Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENGELOLAAN PASCA PANEN


TANAMAN PERKEBUNAN
(KARET, KELAPA SAWIT, KELAPA DAN TEBU)

Disusun Oleh :
Alim Al Rosyid H0715009
Anis Masruroh H0715013
Aulia Anandita H0715021
Cita Phisania Putri H0715029
Eka Dyah Aisah H0715043

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
I. PENDAHULUAN
II. TANAMAN PERKEBUNAN
A. KARET
B. KELAPA SAWIT
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu komoditas pertanian
andalan Indonesia dalam menghasilkan devisa bagi Negara. Indonesia menjadi
penghasil minyak kelapa sawit utama di dunia. Produk yang dihasilkan dari hasil
pengolahan minyak sawit bervariasi. Salah satunya yaitu penghasil minyak nabati
atau palm oil. Minyak goreng yang dihasilkan dari kelapa sawit ada dua macam
yaitu dari daging buah sebagai minyak kasar atau crude palm oil (CPO) dan minyak
dari inti sawit sebagai minyak inti atau palm kernel oil.
Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku yang digunakan untuk
kelompok industri antara dan kelompok industri hilir. Kelompok industri antara
merupakan industri yang mengolah minyak sawit menjadi bahan setengah jadi
seperti olein, stearin, oleokimia dasar (fatty acid, fatty alcohol, fatty amines, methyl
ester, glycerol). Produk dari industri antara berupa bahan setengah jadi dapat
digunakan industri hilir minyak kelapa sawit untuk dibuat produk pangan seperti
mentega, sabun, lilin, dan terutama untuk produk minyak makan. Selain itu, minyak
kelapa sawit juga digunakan dalam produk non pangan untuk industri baja, kawat,
radio, tekstil, bahan perekat, industri farmasi dan kosmetik. Minyak kelapa sawit
juga mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku utama
produksi bio-diesel (Departemen Perindustrian 2007).
Besarnya produksi kelapa sawit sangat bergantung pada berbagai faktor,
diantaranya iklim, tanah, bahan tanam dan teknologi yang diterapkan. Keadaan
yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton/ha/tahun atau
sekitar 4-5 ton minyak sawit (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian, 2008). Produktivitas tersebut dapat tercapai apabila sistem
pengelolaan panen kelapa sawit sudah berjalan dengan baik.
Panen dan pengolahan hasil merupakan rangkaian terakhir dari kegiatan
budidaya kelapa sawit. Permasalahan dalam pengelolaan panen adalah tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit harus dipanen tepat waktu dengan tingkat kematangan
yang cukup dan harus segera dilakukan pengangkutan menuju pabrik. Waktu panen
buah kelapa sawit sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan.
Waktu panen yang tepat akan memperoleh kandungan minyak yang maksimal,
tetapi pemanenan buah terlalu matang akan meningkatkan asam lemak bebas
(ALB), sehingga dapat merugikan karena sebagian kandungan minyak akan
berubah menjadi ALB dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya, pemanenan buah
yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun ALBnya
rendah (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 2008).
Tandan buah segar yang berkualitas adalah sesuai dengan kriteria panen dan TBS
yang optimal secara kuantitas adalah tidak ada losses di lapangan.
Kelapa sawit merupakan bahan baku dalam pengolahan Crude Palm Oil
(CPO). Kualitas minyak kelapa sawit atau CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: Kadar Asam Lemak Bebas (ALB), kadar air, dan kadar kotoran. Kadar ALB
terbentuk akibat adanya reaksi hidrolisa pada minyak. Kelapa sawit pada saat pasca
panen mengalami penurunan kadar trigliserida sebagai akibat dari proses hidrolisa
lemak oleh enzim lipase menjadi gliserol dan ALB. Masa antara proses pengolahan
menjadi CPO, kandungan minyak pada buah sawit mengalami penurunan rendemen
yang signifikan. Faktor-faktor yang mempercepat pembentukan ALB setelah
tandan dipotong dan sebelum direbus yaitu banyak buah yang rusak, banyak buah
yang rusak, banyak buah yang lepas (memberondol), lamanya pengangkutan,
tingkat kematangan buah, dan pengumpulan buah yang tertunda. Pembentukan
ALB juga dapat dipengaruhi adanya mikroorganisme. Oleh karena itu, kegiatan
panen dan penanganan pasca panen menjadi titik kritis yang sangat penting dalam
budidaya kelapa sawit. Titik kritis tersebut menentukan hasil dan kualitas minyak
kelapa sawit yang akan diperoleh.
Berikut merupakan penanganan pra-panen hingga pengelolaan pasca panen
sawit menjadi minyak goreng:
1. Persiapan Panen
Panen merupakan kegiatan pemotongan TBS kelapa sawit yang meliputi
pemotongan TBS dari pohon hingga diangkut menuju tempat penampungan
hasil (TPH) dan pengangkutan TBS kelapa sawit dari TPH menuju loading ramp
di pabrik. Dalam melakukan kegiatan panen diperlukan persiapan yang baik,
meliputi penentuan kebutuhan tenaga kerja, penyediaan peralatan penunjang
panen, transportasi pengangkutan hasil panen, pengetahuan kerapatan panen,
dan persiapan sarana panen. Kebutuhan tenaga kerja panen dapat dipengaruhi
oleh keadaan topografi lahan, kerapatan panen, dan umur tanaman. Peralatan
yang digunakan oleh para pemanen terdiri atas egrek, dodos, gancu, dan
angkong. Selain itu, pemanen juga perlu dibekali dengan alat pelindung diri,
seperti helm, sepatu, dan sarung egrek. Pengoptimalan panen juga dipengaruhi
dari persiapan sarana panen yang meliputi pengerasan jalan, pembuatan titi
panen, pembuatan jalan pikul, dan pembuatan tempat penampungan hasil (Fadli
et al 2006).
2. Pemanenan
Sawit dapat dipanen setelah berumur 3,5 tahun daei masa pemanenan,
