Anda di halaman 1dari 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KOLEKTIF


ORGANISASI BERLANDASKAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL
SARENG NUNAS LANTUR KERAHAYUAN
(STUDI KASUS PADA SUBAK ABIAN GUNUNG MERTA SARI,
DESA TIGAWASA, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG)
1
Ni Putu Yeny,
1
Anantawikrama Tungga Atmadja, 2Putu Sukma Kurniawan

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {putuyeny354@gmail.com, anantawikramatunggaatmadja@gmail.com,


putusukma1989@gmail.com}
@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dan dari mana sumber daya
kolektif organisasi subak abian Gunung Merta Sari Desa Tigawasa serta untuk
mengetahui implementasi pengelolaan sumber daya kolektif organisasi subak abian
Gunung Merta Sari Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng yang
berlandasakan kearifan budaya lokal sareng nunas lantur kerahayuan. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus pada suatu
organisasi tradisional yaitu subak. Data diperoleh melalui wawancara mendalam,
observasi, dan studi dokumentasi. Data diolah dengan tiga tahapan, yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sumber daya kolektif yang dimiliki oleh
subak yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan (iuran,
asil yang disebut sarin taun, dan denda), serta sumbangan dari anggota subak dalam
bentuk hasil bumi saat upacara di subak. Kepemilikan dari sumber daya kolektif
diantaranya, sumber daya manusia dimiliki oleh subak, sumber daya alam yang dimiliki
individu secara tidak langsung dimiliki oleh subak, sumber daya keuangan dimiliki oleh
anggota subak dan pemerintah, serta sumbangan bersumber dari anggota subak.
Pengelolaan sumber daya kolektif berlandasakan atas penerapan nilai sareng nunas
lantur kerahayuan yang berlaku untuk semua proses pengelolaan sumber daya kolektif
dan kegiatan di subak termasuk mengenai rapat, sumbangan sukarela saat upacara
disubak dalam bentuk hasil bumi (kelapa, janur, bambu, daun sirih, pelepah pisang, daun
pisang, buah maja, dsbnya), dan sebagainya.

Kata kunci: Sumber Daya, Subak, Implementasi, Pengelolaan.

Abstract
The study aimed at finding out what and where did the colletive resource of
organization of “subak abian Gunung Merta Sari Desa Tigawasa” come from, and to find
out the result of the implementation of collective resource organization management of
“subak abian Gunung Merta Sari Desa Tigawasa” based-on the concept of local culture
“sareng nunas lantur kerahayuan”. The study implemented a qualitative design focusing
on a case study at the traditional organization of subak. The data was collected by
conducting an intense interview, observation, and documentation study. The data was
analyzed in three different phases, such as data reduction, data presentation, and
drawing conclusion.

1
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

The results of the study indicated that the types of collective resources belonged to
the subak involved human resources, natural resources, financial resources (membershp
fee, yield like sarin tahun, and fine), and the member contribution in the form of crops
when ritual subak was conducted. The ownership of the collective resources consisted of
human resources belonged to the subak, natural resources belonged to the individual
members, which indirectly belonged to the subak, financial resources belong to the
member of organization as well as the government, and donation belonged to subak
members. The management process of the collective resource was made based on the
implementation value of “sareng nunas lantur kerahayuan” which was applied to all
processes management of collective organization and their activities at the subak
including meeting activities, volunteer donation when ritual was conducted in the form of
crops (coconut, coconut leaves, bamboo, banana tree, banana leaves, any types of fruits,
and so on).

Key words: resources, subak, implementation, management

PENDAHULUAN akan kami lakukan adalah terletak pada


Bali merupakan salah satu provinsi di pembahasannya, yaitu dari jenis sumber
Indonesia yang mempunyai nilai budaya daya kolektif yang ada disubak tersebut,
tinggi yang dilandasi oleh falsafah agama pengelolaan uang peturunan tersebut, dan
dan telah dikenal hingga ke manca negara. terdapat kearifan budaya lokal yang
Apabila dilihat dari mata pencahariannya, berbeda di subak abian ini. Alasan
sebagian besar penduduk Bali bekerja pada mengambil penelitian ini sebagai berikut :
sektor pertanian dan ada pula bekerja di menurut hasil observasi, subak ini dikelola
sektor pariwisata. Salah satu warisan oleh 3 orang pengurus yaitu ketua
budaya yang unik dan sudah banyak pengurus, sekretaris pengurus, dan juga
dikenal oleh masyarakat luas yaitu subak. bendahara tidak dengan kriteria tertulis
Vickers (2012) dalam Putra (2015:17) tetapi sesuai dengan kriteria dari
Petani di Bali sejak lama telah menghimpun masyarakat dalam pemilihan. Anggota
diri dalam suatu wadah organisasi yang subak berjumlah 80 anggota yang
dikenal dengan nama subak dan subak merupakan masyarakat pengempon
juga merupakan masyarakat hukum adat (anggota aktif) di Banjar Dinas Congkang
yang secara historis telah ada sejak zaman dan sisanya merupakan masyarakat di
dahulu kala dan terus berkembang sebagai Desa Tigawasa selain masyarakat yang
organisasi dalam bidang pengairan air ada di Banjar Dinas Congkang.
untuk persawahan dari suatu sumber air di Setiap anggota subak dikenakan iuran
dalam suatu daerah, sistem pengairan yang sebesar ± Rp 20.000 per orang yang akan
dikerjakan masyarakat secara bersama- dipergunakan untuk kebutuhan subak. Latar
sama. Keberadaan subak sampai sekarang belakang pendidikan pengurus subak
ini mengisyaratkan bahwa subak adalah adalah SD dan khusus bendaharanya tidak
sebuah lembaga irigasi tradisional yang tamat SD. Menurut hasil observasi yang
tangguh dan lestari. Pertanian di Bali tidak telah dilakukan hingga sekarang belum
terlepas dari keberadaan dan peran subak, pernah terbelit kasus korupsi dalam
baik yang menyangkut masalah pertanian pengelolaan keuangannya sekalipun
di lahan sawah (subak lahan basah) sumber daya manusia yang ada didalam
maupun pertanian dilahan tegalan/kering kepengurusan tersebut tidak melanjutkan
(subak abian), (Budiasa, 2010). ke jenjang yang lebih tinggi ataupun sesuai
Subak abian Gunung Merta Sari, Desa dengan bidang masing-masing, tetapi tidak
Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten menghambat aktivitas dalam mengelola
Buleleng merupakan salah satu subak keuangan yang baik. Selain itu, alasan
yang dipilih dalam penelitian ini. Subak selanjutnya adalah subak yang dimaksud
pada penelitian ini berbeda dari subak dalam penelitian ini merupakan jenis subak
seperti pada penelitian Darmada (2016), abian, disebut dengan subak abian karena
Widnyani (2015), dan Putra (2015). Hal merupakan organisasi yang mengolah tegal
yang membedakan dengan penelitian yang yang didalamnya terdapat tumbuh-

