PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
ditegakkan lebih awal, cepat dan akurat serta penatalaksanaan yang tepat sangat
kejadian psoriasis karena salah satu kausa yang paling sering adalah psoriasis.
Dari beberapa pendapat para ahli, eritoderma dibagi menjadi dua sesuai
penyebabnya yaitu : eritoderma akibat alergi obat secara sistemik dan eritoderma
Pada eritoderma akibat alergi obat diperlukan anamnesis yang teliti untuk
mencari obat penyebabnya. Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10 hari dan
wujud kelainan kulitnya berupa eritema saja setelah fase penyembuhan barulah
disebabkan oleh psoriasis dan dermatitis seborik pada bayi. Faktor penyebab
psoriasis menjadi eritoderma ada 2 hal yaitu karena penyakitnya sendiri atau
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Eritroderma berasal dari bahasa Yunani, yaitu erythro (red = merah) dan
derma, dermatos (skin = kulit), merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan
eritema mengenai 90% atau lebih pada permukaan kulit yang biasanya disertai
skuama. Pada beberapa kasus, skuama tidak selalu ditemukan, misalnya pada
eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, pada mulanya tidak
disertai skuama. Pada eritroderma yang kronik, eritema tidak begitu jelas karena
bersifat universal atau yang mencakup 90% permukaan tubuh diakibatkan oleh
pelebaran pembuluh darah pada kulit atau yang sering disebut eritema. Keadaan
tidak begitu tepat karena pada gambaran klinik dapat menghasilkan gambaran
kelainan kulit yang ada sebelumnya misalnya psoriasis atau dermatitis atopik.
2
II. EPIDEMIOLOGI
Penyakit kulit yang sedang diderita memegang peranan lebih dari setengah
kasus dari eritroderma. Seperti yang telah disebutkan bahwa pasien dengan
peningkat jumlah pasien hari demi hari. Dengan penyebab utama ialah psoriasis
yang meluas oleh sebab itu insidensi meningkat seiring dengan insidensi psoriasis.
didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus adalah psoriasis berat.1,4
Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita, namun paling sering
pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 40 tahun,
meskipun eritroderma dapat terjadi pada semua usia. Anak-anak bisa menderita
eritroderma lebih sering diakibatkan oleh alergi terhadap obat. Alergi terhadap
obat bisa karena pengobatan yang dilakukan sendiri ataupun penggunaan obat
secara tradisional.1, 2
III. ETIOLOGI
selalu sekunder. Eritroderma dapat disebabkan oleh 3 hal yang sudah diketahui
obat yang terjadi secara sistemik ialah proses masuknya obat kedalam
3
tubuh dengan cara apapun termasuk melalui mulut, hidung, suntikan/infus,
Gambaran klinisnya adalah eritema universal. Bila ada obat yang masuk
lebih dari satu yang masuk ke dalam tubuh, diduga sebagai penyebabnya
a) Psoriasis
akibat pengobatan psoriasis yang terlalu kuat. Oleh sebab itu perlu
b) Dermatitis seboroik
4
dikenal sebagai penyakit Leiner atau eritroderma deskuamativum.
liken planus.1,3,4
Jadi setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk akibat alergi obat dan
akibat perluasan penyakit kulit lain harus dicari penyebabnya, yang berarti
foto toraks, untuk melihat adanya infeksi penyakit pada alat dalam atau
pria berkisar usia 64 tahun dan wanita berkisar 53 tahun. Sindrom ini
5
Pada sepertiga atau setengah dari pasien didapat splenomegaly,
limfosit atipik yang disebut sel sezary. Dapat disebut sindrom sezary jika
jumlah sel sezary yang beredar 1000/m3 atau lebih atau melebihi 10% sel
yang beredar. Jika jumlah sel dibawah 1000/mm3 maka disebut sindrom
pre-sezary.
IV. PATOFISIOLOGI
diketahui bahwa akibat suatu agen dalam tubuh baik itu obat-obatan, perluasan
Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah
merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat terjadi gagal jantung.
Juga dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit. Penguapan cairan
yang makin meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu badan meningkat,
basal.1
6
Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih
Eritroderma akut dan kronis dapat mengganggu mitosis rambut dan kuku
berupa kerontokan rambut difus dan kehilangan kuku. Pada eritroderma yang
progresif.1
V. GEJALA KLINIS
kehilangan panas tubuh dan rusaknya pengendalian regulasi suhu tubuh yang
7
Kelainan kulit yang tampak secara umumnya timbul bercak eritema yang
dapat meluas ke seluruh tubuh dalam waktu 12-48 jam. Deskuamasi yang difus
dimulai dari daerah lipatan, hingga menyeluruh.Bila kulit kepala sudah terkena,
dapat terjadi alopesia, perubahan kuku, dan kuku dapat terlepas. Dapat terjadi
limfadenopati dan hepatomegali. Skuama timbul setelah 2-6 hari, sering mulai di
daerah lipatan. Skuamanya besar pada keadaan akut, dan kecil pada keadaan
kronis. Warnanya bervariasi dari putih sampai kuning. Kulit merah terang, panas,
Pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat kelainan kulit dapat
juga mengenai membrane mukosa. Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10
hari. Pada mulanya kulit hanya eritema universal terutama pada saat akut, setelah
8
Eritroderma yang terjadi akibat perluasan penyakit kulit lainnya
gejala awalnya didapati eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi
terjadinya psoriasis ditemukan kelainan kulit lebih eritematosa dan agak meninggi
Leiner) memberikan gejala klinisyang keadaan umumnya baik tanpa keluhan dan
gambaran kelainan kulit berupa eritema dapat pada seluruh tubuh disertai skuama
yang kasar.1, 3
9
Gambar 3.Eritroderma akibat Dermatitis seboroik
sudah dijelaskan pada etiologi termasuk dalam golongan ini adalah sindrom
Sezary. Sindrom ini ditandai dengan eritema berwarna merah membara yang
universal disertai skuama dan rasa sangat gatal. Selain itu terdapat infiltrat pada
kulit dan edema. Pada sepertiga hingga setengah pada pasien didapati
10
Gambar 4. Sindrom Sezary
11
VI. DIAGNOSIS
menentukan penyakit yang mendasarinya. Diagnosis yang akurat dari penyakit ini
universal dapat disertai dan tidak oleh skuama halus, karena harus melihat dari
tanda dan gejala yang sudah ada sebelumnya misalnya, warna hitam-kemerahan
dan perubahan kuku pada psoriasis; hiperkeratotik skala besar kulit kepala,
biasanya tanpa rambut rontok di psoriasis dan dengan rambut rontok di CTCL.
relatif hiperkeratosis tanpa skuama, dan hiperkeratotik skala besar kulit kepala,
biasanya tanpa rambut rontok di psoriasis dan dengan rambut rontok di CTCL dan
12
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Histopatologi
kasus, biopsi kulit dapat menunjukkan gambaran yang bervariasi, tergantung berat
dan durasi proses inflamasi. Pada tahap akut, spongiosis dan parakeratosis
Sindrom Sezary ditemukan limfosit atipik yang disebut sel Sezary. Biopsi pada
kulit juga memberi kelainan yang agak khas, yakni terdapat infiltrat pada dermis
13
bagian atas dan terdapatnya sel Sezary. Disebut sindrom Sezary, jika jumlah sel
Sezary yang beredar 1000/mm3 atau lebih atau melebihi 10% sel-sel yang beredar.
gambaran sel T matang pada eritroderma jinak maupun ganas. Pada psoriasis
papilomatosis dan gambaran clubbing lapisan papiler dapat terlihat, dan pada
ikhtisioform dan ptiriasis rubra pilaris, biopsi diulang dari tempat-tempat yang
1. Dermatitis atopik
dan memproduksi sirkulasi antibodi IgE yang tinggi, lebih banyak karena
terjadi pada usia berapa pun, tetapi biasanya timbul sebelum usia 5 tahun.
