224 - Perbaikan Kualitas Keluhan Gastritis Akut PDF
224 - Perbaikan Kualitas Keluhan Gastritis Akut PDF
168
Sri Yatmihatun, perbaikan kualitas keluhan gastritis akut 169
oleh pathogen eksogen, pola makan Rancangan dalam penelitian ini adalah
yang tidak baik, gangguan emosional one group pretest and postest tanpa
yang mengakibatkan stagnasi Qi, adanya kelompok kontrol secara
defisiensi limpa dan lambung, dan terpisah.
karena penyakit yang lama (Gangling
Yin, 2000). Group Pretest Treatment Postest
Angka kejadian infeksi Gastritis
pada beberapa daerah di Indonesia I : O1 X1 O2
menunjukkan data yang cukup tinggi, II : O3 X2 O4
di Surabaya angka kejadian Gastritis
sebesar 31,2%, Denpasar 46%, HASIL PENELITIAN
sedangkan di Medan angka kejadian
infeksi cukup tinggi sebesar 91,6%. Berdasarkan tabel 1 dapat di
Faktor etiologi Gastritis lainnya adalah simpulkan bahwa kualitas perbaikan
asupan alkohol berlebihan (20%), keluhan pada Gastritis akut dengan
merokok (5%), makanan berbumbu menggunakan aquapunktur pada titik
(15%), obat-obatan (18%) dan terapi Zusanli 70% keluhan Pusing, 50%
radiasi (2%). Zhang Anli melaporkan mual dan keluhan Mbesesek dan Nyeri
dalam China Journal of Acumox tahun Ulu Hati masing-masing 10% sedikit
1994, bahwa dari 103 kasus gastritis hilang, keluhan yang hilangnya sedang
yang diberikan terapi akupunktur pada pada Nyeri ulu hati yang terbanyak
titik Zhongwan (CV12), Weishu (BL yaitu 90%, terbanyak kedua yaitu 80%
21), Zusanli (ST.36), dan Neiguan (PC yaitu mbeseseg berikutnya mual 50%
6) serta ganshu (BL18) dan taichong dan pusing 30%, dari ke empat keluhan
(LR3), pishu (BL20) berhasil yang mengalami perbaikan banyak
disembuhkan sebanyak 98 kasus atau hanya mbeseseg yaitu 10% .
95,15% Tabel 1.
Secara teori akupunktur upaya Kualitas perbaikan keluhan Gastritis
mengurangi keluhan penyakit Gastritis Akut dengan titik Zusanli (ST.36)
akut dapat diberikan terapi melalui titik
Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP.8). Kualitas Perbaikan
Keluhan Tetap Sedikit Sedang Banyak
Berdasarkan hal tersebut diatas maka
n % n % n % n %
peneliti tertarik untuk melakukan Pusing - - 7 70 3 30 - -
penelitian dengan judul Efektifitas Mbesesek - - 1 10 8 80 1 10
pemberian terapi Aquapunktur antara Mual - - 5 50 5 50 - -
titik Zusanli (ST.36) dengan Titik Diji Nyeri Ulu Hati - - 1 10 9 90 - -
(SP.8) terhadap perbaikan kualitas
keluhan pada kasus gastritis akut.