2
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

tumbuhan yang beranekaragam yang nunas lantur kerahayuan, termasuk


khususnya ada di Desa Tigawasa, subak ini diantaranya mencangkup tentang
bisa dikatakan berbeda dari subak pada pengelolaan dari uang iuran yang ada di
umumnya yang mempergunakan subak tersebut, mengenai penanaman dan
pengelolaan pengairan irigasi yang ada di pengelolaan hasil yang didapatkan dari
sawah, disebut dengan subak abian maka tumbuh-tumbuhan, pembagunan pura
tentunya terdapat perbedaan didalam subak, dan segala kegiatan yang dilakukan
sumber daya kolektif jika dibandingkan oleh pengurus subak dan anggota subak
dengan sumber daya kolektif yang ada di tersebut yang di harapkan dapat terlaksana
subak pada umumnya. dengan baik, lancar, dan sesuai dengan
Sumber daya yang dimiliki oleh subak tujuan dari subak.
abian yang akan kami teliti, subak ini Penelitian ini sangat menarik untuk
memiliki sumber daya kolektif yang berasal diteliti lebih dalam khususnya didalam
dari intern subak yaitu iuran, asil (asil panen pengelolaan sumber daya kolektif di subak
dalam bentuk cengkeh, kopi, cokelat, vanili, tersebut yang berpengangan teguh pada
pisang, dan kelapa), dan denda kalimat sareng nunas lantur kerahayuan,
pelanggaran awig-awig sedangkan dari yang seakan mengikat anggota ataupun
pihak lain yaitu dana dari Pemerintah pengurus subak tersebut. Tentunya akan
Kabupaten dan Pemerintah Daerah yang mempengaruhi pengelolaan keuangan
dibuatkan kepengurusan yang berbeda serta sumber daya kolektif yang lainnya
dalam bentuk LEPPM dan tidak satu maupun pertanggungjawaban subak.
kepengurusan dengan pengelolaan iuran Peneliti ini meneliti bagaimana pengelolaan
tersebut. Lokasi subak ini juga terletak di sumber daya kolektif yang lain yang ada di
Desa yang dikategorikan merupakan Desa subak tersebut secara lebih mendalam
Bali aga, budayanya yang sangat kental yang terletak di Desa yang terkenal dengan
menjadi ciri yang unik untuk diteliti lebih keunikannya, sehingga kami tertarik
dalam hal subak. Selanjutnya alasan yang mengangkat judul mengenai implementasi
membuat penelitian ini juga menarik pengelolaan sumber daya kolektif
diangkat adalah iuran yang di kumpulkan organisasi berlandaskan kearifan budaya
oleh krama subak masih dapat di pinjam lokal sareng nunas lantur kerahayuan (studi
kembali, dan uang tersebut berputar kasus pada subak abian Gunung Merta
dengan baik di subak tersebut, dan sisanya Sari, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar,
ada yang dipakai untuk membeli ATK Kabupaten Buleleng), dengan mengangkat
ataupun untuk upacara magegulingan beberapa permasalahan diantaranya jenis
(upacara yang menggunakan babi sebagai sumber daya kolektif dan sumber dari jenis
persembahan) pada saat umanis wuku sumber daya kolektif yang dimiliki oleh
prangbakat. Hasil observasi didalam organisasi subak abian Gunung Merta Sari
pengelolaan sumber daya kolektif ini, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar,
anggota subak ataupun pengurus subak Kabupaten Buleleng, dan implementasi
yang meliputi ketua, sekretaris, dan pengelolaan sumber daya kolektif
bendahara selalu berpengangan bersama- organisasi subak abian Gunung Merta Sari,
sama baik didalam pengelolaan sumber Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar,
dana, maupun sumber daya yang lain. Kabupaten Buleleng yang berlandaskan
Khususnya didalam pengelolaan sumber pada kearifan budaya lokal sareng nunas
dana dan sumber daya lainnya yang ada di lantur kerahayuan.
subak tersebut, mereka selalu percaya
akan nilai sareng nunas lantur kerahayuan. METODE
Nilai ini berkaitan erat dengan segala Penelitian ini dilakukan dengan
kegiatan yang dilakukan di subak tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan cara akan diuningkan (upacara dengan jenis penelitian ini studi kasus,
yang dilakukan untuk menyampaikan dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari
kegiatan yang akan dilakukan secara sumber primer dan sumber sekunder.
spiritual menurut keyakinan) sebelum Menurut sugiono (2013), dalam penelitian
melakukan kegiatan yang intinya adalah kualitatif, teknik sampling yang sering