14
existing, pruritus yang parah, likenifikasi dan prurigo nodularis,
2. Psoriasis
topikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas.
mencapai 34-39%.1
15
Psoriasis ditandai dengan adanya bercak-bercak, eritema berbatas
Gambar 7. Psoriasis
3. Dermatitis seboroik
dengan plak eritema yang sering terdapat pada daerah tubuh yang banyak
16
seboroik dapat terjadi pada semua umur, dan meningkat pada usia 40
tahun.5 Biasanya lebih berat apabila terjadi pada laki-laki dari pada wanita
dan lebih sering pada orang-orang yang banyak memakan lemak dan
minum alkohol.1
Pada kepala tampak eritema dan skuama halus sampai kasar (ketombe).
yang meningkat seperti pada psoriasi. Hal ini dapat menerangkan mengapa
imun.
17
Gambar 8. Dermatitis seboroik
IX. PENATALAKSANAAN
Pada eritroderma yang diakibatkan oleh alergi obat atau golongan I, obat
dengan kortikosteroid. Pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat secara
Jika setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan. Setelah
pengobatan dengan ter pada psoriasis, makan obat tersebut harus dihentikan.
Eritroderma karena psoriasis dapat pula diobati dengan etretinat salah satunya
18
Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (long term), yakni
baik. Dosis prednisone 3 x 1-2 mg sehari. Pada sindrom Sezary pengobatan terdiri
X. KOMPLIKASI
berat. Komplikasi dapat terjadi pada banyak sistem organ selain epidermis dan
dermis. Limpadenopati terjadi pada 60% dari sebagian besar kasus, Hepatomegali
ditemukan pada 20% kasus, spenomegali ditemukan pada 3% kasus dan semua
terutama oleh limfoma pada sindrom sezary. Komplikasi terjadi belum diketahui
secara pasti mekanismenya dan dapat terjadi pada stadium awal dan pada hampir
extrarenal water lostkarena penguapan air berlebihan melalui barrier kulit yang
rusak. Peningkatan extrarenal water lost ini menyebabkan kehilangan panas tubuh
19
yang menyebabkan hipotermia dan kehilangan cairan yang menyebabkan
output, yang bila terus berlanjut akan menyebabkan gagal jantung, dengan
manifestasi klinis seperti takikardia, sesak, dan edema.Oleh karena itu evaluasi
yang progresif.1,2
akibat eritroderma seperti hipotermia, edema perifer, dan kehilangan cairan dan
yang serius.
XI. PROGNOSIS
obat dihentikan dan diberi terapi yang sesuai. Penyembuhan golongan ini ialah
20
Eritroderma disebabkan oleh dermatosa dapat diatasi dengan pengobatan,
tetapi mungkin akan timbul kekambuhan. Kasus idiopatik adalah kasus yang tidak
terduga, dapat bertahan dalam waktu yang lama, seringkali disertai dengan
21
BAB III
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.N Pendidikan : SD
Umur : 57 Tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Suku : Melayu
Pekerjaan : IRT No.RM :
Alamat : Batu Langkar Besar Tanggal : 17/9/2015
Status Pernikahan : Sudah Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di seluruh tubuh sejak 2 minggu
yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di seluruh tubuh sejak 2 minggu
yang lalu. Awalnya terasa gatal-gatal di pergelangan dan punggung kaki kiri lebih
kurang 1 bulan yang lalu, kemudian berobat ke dokter umum diberi obat minum
penghilang rasa gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil , tetapi lupa
nama obatnya dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, juga lupa nama
salepnya. Setelah diberikan obat tersebut keluhan gatal-gatal di kaki berkurang,
tetapi setelah obatnya habis keluhan kambuh lagi, semakin parah dan mengenai
hampir seluruh tubuh. Kulit di seluruh tubuh terasa menebal, panas, gatal terus
menerus dan bersisik.
22
Riwayat Pengobatan :
- Pernah berobat dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di
minum 3 kali sehari dan berukuran kecil , tetapi pasien lupa nama obatnya
dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, pasien juga lupa nama
salepnya.
