Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
Dalam rangka menuju Indonesia sehat 2010, pembangunan kesehatan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional antara lain mempunyai tujuan untuk
mewujudkan manusia yang sehat, produktif dan daya saing yang tinggi.1
Untuk mencapai hal tersebut di atas, diselenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta terjangakau oleh seluruh masyarakat. Salah
satu upaya tersebut adalah program pemberantasan penyakit menular yang bertujuan untuk
Salah satu penyakit yang insidensnya masih tinggi di Indonesia adalah infeksi cacing usus
yang ditularkan melalui tanah, adapun jenis cacing yang menyebabkan infeksi kecacingan ini
Infeksi cacing dapat ditemukan pada berbagai golongan umur, namun prevalensi tertinggi
ditemukan pada anak balita dan anak usia sekolah dasar, terutama kelompok anak yang
mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan,
bermain-main ditanah yang tercemar telur cacing tanpa memakai alas kaki.4
kehilangan karbohidrat dan protein, kehilangan darah sehingga menurunkan kualitas sumber daya
manusia.4
terinfeksi Ascaris, 1.300 juta penduduk terinfeksi cacing tambang dan 1.050 juta penduduk
terinfeksi Trichiuris.5 Di dunia (2006), sekitar 2 milyar penduduk terinfeksi kecacingan, dimana
Di Indonesia pada tahun 2004, prevalensi penyakit kecacingan pada semua umur juga
masih cukup tinggi yaitu 58,15% yang tediri dari 30,4% Ascaris lumbricoides, 21,25% Trichuris
Prevalensi kecacingan pada siswa SDN transmigrasi Kecamatan Ampana Kota Kabupaten
Poso Sulawesi Tengah Tahun 1999 bahwa prevalensi Ascariasis sebesar 48,82%, Trichuriasis
sebesar 30,02% dan infeksi oleh N. americanus dan A. duodenale sebesar 10,75%.8
Dalam laporan hasil survei prevalensi cacingan pada 10 propinsi tahun 2004, Sumatera
Utara menduduki peringkat ke-3 (60,4%) dalam hal penyakit cacingan setelah Sumatera Barat
(82,3%) dan Nusa Tenggara Barat (83,6%). Sedangkan untuk angka nasional adalah 30,35%,
dengan rincian prevalensi cacing gelang 17,75%, prevalensi cacing cambuk 17,74%, dan cacing
tambang 6,46%.9
Hasil survei cacingan pada anak Sekolah Dasar dari beberapa kabupaten di Sumatera Utara
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2005 didapatkan persentase
kecacingan tertinggi di kabupaten Tapanuli Tengah (66,67%), Tapanuli Selatan (55%), Nias
(52,17%), Labuhan Batu (45,59%), Asahan (45,58%), Tapanuli Tengah (45,33), Deli Serdang
bahwa kondisi lingkungan di Panti Asuhan Al- Jamiyatul Washliyah Lubuk Pakam belum
mencapai kelayakan sanitasi yang baik, hal ini terlihat dari pembuangan air limbah yang belum
tertata dengan baik, keadaan WC yang belum memenuhi syarat kesehatan serta jumlah WC yang
dimiliki pihak Panti Asuhan hanya 8 buah, lingkungan yang kurang bersih dan kebiasaan anak
yang bermain-main di tanah tanpa menggunakan alas kaki selain itu berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan pada anak Panti Asuhan menunjukan diagnosa klinis bahwa anak-anak di Panti
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kecacingan yang ditularkan
memalui tanah pada anak panti asuhan Al-Jamiyatul Washliyah Lubuk Pakam Tahun 2008.
Belum diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kecacingan yang
ditularkan melalui tanah pada anak panti asuhan Al-Jamiyatul Washliyah Lubuk Pakam Tahun
2008.
Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kecacingan yang
ditularkan memalui tanah pada anak panti asuhan Al-Jamiyatul Washliyah Lubuk Pakam Tahun
2008.
a. Untuk mengetahui prevalens rate penyakit kecacingan pada anak panti asuhan Al-Jamiyatul
c. Untuk mengetahui hubungan sosiodemografi dengan penyakit kecacingan pada anak panti
d. Untuk mengetahui hubngan personal higiene dengan penyakit kecacingan pada anak panti
e. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan penyakit kecacingan pada anak panti asuhan
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Panti Asuhan untuk menjaga kebersihan lingkungan
dalam rangka mencegah dan menanggulangi penyakit kecacingan pada anak-anak di Panti
1.4.2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melaksanakan penelitian lebih lanjut
1.4.3 Merupakan bahan masukan bagi pihak Puskesmas dalam program pemberantasan penyakit