juga tergantung dari jenis perawatan yang diberikan dan jenis varietas yang
ditanam. Pemanenan yang masih teralu muda akan mengakibatkan minyak yang
dihasilkan sedikit, dan jika pemanenan yang dilakukan terlalu tua dapat
mengakibatkan buah sawit akan cepat membusuk. Satu pohon panen, biasanya
akan menghasilkan sekitar 20 tandan per-tahun. Jumlah ini akan semakin
menurun seiring menuanya usia pohon sawit.
3. Penentuan masa panen
Buah kelapa dapat dipanen ketika warna buah sudah berubah menjadi
merah jingga. Secara fisiologi, panen buah sawit dapat dilakukan ketika
kandungan minyak sudah mencapai tahap maksimal. Cara lain yang digunakan
untuk menentukan masa panen sawit adalah ketika buah sawit sudah mulai
rontok dari pohon. Mutu minyak yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh
kematangan buah.
4. Teknik pemanenan
Teknik pemanenan yang digunakan akan berpengaruh dalam
meningkatkan kualitas kelapa sawit. Panen buah sawit biasanya dilakukan secara
manual dengan menggunakan alat pemotongan bisa berupa pisau dan sabit atau
gunting. Kuantitas tanaman sawit yang menurun biasanya diakibatka dari teknik
pemanenan dan pengangkutan yang salah.
5. Perontokan
Perontokan adalah tindakan untuk memisahkan buah sawit dari
tandannya. Pemisahan ini biasanya sudah menggunakan mesin. Tandan hasil
pemisahan kemudian dipisahkan dan biasanya digunakan untuk bahan
pembuatan pupuk organic. Sawit yang telah terpisahkan dari tandannya
kemudian diangkut dan dipindahkan ke bagian pengepresan.
6. Pengangkutan
Tandan buah sawit (TBS) yang sudah dipanen harus segera dibawa ke
pabrik untuk segera diolah. Sawit yang tidak segera diolah akan menyebabkan
penurunan mutu kualitas dikarenakan asam lemak yang meningkat. Oleh karena
itu, pengangkutan buah sawit harus dilakukan sesegera mungkin. Pengangkutan
biasanya menggunakan lori, truk atau pengangkutan lainnya.
7. Perebusan TBS
Tandan buah sawit (TBS) setelah masuk pabrik kemudian memasuki
tahapan-tahapan pengolahan. TBS yang telah terkumpul kemudian dipindahkan
ke sterilizer untuk direndam selama 50-60 menit menggunakan air bertekanan
2,5-3 atm dan suhu 130oC.
8. Penggilingan atau pelumatan
Proses penggilingan umumnya dilakukan dengan cara melumat sawit.
Pelumatan buah sawit biasanya menggunakan mesin sejenis pisau besar yang
bergerigi atau mesin thresher. Buah sawit yang telah selesai digiling atau
melewati pelumatan kemudian memasuki fase pencacahan. Pencacahan
menggunakan mesin stream jacket bersuhu 85-60oC yang dilengkapi dengan
pisau beputar. Pisau ini berfungsi untuk mencacah sawit agar minyak yang
terkandung dalam sawit bisa keluar. Selain itu, pencacahan bertujuan untuk
mencairkan minyak yang kental.
9. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan langkah untuk mengeluarkan minyak yang masih
tersisa dalam ampas sawit dengan cara diperas. Pengerjaan tahap ini dilakukan
dengan menekan dan memeras pulp. Pemerasan ini dilakukan dalam mesin
dengan cara menekan dan biasanya dicampur dengan air bersuhu tinggi
(temperature 95oC). Metode ekstraksi minyak kelapa sawit lainnya yaitu dengan
sentrifugasi, bahan pelarut, dan tekanan hidrolis.
10. Pemurnian
Pemurnian merupakan langkah terakhir dari teknik pasca panen sawit.
Minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi umumnya masih dalam kondisi
yang kotor dan mengandung 40-45% air. Pemurnian dilakukan untuk
memisahkan minyak hasil kelapa sawit dari kotoran yang masih tercampur
sehingga mutunya bagus. Pemurnian biasanya masih menghasilkan prosentase
minyak sebesar 20%. Pemurnian juga dimaksudkan untuk memisahkan antara
air dan minyak yang telah tercampur sewaktu proses pengolahan. Sebelum
sampai pada komsumen akhir, minyak masih harus dimurnikan lagi melalui
beberapa tahapan lagi. Selain itu, minyak juga masih harus dikeringkan untuk
menghilangkan kadar air yang terkandung di dalamnya.
11. Produk
Kelapa sawit adalah salah satu pohon palem produktif utama yang
dikembangkan di Indonesia. Tumbuhan ini adalah penghasil minyak nabati
terbesar di dunia, terutama karena minyak dapat diproduksi baik dari serabut
buah mau pun inti. Minyak ini dapat digunakan untuk minyak masak, minyak
industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Sifatnya yang tahan oksidasi dengan
tekanan tinggi dan kemampuannya melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh
bahan pelarut lainnya, serta daya melapis yang tinggi membuatnya dapat
digunakan untuk beragam peruntukan. Bagian diolah dari kelapa sawit adalah
buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang
diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya.
Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol,
dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi
bahan baku margarin. Selain dari bagian serabut buah atau mesokarp, inti atau
kernel buah juga dapat diolah menjadi minyak inti yang kemudian menjadi
bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Ampas dari proses
pembuatan minyak sawit mentah dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.
Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan
pembuatan makanan ayam. dan difermentasikan menjadi kompos.
Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
12. Pemasaran
Pasar minyak nabati di pasar internasional merupakan salah satu pasar
yang kompetitif, melibatkan lebih dari Sembilan jenis minyak serta hampir
diproduksi dan dikonsumsi di semua negara, baik negara maju maupun negara
yang sedang berkembang. Minyak nabati yang banyak diperdagangkan di pasar
internasional antara lain minyak kedele, minyak sawit, rapeseed oil,sunflower
oil, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kacang tanah.
Minyak sawit merupakan salah satu komoditas yang perkembangannya
paling pesat pada tiga dekade terakhir. Bahkan pada saat krisis dan pemulihan
ekonomi, kelapa sawit masih menunjukkan perkembangan yang pesat.
Konsumsi CPO sampai dengan tahun 2025 diperkirakan akan berkisar antara
41.45 – 44.45 juta ton. Dengan produksi pada tahun 2004 adalah 25.67 juta ton,
peluang peningkatan produksi sampai dengan tahun 2025 berkisar antara 15.78–
18.78 juta ton. Indonesia diperkirakan memperoleh peluang terbesar dengan
memanfaatkan sekitar 40% atau sekitar 6.31 – 7.51 juta atau setara dengan
peluang perluasan antara 1.80 – 2.15 juta ha.
Ada beberapa faktor yang melandasi pemikiran bahwa prospek CPO
cukup cerah dalam persaingan dengan minyak nabati lainnya. Faktor pertama
yang mendukung daya saing minyak sawit yang tinggi adalah tingkat efisiensi
yang tinggi dari minyak tersebut. Faktor berikutnya yang juga akan
memperbesar peluang minyak sawit adalah terjadinya pergeseran dalam industri
yang menggunakan bahan baku minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat
dengan lingkungan yaitu oleokimia yang bahan bakunya adalah CPO. Faktor
lain adalah bahwa sekitar 80% dari penduduk dunia, khususnya di negara
berkembang masih berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak
dan lemak, terutama untuk minyak yang harganya murah.
Dengan peluang investasi yang masih terbuka, Indonesia sebenarnya
mempunyai potensi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Seberapa besar
peluang tersebut dapat dimanfatkan akan sangat bergantung pada iklim
investasi/bisnis di Indonesia. Dalam memanfaatkan peluang tersebut, secara
umum ada 22 hambatan umum dalam melakukan investasi di Indonesia.
Beberapa hambatan utama adalah instabilitas kondisi ekonomi makro dan
ketidak-pastian kebijakan ekonomi, korupsi, baik pada tingkat local maupun
nasional, perpajakan dan biaya modal. Secara lebih spesifik untuk investasi di
bidang kelapa sawit, Indonesia mengalami empat kendala utama yaitu
keterbatasan sumber pendanaan, ekses otonomi daerah, konflik lahan, dan
tekanan isu lingkungan. Dalam hal ini, pemerintah dan investor sangat dituntut
menerapkan bebagai kebijakan/upaya untuk mengatasi kendala tersebut.
C. KELAPA
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat
Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh
wilayah Nusantara. Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis
yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang
dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian
tanaman kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Jenis Tanaman Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga: (1) Kelapa
dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), Macrocorpu
(kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas
Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh),
pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida
Kriteria Panen Kelapa
Waktu pemanenan atau pemetikakn hasil buah kelapa berbeda-beda,
tergantung dari varietas kelapa, factor tanah, iklim serta baik buruknya
pemeliharaan. Pada umumnya tanaman kelapa varietas genjah mulai menghasilkan
buah pada umur 3-4 tahun. Untuk varietas dalam, kelapa mulai menghasilkan buah
pada umur 6-8 tahun. Masa puncak produksi kelapa juga berbeda-beda. Unruk
kelapa dalam masa puncak produksinya pada umur antara 15-20 tahun. Setelah
berumur 20 tahun produksinya berangsur turun dan setelah berumur 40 tahun
produksinya merosot. Kelapa genjah/hibrida, masa produksi puncak antara umur
10-18 tahun. Setelah berumur 18 tahun produksi mulai berangsur turun dan merosot
setalah umur 30 tahun. Saat pemungutan hasil, selain ditentukan oleh beberapa
factor di atas (varietas kelapa, tanah dll), juga masih di tentukan oleh kegunaannya,
misalnya untuk keperluan minuman.
Di daerah-daerah yang berdekatan kota besar, umumnya penduduk
memungut hasil berupa buah yang masih muda (degan), dan dipasarkan dengan
harga yang lebih tinggi daripada kelapa masak. Beberapa minuman segar yang
berasal dari kelapa muda, sangat digemari terutama didaerah hawa panas dan kota
besar yang selalu ramai dan padat dengan penduduk. Pemungutan buah muda selain
sebagai minuman segar, juga dipergunakan sebagai obat penyakit tertentu, misalnya
degan (kelapa muda) dari jenis kelapa hijauu dan lain-lain. Untuk kopra Buah
kelapa tua (masak) ditandai dengan :
1. Penampakan sabut mulai mengering,
2. Tempurung sudah berwarna hitam,
3. Air kelapa mulai berkurang,bila dikocok berbunyi,
4. Berat buah menurun (rata-rata perbuah berat kelapa genjah tinggal 1,5 kg dan
kelapa dalam 2 kg),
5. Pembentukan putih lembaga sempurna (padat) dan jika tidak dipetik buah yang
masak akan jatuh dengan sendirinya.
Adapun keuntungan memetik buah kelapa dalm keadaan masak yaitu kadar
kopra dan kadar minyaknya maksimal, kualitas kopra dan kualitas minyaknya
tinggi, kegunaannya sangat banyak, baik sebagai bahan konsumsi maupun industry.
Kriteria pemanenan buah kelapa dengan tujuan untuk dijadikan benih yaitu
buah yang masak benar dan jatuh dengan sendirinya, diperkirakan umurnya
menjelang bulan ke 16. Pemungutan buah untuk benih, diharapkan adalah buah
yang masaknya benar, tetapi belum sampai jatuh dengan sendirinya dari pohon.
Pemanenan buah kelapa dilakukan terhadap buah yang berumur 11-12 bulan. Buah
yang tidak dipanen pada umur tersebut akan jatuh dengan sendirinya, sedangkan
jika panen dilakukan lebih awal buah akan sukar dilepas dari tangkainya.
Pemetikan buah kelapa tidak dilakukan setiapa hari, sebab akan labih
banyak memerlukan pengawasan dan penghamburan biaya. Oleh karena itu, untuk
menghemat biaya dan waktu dilakukan suatu pergiliran pemetikan, umumnya
berkisar 1-2 bulan. Di daerah dengan jumlah tenaga kerja banyak dan ongkos yang
murah dapat melakukan pemanenan 1 bulan sekali. Sedangkan daerah dengan
tenaga kerja sedikit dan upah yang tinggi dapat melakukan panen 2 bulan sekali.
Jika rotasi pemanenan dilakukan lebih dari 2 bulan, kemungkinan besar sudah
banyak buah kelapa yang jatuh ke tanah dan pembersihan tajuk akan terlambat.
Sebaliknya jika rotasi pemetikan dilakukan kurang dari satu bulan, efisiensi tenaga
kerja berkurang karena buah kelapa yang benar-benar masak baru sedikit.
Frekuensi panen dapat dilakukan sebulan sekali dengan menunggu jatuhnya buah
kelapa yang telah masak, tetapi umumnya panenan dilakukan terhadap 2 bahkan 3
tandan sekaligus. Waktu panen dapat dilakukan pagi hari sampai sore hari asal
keadaan lingkuangan mendukung misalnya cuaca tidak hujan.
Pemanenan
Masa panen buah kelapa berlangsung sepanjang tahun. Setiap pohon dapat
dipanen sebulan sekali. Jangka waktu panen tergantung dari periode penyiangan
dan perbaikan tanah yang dilakukan oleh pemilik kebun. Bunga betina tanaman
kelapa akan dibuahi kurang lebih 18-25 hari setelah berkembang dan buah akan
siap dipanen setelah 12 bulan.
Cara panen buah kelapa di berbagai daerah dan berbagai negara berbeda-
beda sesuai dengan adat, kebiasaan dan kondisi masing-masing.
1. Buah kelapa dibiarkan jatuh: kekurangan, yaitu buah yang jatuh sudah lewat
masak, sehingga tidak sesuai untuk bahan baku kopra atau bahan baku kelapa
parutan kelapa kering (desiccated coconut).
2. Cara dipanjat: dilakukan pada musim kemarau saja. Alat yang digunakan adalah
sabit atau parang.
Keuntungan yaitu :
a. Dengan memanjat pohon kelapa, dapat dipilih buah kelapa yang siap panen
(criteria panen) sekaligus dilakukan pembersihan mahkota daun.
b. Dapat memilih buah kelapa siap panen dengan kemampuan rata-rata 25
pohon per-orang.
Kelemahan adalah merusak pohon, karena harus membuat tataran untuk
berpijak, dan sebagai pintu masuk untuk hama.
3. Cara panen dengan galah: menggunakan bambu yang disambung dan ujungnya
dipasang pisau tajam berbentuk pengait. Kemampuan pemetikan rata-rata 100
pohon/orang/hari. Pemanenan menggunakan tiang bambu umumnya lebih
cepat, lebih efisien, dan tidak terlalu berbahaya bila dibandingkan dengan
memanjat.
4. Pemanenan menggunakan bantuan binatang (kera/beruk). Di beberapa daerah
di Pulau Sumatera, sering kali pemetikan dilakukan oleh kera (beruk).
Kecepatan pemetikan oleh beruk 400 butir sehari dengan masa istirahat 1 jam,
tetapi beruk tidak dapat membersihkan mahkota daun dan selektivitasnya
kurang.
Pascapanen
1. Pengumpulan
Buah dikumpulah menggunakan keranjang atau alat angkut yang
tersedia. Kemudian semua buah hasil panen dikumpulkan di Tempat
Pengumpulan Hasil (TPH).
2. Penyortiran dan Penggolongan
Sortasi buah dan perhitungan buah dilakukan setiap blok kebun setelah
selesai panen pada akhir bulan. Buah yang disortir adalah kosong tidak berair,
bunyi tidak nyaring bila diguncang, rusak/lika kena hama, busuk dan kecil juga
terhadap kelapa butiran pecah, berkecambah atau kelapa kurang masak, lalu
disimpan dalam bin penyimpanan yang beraerasi baik.
3. Penyimpanan
Buah kelapa disimpan dengan cara ditumpuk dengan tinggi tumpukan
maksimal 1 meter, tumpukan berbentuk piramidal dan longgar. Syarat-syarat
gudang penyimpanan sebagai berikut:
a. udara segar dan kering
b. tidak kebocoran dan kehujanan
c. tidak langsung kena sinar matahari
d. suhu udara dalam gudang 25-27 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah kelapa apabila akan dijual terlebih dulu di kupas kulit luarnya dan
dibungkus dalam karung goni atau karung sintetis. Pengangkutan dapat
dilakukan dengan truk, kapal laut atau alat angkut yang sesuai.
5. Penanganan Lain
a. Kopra
Coconut copra merupakan produk daging elapa yang dikeringkan
dengan tujuan untuk megekstraksi minyak yang terkandung didalamnya.
Proses pengeringan dilakukan secara traditional dengan enjemur daging
buah kelapa dibawah sinar matahari atau dengan pengasapan. Secara
modern, proses ini dilakukan dengan mesin pengering. Kelapa yang sudah
menjadi kopra akan diproses lanjut untuk menghasilkan produk minyak
kelapa atau produk turunan lainnya.
Sistem pengeringan yang dilakukan akan memepengaruhi kualitas
kopra yang dihasilkan. Terdapat dua jenis kopra yaitu kopra putih dan kopra
coklat. Keduanya merupakan hasi metode pengeringan yang berbeda.
Pengeringan dengan mengggunakan mesin pengering akan menghaslkan
kopraa berwarna putih dengan kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan
penjemuran dibawah sinar matahari ataupun pengasapan. Kelapa kopra
yang baik emiiliki kardar air 6-7%, untuk mencegah serangan bakteri dan
jamur.
b. Ekstraksi minyak
Minyak kelapa dapat diperoleh secara langsung dengan ekstraksi
kopra. Cara tradisional yang banyak dipakai yaitu dengan pemanasan santan
kelapa. Minyak kelapa juga dapat diperoleh dengan mengekstrasi kopra.
c. Kelapa parut kering (Desiccated coconut)
Kelapa parutan yang dikeringkan sampai kadar air 3,5% dan kadar
minyak tidak kurang dari 68 %.
d. Santan
Santan tidak dapat disimpan lama. Oleh karena itu diperlukan
pengemasan santan untuk mencegah rusaknya santan yaitu dengan
pengalengan ataupun pengeringan santan.
Macam Produk Kelapa

Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang


mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan
(tree of life) karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan
buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari- hari.
Daun muda dipergunakan sebagai pembungkus ketupat dan sebagai bahan
baku obat tradisional, sedanhkan daun tua dapat dianyam dan dipergunakan sebagia
atap, kemudian lidinya sebagia bahan pembuat sapu lidi. Batang kelapa dapat
digunakan sebagai bahan baku perabotan atau bahan bangunan dan jembatan
darurat. Akar kelap dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bir atau bahan
baku pembuatan zat warna. Buah kelapa terdiri dari sabut, tempurung, daging buah
dan air kelapa. Buah kelapa dapat digunakan hampir pada seluruh bagiannya.
Airnya untuk minuman segar atau dapat diproses lebih lanjut menjadi nata de coco,
atau kecap. Sabut untuk bahan baku tali, anyaman keset, matras, jok kendaran.
Tempurungnya secara tradisional dibuat sebagai gayung air, mangkuk, atau
diolah lebih lanjut nenjadi bahan baku obat nyamuk bakar, arang, briket arang, dan
karbon aktif. Daging buahnya dapat langsung dikonsumsi atau sebagai bahan
bumbu berbagai masakan atau diproses menjadi santan kelapa, kelapa parutan
kering (desicated coconut) serta minyak goreng. Daging buah dapat pula diproses
menjadi kopra. Kopra bila dipro ses lebih lanjut dapat menghasilkan minyak
goreng, sabun, lilin, es krim atau diproses lebih lanjut sebagai bahan baku produk
oleokimia seperti asam lemak (fatty acid) , fatty alcohol, dan gliserin.
Hasil samping ampas kelapa atau bungkil kelapa merupakan salah satu
bahan baku pakan ternak. Cairan nira kelapa dapat diproses menjadi gula kelapa.
Ketandan buah yang baru tumbuh sampai posisi tegak diambil cairannya dan
menghasilkan nira. Nira ini dapat diproduksi sebagai minuman dan gula kelapa.
Setiap pohon kelapa terdapat 2 buah ketandan bunga, bisa diambil niranya sampai
35 hari dan selanjutnya akan muncul ketandan bunga baru lagi. Peluang
pengembangan agribisnis kelapa dengan produk bernilai ekonomi tinggi sangat
besar. Alternatif Produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin Coconut Oil
(VCO), Oleochemical (OC), Desicated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream
(CM/CC), Coconut Charcoal, Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut
Fiber (CF), dan Cocon Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun
terpadu.
Konsumsi Kelapa Dunia
Tiga bentuk yang paling penting dari konsumsi buah kelapa adalah kelapa
segar (termasuk untuk diminum dan santan), minyak kelapa dan kelapa kering.
Konsumsi global kelapa segar tumbuh pada kecepatan yang luar biasa untuk air
kelapa dan santan (sekitar 30 persen dari konsumsi kelapa). Air kelapa semakin
populer di seluruh dunia sebagai minuman yang sehat dan santan yang digunakan
dalam sejumlah produk makanan. Permintaan kelapa untuk memenuhi pasar yang
berkembang adalah menempatkan tekanan pada pasokan. Dengan pembelian dua
industri pengolahan air kelapa Brasil, satu oleh Pepsi Cola dan lainnya oleh Coca
Cola, air kelapa memasuki pasar minuman ringan utama. Disamping itu, hampir
setiap supermarket di Eropa dan Australia menjual lebih dari dua merek santan
kelapa. Minyak kelapa merupakan bentuk yang paling penting dari konsumsi
kelapa. Sekitar 27 negara kelompok Uni Eropa adalah konsumen terbesar minyak
kelapa di dunia, saat ini memanfaatkan sekitar 743.000 metrik ton per tahun.
Sebagian besar dari 3,5 juta ton minyak diproduksi setiap tahunnya telalah
digunakan. Minyak kelapa digunakan secara unik untuk ekstraksi asam lemak dan
digunakan dalam produksi margarin dan sabun. Namun demikian, pemanfaatan
minyak kelapa tercatat kurang di bawah 2persen dari konsumsi minyak nabati
global dan kontribusi ini menurun sebagai akibat dari peningkatan konsumsi
minyak nabati lainnya. Adanya peningkatan perhatian yang diberikan untuk
menggunakan minyak kelapa untuk pembangkit energi, baik dicampur dengan solar
atau sebagai pengganti solar (bio-fuels). Berbagai insentif dan subsidi telah
diberikan untuk pengembangan bio-fuels menyebabkan bio-fuels menjadi semakin
populer di Amerika Serikat dan Eropa dan ini sekarang sedang didorong di negara-
negara lain seperti Malaysia. Adanya perbedaan harga antara minyak bumi dan
minyak nabati umumnya menjadi daya tarik untuk menggunakan minyak nabati
sebagai bahan bakar alternatif.

