Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN AUDIT

Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan, karena perencanaan
mengatur mengenai urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing menyatakan bahwa:
Pekejaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan
dan lingkup audit yang diharapkan.Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis
profesional tentang berbagai hal seperti integrasi manajmen,kekeliruan dan ketidakberesan,dan
tindkan melawan hukum.Sifat,luas,dan saat perencanaan bervariasi daengan ukuran dan
kompleksitas satuan usaha yang diaudit,pengalaman mengenai satuan usaha,dan pengetahuan
mengenai bisnis satuan usaha.
Supervisi mencakup pengarahan asisten yang tergabung dalam tim audit yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan audit dan penetuan apakah tujuan tersebut telah tercapai.Luasnya
supervisi yang memadai bagi suatu keadaan tergantung pada berbagai faktor,termasuk
kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan audit.Dalam membuat
paerencanaan audit,supervisi harus lebih ditingkatkan apabila banyak anggota tim audit belum
berpengalaman,dibandingkan dengan jika mereka telah berpengalaman.

TAHAPAN DALAM PERENCANAAN AUDIT


MENDAPATKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN BIDANG USAHA KLIEN
Agar dapat membuat perencanaan audit secara memadai,auditor harus memiliki penetahuan
tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian,transaksi,dan praktik yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap laporan keuangan.Auditor harus mengetahui hal-hal berikut:
MENDAPATKAN MELAKSANAKAN MENETAPKAN
PEMAHAMAN TENTANG PROSEDUR ANALITIS PERTIMBANGAN AWAL
BISNIS DAN BIDANG TENTANG TINGKAT
USAHA KLIEN MATMATERIALITAS

MEMPERTIMBANKAN MENETAPKAN STRATEGI MENDAPATKAN


RISIKO AUDIT AUDIT AWAL UNTUK PEMAHAMAN TENTANG
ASERSI- ASERSI PENTING
STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN

 Jenis usaha,jenis
produk dan
jasa,lokasi
perusahan,dan
karakteristik
 ekonomi,serta praktik dan kebijakan yang lazim dalam industri tersebut.
operasi
 Ada tidaknya transaksi-transaksi yang lazim dalam industri tersebut.perusahan,seperti
 Peraturan pemerintah yang berpengaruh terhadap perusahaan dan industri.
misalnya metoda
 Struktur pengendalian intern perusahaan. produksi dan
 Laporan-laporan yang harus disampaikan kepada instansi tertentu, misalnya
pemasaran.
ke BaPePam.
Berbagai prosedur bisa digunakan untuk mendapatkan pengetahuan tersebut. Beberapa
Jenis industri,dan mudah
diantaraprosedur tersebut akan dibahas di bawa ini. tidaknya industri
Mereview Kertas Kerja Tahun Lalu terpengaruh oleh kondisi
ALIAN INTER
Dalam penugasan audit ulangan, auditor bisah memperoleh pengetahuan tentang klien dengan cara
mereview kertas kerja tahun lalu. Disamping itu, kertas kerja juga menunjukan masalah-masalah
yang muncul dalam audit pada tahun lalu yang mungkin masi akan berlanjut pada audit tahun-
tahun selanjutnya. Sebagai contoh, klien memiliki struktur pengendalian intern yang lemah dan
masi terus berlangsung, adanya prongram pensiun yang rumit, dan sebagainya.
Bagi klien baru,kertas kerja yang disusun oleh auditor pendahuluan juga bisah membantu. Klien
harus memberi ijin pada auditor pengganti untuk mereview kartas kerja yang dibuat oleh auditor
pendahuluan, dan auditor pendahuluan harus membantu usaha tersebut. Review biasanya hanya
dibatasi pada hal-hal yang penting dalam audit, sepertimisalnya analisis atas rekening-rekening
neraca dan kontingenesi. Selama review berlangsung, auditor pendahuluan harus memberi
kesempatan kepad auditor pengganti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
Mereview Data I ndustri dan Bisnis Klien
Informasi mengenai industri yang di dalamnya klien beroperasi dapat diperoleh dengan membaca
data industri yang di kumpulkan oleh kantor akuntan dan barbagai publikasi (misalnya majalah)
yang di terbitkan industri yang bersangkutan,Auditor juga bisah memperoleh informasi yang
bermanfaat dari pedoman audit industri dan pedoman akuntan industri yang diterbikan oleh
organisasi profesi.
Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien, auditor bisah.
 Mereview anggaran dasar dn anggaran ruma tangga perusahaan.
 Membaca notulen rapat dereksi untuk mendapat informasi-informasi tertentu,seperti
keputusan pemberian dividen dan persetujuan pemegang saham untuk penggabungan
bisnis.
 Analisa laporan keuangan tahunan terakhir dan interm,laporan pajak penghasilan,dan
laporan ke instansi-instansi terkait.
 Mempelajari berbagai peraruran pemerintah yang relevan.
 Membaca kontrak-kontrak yang berlanjut,seperti prjanjian kredit,sewa-guna,dan kontrak
dengan para karyawan.
Membaca publikasi-publika simpan dsi yang berkaitan dengan industri dan perdagangan
untuk mempelajari perkembangan bisnis dan industri mutahir.

