MEKANIKA TANAH
KELOMPOK V
1. Andrian Meidina Putra : 09215110389
2. Herdiana Saepul : 09215110912
3. Moch. Marwan : 09215110495
4. Nurdiansyah : 09215110393
5. M. Faisal Hi Samiun : 09215110390
6. Indra Fandi : 09215110494
FAKULATAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2012 – 2013
KATA PENGANTAR
Assammu'alaikum Wr.Wb
Dalam praktikum ini, penyelidikan test tanah yang dilakukan terdiri dari :
Water Content ASTM D-2216-90 Mengetahui kondisi kelembaban contoh tanah asli.
Specific Gravity ASTM D-854-91 Mengetahui berat jenis contoh tanah (Gs).
Unconfined
Mengetahui kekuatan tekan bebas tanah kohesif
Compressive ASTM D-2166
Sireght pada kondisi tanah asli maupun dipadatkan/dibuat.
Peralatan :
1. Mesin sondir
2. Satu set batang stang sondir, lengkap dengan stang dalam yang panjangnya
masing-masing 1.0 meter
3. 2 buah manometer, dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Kapasitas 0-60 kg/cm2
b. Kapasitas 60 - 500 kg/cm2
4. Satu buah bikonus dan satu buah paten konus
5. Satu set angkur
6. Perlengkapan kunci pipa. kunci plunyer, palu, kunci manometer
7. Minyak hidrolik (kastrol oli, SAE 10)
Pelaporan
Amati contoh tanah yang diambil, deskripsikan tanah tersebut apakah berupa lempung,
pasir, atau lanau. Tulis dalam fonnulir yang telah disediakan. (lihat lampiran).
Diskusikan hasilnya dan buat kesimpulan.
Peralatan
1. Botol transparan kapasitas 1 galon
2. Kerucut dengan diameter dalam 16.5 cm
3. Pelat dasar ukuran 70,5 cm2 dengan lubang ditengahnya dengan diameter 16.5 cm.
4. Pasir bersih yang lidak mengandung bahan pengikat dan dapat mengalir dengan
bebas.
5. Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1,0 gr dan kapasitas 500 gr dengan
ketelitian 0,l gr.
6. Oven.
7. Palu, pahat, sendok, baki penguap. dll.
Uji laboratorium dilakukan terhadap contoh tanah tak terganggu (asli) dan tanah
terganggu. Pada contoh tanah tersebut dilakukan uji klasifikasi tanah yang berupa index
properties. Unconfined Compressive. Strenght. Direct Shear Test. CBR, Compuction,
California Bearing Capacity dan Consolidation Test .
Peralatan
1. Oven pemanas
2. Gawan
3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 grm
4. Desikator
Dimana :
W = Kadar air
W1 = Berat tanah basah + cawan
W2 = Berat tanah kering + cawan
W3 = Berat cawan
𝑌𝑠
Gs =
𝑌𝑤
𝑊𝑠
- Untuk tanah : Ys =
𝑉𝑠
𝑊𝑤
- Untuk air : Yw =
𝑉𝑤
Dalam percobaan selalu diusahakan agar volume tanah ( Vs ) = volume air (vs), yaitu
dengan mengambil volume tanah = Volume air yang dipindahkan. Dimana vw = vs maka
rurnus di atas menjadi :
𝑊𝑠
Gs =
𝑊𝑤
𝑊𝑠
Gs = α
𝑊𝑤
Peralatan
1. Ring berat isi.
2. Jangka sorong.
3. Oven.
4. Desicator.
5. Pan.
Sifat-bifat suatu macam tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirannya.
Ukuran butiran menentukan klasiftkasi macam tanah tersebut. Untuk butiran yang
kasar dipakai cara penyaringan (sieving) dalam penentuan ukuran butiran tanah. Tanah
dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter sisi
saringan tertentu dari mulai yang kasar hingga yang halus. Dengan demikian butiran
tanah terpisah menjadi beberapa bagian dengan batas ukuran yang diketahui.
𝑊𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Prosentase tanah tertahan (% tertahan) = x 100%
𝑊𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Kesalahan penimbangan sampel tanah sebelum dan sesudah penyaringan (tidak boleh
𝑊𝑑 − 𝑊1
melebihi 2%) = x 100%
𝑊𝑑
Dimana :
Wd = Berat butiran tanah sebelum lewat saringan
Wt = Berat butiran tanah total setelah disaring.
2𝛾𝑠 − 𝛾𝑤 𝐷 2
V= [ ]
9ƞ 2
18ƞ𝑣
D=√
𝛾𝑠 − 𝛾𝑤
Diman :
V = Kecepatan jatuh dari butiran (cm/s)
γs = Berat jenis butiran (gr/cm3)
γw = Berat jenis larutan (gr/cm3)
ƞ = Kepekatan larutan (dyne s/cm2)
D = Diameter butiran (cm)
𝑊.𝐻.𝐿.𝐵
CE =
𝑉
Dimana :
CE = Compaclive Effort (ft 1b/ft3).
W = Berat hammer (ib).
H = Tinggi jatuh (in).
L = Jumlah lapisan (layer).
B = Jumlah pukulan per layer.
V = Volume tanah (ft3).
Beban (load) didapat dari hasil dari hasil pembacaan dial penetrasi yang
kemudian diubah dengan grafik Calibration Prooving Ring.
𝑃 𝑀(𝐿𝑅𝐶)
𝜎= =
𝐴 𝐴
Setelah melakukan pengetesan sample tanah melalui kadar air, Berat jenis, Berat isi,
Batas Atterberg, Analisa Saringan, Analisa Hidrometer, Konsolidasi, Direclshear,
Unconfined, Compaction, dan CBR.
Maka jenis tanah yang digunakan dalam praktikum termasuk jenis tanah lempung.
Demikianlah hasil pemeriksaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dengan penelitian ini maka dapat diketahui kedalaman lapisan tanah berdasarkan sifat
fisik tanah dan kedalamannya.
Analisa Hasil: Dari hasil penelitian di lapangan dan di laboratorium didapat tingkat
derajat kepadatandilapangan adalah 55,51% untuk contoh tanah 1 artinya bahwa
tanah tersebut memiliki derajat jepadatan yang kurang baik. Karena derajat kepadatan
tanah yang baik itu >95%.
Analisa hasil:
Dari hasil pengujian, Nampak bahwa pemeriksaan kadar air diperoleh dengan
rata-rata 7,47% dan hal ini menunjukan bahwa dari hasil penelitian kadar air tanah
tersebut masih cukup sedang untuk kedalaman yang sudah mengenai muka air tanah
dan untuk digunakan struktur pondasi dalam maupun dangkal, diperlukan perbaikan
tanah berupa pembuangan muka air tanah.
[Braja M.Das., MT]
Titik I dan II
No. Contoh 1 2
Berat piknometer + Tanah (W1) (gr) 53,1 60,2
Berat piknometer (W2) (gr) 30,5 35,6
Berat tanah (WT) = (W1) - (W2) (gr) 22,6 24,6
Berat piknometer + Air + Tanah (W3) (gr) 140,3 133,5
Berat piknometer + Air (Pada T) (W4) (gr) 123,7 127,4
(W5) = (W1 - W2) + W4 (gr) 146,3 152
Isi tanah (gr) 6,00 18,5
Berat jenis tanah (Gs) = (WT/(W5 – W3)) (gr/cm3) 3,767 1,330
Rata-rata (gr/cm3) 2,548
Analisa hasil:
Dari hasil pengujian, didapat nilai specific gravity (GS) rata-rata sebesar 2,548
gr/cm . Hal ini menunjukan bahwa berat jebis tanah tersebut masih cukup baik dan
3
cocok untuk konstruksi yang mendapatkan tekanan dari massa tanah itu sendiri.
Parameter jenis tanah yang baik untuk konstruksi adalah 2.1 – 2.8%. Selain itu dari
derajat kesalahan perhitungan cukup kecil yaitu 0,647 (< 2%). Jadi dapat dikstakan
percobaan berjalan dengan baik. Berdasarkan Gs yang diperoleh, contoh tanah yang
dipakai pada percobaan ini termasuk jenis tanah dengan mineral tanah tanah Felspar
Ortoklas [Wesley L.D.”Mekanika Tanah”, PU, 1977 & Bowles, J.E. Engineering
Properties of Soils and their Measurement, Mc Graw Hill, 1979].
Analisa hasil:
Diperoleh nilai berat isi tanah basah sebesar 1,58 gr/cm3, berat isi tanah kering 0,04
gr/cm3, isi pori 16,17, derajat kejenuhan sebesar 79,15% dan nilai porositas 44,76%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tanah tidak terlalu jenuh air.
Sumber Kesalahan:
1. Kurang teliti pada waktu menimbang.
2. Adukan tanah kurang homogen.
3. Batang tanah tidak tepat berdiameter 1/8” (3 mm) secara merata.
Berat Persen
No Berat Berat saringan Jml. Berat
Tertahan
Saringan Saringan + Tertahan (gr) tertahan (gr) Tertahan Lolos
(gr)
4 425 473 48 48 9,774 90,226
8 408 528 120 168 34,209 65,791
16 399 549 150 318 64,753 35,247
30 398 497 99 417 84,911 15,089
50 395 435 40 457 93,056 6,944
100 385 388,7 3,7 460,7 93,810 6,190
200 375 385,5 10,5 471,2 95,948 4,052
PAN 445 464,9 19,9 491,1 100,000 0,000
Kesalahan penimbangan sampel tanah sebelum dan sesudah pengujian saringan (tidak
boleh melebihi 2%)
𝑊𝑑 − 𝑊𝑡
=[ ] x 100%
𝑊𝑑
500 − 491.1
=[ ] x 100%
500
1,78% < 2% Oke!
Analisa hasil:
Darri table data hasil penelitian (praktikum) mengenai pemeriksaan analisa saringan
didapat data hasil penelitian seperti diatas, dan dapat disimpulkan bahwa contoh tanah
tersebut merupakan tanah yang bergradasi buruk (poorly graded) karena pembagian
ukuran butirannya tidak merata. (lihat grafik)
Analisa
Hasil: Pada akhir percobaan hydrometer terdapat tanap yang tertahan disari-
ngan No. 200 hal ini terjadi karena sample Tanah mengendap dan
partikelnya kembali menyatu ketika terendam selama 24 Jam (lihat
grafik)
Analisa hasil:
Berdasarkan hasil grafik diatas, diperoleh nilai c = 3.29 kg/cm2 dan θ = 44.990. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut mempunyai kekuatan geser tanah yang cukup
tinggi terhadap gaya horizontal, maka apabila digunakan untuk pondasi dalam maupun
dangkal akan mengalami pergeseran yang relatif kecil.
PEMERIKSAAN KONSOLIDASI
(Consolidation Test)
Diamater ring 5 cm
TInggi ring 1.5 cm
Kadar Air dan Berat Isi Sample
A Berat ring (gr) 14.2
B Berat tanah basah + ring (gr) 62.2
C Berat contoh tanah (gr) 52.9
D Berat cawan (gr) 12
E Berat contoh kering + cawan + cincin (gr) 49.5
F Berat contoh kering (gr) 23.3
G Berat air (C – F) 29.6
H Kadar air (G/F) x 100% (%) 1.27
I Volume contoh basah /cincin (cm3) 1.38
J Berat isi basah = (C/I)(gr/cm3) 38.28
K Berat isi kering = J/(100 – H) x 100% (gr/cm3) 0.39
NILAI CBR
0,1 ((57.88) / (3 x 1000)) x 100% = 1,929 %