Gambar. Produk olahan kelapa


Tabel 58. Volume dan Nilai Ekspor-Impor Komoditi Kelapa Menurut Negara Tujuan dan Asal Tahun 2015

Table Export - Import Volume and Value of Coconut by Destination and Origin Country, 2015

Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import


No. Volume / Nilai /
Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)

1. HS : 1203000000 KOREA REP. OF 514.000 576.040 EAST TIMOR 764.480 132.216


Kopra PHILIPPINES 29.962.097 15.657.811
Copra MALAYSIA 231.000 22.929
INDIA 444.530 457.846
PAKISTAN 234.688 216.189
BANGLADESH 16.934.396 16.270.490
IRAN (ISLAMIC REP. OF) 28.820 12.075
AUSTRALIA 40 648

Jumlah / Total 48.349.571 33.214.028 Jumlah / Total 764.480 132.216


2. Minyak Kelapa / Coconut Oil 759.381.371 811.980.647 352.555 912.668
a. HS :1513110000 JAPAN 10.517 70.570
Minyak Kelapa Mentah CHINA 22.661.978 22.478.222
Crude Oil of Coconut THAILAND 6.099.500 6.601.685
SINGAPORE 4 6
MALAYSIA 110.206.731 112.419.933
INDIA 4.836.000 5.844.440
PAKISTAN 147.000 155.510
BANGLADESH 357.000 397.885
SRI LANKA 360.500 389.831
TURKEY 215.000 235.425
MOROCCO 499.999 549.999
TUNISIA 599.943 673.437
MADAGASCAR 261.820 311.188
AUSTRALIA 1.976 10.431
NEW ZEALAND 1.200 3.066
UNITED STATES 86.353.188 89.769.787
CANADA 4.536 31.752
BRAZIL 63.000 55.642
TRINIDAD AND TOBAGO 1.591.000 1.739.162
UNITED KINGDOM 50.926 230.773
NETHERLANDS 193.041.988 200.417.401
FRANCE 6 3
GERMAN FED. REP. OF 380 2.690
UKRAINE 4.700.012 5.145.015
RUSSIA FED. 64.500 70.305
Jumlah / Total 432.128.704 447.604.158 Jumlah / Total - -

b. HS :1513191000 JAPAN 650 1.558 MALAYSIA 360 1.800


Fraksi dari minyak kelapa TAIWAN 43 73 AUSTRALIA 25 301
tidak dimurnikan CHINA 428.000 327.100
Coconut Oil, Refined THAILAND 27.000 131.310
SINGAPORE 200 284
MALAYSIA 391.010 454.547
UNITED ARAB EMIRATES 1 4
AUSTRALIA 1.400 4.334
UNITED STATES 288 1.341
UNITED KINGDOM 60.812 178.793
Jumlah / Total 909.404 1.099.344 Jumlah / Total 385 2.101

c. HS : 1513199000 JAPAN 13.882 94.258 KOREA, REP. O 28.848 84.415


Minyak kelapa setengah jadi HONG KONG 74.627 50.606 MALAYSIA 3.520 14.400
(lain-lain dari minyak kelapa (k KOREA REP. OF 47.229.897 52.449.037 UNITED STATE 319.750 810.525
Coconut Oil, Refine, Bleached TAIWAN 287.158 407.430 UNITED KINGDO 25 538
and Deodorised (RBD) CHINA 112.369.119 123.528.659 FRANCE 27 689
THAILAND 79.485 217.277
SINGAPORE 23.545.197 26.432.073
MALAYSIA 21.105.163 23.291.149
MYANMAR 21.600 26.352
VIET NAM 551.082 581.238
INDIA 785.136 427.263
Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import

No. Volume / Nilai /


Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)
PAKISTAN 1.200.460 1.105.248
BANGLADESH 660.540 658.153
SRI LANKA 1.858.500 2.040.883
IRAK 196.830 253.058
IRAN (ISLAMIC REP. OF) 3.538.130 4.447.999
SAUDI ARABIA 82.670 105.479
ISRAEL 698.468 792.175
JORDAN 42.246 47.626
SYRIA ARAB REP. 21.600 24.192
TURKEY 2.439.300 2.769.241
UNITED ARAB EMIRATES 37.709 55.335
EGYPT 2.641.624 3.131.162
LIBYAN ARAB JAMAHIRI 87.480 97.103
TUNISIA 3.142.702 3.597.663
ALGERIA 1.055.424 1.167.128
MADAGASCAR 165.040 61.668
SOUTH AFRICA 1.825.806 2.041.619
MAURITIUS 18.620 24.392
AUSTRALIA 129.902 173.150
NEW ZEALAND 61.906 98.633
UNITED STATES 65.660.923 71.854.119
CANADA 234.200 301.726
MEXICO 414.000 528.480
SURINAME 71.820 83.112
ARGENTINA 863.580 1.001.012
BRAZIL 134.605 155.867
TRINIDAD AND TOBAGO 18.620 23.647
UNITED KINGDOM 30.406 87.133
NETHERLANDS 1.380.999 1.961.868
ITALIA 10.641 13.465
GREECE 740.489 810.664
HUNGARIA 142.317 204.405
ROMANIA 1.873.730 2.180.351
BULGARIA 306.310 331.868
KAZAKHSTAN 102.420 118.397
K RG STAN 395.200 484.432
MOLDOVA, REP. OF 21.870 25.369
UKRAINE 1.392.023 1.619.187
ESTONIA 22.165 30.684
GEORGIA 481.140 541.391
CROATIA 141.120 157.047
SLOVENIA 356.184 407.361
RUSSIA FED. 25.579.557 30.139.427
OTHERS 1.641 18.884
Jumlah / Total 326.343.263 363.277.145 Jumlah / Total 352.170 910.567

3. HS : 0801110000 JAPAN 237.151 584.649 SINGAPORE 425 543


Kelapa (diparut atau dikeringkan) HONG KONG 84.173 46.742 PHILIPPINES 35.210 96.863
Coconut Desiccated, Fresh or Dried KOREA, REP. OF 1.343.824 1.227.298 INDONESIA 149.287 325.784
TAIWAN 218.564 192.419
CHINA 2.356.820 4.032.019
THAILAND 1.047.500 759.114
SINGAPORE 12.596.872 12.702.925
MALAYSIA 1.913.619 3.148.197
NEPAL 13.000 21.570
INDIA 25.075 42.764
PAKISTAN 1.796.000 2.457.616
SRI LANKA 25.000 44.626
IRAK 364.000 640.553
IRAN (ISLAMIC REP. OF 390.000 635.665
SAUDI ARABIA 1.131.420 2.011.907
ISRAEL 25.500 49.400
KUWAIT 398.555 722.075
JORDAN 831.000 1.543.681
LEBANON 12.500 15.651
Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import

No. Volume / Nilai /


Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)
YEMEN 50.352 80.461
OMAN 130.750 226.028
SYIRIA ARAB JAMAHIRI 285.100 392.796
TURKEY 3.679.510 6.638.677
UNITED ARAB EMIRATES 4.187.362 7.186.022
QATAR 112.003 198.563
BAHRAIN 301.016 534.989
CYPRUS 74.000 124.054
EGYPT 2.329.185 3.809.812
LYBIAN ARAB JAMAHIRI 26.000 46.800
MOROCCO 250.000 362.968
TUNISIA 12.500 17.575
ALGERIA 482.900 855.531
SUDAN 326.735 591.060
MADAGASCAR 5.000 5.950
KENYA 51.000 92.060
MOZAMBIQUE 77.000 129.950
ANGOLA 175.250 257.650
NIGERIA 127.700 239.503
SOUTH AFRICA 1.525.907 2.422.083
MAURITIUS 52.000 88.920
AUSTRALIA 1.989.161 4.205.960
NEW ZEALAND 1.390.765 2.966.371
FIJI 12.678 20.602
EAST TIMOR 275 106
UNITED STATES 265.145 464.650
CHILE 408.500 680.101
ARGENTINA 1.392.800 2.377.883
BRAZIL 5.972.260 8.925.440
URUGUAY 440.000 732.421
PARAGUAY 155.500 244.881
PERU 478.800 751.529
DOMINICAN REP. 47.500 75.647
COSTA RICA 292.375 538.111
DOMINICA 12.500 22.825
GUADELOUPE 24.000 49.900
UNITED KINGDOM 3.012.575 5.669.717
NETHERLANDS 3.441.255 6.351.622
FRANCE 1.288.892 2.262.971
GERMAN FED. REP. OF 8.647.860 15.139.623
AUSTRIA 167.000 309.000
BELGIUM 2.356.268 5.485.067
DENMARK 446.162 858.988
NORWAY 124.862 238.394
SWEDEN 200.000 469.098
FINLAND 26.000 41.860
IRELAND 13.125 27.645
ITALIA 1.146.227 1.927.643
SPAIN 2.067.425 3.404.867
PORTUGAL 764.000 1.294.569
GREECE 572.675 944.472
HUNGARIA 238.500 412.090
POLANDIA 2.431.250 4.050.229
BULGARIA 162.750 242.599
KAZAKHSTAN 104.000 149.815
UKRAINE 631.500 1.023.730
LITHUANIA 105.575 177.880
CROATIA 285.500 414.125
SLOVENIA 720.500 1.199.524
CHECH REP. 129.000 211.110
RUSSIA FED. 4.512.685 7.784.029
MONTENEGRO 13.000 20.475
Other 152.500 262.209

Jumlah / Total 85.715.188 137.610.101 Jumlah / Total 184.922 423.190


Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import

No. Volume / Nilai /


Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)

4 HS : 0801120000 HONG KONG 312.530 84.136


Kelapa (didalam kulit (endocarp)) CHINA 181.198.844 40.384.499
Coconut,in the inner shell THAILAND 19.236.698 4.161.236
(endocarp) fresh SINGAPORE 1.744.079 402.901
MALAYSIA 216.551.186 17.506.415
VIET NAM 46.000 14.580
PAKISTAN 534.500 128.369
IRAN (ISLAMIC REP. OF) 219.680 100.912
SAUDI ARABIA 75.500 73.363
KUWAIT 57.650 19.600
JORDAN 161.553 68.051
LEBANON 25.200 12.600
TURKEY 28.350 12.100
UNITED ARAB EMIRATES 164.913 52.934
EGYPT 54.000 23.625
AUSTRALIA 13.000 4.910
UNITED KINGDOM 25.000 10.500
NETHERLANDS 31.150 22.300
GERMAN FED. REP. OF 1.941 9.044
ITALIA 53.080 21.870
SPAIN 26.535 10.935
Jumlah / Total 420.561.389 63.124.880 Jumlah / Total - -

5 HS : 0801190000 JAPAN 171 44 THAILAND 666.826 673.674


Kelapa Olahan Lainnya HONG KONG 52.880 27.247 PHILIPPINES 17.280 17.280
Coconut, Other Than Desiccated KOREA REP. OF 575.000 54.625
Fresh Or Dried TAIWAN 240 810
CHINA 16.103.538 3.530.081
THAILAND 48.820.212 10.112.476
SINGAPORE 2.886.111 1.371.216
MALAYSIA 19.414.301 2.650.603
BRINEI DARUSSALAM 465 348
VIET NAM 15.600 5.020
INDIA 250 1.150
PAKISTAN 212.759 100.577
SRI LANKA 500 2.125
IRAN (ISLAMIC REP. OF) 27.820 8.570
SAUDI ARABIA 93.000 80.600
JORDAN 57.645 23.763
LEBANON 29.351 15.328
TURKEY 56.360 24.651
UNITED ARAB EMIRATES 180.453 34.893
EGYPT 12.000 3.720
SOUTH AFRICA 600 1.584
MAURITIUS 13.860 8.325
AUSTRALIA 20.737 40.864
NEW ZEALAND 453 1.071
EAST TIMOR 2.788 1.226
UNITED STATES 976 98
DOMINICAN REP. 100.000 98.000
NETHERLANDS 57.275 36.010
GERMAN FED. REP. OF 24.374 50.077
OTHER 151 1.307
Jumlah / Total 88.759.870 18.286.409 Jumlah / Total 684.106 690.954

