Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian
Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang
sering disebut jenis kelamin yaitu penis untuk laki-laki dan vagina untuk
perempuan. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu
dimensi biologis, sosial, perilaku dan kultural. Seksualitas dari dimensi biologis
berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana
menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan
dorongan seksual (BKKBN, 2006).
Seks merupakan topik yang sudah lama dianggap tabu untuk
diperbincangkan oleh orang dewasa, banyak orang kurang mengetahui tentang
seksualitas atau enggan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
seksualitas (Potter & Perry, 2005). Perubahan organ-organ reproduksi yang makin
matang pada remaja menyebabkan dorongan dan gairah seksual remaja makin kuat
dalam dirinya. Remaja yang tidak mampu mengendalikan diri, sehingga terlibat
dalam kehidupan seksual secara bebas (diluar aturan norma sosial) misalnya seks
pranikah akan berakibat negatif (Dariyo, 2004). Menurut Luthfie (2002), perilaku
seks bebas adalah perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan
yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-
masing individu.

A. Penyebab Seks Bebas


1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan
agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup
tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain
sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak
akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi
pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat

1
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi
remaja di lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak
Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang
ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah
bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan
lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga,
terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke
dalam hal-hal yang negative.
5. Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil
dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum
beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali
dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang
mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di
antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa
yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk
perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
8. Narkoba

2
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang
telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat
dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun
dengan berganti-ganti pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini
semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan
dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar
menjadi agen budaya asing.
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-
gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak
terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok,
nongkrong di kafe dan lain sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang,
seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang
khususnya wanita atau situs seks.
13. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya
seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks
bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga
dapat melakukan seks bebas kapanpun.
C. Dampak Seks Bebas
1. Terputusnya sekolah

3
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah
karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya
focus dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau
mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic, makan
malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas
belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati,
pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat
menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang
sudah dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak
mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena
ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran
dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya
belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa
menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah/kehamilan tidak diinginkan
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks
bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang
bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu
membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan
menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis
untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan
tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari
masyarakat sekitar dan kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki
bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk
membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain, bekal
untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum kita
miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang

4
tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka,
bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar
waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita maksimalkan untuk
mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan
untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua,
pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
5. Timbulnya penyakit menular seks HIV/AIDS
AIDS adalah sekumpulan gejala (sindrom) dari berbagai keadaan yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini akan
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan merusak sel-sel limfosit
yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Ketika daya tahan
tubuh melemah, berbagai mikroorganisme dan penyakit dapat secara beruntun
menyerang tubuh penderita AIDS sehingga dapat berakibat fatal hingga
menyebabkan kematian (Komisi Penanggulangan AIDS, 2007).
D. Pencegahan Seks Bebas
1. Memberikan bimbingan positif dari sekoklah maupun orang tua
2. Mengisi waktu kosong dengan kegiatan positif ( untuk anak remaja )
3. Memperhatikan cara bergaul anak
4. Orang tua lebih akrab dengan anak
Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat secara
tidak langsung anda akan mengetahui kegiatan dan pergaulan anak anda
sehari - hari. Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika
anak tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan kepada
orang tuanya.
5. Menjaga lingkungan
6. Membatasi waktu anak keluar rumah
Dengan membatasi waktu anak keluar rumah di harapkan kesempatan anak
menemukan sesuatu hal yang baru itu semakin sedikit, apabila anak bergaul
dengan teman yang berada di lingkungan yang buruk, maka otomatis anak

5
akan mendapatkan pengaruh yanng negatif bagi anak. Jadi lebih baik
membatasi waktu anak keluar rumah daripada mengambil resiko yang fatal
nantinya.
7. Pengamanan oleh pemerintah
Pemerintah juga sudah berjuang keras untuk mengurangi angka sex bebas dan
pemakain obat - obatan terlarang, tapi akan lebih baik kalau setiap beberapa
hari sekali dalam seminggu mengadakan razia obat - obatan terlarang ke
sekolah - sekolah sehingga kedepannya bangsa ini bisa jauh dari yang
namanya sex bebas dan obat - obatan terlarang.

6
DAFTAR REFERENSI

BKKBN. 2006. Pendidikan Seks dan Orang Tua. BKKBN.go.id.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia


Indonesia.

KPA. 2007. Strategi Nasional Penanggulangan HID dan AIDS (2003-2007).

Luthfie, R.E.,2002. Fenomena Perilaku Seksual Pada Remaja. Diperoleh dari:


http://www.bkkbn.90.id/hqweb/ceria/ma46seksualitas.html. [diakses
pada 6 Juni 2016]

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai