Anda di halaman 1dari 43

MK.

PERANCANGAN KOTA
SURVEI DATA
Kasus ( Jalan Depok )

DISUSUSUN OLEH :
Yoseph Ardi Jatmiko (14.A1.0090)
Akly Yusuf (14.A1.0122)
Reiga Aulia Maulana (14.A1.0136)
Reza Midha Varieza (14.A1.0046)
Facreza Kresna (13.11.0163)

DOSEN KOORDINATOR :
VG. Sri Rejeki,Dr.Ir.,MT

FAKULTAS ARSITEKTUR
DAN DESIGN UNIVERSITAS
KATOLIK
SOEGIJAPRANATA
SEMARANG 2017
ANALISIS MAKRO KAWASAN DAN WILAYAH PERENCANAAN

No Tujuan Variabel Sub Data Yang Sumber Data Jenis Metode Gambar
. Variabel Dibutuhkan Survei Analisis
1. Mengidentifi Perkembangan  Jumlah  Batas Wilayah  Monografi  Survei Analisis
kasi karakter Sosial- Penduduk Utara : Jl Pemuda Kelurahan Sekunder Deskriptif
sosial Kependudukan 4406 Timur : Jl selama 5 tahun
kependuduk Gajahmada
an Selatan : Jl
Kelengan
Barat : Paragon
 Luas wilayah :
22,831 m2
 Pertumbuhan  Pertumbuhan  Monografi  Survei Analisis
jumlah KK jumlah KK selama Kelurahan Sekunder Deskriptif
5 tahun selama 5 tahun
 Kegiatan  Monografi  Survei Analisis
sosial Kelurahan Sekunder Deskriptif
penduduk
 Tradisi  Jenis tradisi lokal  Monografi  Survei Analisis
budaya lokal Kelurahan Sekunder Deskriptif
2. Menidentifik Pertumbuhan  Kegiatan  Pedagang dan  Data pribadi  Observasi Analisis
asi arah ekonomi lokal usaha pengusaha lapangan Deskriptif
pertumbuha
n ekonomi
lokal
Arah  Usaha dan  Usaha dan  Data pribadi  Observasi Analisis
penggunaan berdagang berdagang lapangan Deskriptif
lahan
No Tujuan Variabel Sub Data Yang Sumber Data Jenis Metode Gambar
. Variabel Dibutuhkan Survei Analisis
Permasalahan  Usaha dan Data pribadi  Observasi
pertumbuhan perdagangan lapangan
ekonomi
terhadap
lingkungan dan
sosial
masyarakat
3. Mengidentifi Daya dukung Kondisi tata Kawasan Data pribadi  Observasi
kasi daya Kebijakan guna lahan perdagangan dan lapangan
dukung jasa
terhadap Permasalahan :
kawasan kurangnya lahan
parkir di sepanjang
jalan depok
Daya dukung  Kondisi Jalan  Dimensi jalan 10 m  Data pribadi  Observasi
fisik lingkungan  Jenis/klas jalan lapangan
 Kualitas jalan :
beraspal
 Permasalahan :
parkir mobil di tepi
jalan
 Kondisi Jalur  Dimensi jalur : 2 m Data pribadi  Observasi
pedestrian  Jenis/klas jalur : lapangan
 Kualitas jalur :
berkeramik
 Pemanfaatan :
pedestrian
No Tujuan Variabel Sub Data Yang Sumber Data Jenis Metode Gambar
. Variabel Dibutuhkan Survei Analisis
 Kondisi  Tingkat kepadatan  Data pribadi  Obesrvasi
sistem lalulintas : cukup lapangan
lalulintas/tran ramai terutama
portasi saat jam sibuk
pribadi dan  Jenis transportasi :
umum mobil dan motor
 Permasalahan :
kemacetan
menumpuk pada
traffic light
 Sistem  Dimensi drainase :  Data pribadi  Obesrvasi
drainase  Kondisi drainase : lapangan
mash kurang layak
 Permasalahan :
tidak adanya
lubang untuk
keluarnya air dari
jalan
 RUANG  Kurang adanya  Data pribadi  Obesrvasi
TERBUKA RTH dikarenakan lapangan
HIJAU sudah dipenuhi
oleh bangunan
 Kepadatan Tingkat kepadatan  Data pribadi  Obesrvasi
Bangunan bangunan : cukup lapangan
padat
Permasalahan :
tidak adanya space
untuk RTH
No Tujuan Variabel Sub Data Yang Sumber Data Jenis Metode Gambar
. Variabel Dibutuhkan Survei Analisis
 Sistem  Sistem  Data pribadi  Obesrvasi
persampahan persampahan : lapangan
kurang layak
 Permasalahan :
tidak ada tempat
sampah pada jalur
pedestrian
1.1 PETA-PETA
1. PETA REGIONAL (PROVINSI JAWA TENGAH) 3. PETA KAWASAN/KORIDOR PERENCANAAN ( JALAN
DEPOK )