6 HS : 2306500000 JAPAN 750.200 164.565


Bungkil kelapa KOREA, REP. OF 169.925.619 26.622.985
Oil-Cake and other solid residues of TAIWAN 3.060 2.998
coconut/copra manual/machanic SINGAPORE 590.558 128.712
process MALAYSIA 494.947 50.254
VIET NAM 11.200.000 1.940.800
INDIA 98.343.852 17.386.091
PAKISTAN 127.500 118.900
SAUDI ARABIA 22.000 1.100
AUSTRALIA 16.000 60.750
EAST TIMOR 590 1.061
GERMAN , FED. REP. OF 1.461 1.808
HUNGARI 6.010 14.430

Jumlah / Total 281.481.797 46.494.454 Jumlah / Total - -


Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import

No. Volume / Nilai /


Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)

7 HS : 4402901000 JAPAN 12.442.565 4.737.567 INDONESIA 134.520 147.921


Arang kelapa HONG KONG 10.127 4.052
Oth Wood Charcoal (Including KOREA, REP. OF 3.129.242 1.337.221
Shell or Nut Charcoal), of TAIWAN 283.992 135.423
Coconut Shell CHINA 17.615.013 6.291.982
THAILAND 2.409.720 861.988
SINGAPORE 8 797 078 3 0 8.797.078 3.092.207
MALAYSIA 6.174.692 956.748
VIET NAM 216.000 67.640
INDIA 605.306 236.824
SRI LANKA 6.725.627 2.829.176
IRAN 10.238.413 8.510.646
IRAN (ISLAMIC REPUBLIC 956.704 616.350
SAUDI ARABIA 8.759.102 8.608.941
ISRAEL 98.973 101.526
KUWAIT 141.118 136.965
JORDAN 1.393.262 1.016.601
LEBANON 1.797.499 1.466.754
OMAN 37.520 17.634
SYRIA ARAB REP. 12.000 13.000
TURKEY 1.395.329 1.125.796
UNITED ARAB EMIRATES 1.719.928 2.125.834
QATAR 536.982 482.232
BAHRAIN 256.740 273.953
CYPRUS 17.000 19.800
EGYPT 171.379 134.874
MOROCCO 20.100 8.643
TUNISIA 15.000 17.080
NIGERIA 15.840 12.000
SOUTH AFRICA 60.739 74.723
AUSTRALIA 589.289 366.078
NEW EALAND 24.455 26.485
GUAM 1.060 4.001
UNITED STATES 3.329.786 3.924.455
CANADA 73.190 77.281
MEXICO 2.324 685
PANAMA 12.750 13.133
CHILE 1.033 256
VENEZUELA 15.176 17.680
BRAZIL 1.218.512 1.061.103
COLOMBIA 1.399 783
URUGUA 52.004 35.500
PARAGUAY 480.127 364.896
UNITED KINGDOM 918.577 884.575
NETHERLANDS 718.920 755.957
FRANCE 33.690 22.589
GERMAN , FED. REP. 5.173.835 5.788.445
AUSTRIA 15.890 16.685
BELGIUM 2.540.189 2.932.076
DENMARK 571.786 647.547
SWEDEN 318.845 379.393
FINLAND 43.027 56.437
ITALI 11.546 19.066
SPAIN 302.061 300.110
PORTUGAL 21.495 20.151
POLANDIA 19.000 19.190
ROMANIA 122.620 69.554
KAZAKHSTAN 36.020 36.020
UKRAINE 376.704 361.135
LITHUANIA 580.236 995.597
LATVIA 2.207.751 3.517.435
ESTONIA 25.000 35.000
GEORGIA 17.650 21.533
CROATIA 18.580 20.438
SLOVENIA 15.000 16.500
RUSSIA FED. 444.790 501.886
OTHERS 1.747 2.636
Jumlah / Total 106.389.054 68.626.471 Jumlah / Total 134.520 147.921
Kode HS/ Ekspor / Export Impor / Import
No. Volume / Nilai /
Negara Tujuan / Volume / Nilai / Value Negara Asal /
HS Code Volume Value
Destinaton Volume (Kg) ( $ US) Origin (Kg) ( $ US)

8. HS : 5305002011 CHINA 15.777.069 4.941.730 INDIA 24.800 19.444


Serat kelapa (coir) mentah SINGAPORE 15.000 4.200
Raw Coir Coconut Fibres MALAYSIA 22.000 2.980

Jumlah / Total 15.814.069 4.948.910 Jumlah / Total 24.800 19.444

9. HS : 5305002019 JAPAN 244.495 38.001 PHILIPPINES 96 2.112


Serat kelapa (coir) lainnya HONG KONG 1 4
Coir Coconut Fibres Processed KOREA, REP. OF 412.167 65.339
TAIWAN 128.000 13.040
CHINA 18.076.973 6.039.266
THAILAND 108.000 7.040
SINGAPORE 6.645 584
MALAYSIA 710.730 36.976
EAST TIMOR 20 7
UNITED KINGDOM 44.800 7.840
NETHERLANDS 13.697 105.872
GERMAN , FED. REP. OF 27.902 62.257
ITALIA 63.680 6.990
SLOVENIA 20.350 2.910

Jumlah / Total 19.857.460 6.386.126 Jumlah / Total 96 2.112


Jumlah / Total 1.826.309.769 1.190.672.026 2.145.479 2.328.505

Sumber/Source : DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Badan Pusat Statistik / Central Bureau of Statistics Directorate General of Estate Crops
D. TEBU

Anda mungkin juga menyukai