3
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

digunakan adalah purposive sampling dan yang bisa dikatakan sesuai, baik itu starta 1
snow sampling, dalam penelitian ini, penulis dan SMA. Mereka dalam hal ini hanya
menggunakan teknik purposive sampling. memiliki kemampuan SD dan bahkan ada
Purposive sampling adalah teknik yang belum tamat SD khususnya
pengambilan sampel sumber data dengan bendahara subak ini, tetapi walaupun
pertimbangan tertentu. Pengumpulan data demikian tidak menyurutkan keinginan
dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik memajukan subak kearah yang lebih baik.
wawancara mendalam, observasi, dan studi Mereka dapat belajar dari pengalaman dan
dokumentasi Teknik analisis data yang juga belajar dari awal untuk memimpin
digunakan dalam penelitian ini mengikuti suatu organisasi. Hal ini sesuai dengan
apa yang dikemukakan oleh Miles dan teori aksi sepenuhnya mengikuti karya dari
Huberman (1992) dalam Moleong (2005) weber yang menyatakan bahwa individu
sebagai teknik analisis interaktif (interactive melakukan suatu tindakan/perilaku
model of analysis) dengan tahapan yaitu berdasarkan berdasarkan atas
reduksi data, penyajian data, dan penarikan pengalaman., persepsi, pemahaman, dan
simpulan. Patton dalam Moleong (2005: penafsiran atas suatu objek stimulus atau
178) menjelaskan bahwa dalam rangka situasi tertentu. Demikian dapat diartikan
menjaga keabsahan data digunakan empat bahwa aksi merupakan kemampuan
kriteria salah satunya termasuk triangulasi individu melakukan tindakan dalam artian
data agar keabsahan data terjamin. menetapkan pilihan atau cara dari sejumlah
alternatif yang tersedia dalam rangka
HASIL DAN PEMBAHASAN mencapai tujuan yang hendak dicapai
Jenis Sumber Daya Kolektif Subroto,(2009) dalam Putra, (2015).
Pembangunan masyarakat yang lebih Kedua, pada kenyataannya dalam
mementingkan aspek manusia setiap masyarakat selalu tersedia sumber
masyarakatnya adalah wajar apabila daya alam, walaupun demikian, memang
banyak memperhatikan sumber daya yang dijumpai daya variasi, dalam pengertian
bukan semata-mata berorientasi pada ada lingkungan masyarakat dengan sumber
produksi. Dinamika rakyat dapat ditunjukan alam melimpah, tetapi ada memiliki sumber
sebagai sumber daya sosial budaya alam terbatas (Soetomo, 2012 : 187-188).
(Kartodirdjo, 1980:184 dalam Soetomo, Sumber daya alam yang dimiliki oleh subak
2012:199) dengan menggunakan perspektif ini menyesuaikan dengan keadaan alam
historis dan mengamati berbagai gerakan dari sumber daya tersebut. Sumber daya
protes petani dapat dikategorikan tiga unsur alam yang dimiliki merupakan milik dari
sumber daya sosial dipedesaan, yaitu setiap anggota subak, karena mereka
kepemimpinan, ideologi, dan kelembagaan. menjadi anggota subak maka secara tidak
Tidak terlepas dari hal tersebut, Subak langsung tegalan yang dimiliki oleh individu
Abian Gunung Merta Sari juga memiliki tersebut akan menjadi milik subak.
berbagai jenis sumber daya. Sumber daya Tanaman-tanaman yang ada disubak
yang dimiliki oleh suatu organisasi juga misalkan saja cengkeh, vanili, buah-
sangat penting. Sumber daya kolektif buahan, dan kopi. Sumber daya tersebut
merupakan sumber daya yang dimiliki oleh adalah sumber daya yang kiranya paling
organisasi masing-masing dan tidak banyak ada, tetapi sayangnya vanili dan
bersumber dari sumber daya alam maupun kopi sudah semakin menipis keadaanya
sumber daya manusia pada organisasinya, mengingat musim yang sering gagal panen
Putra, (2015). terutama kopi dan sudah jarang ada yang
Adapun penjelasan dari berbagai mau menanam bibit kopi sedangkan vanili
sumber daya tersebut akan dijelaskan itu pemasarannya sangat susah dan
sebagai berikut. Pertama, sumber daya pengelolaanya tidak bisa dilakukan
manusia. Sumber daya manusia yang mengingat anggota subak yang ada
dimiliki oleh organisasi subak ini bisa disubak tersebut belum pernah mengikuti
meliputi anggota dan kepengurusan itu pelatihan tentang hal tersebut.
sendiri, dalam hal ini kepengurusan subak Jika dilihat dari segi kekurangan
saat ini tidak memiliki jenjang pendidikan subak banyak, 1) subak sebetulnya