- Pasien juga pernah berobat ke dukun kampung dan disuruh mandi
menggunakan air limau.
PEMERISAAN FISIK
STATUS GENERALISATA
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis cooperatif
Tanda-tanda vital :
TD : tidak diperiksa
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36,40C
Keadaan gizi : baik
Pemeriksaan thorak : dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal
STATUS DERMATOLOGI
Lokasi : seluruh tubuh
Distribusi : universal
Bentuk : tidak beraturan
Susunan : tidak teratur
Batas : difus
Ukuran : plakat
Efloresensi :
Primer : plak, hiperpigmentasi, eritema
Sekunder : berskuama kasar
23
Kelainan Selaput/Mukosa : Tidak Ada Kelainan
Kelainan Mukosa : Tidak Ada Kelainan
Kelainan Mata : Tidak Ada Kelainan
Kelainan Kuku : Tidak Ada Kelainan
Kelainan Rambut : Tidak Ada Kelainan
Kelainan Kelenjar Getah Bening : Tidak Ada Kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan laboratorium
o Darah rutin hemoglobin, hematokrit, leukosit
o Eritrosit, limposit, eusinofil
o Imunoglobulin (IgE)
- Histopatologi: biopsi kulit
RESUME
Pasien wanita usia 57 tahun datang kepoliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Bangkinang dengan keluhan Kulit terasa menebal, panas, gatal dan bersisik di
seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya terasa gatal-gatal di
pergelangan dan punggung kaki kiri lebih kurang 1 bulan yang lalu, kemudian
berobat ke dokter umum diberi obat minum penghilang rasa gatal, di minum 3 kali
sehari dan berukuran kecil , tetapi lupa nama obatnya dan juga diberi salep yang
dioleskan setelan mandi, juga lupa nama salepnya. Setelah diberikan obat tersebut
keluhan gatal-gatal di kaki berkurang, tetapi setelah obatnya habis keluhan
kambuh lagi, semakin parah dan mengenai hampir seluruh tubuh. Kulit di seluruh
tubuh terasa menebal, panas, gatal terus menerus dan bersisik.
Pasien pernah berobat dokter umum diberi obat minum penghilang rasa
gatal, di minum 3 kali sehari dan berukuran kecil, tetapi pasien lupa nama obatnya
dan juga diberi salep yang dioleskan setelan mandi, pasien juga lupa nama
salepnya. Pasien juga pernah berobat ke dukun kampung dan disuruh mandi
menggunakan air limau.
24
Dari status dermatologis ditemukan lokasi: seluruh tubuh, distribusi:
universal, bentuk: tidak beraturan, susunan: tidak teratur, batas: difus, ukuran:
plakat, efloresensi: primer plak, hiperpigmentasi, eritema dan sekunder
berskuama kasar.
DIAGNOSIS :
Eritroderma et causa suspec Erupsi Alergi Obat
DIAGNOSIS BANDING :
1. Psoriasis
2. Fixed Drug Eruption
TERAPI :
a. Umum :
- Hentikan penggunaan obat tersebut
- Makan makanan yang mengandung tinggi protein: seperti telur, ikan,
daging dan lain-lain.
- Kontrol ulang jika obat habis dan timbulnya keluhan lain.
b. Khusus :
- Sistemik
Kortikosteroid prednison 4x10 mg jika dalam beberapa minggu
tidak ada perbaikan dosisnya ditingkatkan menjadi 4x15 mg. Jika ada
perbaikan dosisnya diturukan perlahan.
- Topikal: Salap lanolin 10%
PROGNOSIS
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad kosmetikum : dubia ad bonam
25
BAB IV
KESIMPULAN
hampir seluruh tubuh dan biasanya disertai skuama. Kelainan ini lebih banyak
didapatkan pada pria, terutama pada usia rata-rata 40-60 tahun. Penyebab
untuk kambuh.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Jakarta:
Hill, 2001.
Januari 2012
27