2. PETA KOTA ( KOTA SEMARANG )


1.2 FOTO-FOTO SURVEY

5
4 6
3
1
2 1 2

3 4 5 6

Foto-foto survey lokasi


1.3 PERATURAN RENCANA TERKAIT

 KLB
 Campuran Perdagangan dan Perumahan maksimal 4 lantai dan KLB 2,4
 Perdagangan dan Jasa :
- Supermarket maksimal 7 lantai dan KLB 3,6
- Minimarket maksimal 5 lantai dan KLB 3,0
- Hotel maksimal 7 lantai dan KLB 3,6
- Pertokoan maksimal 4 lantai dan KLB 2,4
- Pasar maksimal 3 lantai dan KLB 1
 KDB
 Campuran Perdagangan dan Jasa, Permukiman KDB yang direncanakan 60%(enam puluhperseratus).
 Perdagangan dan Jasa :

- Supermarket KDB yang direncanakan 60% (enam puluh perseratus).


- Pertokoan KDB yang direncanakan 60% (enam puluh perseratus)
 GSB
 Perumahan 23 meter
 Perdagangan dan jasa :
- Supermarket 23 meter
- Minimarket 23 meter
- Hotel 23 meter
- Pertokoan 23 meter
- Pasar 23 meter
1.4 SEJARAH DAN SIGNIFIKANSI HISTORIS KAWASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN JALAN DEPOK

 Wilayah kota Semarang berkembang pesat pada pertengahan abad 18


dengan membangun banyak
bangunan perkantoran dan fasilitas sosial.
 Ketika perkembangan perekonomian Belanda semakin meningkat, maka
mulai dibangun sektor perekonomian Depok dan sekitarnya tahun 1758.
 Pemukiman Pribumi juga berkembang sampai Poncol, Randusari, Depok
dan lain-lain. Pada saat
itu jalan penghubung antara Bojong dan Depok juga mulai dibangun.
 Menjelang abad 20 jalan Depok semakin berkembang pesat dan banyak
dibangun kantor perdagangan, bank, kantor asuransi, notaris, hotel, dan
pertokoan.
 Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mengambil alih usaha-usaha
dagang Belanda, kantor-kantor dan bangunan-bangunan lainnya. Adanya
perkembangan dalam
pengelolaan perdagangan dan perekonomian di wilayah Kembangsari Depok ini,
sehingga menjadi salah satu pusat perekonomian dan pusat segala kegiatan di
semarang.
 Dalam Perkembanganya banyak bangunan bangunan modern yang bermunculan
dan bahkan bangunan kuno di renovasi menjadi bangunan modern.
1.5 KONDISI SOSIAL BUDAYA 1.6 KEPENDUDUKAN

Sebagian besar penduduk asli di koridor jalan depok Semarang Jumlah penduduk menurut Kelompok umur dan
masyarakat etnis Tionghoa memiliki tingkat sosial yang kewarganegaraan Tahun 2012 kelurahan Kembangsari
cenderung tidak setinggi orang Jawa, maka hal yang paling Semarang Tengah
menonjol dari etnis Cina adalah aktivitas budaya, yang senantiasa NO KELOMPOK UMUR WNI WNA JUMLAH
berkembang, walaupun mereka hidup berdampingan dengan L P JML L P JML
1 0-4 143 115 258 0 0 0 258
orang Jawa. Kebudayaan dan kehidupan sosial etnis Cina
2 59 173 138 311 0 0 0 311
memiliki kaakter yang tidak jauh berbeda, itulah yang menjadi 3 10 14 158 132 290 0 0 0 290
cirikhas mereka, yakni bisa menyeimbangkan antara budaya dan 4 15 - 19 176 194 370 0 0 0 370
5 20 - 24 210 227 437 3 1 4 441
sosial, meskipun menurut anggapan orang Jawa, itu masih sangat 6 25 - 29 197 212 409 4 2 6 415
kurang. 7 30 - 34 169 166 335 0 0 0 335
8 35 - 39 186 160 346 0 0 0 346
Kebanyakan masyarakat disana Mata pencaharian yang paling 9 40 - 44 162 180 342 0 0 0 342
10 45 - 49 139 149 288 0 0 0 288
mencolok dari masyarakat disana yang hidup di koridor jalan 11 50 - 54 122 145 267 0 0 0 267
depok Semarang adalah berdagang. Hal ini terlihat dari motivasi 12 55 - 59 118 122 240 0 0 0 240
13 60 - 64 88 82 170 0 0 0 170
awal orang Cina datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang.
14 65 - 69 51 74 125 0 0 0 125
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia 15 70 - 74 35 60 95 0 0 0 95
khususnya di Semarang mereka sangat berperan penting dalam 16 75 + 37 76 113 0 0 0 113
JUMLAH 2164 2232 4396 7 3 0 4406
bidang perdagangan dan industri.
Sumber : http://bappeda.semarangkota.go.id
Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian th 2012 – Retribusi Daerah Rp 105.548.677.000
– Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp
NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH PENDUDUK 22.084.633.000
1 petani 0
2 Pedagang 1456 – Lain lain PAD yang sah Rp 245/975.150.000
3 pengusaha 1674 – Dana Perimbangan Rp 1.762.670.018.000
4 Buruh 560
5 Pegawai Negeri 18  Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang tahun
7 Jasa dan lain lain 688
Jumlah 4396 2016
Sumber : http://bappeda.semarangkota.go.id

1.7 PERTUMBUHAN EKONOMI

Sebagian besar pertumbuhan ekonomi wilayah jalan


depok lebih dominan pada perdagangan dan jasa ,yang
memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat jika dilihat dari
hasil pendapatan asli daerah kota semarang jalan depok
mendominasi ekonomi di sektor perdagangan dan jasa.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun


2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Semarang Tahun Anggaran 2016.
Ringkasan APBD 2016
– Pendapatan Asli Daerah Rp 1.232.373.211.000
– Pajak Daerah Rp 858.764.751.000
1.8 KEPEMILIKAN LAHAN

TANAH MILIK PRIVAT ( PENGUSAHA )

TANAH MILIK PRIVAT ( PERORANGAN )

Kebanyakan lahan di jalan depok adalah perdagangan dan


jasa yang menjadikan tanah kepemilikan juga di dominasi
olehh tanah milik privat ( perorangan/pengusaha swasta
1.9 PRASARANA DAN FASILITAS

 PRASARANA Jl. Gajahmada (KS28, KS29 dan KS30), Jl.


Menurut peraturan daerah kota semarang : Depok (KS 17)
 Jaringan Air Bersih  Jaringan telepon
Jaringan Sekunder diletakkan di Jl.Imam Bonjol Jaringan Sekunder diletakkan di Jl.Imam Bonjol
(AS6, AS7, AS8), Jl.Soegiyopranoto (AS17), (AS6, AS7 dan AS8), Jl.Pemuda (KS19), dan
Jl.Pemuda (KS19), Jl.Gajahmada (KS28 , KS29 Jl.Gajahmada (KS28, KS29 dan KS30),
dan KS30), Jl.Basudewo (LS6), Jl.MH. Thamrin Jl.Indraprasta (AS4); Jl. Depok (KS 17)
(KS33), dan Jl.Depok (KS17). 2. Jaringan Tersier
diletakkan di Jl.Imam Bonjol (AS6, AS7, AS8),  FASILITAS
Jl.MH. Thamrin (KS33), dan Jl.Depok (KS 17).  Pengadaian
 Jaringan listrik
Saluran Udara Tegangan Menengah melalui Jl.
Pemuda (KS19), Jl. Gajahmada (KS28, KS29
dan KS30), Jl. Capt.Piere Tendean (KS16),
Jl.Gendingan (KS26 dan KS27) dan Jl. Depok
(KS 17)
 Jaringan drainase
Saluran Sekunder ditetapkan melalui Jl.
Indraprasta (AS4), Jl. Imam Bonjol (AS6, AS7
dan AS8), Jl. Pemuda (KS19), Jl. MH. Thamrin
 Apotik depok sejahtera
(KS33), Jl. Imam Bonjol(AS6, AS7 dan AS8) dan
1.10 DATA LAIN-LAIN