Berdasarkan tabel 2 dapat di
METODE PENELITIAN simpulkan bahwa kualitas perbaikan
keluhan pada kasus Gastritis akut
Tujuan dari penelitian ini dengan menggunakan Titik Diji 30%
adalah menggambarkan efektifitas keluahan pusing, 20% mual, nyeri ulu
pemberian terapi Aquapunktur antara hati masing-masing 10% dan keluhan
titik Zusanli (ST.36) dengan Titik Diji mbesesek sedikit hilang tidak ada,
(SP. 8) terhadap perbaikan kualitas keluhan yang hilangnya sedang 100%
keluhan pada 10 pasien gastritis akut. ditemukan pada mbeseseg, nyeri ulu
hati sebanyak yaitu 90%, mual 80%
170 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 3, Mei 2013, hlm.168-171
dan pusing 70%, dari ke empat keluhan titik Diji (Sp.8) sama-sama efektif
yang hilangnya banyak hanya tidak untuk memperbaiki kualitas keluhan
ditemukan. pusing pada pasien gastritis akut. Hal
Tabel 2. ini didukung oleh teori yang
Kualitas perbaikan keluhan Gastritis meyebutkan bahwa titik Zusanli
Akut dengan titik Diji (SP. 8) (ST.36) merupakan titik He (Sea) dan
He Bawah dari meridian lambung
Kualitas Perbaikan dimana titik He diindikasikan untuk
Keluhan Bany gangguan akut organ bersangkutan
Tetap Sedikit Sedang
ak
n % n % n % n % (Xinnong, 2004). Titik Xi dipakai
Pusing - - 3 30 7 70 - - untuk terapi kondisi akut penyakit
Mbesesek - - - - 10 100 - - organ bersangkutan dan Diji (SP 8)
Mual - - 2 20 8 80 - - adalah titik Xi meridian limpa (Yin,
Nyeri Ulu
- - 1 10 9 90 - -
2000).
Hati
Untuk mengatasi mbesesek pada
Gastritis akut dengan aquapunktur pada
Berdasarkan tabel 3 hasil uji titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP
statistik analisis varian disimpulkan 8) didapatkan hasil F=0,000 p=1,000
bahwa F hitung pada masing - masing (p > 0,05). Artinya bahwa titik Zusanli
kualitas perbaikan keluhan yaitu pusing (ST.36) dan titik Diji (SP.8) sama-sama
F = 3,429 p = 0,081 (p>0,05) ; efektif untuk memperbaiki kualitas
mbesesek F = 0,000 p = 1,000 keluhan mbesesek pada pasien gastritis
(p>0,05) ; mual F = 1,976 p = 0,037 akut. Hal ini didukung teori bahwa
(p<0,05) ; nyeri ulu hati F = 0,000 p = Zusanli (ST.36) diindikasikan pada
1,000 (p>0,05), sehingga Ha ditolak gangguan pencernaan meliputi nyeri
dan Ho diterima, yang berarti baik titik abdomen, rasa penuh di abdomen
Zusanli maupun titik Diji tersebut (mbesesek), mual dan muntah
efektif terhadap perbaikan kualitas sedangkan Diji (SP.8) diindikasikan
keluhan pada kasus Gastritis akut. pada gannguan pencernaan meliputi
distensi abdomen, borborigmus dan
Tabel 3.
muntah (Yin, 2000).
Hasil Uji One Way Anova kualitas
Keluhan mual dan nyeri ulu hati
perbaikan keluhan Gastritis Akut
merupakan gejala gastritis akut yang
disebabkan meningkatnya sekresi asam
Keluhan F Sig
lambung sehingga dapat mengiritasi di
Pusing 3.429 0.081
dinding mukosa lambung. Pada terapi
Mbesesek 0.000 1.000
aquapunktur pada titik Zusanli (ST.36)
Mual 1.976 0.037
dan titik Diji (SP. 8) didapatkan hasil F
Nyeri ulu hati 0.000 1.000
= 0,000 p = 1,000 (p > 0,05) pada
keluhan nyeri ulu hati dan F = 1,976 p
PEMBAHASAN = 0,037 pada keluhan mual. Artinya
bahwa titik Zusanli (ST.36) dan titik
Kualitas perbaikan keluhan pada Diji (SP.8) sama-sama efektif untuk
Gastritis akut dengan aquapunktur pada memperbaiki kualitas keluhan mual
titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP dan nyeri ulu hati pada pasien gastritis
8) pada keluhan pusing didapatkan akut. Kedua titik tersebut merupakan
hasil F = 3,429 p = 0,081 (p > 0,05). distal point untuk perut atas dan kedua
Artinya bahwa titik Zusanli (St.36) da
Sri Yatmihatun, perbaikan kualitas keluhan gastritis akut 171
DAFTAR RUJUKAN