4
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

harus bisa membuat hasil daripada disampaikan diatas, terdapat juga


perkebunan itu dikelola sendiri. sumbangan dalam bentuk hasil bumi yang
Misalkan kopi tapi sayangnya kopi di lakukan oleh anggota subak pada saat
sudah jarang ada dan beralih ke upacara disubak dalam bentuk hasil bumi,
cengkeh. 2) pemupukan modal misalkan daun pisang, janur, kelapa, kayu
untuk petani, model koperasi belum bakar, dsnya yang kiranya diperlukan oleh
bisa terwujud, hasil-hasil daripada subak tersebut.
petani dikumpulkan agar tidak ada
tengkulak yang beli, hal itu Sumber Kepemilikan Sumber Daya
dikarenakan sistim pasar tetapi Kolektif
kenyataannya masih banyak Subak bertujuan mempertahankan
masyarakat yang menjual langsung hubungan selaras antara alam dan spiritual.
ke tengkulak. 3) sumber daya Sejumlah ritual perayaan, persembahan
manusia, dari segi kepengurusan. dan pertunjukan seni yang indah, yang
Sebenarnya diperlukan sumber menggambarkan harmonisasi konsep Tri
daya manusia yang berdaya tetapi Hita Karana. Beberapa ciri-ciri dari subak
dalam hal ini belum ada sarjana, dalam penelitian ini memiliki perbedaan
ada. tetapi melakukan pekerjaan dengan yang disampaikan oleh Pitana
diluar dan tidak mau terjun di desa. (1997) dalam Sunaryasa (2002:23).
Artawan, 2017. Perbedaan tersebut diantaranya: a) Subak
Ketiga yang merupakan sumber merupakan organisasi petani yang
daya kolektif yang dimiliki oleh subak mengelola air irigasi untuk anggota-
adalah sumber dana atau keuangan yang anggotanya. Sebagai suatu organisasi
pembahasannya tidak akan pernah sosial, subak mempunyai pengurus dan
habisnya karena terus terjadi perputaran organisasi, peraturan (awig-awig) baik
kas. Sumber daya dana atau sumber daya tertulis maupun tidak tertulis. b) Subak
keuangan yang dimiliki subak ini sangat mempunyai suatu areal persawahan yang
sederhana didalam pencatatannya dibagi menjadi tiga area, yaitu: area tempat
menyesuaikan dengan kemampuan dari suci (utama mandala), area persawahan
pada kepengurusan itu sendiri. Sumber untuk bercocok tanam (madya mandala),
dana yang dimiliki subak ini didapatkan dari serta area tempat pembuangan limbah
beberapa hal yaitu yang pertama dari iuran (nista mandala). c) Subak mempunyai
subak tersebut, kedua dari asil yang dimiliki otonomi baik internal maupun eksternal,
subak tersebut atau disebut dengan sarin yang diikat oleh awig-awig sebagai
taun dari subak tersebut, dan yang terakhir peraturan subak, dan oleh hasi keputusan -
berasal dari denda subak serta keputusan pertemuan subak yang disebut
sumbangan-sumbangan yang didapatkan parerem, d) Subak mempunyai satu atau
dari pemerintah. Iuran biasanya di bayarkan lebih pura Bedugul atau Pura (tempat suci)
diawal saja sesuai dengan swadaya yang yang berhubungan dengan persubakan
setiap orang berbeda-beda hal tersebut sebagai wujud bakti serta hubungan yang
dapat kita tahu dari hasil wawancara harmonis serta seimbang dengan sang
sebagai berikut: Maha Pencipta.
Saya pertama kali menjadi anggota Sumber kepemilikan sumber daya
subak ikut menyumbangkan kolektif subak Abian Gunung Merta Sari
membayar sekitar Rp 10.000 yaitu anggota subak dan pemerintah, hal ini
sampai dengan Rp 20.000, pada dapat diperkuat dari hasil wawancara
saat itu uang sangat tinggi nilainya, sebagai berikut :
kita membayarnya dengan swadaya, Sumber daya yang dimiliki subak itu
boleh seikhlasnya, Ganep, 2017. 1) iuran, 2) misalnya ada rapat dan
Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa tidak rapat maka kena denda dan
kesukrelan dan keikhlsanlah yang paling denda tersebut bisa masuk kas.
penting dan diutamakan dalam hal ini. banyak yang kena denda, perorang
mekipun tidak banyak tetapi mampu dikenai 10.000, Sarjana, 2017.
berkontribusi kepada subak ini. Selain yang

5
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Dari pemaparan hasil wawancara kita dapat ataupun dari inisiatif pemerintah daerah.
berpikir secara logis bahwa sumber Sesuai dengan wawancara sebagai berikut:
kepemilikan sumber daya kolektif yang ada Apapun keadaan subak karena kita
di subak Abian Gunung Merta Sari ini berada diwilayah subak ini, kita
bersumber dari anggota subak dan ada senang. 1) ada artinya pengurus-
juga yang dari pemerintah. Sumber pengurus formal dari desa/
kepemilikan sumber daya kolektif disubak pemerintah dalam sistem
ini dapat kita bahas satu persatu mulai dari pembinaan dalam perkebunan dari
sumber daya manusia, sumber daya alam, tidak tahu menjadi tahu tentang
dan sumber daya keuangan. Pertama pengelolaan perkebunan.
adalah sumber daya manusia. Sumber Pengelolaan ini dilakukan
daya manusia salah satu potensi tergantung, jika memerlukan kita
pembagunan yang berasal dari unsur bisa mengundang dan swaktu-waktu
manusia dengan aktivitasnya, dalam akan datang sendiri. Artawan, 2017.
tinjauan yang berlebih bersifat ekonomis, Dengan adanya kalimat tersebut kita dapat
sumber daya manusia dimaksud sebagai mengetahui bahwa pengelolaan sumber
semua kegiatan yang produkti dan semua daya kolektif subak khususnya sumber
potensinya untuk memberikan sumbangan daya manusia sudah diusahakan untuk
yang produktif kepada masyarakat. Sumber meningkatkan tersebut dengan cara
kepemilikan dari sumber daya ini dimiliki pelatihan sedangkan sumber daya alam di
oleh subak tersebut, dimana apabila kelola oleh bendahara dan dimasukkan ke
sumber daya manusia dikelola dengan dalam pembukuan. Saat ini terdapat
benar maka kesuksesan organisasi dalam perhatian yang sangat lebih terhadap
pencapaian rencana strategisnya akan di praktik akuntansi yang dilakukan oleh
wujudkan dengan baik, Hanggraeni, lembaga pemerintahan baik itu milik
(2012:4). Negara, swasta, dan berbagai organisasi
Sumber daya alam yang ada di subak lainnya yang sekarang sudah semakin
merupakan milik dari anggota, jika berkembang. Subak Abian Gunung Merta
seandainya anggota tersebut menjadi Sari mempunyai sumber daya yang cukup
anggota subak maka secara tidak langsung banyak, baik sumber daya manusia sumber
tegalan tersebut dimiliki oleh subak, daya alam, sumber daya dana atau sumber
sehingga pada saat tanaman yang daya keuangan, dsbnya. Jika berbicara
ditegalan tersebut berbuah maka akan mengenai sumber daya keuangan pasti
disebut dengan asil yang dibayarkan ke akan berhubungan dengan uang untuk
subak (sarin taun), selanjutnya sumber memperlancar operasional subak. Seperti
kepemilikan sumber daya keuangan yang kita ketahui bahwa uang merupakan
sebagian besar dimiliki oleh anggota subak sesuatu yang secara umum diterima
dan pemerintah. Pertama iuran yang sebagai alat pembayaran untuk pembelian
dibayarkan oleh anggota subak dan ada barang dan jasa, pembayaran utang, pajak,
juga bantuan dari pemerintah, kedua ada dan lainnya.
asil berasal dari sumber daya alam anggota Dalam perekonomian uang memiliki
dibayarkan dalam bentuk sarin taun. beberapa peran sebagai berikut ini : 1)
Terakhir terdapat sumbangan yang uang bermanfaat sebagai alat tukar
bersumber dari anggota subak pada saat menukar sehingga uang tersebut sebagai
upacara dalam bentuk hasil bumi. alat secara tidak langsung mempertemukan
Pengelolaan Sumber Daya Kolektif penjual dan pembeli, dengan adanya uang
Pengelolaan sumber daya kolektif proses transaksi akan berjalan lancar. 2)
jenis sumber daya manusai dan sumber uang sebagai alat ukur nilai. Uang dapat
daya alam, dapat dikelola dengan baik. menunjukan nilai barang dan jasa yang
Misalkan saja jenis sumber daya manusia diperjual belikan, besarnya kekayaan
bisa tingkatkan dengan adanya pelatihan- sesorang. 3) uang berfungsi sebagai
pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah standar pembayaran masa depan atau
daerah yang diundang langsung oleh subak untuk pencicilan utang atau
pembayarannya, dan 4) uang berfungsi