 Peta potensi amblesan tanah kota semarang

Keterangan : Wilayah Kota Semarang yang mengalami


penurunan tanah terletak di 8 kecamatan (Gayamsari, Genuk,
Pedurungan, Semarang Selatan, Semarang Tengah,
Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Utara)yang
mengalami penurunan permukaan tanah di Kota Semarang, 5
diantaranya terletak di wilayah pesisir Kota Semarang.
Sumber : Pemkot Semarang [rencana tata ruang wilayah Kota Semarang tahun
2011 – 2030(Peta Geologi Amblesan)]
ANALISIS MAKRO SURVEI CITRA, ELEMEN DAN TAPAK

Citra Kawasan

1. Path
Nama Path Kondisi Foto
Jalan Depok, Path (jalan) secara mudah dapat dikenali karena
Kembangsari Semarang merupakan koridor linier yang dapat dirasakan oleh
manusia pada saat berjalan mengamati kota/kawasan.
Kondisi jalan cukup baik, namun pada kanan dan kiri jalan
kurang dapat di optimalkan dengan baik karena adanya
mobil yang berparkir di sepanjang jalan tersebut..

2. Landmark
Nama Landmark Kondisi Foto
D’Cost Seafod Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk
Semarang visual yang menonjol dari kota/kawasan. D’Cost dapat di
katakanan sembagai Landmark kawasan Jl. Depok karena
bangunan D’Cost mempunyai bentuk yang berbeda dengan
bangunan – bangunan yang berada di sekitarnya, mempunyai
bentuk langgam yang berbeda di kawasan tersebut membuat
membuat citra bangunan menjadi pembeda, sehingga dapat di
katakana sebagai icon kawansan sepanjang Jl.Depok, maka dari
itu D’Cost dapat di katakana sebagai Landmark/Tetenger.
Landmarks merupakan citra suatu kawasan dimana memberika
suatu kesan terhadap kawasan tersebut

3. Distrik
Nama Distrik Kondisi Foto
Kawasan perdagangan Distrik (district) adalah kawasan kota yang bersifat dua
dan jasa, Jalan Depok, dimensi dengan skala kota menengah sampai luas, dimana
Kembangsari Semarang manusia merasakan ’masuk’ dan ’keluar’ dari kawasan yang
berkarakter beda secara umum. Kawasan pada sepanjang
Jl.Depok memiliki ciri khas bentuk pola kawasan Linier,
karena terjadi pengelompokan fungsi kawasan yang lebih
dominan yaitu pusat perdagangan dan jasa
4. Edges
Nama Edge Kondisi Foto
Taman persimpangan Edge merupakan batas antara dua kawasan tertentu dan
lalilintas Jalan Depok berfungsi sebagai pemutus linear, Fungsi dari elemen ini
adalah untuk memberikan batasan terhadap suatu area
kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan. Edge
pada Jl.Depok memiliki kondisi yang cukup baik dan cukup
memrikan tanda sebagai batas suatu kawasan.

5. Node
Nama Node Kondisi Foto
Persimpangan laulintas Nodes adalah titik-titik, spot-spot strategis dalam sebuah
Jalan Depok kota dimana pengamat bisa masuk, dan yang merupakan
fokus untuk ke dan dari mana dia berjalan. Elemen ini juga
berhubungan erat dengan elemen district, karena simpul-
simpul kota yang kuat akan menandai karakter suatu district.
Nodes menjadi suatu tempat yang cukup strategis, karena
bersifat sebagai tempat bertemunya beberapa
kegiatan/aktifitas yang membentuk suatu ruang dalam kota.
Persimpangan lalulitas Jl.Depok adalah sebuah nodes,
karena citra place terdapat dalam persimpangan
tersebut. Persimpangan lalulintas ini suatu tempat dimana
orang mempunyai perasaan ‘masuk’ dan ’keluar’ dalam
tempat tersebut. Kondisinya cukup baik karena pandangan
ke dalam Jl.Depok terlihat baik tanpa ada papan – papan
reklame yang menutupi citra Jl.Depok

ELEMEN Rancang

Elemen Kondisi Foto


Land Use Tata guna lahan kawasan Jl.Depok yaitu Perencanaan
zonasinya sebai kawasan perdagangan dan jasa. Kondisi
sepanjang Jl.Depok merupakan kawasan perdagangan dan
jasa di sepanjang kanan dan kiri Jl.Depok. konsisi land use
cukup baik jika di lihat dari fungsi kawasan tersebut, namun
sarana pendukung seperti tempat parkir kurang tersedia di
sepanjang Jl.Depok yang mengakibatkan ruas jalan di
gunakan sebagai tempat parkir.
Bentuk dan Masa Bentuk dan masa bangunan menjadi salah satu penentu
Bangunan karakter bentuk kota/kawasan, khususnya di Jl.Depok yang
(termasuk KDB KLB) merupakan kawasan perdagangan dan jasa mempunyai
kondisi ketingan bangunan yang relative sama, bangunan
tertingi di kawasan ini yaitu “ pesona hotel semarang ”.
sedangkan bangunan yang lain ketingan bangunannya
hanya 3 lantai.

Sirkulasi dan Parkir Terdapat beberapa sirkulasi pada Jl.Depok yaitu :


 Sirkulasi untuk kendaraan bermotor

Jl.Depok merupakan jalan yang berada dikawasan


perdagangan dan jasa:

➢ lebar Jl.Depok ±10 m, satu arah

➢ perkerasan jalan menggunakan aspal dengan


kondisi cukup baik.

➢ Jalan tersebut merupakan jalan 1 arah


Menurut Peraturan Daerah no.14
tahun 2011 – 2031 bahwa Jl.Depok merupakn jalan
alteri sekunder.

 Sirkulasi untuk pedestrian

Terdapat sirkulasi untuk pedestrian tepatnya pada


bahu jalan namun keadaanya kurang baik karena
banyak jalur pedestrian yang sudah rusak dan tidak
adanya fasilitas penunjang seperti bangku tempat
sampah dsb.

 Sirkulasi jaringan drainase

Jaringan drainase di Jl.Depok kurang baik di


karenakan posisi jaringan drainase yang tertutup
perkerasan jalan namun kurang adanya lubang
pembuangan ke dalam drainase tersebut.
.
Pada kawasan Jl.Depok terdapat parkir parkir pada pinggir
jalan sepanjang Jl.Depok, macam macam unsur dalam
sistem parkir tersebut :
 Posisi parkir : parkir berada di ruas kanan dan kiri
jalan
 Ongkos parkir : 1000-2000 untuk kendaraan
bermotor
 Penggunan : kegiatan perdagangan
 Waktu : pagi – malam

Keadaan parkir di sepanjang Jl.Depok tersebut membuat


sirkulasi di Jl.Depok menjadi terganggu, karena
pengoptimalan dari koridor jalan tersebut terhalang oleh
system parkir yang kurang baik.

Ruang Terbuka Di sepanjang Jl.Depok tidak ada ruang terbuka hijau yang
memfasilitasi masyarakat karena peruntukan kawasan
sebagi kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang
Jl.Depok hanya terdapat took-toko yang sangat padat dan
tidak ada ruang terbuka hijau sama sekali.
Pedestrian Ways Terdapat beberapa tipologi jalur pedestrian, berdasarkan

 Lebar jalur

 Kelengkapan jalur

 Material penutup permukaan jalur

Activity Support Pendukung Aktivitas

Pendukung aktivitas yang terjadi di Jl.depok tidak terlalu


banyak, namun sering menimbulkan kemacetan.
 Aktivitas Pertokoan
Aktivitas ini sudah berlangsung lama, bahkan dari awal
perancangan koridor ini pertokoan telah menjadi icon dari
koridor ini, namun dengan banyaknya pertokoan tanpa di
imbangi sarana pendukung seperti lahan parkir membuat
koridor ini sering mengalami kemacetan.

 Zebra cross

Pendukung aktivitas ini terbilang cukup sedikit di Jl.Depok


karena Jl.Depok merupakan jalan satu arah dan kondisi
sepanjang jalan merupakan kawasan perdagangan maka
banyak masyarakat yang berlalu Lalang menyebrangi di
sepanjang Jl.Depok. Namun dari hasil survey, kondisi
zebra cross banyak yang sudah luntur.
 PKL (Pedagang Kaki Lima)

Aktivitas jual beli ini terjadi secara spontan terjadi di


sepanjang Jl.Depok, namun tingkat kepadatan PKL
terjadi di waktu sore-malam di saat pertokoan mulai tutup
maka banyak pedestrian di depan pertokoan menjadi
tempat untuk PKL.

 Penerangan

Terdapat penerangan di sepanjang Jl.Depok dengan jenis


penerangan yang sama, jarak antar penerangan jalan
berjarak 15m.

Signage Pada Koridor Jl.Depok secara makro merupakan


penanda-penanda jalan yaitu seperti rambu lalu lintas,
Petunjuk arah Jalan, Media Iklan (Papan Reklame, umbul-
umbul) yang menyebar di sepanjang Jl.Depok baik dari sisi
koridor Timur dan sisi koridor Barat namun penataan dan
visual penanda belum memperhatikan pedoman-
pedoman yang ditetapkan.
Contoh-contoh penanda yang terdapat di sepanjang
Jl.Depok yaitu :
 Rambu Lalu Lintas

 Media iklan ( baliho/papan reklame)

Konservasi Preservasi yang dilakukan secara mikro pada Jl.Depok tidak


terlalu banyak, karena perlindungan kawasan depok yang
dari dulu hingga sekarang tetaplah sama yaitu sebagai
kawasan perdangangan dan jasa, kondisi tersebut masih
terjaga hingga saat ini, hanya preservasi yang di lakukan di
Jl.Depok adalah peremajaan jalan,system drainase dan
pedestrian.
Tapak (tambahkan sketc)
Kriteria Deskripsi Kondisi Foto
Tautan wilayah

TOPOGRAFI Kondisi topografi di koridor Jl.Depok yaitu kondisinya


datar/landai tanpa ada kontur, karena posisi Jl.Depok
sendiri berada di kawasan Kota Semarang yang kondisi
topografinya relative datar/tidak berkontur.
Kriteria Deskripsi Kondisi Foto
Aksesbilitas Lingkungan Koridor Jl.Depok dapat diakses melalui perempatan dari
Jl.Gajah mada karena Jl.Depok merupakan jalan satu arah
maka jalur satu-satunya yaitu dari Jl.Gajah mada. Lebar
Jl.Depok ±10 meter untuk dua arah sehingga sirkulasi yang
terjadi di koridor ini tidak terlalu lancer dan sering
menimbulkan kemacetan.
Drainase Jaringan drainase di Jl.Depok kurang baik di karenakan
posisi jaringan drainase yang tertutup perkerasan jalan
namun kurang adanya lubang pembuangan ke dalam
drainase tersebut. Lebar drainase di perkirakan yaitu ±1m
meter di lihat dari posisi penutup drainase dari bis beton
yang berukuran 1mx1m.

Arah mata angin dan Orientasi koridor ini menghadap ke utara karena Jl.Depok
lintasan cahaya jika di lihat dari Jl. Gajah mada posisinya
menghadap/menuju arah barat. Sehingga bangunan yang
terdapat pada sisi kiri akan menghadap ke utara
mendapatkan panas matahari pagi,siang,sore sedangkan
sisi kanan menghadap selatan mendapatkan panas
matahari pagi,siang,sore.
Kriteria Deskripsi Kondisi Foto
Kebisingan kawasan Kebisingan pada kawasan ini cukup tinggi karena tingginya
aktivitas yang terjadi di area ini terutama area perdagangan
dan jasa.

Vegetasi Vegetasi yang terdapat di koridor ini sebagian besar


berada di jalur pedestrian dan menjadi peneduh baik untuk
di jalur pedestrian, maupun peneduh jalan arteri.
Beberapa

jenis pohon yanga ada di Jalan Dr.Sutomo yaitu


 Pohon Angsana

 Pohon Mahoni

 Pohon Trembesi
Kriteria Deskripsi Kondisi Foto

View Kawasan View kawasan secara makro terlihat bahwa daerah koridor
Jl.Depok merupakan daerah yang gersang karena
sedikitnya area kosong untuk vegetasi, kondisi bangunan
pada koridor ini bisa di katakana sangat padat.
ANALISA MIKRO
FORM SURVEY BANGUNAN LOKASI : JALAN DEPOK (GAJAH MADA – THAMRIN) SISI SELATAN

Nama Jalan/Bangunan Fungsi Kegiatan Tinggi Tata Bangunan Status Kondisi Perkiraan
(gambar) bangunan Eksisting bangunan KDB KLB KDH TB GSJ GSSB Bangunan Status Ketersediaan Langgam Dampak
(baru kepemilikan Lahan parkir
Sejarah
Konservasi)

Toko Sepatu Bata komersial Bangunan 6-8m Bangunan Masyarakat Tidak ada - Tidak ada
yang konvensional parkir nya lahan
dipergunakan langsung di parkir
Untuk depan toko langsung
aktivitas membuat
barang dan macet
jasa arus lalu
lintas di
depan
area toko

Ahas Honda Komersial Bangunan 6-8m Bangunan PT Tidak ada - Tidak ada
yang baru parkir nya lahan
dipergunakan langsung di parkir
untuk depan toko langsung
aktivitas membuat
perdagangan macet
dan jasa arus lalu
lintas
Bangunan terbengkalai

Lahan Di gunakan 6-8m Bangunan masyarakat Tidak ada - Lahan


kosong untuk lahan sejarah parkir yang
pkl liar langsung di mangkrak
depan toko membuat
gangguan
visual
pada area
koridor
jalan
depok

Toko alat rumah tangga dan toko cat komersial Bangunan 8-12m Bangunan Masyarakat Tidak ada - Tidak ada
(bangunan) yang sejarah parkir nya lahan
dipergunakan langsung di parkir
untuk depan toko langsung
aktivitas membuat
perdagangan macet
dan jasa arus lalu
lintas di
depan
area toko

Toko perlengkapan listrik komersial Bangunan 6-8m Bangunan Masyarakat Tidak ada - Parkir liar
yang sejarah lahan parkir yang
dipergunakan di depan berada di
untuk toko pedestrian
aktivitas ways
perdagangan sangat
merugikan
bagi yg
lain
Toko perabot rumah tangga komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada modern Tidak ada
yang baru lahan parkir nya lahan
dipergunakan di depan parkir
untuk toko langsung
aktivitas membuat
perdagangan macet
arus lalu
lintas di
depan
area toko

Rumah warga Rumah Rumah 4m Bangunan masyarakat Memilki Arsitektur -


tinggal tinggal sejarah halaman asli di era
sendiri dulu
untuk lahan
parkit

Toko alat rumah tangga , ruko , dan resto komersial Bangunan 6-12m Bangunan masyarakat Tidak ada Modern Tidak ada
yang baru dan parkir Dan nya lahan
dipergunakan bangunan langsung di arsitektur parkir
untuk sejarah depan toko asli era langsung
aktivitas dulu membuat
perdagangan macet
dan jasa arus lalu
lintas di
depan
area toko
Ruko komersial Bangunan 3-6m Bangunan masyarakat Tidak ada Arsitektur Tidak ada nya
yang sejarah lahan asli di era lahan parkir
dipergunakan parkir di dulu langsung
untuk depan toko membuat
aktivitas macet arus lalu
perdagangan lintas di depan
area toko

Toko sepeda , bank (cabang) komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada modern Tidak ada nya
yang baru parkir lahan parkir
dipergunakan langsung di langsung
untuk depan toko membuat
aktivitas macet arus lalu
perdagangan lintas di depan
dan jasa area toko

Toko pakaian komersial Bangunan 8-15m Bangunan masyarakat Tidak ada Modern Tidak ada nya
yang baru parkir lahan parkir
dipergunakan langsung di langsung
untuk depan toko membuat
aktivitas macet arus lalu
perdagangan lintas di depan
dan jasa area toko
Ruko komersial Bangunan 3-6m Bangunan masyarakat Tidak ada Arsitektur Tidak ada nya
yang sejarah lahan asli di era lahan parkir
dipergunakan parkir di dulu langsung
untuk depan toko membuat
aktivitas macet arus lalu
perdagangan lintas di depan
area toko