Informasi yang diperoleh harus didokumentasikan oleh auditor dan disimpan dalam arsip
permanen untuk digunakan dalam audit berikutnya.

MELAKUKAN PENINJAUAN KE TEMPAT OPERASI KLIEN.


Melakukan peninjauan untuk melihat langsung fasilitas operasi dan perkantoran sangat berguna
bagi auditor dalam mendapatkan pemahaman mengenai karakteristik operasi klien baru. Dari
peninjauan ke pabrik, auditor akan mengetahui tata letak pabrik, proses operasi [produksi], fasilitas
pergudangan, dan hal-hal yang sekiranya bisa menimbulkan masalah, seperti gudang yang tidak
berkunci,material yang sudah usang,dan terlalu banyaknya bahan-bahan buangan.
Selama melakukan peninjauan kekantor,auditor akan mendapat pengetahuan tentang jenis dan
lokasi catatn akuntansi dan fasilitas PDE,dan kebiasaan kerja para kariawan.Hasil sampingan
penting yan bias di peroleh dari penijauan langsung adlah adanya kesempatan untuk bertemu
dengan personil-personil yang menduduki posisi kunci dalam organisasi klien. Auditor harus
mendokumemtasikan informasi yang di peroleh dalam kunjugan ketempat operasi dan kantor klien
tersebut.
Dalam penugasan ulangan, peninjauan ketempat operasi dan kantor klien seringkali dibatasi hanya
pada tempat operasi dan kantor yang mengalami perubahan besar sejak akhir audit tahun yang lalu.
Mengajukan Pertanyaan Kepada komite Audit.
Komite audit dari dewan komisaris bisa memberi penjelasan penting kepada auditor mengenai
bisnis dan industri klien. Sebagai contoh, komite audit umumnya mengetahui tenteng kekuatan
dan kelemahanpengendalian intern perusahaan pada tempat-tempat yang spesifik, adanya anak
perusahaan yang baru dibentuk, atau penerapan sistem pengolahan data elektronik yang baru
dilakukan, dan sebagainya. Komite audit juga bisa memberi informasi kepada audditor tentang
perubahan-perubahan penting dalam manajemen perusahaan dan struktur organisasi.
Seperti telah dijelaskan dimuka, salah satu tugas komite audit adalah membicarakan tentang
lingkup audit dengan auditor. Kadang- kadang komite audit bisa meminta untuk di adakan
penambahan atau perubahan dalam rencana audit yang dibuat auditor.
Mengajukan Pertanyaan kepada Manajemen.
Baik pada klien baru maupun klien ulangan, diskusi dengan manajemen akan berguna bagi auditor
untuk dapat mengetahui perkembangan terakhir perusahaan yang mungkin berpengaruh signifikan
pada audit akan dilakukan auditor.selain itu, manajemen seharusnya juga mengetahui peraturan-
peraturan pemerintah yang baru yang berpengaru terhadap perusahaan. Dalam hal tertentu, sisi-
sisi audit yang menjadi perhatian manajemen bisa juga dibicarakan, seperti misalnya idfisi baru
atau anak perusahaan baru
Pertanyaan yang diajukan kepada manjemen bisa juga menyangkut mengenai luas dan saat
keterlibatan personil klien dalam pembuatan daftar-daftar dan analisis untuk auditor.
Menentukan Aadanya Hubungn Istimewa
Prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup keharusan untuk membuat pengungkapan khusus
dan dalam hal tertentu menetapkan perlakuan akuntansi khusus, untuk transaksi- transaksi dengan
pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimea.persoalan yang muncul sehungan dengan
transaksi-transaksi yang memiliki hubungan istemewa adalah kenyatan yang menunjukan bahwa
salah satu pelaku transaksi berada dalam posisi yang memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap
pihak lainnya sehingga tawar menawar secara bebas tentang syarat dan kondisi tidak mungkin
dilakukan. Kemungkinan lain pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa bisa bersekongkol
untuk melakukan transaksi yang di dasar oleh niat untuk mengaburkan problem keuangan dan
problem bisnis lainnya yang dengan cara demikian tidak akan muncul dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, auditor akan meminta bukti yang kompeten untuk transaksi-transaksi dengan
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dibandingkan transaksi yang tidak memiliki
hubungan istimewa. Untuk meyakinkan bahwa bukti semaca itu diperoleh, auditor harus membuat
suatu langka dalam tahap perencanaan untuk memastikan adanya transaksi-transaksi yang
memiliki hubungan istimewa.
Transaksi-transaksi tertentu dengan jelas menunjukan adanya hubungan istimewa menujukan
adanya hubungan istimewa, seperti misalnya transaksi antara perusahaan induk dan perusahaan
anak, atau transaksi antara perusahaan dengan pejabat-pejabat perusahaan. PSA 34, pihak yang
memiliki hubungan istimewa (SA 334.07) menyatakan bahwa prosedur audit khusus, termasuk
yang disebutkan di bawah ini, harus digunakan untuk menentukan adanya transaksi yang memiliki
hubungan istimewa lainnya:
 Mengevaluasi prosedur perusahan untuk menindentifikasia dan membuat catata yag
memadai atas transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
 Mereview dokumen yang dilaporkan oleh perusahan kepada Bapepam atau instansi
pemerinta yang lain mengenai nama pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan
bisnis lain yang di dalamnya para direktur perusahaan yang di periksa menduduki jabatan
direksi atau menajemen.
 Mereview kertas kerja audit tahun yang lalu untuk mengindentifikasi nama pihak-pihak
yang memiliki hubungan istimewa.
 Mereview transaksi investasi yang material selama periode yang di periksa untuk
menetukan apakah sifat dan luas investasi selama periode tersebut menimbulkan pihak
yang memiliki hubungan istimewa.
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang telah terindentifikasi hendaknya di
beritahukan kepada semua anggota tim audit, sehingga mereka waspada dalam mencari bukti yang
berkaitan dengan transaksi yang di lakukan klien dengan pihak-pihak tersebut.
Mempertimbangkan Dampak Dari Peryataan Akuntansi Dan Auditing Tertentu Yang
Relevan
Meskipun semua auditor memahami prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum dan standar auditing,
namun ada sejumlah prinsip akuntansi dan prosedur auditing tertentu yang bisa diterapkan untuk
industri tertentu atau untuk jenis aktivitas bisnis tertentu. Sebagai contoh, IAI telah menerbitkan
sejumlah pedoman audit dan pedoman akuntansi, yang masing-masing menggambarkan
karakteristik berbeda pada masing-masing industri atau aktivitas tertentu, meminta kewaspadaan
auditor atas masalah-masalah yang tidak biasa, serta menjelaskan peraturan-peraturan dan faktor-
faktor khusus yang harus diperhatikan. Pedoman tersebut juga memberikan ilustrasi mengenai
perlakuan akuntansi, dan bentuk serta redaksi laporan audit manakala sesuai untuk diterapkan.
Diperkirakan dimasa datang IAI masih akan menerbitkan lebih banyak pedoman semacam itu,
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.
Selain itu, dampak dari sejumlah pernyataan yang dibuat oleh instansi berwenang tertentu, seperti
misalnya Bapepam, juga harus dipertimbangkan. Dan jangan dilupakan, dalam tahap perencanaan
audit ini, auditor juga harus membuat pertimbangan khusus atas pernyataan-pernyataan akuntansi
dan pernyataan standar auditing terbaru.

MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS


PSA No. 22, prosedur analitis (SA 329.02), merumuskan prosedur analitis sebagai”evaluasi
informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data
keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data
nonkeuangan “. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model
yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data.
Prosedur analitis digunakan dalam auditing dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
 Pada tahap perencanaan audit, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat,
dan luas prosedur audit lainnya.
 Pada tahap pengujian, sebagai pengujian subtantif untuk memperoleh bukti tentang asersi
tertentu, yang berhubungan dengan saldo rekening atatu jenis transaksi.
 Pada tahap review akhir audit, sebagai review menyeluruh informasi keuangan dalam
laporan keuangan setelah diaudit.
Penggunaan pertama dan ketiga harus dilakukan pada setiap audit, sedangkan penggunaan kedua
bisa dilakukan atau tidak dilakukan, tergantung pada pertimbangan auditor. Uraian selanjutnya
pada bab ini, difokuskan pada penggunaan prosedur analitis dalam tahap perencanaan audit.
Prosedur analitis akan dapat membantu auditor dalam perencanaan, dengan cara: (1)
meningkatkan pemahaman auditor atas usaha klien, dan (2) mengidentifikasi hubungan-hubungan
yang tidak biasa dan fluktuasi yang tidak diharapkan dalam data yang bisa menunjukan bidang-
bidangyang kemungkinan mencerminkan resiko salah saji.
Penggunaan prosedur analitis dalam tahap perencanaan audit yang efektif, meliputi
tahapan-tahapan sistematis berikut ini:
 Mengindentifikasi perhitungan-perhitungan/perbandingan yang akan dibuat.
 Mengembangkan ekspektasi.
 Melakukan perhitungan-perhitungan/perbandingan-perbandingan.
 Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang signifikan.
 Menyelidiki perbedaan signifikan yang tak diharapkan.
 Menentukan pengaruhnya terhadap perencanaan audit.
Setiap tahapan diatas akan dibahas dalam uraian dibawah ini.

Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang akan dibuat


dan kompleksitas perusahaan klien, ketersediaan data, dan pertimbangan auditor. Jenis
perhitungan-perhitungan dan perbandingan-perbandingan yang umum digunakan meliputi:
 Perbandingan data absolut. Prosedur ini dilakukan dengan cara membuat perbandingan
antara jumlah pada tahun ini, misalnya jumlah saldo suatu rekening, dengan jumlah yang
diperkirakan atau diharapkan.
 Analisa vertikal (common-size financial statemens). Dalam tehnik analisa ini suatu
jumlah diperb andingkan dengan subtotal atau total yang jumlah tersebut merupakan
bagian dari subtotal atau total tersebut. Hasil perbandingan biasanya dinyatakan dalam
persentase. Sebagai contoh kas dibandingkan dengan total aktiva lancar (subtotal pada sisi
aktiva di neraca) atau dengan total aktiva (total pada sisi aktiva di neraca). Persentase
tersebut kemudian dibandingkan dengan persentase yang diharapkan atau diperkirakan.
 Analisa rasio. Berbagai rasio yang biasa digunakan oleh manajemen atau analis keuangan
dapat juga digunakan auditor. Rasio-rasio dihitung dan kemudian dibandingkan rasio yang
diharapkan atau diperkirakan. Hasil perhitungan bisa dianalisis secara individual atau
dalam satu kelompok yang berkaitan, seperti rasio-rasio solvabilitas, efisiensi, dan
profitabilitas.
 Analisis trend. Analisis ini menyangkut perbandingan data tertentu (absolut, common-
size atau rasio) untuk lebih dari dua periode akuntansi, untuk mengidentifikasi perubahan-
perubahan penting yang tidak akan jelas hanya dengan perbandingan terbatas pada periode
berjalan dan periode yang lalu.
Pada umumnya prosedur analitis pada tahap perencanaan dilakukan dengan menggunakan data
agregat, data perusahaan keseluruhan sampai dengan akhir bulan tertentu, atau proyeksi data
tahunan. Namun apabila perusahaan memiliki operasi yang berbeda-beda, maka agar prosedur
analitis lebih efektif, bisa digunakan data per produk atau data per devisi. Selain itu, apabila
kegiatan usaha perusahaan bersifat musiman (seasonal), maka analisis sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan data perbulan atau perkuartal, bukan data perhingga ini atau data per tahun.
Mengembangkan Ekspektase atau Harapan
Dasar pikiran yang melandasi penggunaan prosedur analitis dalam auditing ialah bahwa hubungan
antar data bisa diperkirakan akan berlanjut seandainya tidak terjadi hal-hal atau kondisi berbeda
yang tidak diketahui. Premis ini digunakan untuk mengembangkan ekspektasi atau harapan dari
aneka ragam sumber. Sumber-sumber tersebut meliputi data historis dan data taksiran masa datang
intern perusahaan maupundata industri. Dalam mengembangkan ekspektasi ini selain digunakan
data keuangan, juga digunakan data non-keuangan. Berikut ini adalah beberapa contoh:

 Informasi keuangan klien periode-periode yang lalu dengan mempertimbangkan.


diketahui, diasumsikan bahwa saldo rekening tahun ini, persentase common-size, atau
rasio-rasio, kira-kira akan sama besar dengan tahun lalu,. Sebagai contoh, dengan
mempertimbangkan perubahan yang diketahui, diperkirakan bahwa total biaya gaji
akan sama dengan jumlah tahun lalu setelah disesuaikan (adjust) dengan kenaikan yang
diperkirakan sehubungan dengan adanya tarif gaji & upah yang baru sesuai dengan
kesepakatan baru dengan serikat pekerja dan/atau perubahan tarif pajak penghasilan.
 Hasil antisipasi berdasarkan anggaran formal dan peramlan. Pendekatan ini
dilakukan dengan menggunakan anggaran atau peramalan yang dibuat klien untuk
tahun ini, dan juga peramalan yang dibuat auditor. Dalam hal auditor membuat
peramalan, bisa dibuat dengan mengestrapolasi data interim atau data per tahun dari
periode yang lalu.
 Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan pada suatu periode. Dengan
cara ini auditor mempertimbangkan berapa besar pengaruh perubahan yang terjadi pada
satu rekening terhadap rekening-rekening lainnya. Sebagai contoh, adanya kenaikan
dalam saldo rata-rata utang pinjaman akan berpengaruh pada kenaikan biaya bunga.
Cntoh lain, adanya kenaikan dalam penjualan kredit akan berpengaruh pada kenaikan
taksiran biaya kerugian piutang.
 Data industri. Persentase common-size, rasio dan data trend yang biasanya dicapai oleh
suatu industri tertentu bisa diperoleh sebagai bahan perbandingan dari berbagai sumber,
misalnya dari asosiasi industri. Diamerika serikat, data semacam itu bisa diperoleh dari
Dun & Bradstreet, Robert Morris Associates, dan Standard & Poors.
 Hubungan antara informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang
relevan. Data nonkeuangan seperti jumlah karyawan, jumlah meter persegi ruangan,
dan jumlah barang yang diproduksi, bisa dipakai untuk menaksir saldo rekening yang
bersangkutan denga data tersebut, seperti misalnya biaya gaji dan upah, penjualan, dan
biaya produksi.
Keandalan dan kesesuaian penerapan data yang digunakan untuk mengembangkan ekspektasi
perlu untuk dipertimbangkan.sebagai contoh, data klien tahun lalu yang telah diaudit dipandang
lebih bisa diandalkan daripada data yang tidak diaudit. Keandalan data anggaran tergantung pada
validitas asumsi yang digunakan dalam penyusunan anggaran tersebut, serta kecermatan dalam
menganggarkan jumlah- jumlah yang dicantumkan dalam anggaran.Kegunaan data industri
tergantung pada tingkat kesamaan antara operasi perusahaan dan metoda akuntansinya dengan
industrinya yang bersangkutan. Dengan demikian, data industri tidak sepenuhnya bisa digunakan,
seandainya data klien dipengaruhi oleh pengoperasian berbagai industri, atau jika metoda
persediaan atau metoda depresiasi yang digunakan klien berbeda dengan metoda yang umumnya
digunakan dalam industri yang bersangkutan.
Mengingat bahwa proses pengembangan ekspektasi biasanya memerlukan pertimbangan audit dan
keahlian bisnis tertentu, maka tahap ini umumnya dilakukan oleh senior atau manager dalam tim
audit.
Melakukan Perhitungan/ Perbandingan
Tahap ini menyangkut pengumpulan data yang akan digunakan untuk menghitung jumlah- jumlah
absolut dan selisih persentase antara jumlah tahun ini dengan jumlah tahun yang lalu, menghitung
data common-size, dan rasio- rasio, dan sebagainya. Karena perencanaa dilakukan beberapa bulan
sebelum saldo akhir tahun berjalan tersedi, maka pada tahap ini digunakan data jumlah
sesungguhnya sampai beberapa bulan sebelun akhir tahun buku atau bisa juga digunakan angka
proyeksi per akhir tahun buku. Dalam tahap ini juga dicari data industri yang akan digunakan
untuk diperbandingkan dengan data klien. Pada saat ini perangkat lunak Computer sering
digunakan untuk melakukan perhitungan- perhitungan dan perbandingan, dan bisa juga digunakan
untuk mendapatkan informasi dari data base perusahaan dan industri.
Apabila dilakukan analisi trend, biasanya digunakan daftar yang bisa digunakan daftar yang bisa
digunakan untuk periode- periode berikutnya. Sebagai bagian dari arsip permanen, daftar ini
dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan tambahan satu kolom setiap tahun untuk data
tahun berjalan, sehingga tidak perlu menyalin kembali data tahun- tahun sebelumnya untuk
diperbandingkan.
Analisis Data dan Identifikasi Perbedaan Signifikasi
Analisis hasil- hasil perhitungan dan perbandingan akan dapat menambah pengetahuan auditor
tentang bisnis klien.sebagai contoh, analisis data rasio tertentu dari tahun berjalan akan dapat
memberi gambaran tentang solvabilitas, efisiensi, dan profitabilitas tahun ini dibandingkan dengan
tahun yang lalu, dan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Demikian pula
prbandingan antara data perusahaan lain dalam industri yang sam. Demikian pula perbandingan
antara data perusahaan tahun lalu dan tahun berjalan akan membantu auditor dalam memahami
pengaruh signifikan kejadian- kejadian atau keputusan – keputusan dalam laporan keuangan
perusahaan.
Bagian penting dari analisis adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak diharapkan
(unexpected) atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan yang bisa memberi petunjuk
meningkatnya resiko terjadinya salah saji. Elemen yang paling krisis dalam proses ini adalah
memutuskan besarnya selisih dalam proses ini adalah memutuskan besarnya selisih atau fluktuasi
yang akan diselediki lebih lanjut.
Sebagai kantor akuntan publik menggunakan model statistik untuk membantu dalam menentukan
apakah suatu selisih cukup besar untuk diselidiki. Namun banyak juga kantor akuntan yang
menggunakam cara coba- coba, seperti misalnya melakukan penyelidikan apabila selisih melebihi

1. Suatu jumlah rupiah yang telah ditetapkan lebih dahulu,


2. Suatu persentase tertentu, atau
3. Kombinasi antara keduanya.
Audior harus menyadari bahwa suatu persentase perubahan yang kecil antara jumlah tahun lalu
dengan jumlah tahun ini, apabila terjadi pada rekening bersaldo besar seperti misalnya penjualan,
bisa mengakibatkan adanya persentase perubahan yang besar dalam laba bersih. Sebaliknya suatu
persentase perubahan yang besar, bila terjadi pada rekening biaya bersaldo kecil, hanya akan
berdampak kecil pada laba bersih. Oleh karena itu, proses penentuan kapan suatu selisih dikatakan
signifikan membutuhkan pertimbangan yang teliti dan harus mempertimbangkan konsep
materialitas yang akan dibahas pada bab berikut.
Meyelidiki Selisih Tak Diharapkan Yang Signifikan
Selisih tak diharapkan yang signifikan harus diselidiki. Hal ini biasanya menyangkut peninjauan
kembali metoda dan faktor- faktor yang digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dan
mengajukan pertanyaan kepada manajemen kadang-kadang diperoleh informasi baru yang
mendukung dilakukanya revisi atas ekspektasi yang akhirnya menghilangkan selisih signifikan
tersebut. Sebelum tindakan dilakukan, berdasarkan jawaban manajemen atas pertanyaan yang
diajukan auditor, jawaban tersebut biasanya harus didukung oleh bukti lain yang menguatkan.
Apabila penjelasan tentang penyebab terjadinya selisih tidak dapat diperoleh, maka auditor harus
menentukan pengaruhnya terhadap perencanaan audit.
Menentukan Pengaruh atas Perencanaan Audit
Selisih signifikan yang tidak dapat dijelaskan alasan terjadinya, harus dipandang sebagai indikasi
kenaikan resiko salah saji dalam rekening atau rekenig- rekenig yang tercakup dalam perhitungan
atau perbandingan. Dalam keadaan demikian, auditor biasanya akan melakukan pengujian yang
lebih mendalam atas rekening atau rekenig- rekenig tersebut. Dengan mengarahkan perhatian
auditor pada tempat- tempat yang memiliki risiko besar, prosedur analitis bisa memberikan
kontribusi yang besar pada pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai