current didapatkan data sebagai berikut :
Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0.0077 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0.0066 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0.0071 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0.0064 Btu/h.ft2.oF
Dari percobaan counter current didapatkan data sebagai berikut :
Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0.0403 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0.0079 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0,0699 Btu/h.ft2.oF
Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0,0614 Btu/h.ft2.oF
Dari percobaan pada proses co-current dan counter-current didapat nilai Rd hitung
lebih besar dari Rd ketetapan. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana harga Rd
hitung harus sama dengan Rd ketetapan yang besarnya Btu/h.ft2. oF
Hal ini disebabkan oleh;
- Panjang pipa yang terlalu kecil, sehingga diperoleh luas penampang pipa yang
kecil juga.
- Terjadi perpindahan panas yang kurang sempurna karena tangki dan pipa yang
digunakan memiliki tingkat korosi yang cukup tinggi.
22