6
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

sebagai penimbun kekayaan. Uang dapat yang paling utama untuk dipinjamkan
digunakan sebagai alat penimbun kekayaan kembali ke anggota dengan bunga yang
akibatnya akan mempengaruhi menyesuaikan dengan keadaan anggota
pemengangan uang oleh seseorang subak yaitu dari bunga 5% dan sekarang
(Budisantoso dan Nuritomo, 2014 : 7-8). diturunkan menjadi 3%, hal tersebut
Jelas sekali dari pengertian diatas bahwa disebabkan karena uang yang di dapatkan
uang tersebut sangatlah besar peranannya. sudah lebih dari yang di harapkan, karena
Subak Abian Gunung Merta Sari memiliki sudah mendapatkan dana dari bantuan
aliran dana keuangan baik dari intern subak pemerintah. Biasanya bunga ini akan di
tersebut ataupun ekstern subak tersebut. bayarkan setiap sebulan sekali yaitu pada
Pengelolaan keuangan suatu organisasi saat rapat ditanggal 8. Hal ini juga didukung
merupakan suatu hal yang tidak dipisahkan oleh hasil wawancara yang disampaikan
dari pertanggungjawaban. suatu bentuk oleh bendahara.
responsibility dari pihak yang bertugas Langsung pada saat rapat membayar
mengelola terhadap pihak yang denda dan langsung memungut bunga
memberikan tugas ataupun mandat uang dari pertama kali masuk menajdi
merupakan pertanggungjawaban anggota dan bunga uang tersebut
keuangan. Spiro dalam Putra, (2015) dicairkan kepada anggota kembali.
mendefinisikan responsibility sebagai baru pertama kali masuk membayar 20
accountability yang merujuk pada ribu dan secara terus menerus di putar.
perhitungan dan laporan pelaksanaan Bunga 5% dan sekarang 3%
tugas. Accountability ini akan disampaikan diturunkan karena uang tersebut
kepada atasan atau pemberi tugas oleh sudah banyak dan mendapatkan
bawahan atau yang diberi kuasa dalam bantuan dari gubenur ±25.000.000
batas-batas kekuasaan yang diterimanya. pertama kali diberikan tahun 2012 yang
Dari pernyataan diatas, subak Abian dipergunakan sebagai pembangunan
Gunung Merta Sari sudah melaksanakan subak sebesar 20.000.000 dan yang
apa yang di sampaikan diatas, hal tersebut lagi 5.000.000 dipergunkan untuk
dapat diketahui dari adanya laporan penambahan simpan pinjam, Sarjana,
keuangan yang sudah dibuat oleh subak 2017.
tersebut. Sumber daya keuangan yang Selain iuran, subak Abian Gunung
dimiliki oleh subak dapat berasal dari iuran Merta Sari ini juga mendapatkan bantuan
anggota, denda, dan juga dari asil dalam dari pemerintah tahun 2012 sebesar Rp
bentuk sarin taun. Hal tersebut senada 25.000.000 yang mana di pergunakan
dengan yang disampaikan oleh bendahara untuk pembangunan subak sebesar Rp
subak. 20.000.000 dan yang lagi Rp 5.000.000
Sumber daya yang dimiliki subak itu dipergunkan untuk penambahan simpan
1) iuran, 2) misalnya ada rapat dan pinjam. Menurut Peraturan Pemerintah
tidak rapat maka kena denda dan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005,
denda tersebut bisa masuk kas. tentang pengelolaan keuangan dearah
banyak yang kena denda, perorang dalam ketentuan umumnya menyatakan
dikenai Rp 10.000. Sarjana, 2017. bahwa keuangan daerah adalah semua hak
Dalam hal ini jelas sekali dapat kita ketahui dan kewajiban daerah dalam rangka
bahwa ada tiga jenis sumber daya penyelenggaraan pemerintahan daerah
keuangan yang bisa kita ketahui, yang yang dinilai dengan uang termasuk
pertama adalah iuran. Iuran ini dipungut didalamnya segala bentuk kekayaan
pada saat awal berdirinya subak dan daerah tersebut. Kebijakan keuangan
kepengurusan pertama pada saat bapak daerah senantiasa diarahkan pada
Putu Limut Alm, selanjutnya uang iuran tercapainya sasaran pembangunan,
yang terkumpul ini tidak langsung disimpan terciptanya perekonomian daerah yang
di koperasi ataupun di Bank tetapi di mandiri sebagai usaha bersama atas
pergunakan sebagai biaya operasional kekeluargaan berdasarkan demokrasi
subak misalkan keperluan untuk membeli ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan
ATK, untuk membeli bahan upacara, dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan

7
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

peningkatan kemakmuran rakyat yang Selain itu, subak ini juga bisa dikatakan
merata. Berdasarkan hal tersebut dapat sudah menjalankan akuntabilitas dengan
dinyatakan bahwa pengelolaan keuangan baik karena sudah mampu memberikan
ini bisa dikatakan sudah baik dari segi informasi yang sebagaimana mestinya
pengelolaannya memang sudah terutama kepada anggota sehingga
disesuaikan dengan penggunaan yang anggota mudah mengerti dan paham
seharusnya dianjurkan dari pemerintah. bagaimana pelaporan yang ada. Seperti
Pelaporan keuangan dari subak ini yang disampaikan pada hasil wawancara
dilaporkan dengan cara yang sederhana. yang dilakukan kepada anggota subak
Jika untuk iuran dan program subak maka sebagai berikut:
akan disampaikan dalam pencatatan Pertanggungjawaban subak untuk
secara sederhana sedangkan untuk dana anggota secara sederhana
yang didapatkan dari pemerintah akan disampaikan dengan baik dan
disampaikan sesuai dengan format yang di mudah dimengerti. Misalkan
tentukan oleh pemerintah, pernyataan pertanggungjawaban mengenai
tersebut di dapatkan dari hasil wawancara kekayaan, iuran dll, Paya, 2017.
dibawah ini. Sumber daya keuangan selanjutnya
Pertanggungjawaban itu biasanya adalah asil yang didapat dari sumber daya
dibuat dengan pencatatan yang alam yang terdapat disubak tersebut.
sederhana tetapi untuk dana dari Pengelolaannya hampir sama dengan
luar biasanya di sediakan format sumber daya keuangan karena asil yang
yang diberikan oleh pemerintah dipungut ini bukanlah jenis asil dari sumber
terus ke desa dan langsung dayanya secara langsung misalkan buah
diberikan kepada saya. Sarjana, cengkeh, kopi, dan lain sebagainya tetapi
2017. pemungutan ini berdasarkan luas tanah
yang dimiliki anggota subak tersebut yang
Untuk pelaporan itu berbeda dengan dipungut dalam bentuk uang. Biasanya
pelaporan uang yang berasal dari pemungutan ini ternyata langsung di
intern subak tersebut, dan untuk lakukan oleh tempekan yang sudah
sekarang hanya mengelola dibentuk, jika seandainya tempekan
penambahan modal saja tetapi uang tersebut tidak bisa maka selanjutnya kelian
iuran yang dipinjamkan keanggota subak akan menunjuk seorang dari anggota
itu masih tetap mengalir seperti subak untuk menjadi pemungut uang
biasa dan masih berjalan dengan tersebut. Jika uangnya sudah terkumpul
baik dik, Darma, 2017. maka akan di berikan kepada bendahara
Pertanggungjawaban uang iuran ini subak sehingga uang tersebut bisa dicatat
dibuat dalam bentuk laporan keuangan dan dan dipergunakan untuk kegiatan
diberikan kepada pihak yang membutuhkan operasional dari subak tersebut yang
terutamanya akan dipertanggungjawabkan kiranya memerlukan uang selain itu juga
kepada pihak-pihak yang terkait yaitu akan ditambahkan ke uang iuran yang
anggota subak, Kepala Desa Tigawasa, selanjutnya akan di kelola oleh subak
Kelian Banjar Dinas Congkang, dan tersebut misalkan saja untuk pembelian
instansi-instansi yang terkait. Nantinya ATK, untuk upacara, dan untuk simpan
laporan tersebut akan dipergunakan untuk pinjam. Pertanggungjawaban untuk asil
arsip dan juga untuk laporan untuk dalam hal ini juga sama dengan uang iuran
organisasi tersebut, seperti yang yang disampaikan diatas.
didapatkan dari hasil wawancara yang Benar dik terjadi pemungutan asil
dilakukan kepada kepala dusun (Kelian panen terhadap anggota subak, itu
Banjar Dinas) yaitu sebagai berikut: biasanya disebut dengan sarin taun
Untuk laporan subak sebagai artinya dik yang dipungut setiap tahun
untuk pelengkap administrasi yang misalkan memiliki tanah 1 hektar
ada yang dtuntut oleh pemerintah akan dikenakan Rp 100.000. banyak
setiap tahun/bulan, Angkat sekali jenis sumber daya alam yang
Setiawan, 2017. dimiliki misalkan saja dari hasil