Ruko komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Terdapat modern -


yang baru lahan
dipergunakan parkir
untuk sendiri
aktivitas
perdagangan
dan jasa

Rumah makan komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada Modern Parkir liar yang
yang baru parkir berada di
dipergunakan langsung di pedestrian
untuk depan ways sangat
aktivitas resto merugikan bagi
perdagangan yg lain
dan jasa
Pertokoan di sebelah pasar prembaen komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada Modern Parkir liar yang
yang baru parkir berada di
dipergunakan langsung di pedestrian
untuk depan ways sangat
aktivitas resto merugikan
perdagangan bagi yg lain
dan jasa Apalagi di
tambah letak
nya disidut jl
depok dekat
pasar
prembaen
membuat
koridor pojok
ini menjadi
langganan
macet di jalan
depok
FORM SURVEY BANGUNAN LOKASI : JALAN DEPOK (GAJAH MADA – THAMRIN) SISI UTARA

Nama Jalan/Bangunan Fungsi Kegiatan Tinggi Tata Bangunan Status Kondisi Perkiraan
(gambar) bangunan Eksisting bangunan KDB KLB KDH TB GSJ GSSB Bangunan Status Ketersediaan Langgam Dampak
(baru kepemilikan Lahan parkir
Sejarah

Konservasi)

Ruko : foto copy , alat2 sepeda , tempat komersial Bangunan 6-12m Bangunan Masyarakat Tidak ada - Parkir liar
makan yang Sejarah parkir yang
dipergunakan dan baru langsung di berada di
Untuk depan toko pedestrian
aktivitas ways
barang dan sangat
jasa merugikan
bagi yg lain

Ruko modern Komersial Bangunan 6-15m Bangunan masyarakat Tidak ada - Tidak ada
yang baru parkir nya lahan
dipergunakan langsung di parkir
untuk depan toko langsung
aktivitas membuat
perdagangan macet arus
dan jasa lalu lintas
karena
kenddaraan
di parkir di
bahu jalan
Kantor pegadaian (cabang) komersial Bangunan 3-6m Bangunan masyarakat Terdapat Renovasi -
yang baru lahan parkir bangunan
dipergunakan sendiri lama
untuk
aktivitas jasa

Ruko bahan bangunan komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Terdapat Renovasi -
yang baru lahan parkir Bangunan
dipergunakan sendiri lama
untuk
aktivitas
perdagangan

Ruko : spa , peralatan rumah tangga komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada Renovasi Parkir liar
yang baru parkir Bangunan yang
dipergunakan langsung di lama berada di
untuk depan pedestrian
aktivitas ways
perdagangan sangat
dan jasa merugikan
bagi yg lain
pertokoan komersial Bangunan 15m Bangunan masyarakat Memilki modern -
yang baru lahan parkir
dipergunakan sendiri
untuk
aktivitas
perdagangan

Resto d’cost komersial Bangunan 4-6m Bangunan masyarakat Terdapat modern -


yang baru lahan parkir
dipergunakan sendiri
untuk
aktivitas
perdagangan

Rumah tinggal alih fungsi komersial Bangunan 4m Bangunan masyarakat Tidak ada Arsitektur Parkir liar
yang sejarah parkir asli era yang
dipergunakan langsung di sebelum berada di
untuk depan nya pedestrian
aktivitas bangunan ways
perdagangan rumah sangat
dan jasa tinggal merugikan
bagi yg lain
CIMB Niaga komersial Bangunan 6-8m Bangunan masyarakat Memilki modern -
yang baru lahan parkir
dipergunakan sendiri
untuk
aktivitas jasa

Toko meubel komersial Bangunan 8-12m Bangunan masyarakat Tidak ada modern Parkir liar
yang baru lahan parkir yang
dipergunakan langsung di berada di
untuk depan pedestrian
aktivitas bangunan ways
perdagangan sangat
merugikan
bagi yg lain

Pertokooan depan pasar prembaen komersial Bangunan 4-6m Bangunan masyarakat Tidak ada Arsitektur Parkir liar
yang sejarah parkir asli era yang
dipergunakan langsung di sebelum berada di
untuk depan nya pedestrian
aktivitas bangunan ways
perdagangan apalagi di sangat
dan jasa seberang merugikan
pasar bagi yg lain
prembaen Dan sering
terjadi
kemacetan
DAFTAR ISI

- Badan Pusat Statistik kota Semarang, Semarang municipality in figures/BPS-Statistic of Semarang


Infigure

- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015

- Subiyanto,Sawitri,2014, Pembuatan Peta zona Rawan Banjir di kota Semarang

- https://semarangkota.bps.go.id

- http://dispendukcapil.semarangkota.go.id

- Rencana Tata Ruang Wilayah Kota 2011-2031

Anda mungkin juga menyukai