8
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

cengkeh, vanili, cokelat. tetapi yang (upacara yang dilakukan untuk


sekarang di pungut adalah hasil menyampaikan kegiatan yang akan
cengkeh tetapi hasil cengkeh untuk dilakukan secara spiritual menurut
saat ini tidak ada dik. panen gugur, keyakinan) sebelum melakukan kegiatan
Sarjana, 2017. yang intinya adalah nunas lantur
Sumber daya yang terakhir adalah kerahayuan, termasuk diantaranya
sumber daya keuangan yang bersumber mencangkup tentang pengelolaan dari
dari denda subak. Denda yang dimaksud uang iuran yang ada di subak tersebut,
adalah denda yang didapatkan dari anggota mengenai penanaman dan pengelolaan
subak yang tidak datang rapat ataupun hasil yang didapatkan dari tumbuh-
tidak mematuhi aturan yang berlaku tumbuhan, pembagunan pura subak, dan
disubak tersebut. Denda yang dibayarkan segala kegiatan yang dilakukan oleh
itu tergantung dari yang disepakati pada pengurus subak dan anggota subak
saat rapat tersebut sesuai dengan hasil tersebut yang di harapkan dapat
observasi dan wawancara sebagai berikut : terlaksana dengan baik, lancar, dan
“Biasanya denda yang bapak bayar sesuai dengan tujuan dari subak. Nilai
setahu Bapak itu jumlahnya 10 ribu nunas lantur kerahayuan tersebut
dik dan dibayarkan setiap rapat oleh dilakukan melalui mepiuning (disampaikan
anggota subak ataupun secara spiritual menurut keyakinan)
pelanggaran awig-awig tetapi dengan canang sari yang dilaksanakan
semua itu tidak terlepas dari hasil dipura subak dan dilakukan oleh ketua
keputusan bersama., Paya, subak. Nilai ini bermaksud bahwa apapun
2017.”. yang dilakukan didalam pengelolaan
Dari hasil wawancara tersebut bahwa kita subak tersebut diharapakan selalu lancar,
ketahui bahwa subak ini termasuk subak sesuai dengan tujuan, dan tidak ada
yang bisa dikatakan sangat mengutamakan curang ataupun tidak melakukan tugasnya
kedisiplinan. Pengelolaan sumber daya dengan baik, segala kinerja pengurus
kolektif yang ada disubak ini bisa dikatakan subak sudah dianggap benar dan
sangat unik karena berdasarkan kearifan dipercayai. Anggota pun tidak ada yang
budaya lokal yaitu sareng nunas lantur berani untuk melakukan tindak kecuragan
kerahayuan. dan kebohongan didalam proses
Suratno dan Heniy (2009) menegaskan peminjaman uang iuran, pembayaran
perlunya mengkaji kembali apakah sarin taun, dan juga pembayaran denda
budaya “luar” lebih sesuai dengan yang berkaitan dengan subak. Nilai dari
kehidupan dan perlunya masyarakat sareng nunas lantur kerahyuan ini juga
memiliki pemahaman yang utuh terhadap disampaikan setiap rapat, sebelum
kodrat atau jati diri seseorang sebagai melakukan kegiatan bersih-bersih, dan
mahluk pribadi, mahluk sosial, dan aktivitas lainnya yang dilakukan di subak.
mahhluk ciptaan Tuhan. Berdasarkan hal Mereka merasa nilai ini sangat berdampak
tersebut setiap tindakan manusia harus besar bagi subak, sampai sejauh ini subak
selalu berorientasi pada hasil yang belum pernah terjadi permasalahan yang
mampu memberikan kenikmatan secara sangat berarti untuk subak itu dan sampai
lahir terlebih secara batin. Kearifan lokal menimbulkan perpecahan untuk subak
adalah budaya luhur yang mendukung tersebut.
teori etika dan akan menghasilkan Selain itu, nilai ini juga dapat
kecerdasan lokal. Seperti itu juga halnya diketahui hubungannya pada saat
pada subak yang di Desa Tigawasa ini, upacara yang ada di subak. Biasanya
nilai ini seakan mampu menjadi pedoman setelah selesai melakukan
didalam pengelolaan sumber daya kolektif persembahyangan oleh angggota di
yang ada. subak akan mendapatkan tirta (air suci
Nilai ini berkaitan erat dengan setelah sembahyang) yang akan di ketisin
segala kegiatan yang dilakukan di subak (dipercikan ke hal yang kiranya
tersebut dengan cara akan diuningkan diperlukan) khususnya tirta (air suci
setelah sembahyang) dari subak akan di

9
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

fokuskan ke tumbuh-tumbuhan yang ada keberadaan subak Abian Gunung Merta


di perkebunan dari anggota masing- Sari yang didasarkan atas perkembangan
masing dengan harapan mampu kearifan lokal memposisikan diri untuk
diberikan anugrah lebih pada saat panen tetap menjaga akuntabilitas pengelolaan
nanti dan tidak adanya hama yang sumber daya kolektif subak khususnya
menganggu, sehingga proses uang yang ada dalam subak tersebut
pertumbuhan dari tanaman tersebut yang tidak terkecuali sumber daya kolektif
mampu tumbuh dengan baik. lainnya.
Sumbangan-sumbangan yang diberikan
untuk upacara tersebut, nantinya akan SIMPULAN DAN SARAN
diuningkan (disampaikan kehadapan ida Simpulan
sanghyang widhi) melalui pemangku Jenis sumber daya kolektif yang dimiliki
subak bahwa bahan dan juga alat untuk oleh subak ini yaitu yaitu sumber daya
upacara tersebut merupakan sumbangan manusia, sumber daya alam yang terdiri
dari anggota subak dengan harapan agar dari beranekaragam tanaman yang ada di
anggota subak mampu hidup dalam subak tersebut, sumber daya keuangan
damai, aman, dan tentram. Hal ini dapat di yang terdiri dari iuran yang di pinjamkan
perkuat dengan wawancara yang kepada anggota, denda, dan asil sumber
dilakukan dan mendapatkan hasilnya daya yang disebut dengan sarin taun, serta
sebagai berikut: sumbangan pada saat upacara di subak
Pernah, itu selalu disampaikan saat dalam bentuk hasil bumi. Sumber
rapat penanaman pohon, gotong kepemilikan sumber daya kolektif disubak
royong bersih-bersih, dan yang ini dapat kita bahas sebagai berikut yang
lainnya karena konsep dari subak ini pertama adalah sumber daya manusia.
adalah tri hita karana (prahyangan, Sumber daya manusia salah satu potensi
pawongan, dan pelemahan). Untuk pembagunan yang berasal dari unsur
prahyangannya kita sebagai umat manusia dengan aktivitasnya. Sumber daya
harus tetap memohon kepada alam yang ada subak sangat
sanghyang widhi untuk keluarga, beranekaragam, sumber daya ini dimiliki
dan kebun agar tidak adanya oleh anggota subak, jika mereka
merana (penganggu tanamann di merupakan anggota subak maka secara
kebun).Artawan, 2017. tidak langsung tegalan yang dimiliki oleh
Jadi dari kalimat tersebut dan individu tersebut adalah milik subak,
penyampaian diatas bahwa sangat jelas sehingga jika tanaman yang ditegalan
disampaikan bahwa kalimat ini sangatlah tersebut berbuah maka akan mendapatkan
bermakna dan sangat berdampak pada asil, yang dibayarkan dalam bentuk uang
organisasi subak tersebut. Seiring dengan dan disebut dengan sarin taun, selanjutnya
perkembangan zaman nilai budaya yang sumber kepemilikan sumber daya
terdapat di subak ini tetap harus keuangan sebagian besar dimiliki oleh
dilestarikan dan tetap harus ada dan tidak anggota subak dan kepengurusan subak
menyimpang dari akuntabilitas yang ada tersebut, karena ini berhubungan dengan
di laporan keuangan tersebut. Yulianita asil, denda, dan uang yang diperoleh dari
(2008) menyebutkan bahwa akuntabilitas anggota subak tersebut sehingga sumber
secara internal disebut juga akuntabilitas kepemilikan sumber daya kolektif ini bisa
secara spiritual karena merupakan dikatakan masih bersumber dari anggota
pertanggungjawaban seseorang kepada subak. Pengelolaan sumber daya kolektif di
lingkungannya secara formal (terhadap subak ini sudah bisa dikatakan baik, subak
atasan) maupun informal (terhadap ini dalam pengelolaan sumber daya
masyarakat). Bertolak terhadap hal kolektifnya berlandasakan atas nilai sareng
tersebut diatas, sejalan dengan nunas lantur kerahayuan yang bisa
perkembangan organisasi lokal yang dikatakan berbeda dari yang lain,
semakin menunjukkan eksistensi di ranah
publika, yang semakin mempengaruhi
alam pemikir pengikutnya. Begitu pula

10
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Saran Universitas Pendidikan Ganesha


Berdasarkan dari hasil penelitian yang Jurusan Akuntansi Program S1. Vol. -
telah disampaikan diatas maka peneliti No.
memiliki beberapa saran diantaranya: Moleong, Lexy, J. 2005. Metodologi
a. Dalam hal mengoptimalkan Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
pertanggungjawaban kepengurusan Remaja Rosdakarya.
subak kepada anggota subak sebaiknya
pengurus subak tersebut membagikan Hanggreani, Dewi. 2012. Manjamen
hardcopy dari setiap pengeluaran Sumber Daya Manusia. Jakarta:
ataupun pemasukan yang ada, sehingga Fakultas Ekonomi Universitas
warga dapat mengetahui secara jelas Indonesia.
dan penulisannya pun harus diperjelas
karena jika seandainya tulisan tersebut Putra Kelana, Ketut Selamet. 2015. Sistem
kurang baik ditulis maka akan membuat Pengelolaan Sumber Daya Kolektif
kesalahpamahan dalam mengartikan. Pada Subak (Subak Kayu Putih Desa
b. Meskipun subak bukanlah organisasi Bebandem, Kecamatan Bebandem,
yang besar seperti yang lainnya tetapi Kabupaten Karangasem). Skripsi.
alangkah baiknya jika seandainya Universitas Pendidikan Ganesha.
pengurus subak diajarkan bagaimana
cara pengelolaan sumber daya kolektif Soetomo. 2012. Pembangunan Masyarakat
khususnya pengelolaan keuangan Merangkai Sebuah Kerangka.
dengan menggunakan teknologi zaman Yogyakarta: Pusaka Belajar.
sekarang yaitu microsoft excel, dapat
untuk memudahkan agar laporan yang Sugiyono, (2013). Metode Penelitian
dibuat tersebut lebih rapi dan lebih Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
dimengerti. R & D. Bandung: ALFABETA
c. Diharapkan agar struktur kepengurusan
tersebut jelas dibuat sebaik mungkin, Sunaryasa, I Made Oka. 2002. “ Upaya
karena dengan mengetahui bagaimana Pelestarian Revitalisasi Peran Subak
struktur yang ada agar anggota subak Dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan
dapat mengerti serta lebih baik lagi. (Studi Kasus subak Jatiluwih dan
Subak Kloda Tabanan, Bali)”. Tesis.
DAFTAR PUSTAKA Program Pasca Sarjana Universitas
Budiasa, I Wayan. 2010. Peran Ganda DiPonogoro Semarang.
Subak Untuk Pertanian Berkelanjutan
Di Provinsi Bali (The Double Roles of Surotno, Pardi, dan Heniy. 2009. Gusti Ora
Subak For Sustainable Agriculture in Sare 90 Mutiara Nilai Kearifan
Bali Province). AGRISEP Vol. 9 No. Budaya Jawa. Yogyakarta: Penerbit
2. Adiwacana.

Budisantoso, Totok, dan Nuritomo. 2014. Widnyani, Ni Made Shanti. 2015.


Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Mengungkap Akuntabilitas
Jakarta: Salemba Empat. Edisi ke 3. Pengelolaan Sumber Daya Lembaga
Lokal Subak Dalam Mewujudkan
Darmada, Dewa Kadek. 2016 . Pade Pembangunan Berkelanjutan Di
Gelahang Sebagai Kearifan Budaya Pedesaan (Studi Kasus pada Subak
Lokal Untuk Mewujudkan Integrasi Tabola, Desa Pakraman Tabola,
Dalam Akuntabilitas Pengelolaan Kecamatan Sidemen, Kabupaten
Keuangan Organisasi Subak (Studi Karangasem). e-Journal S1 Ak
Fenomenologi Pada Subak Multikultur Universitas Pendidikan Ganesha
di Desa Penarukan Kecamatan Jurusan Akuntansi Program S1. Vol. 4
Buleleng, Kabupaten Buleleng, No. 1.
Provinsi Bali). e-Journal S1 Ak

11

Anda mungkin juga menyukai