Tema :
PENGADAAN AIR BERSIH UNTUK UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI
SEPUNGGUR
Oleh :
Unit KTU-01
Salah satu problema paling urgent yang mereka hadapi adalah minimnya
ketersediaan air bersih. Sampai saat ini mereka hanya mengandalkan air hujan sebagai
sumber air bersih utama. Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan akan air bersih,
sebagian warga juga membeli air bersih dari desa tetangga untuk keperluan konsumsi.
Hal tersebut diakibatkan oleh kondisi tanahnya yang bersifat asam dan jauh dari pH
normal yang layak konsumsi, sehingga apabila dikonsumsi dan digunakan dalam
jangka panjang disinyalir dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Selain itu, untuk kebutuhan lainnya warga hanya bergantung pada air pasang
surut harian dari sungai alam di sekitar unit pemukiman. Air pasang surut tersebut
berwarna keruh dan pada standar normal dapat dikatakan tidak layak digunakan.
Bahkan sebagian warga mengaku mengalami gangguan kesehatan kulit pada awal-awal
penggunaan sumber air tersebut. Namun karena keterbatasan dan kondisi yang tidak
mendukung, sampai saat ini warga tetap menggunakan sumber air tersebut untuk
keperluan seperti mandi, mencuci baju dan peralatan dapur.
2.1 Air
2.1.1 Definisi Air
Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna dan terdiri
dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Karena air mempunyai sifat yang
hampir bisa digunakan untuk apa saja, maka air merupakan zat yang paling penting
bagi semua bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain
matahari yang merupakan sumber energi. Air dapat berupa air tawar dan air asin (air
laut) yang merupakan bagian terbesar di bumi ini. Di dalam lingkungan alam proses,
perubahan wujud, gerakan aliran air (di permukaaan tanah, di dalam tanah, dan di
udara) dan jenis air mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah
siklus hidrologi (Kodoatie dan Sjarief, 2010).
Air yang layak minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1
menyatakan bahwa : “Air minum adalah air yang melalui proses 5 pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum”. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung
logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002).
3.1 Alat
Alat- alat yang dibutuhkan dalam proses filtrasi ini adalah sebagai berikut,yaitu:
1. Pipa paralon
2. Elbow
3. Teebow
4. Catridge kosongan ukuran 10”
5. Housing filter ukuran 10” warna bening
6. Housing filter ukuran 10” warna biru
7. Pompa
8. Jenset atau sumber listrik
9. Kapas
10. Tandon/profil tank
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses filtrasi ini adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Pasir Zeolite
2. Pasir Ferrolite
3. Karbon aktif
4. Corosex
5. Koagulan (Poly Alumunium Chloride)
3.3 Cara Kerja
1. Persiapkan segala alat dan bahan yang akan digunakan
2. Bahan-bahan seperti pasir zeolite, pasir ferrolite, karbon aktif, dan corosex
dimasukkan ke dalam 4 catridge kosongan ukuran 10”, hampir memenuhi
setiap catridge tersebut, yang mana urutan catridge yang akan disusun adalah
catridge pertama diisi dengan karbon aktif, catridge kedua diisi dengan
ferrolite, catridge ketiga diisi dengan zeolite dan catridge keempat diisi dengan
corosex.
3. sedangkan koagulan dimasukkan ke dalam catridge yang pertama dengan
pemisah kapas, yang mana koagulan tersebut diletakkan di kapas tersebut,
kurang lebih hampir setengah sendok teh, kemudian diratakan pada kapas
4. Setelah semua catridge terisi dengan bahan-bahan yang digunakan. Kemudian
dimasukkan ke dalam housing filter ukuran 10” dengan 3 berwarna biru dan
yang urutan terakhir menggunakan housing filter berwarna bening.
5. Persiapkan pipa yang akan digunakan untuk menyambungkan keempat housing
filter tersebut, kemudian digabungkan menjadi saatu rangkaian.
6. Rangkaian media filternya kemudian disambungkan dengan pompa sehingga
air bisa mengalir cukup deras ke media filter
7. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan listrik pada rangkaian keseluruhan,
sehingga proses filtrasi akan berjalan
8. Disediakan tempat penampungan air bersih (profil tank) yang dihasilkan dari
proses tersebut.
9. Air siap diguakan
Rangkaian Alat
BAB IV
PEMBAHASAN
Meskipun demikian, metode filtrasi ini juga msih ada beberapa kekurangan
yaitu :
Belum diketahuinya penggunaan maksimal tiap komponen sehingga sulit
memprediksi masa habis bahan yang terpakai. Hal ini sedikit bisa diantisipasi
dengan housing keempat yang transparan sehingga ketika air mulai kurang
jernih menandakan bahan yang ada harus diganti.
BAB V
PENUTUPAN
Demikian proposal permohonan bantuan untuk kegiatan KKN-PPM UGM KTU-01
dengan tema “Pengadaan Air Bersih Untuk Unit Pemukiman Transmigrasi
Sepunggur”. Besar harapan kami agar permohonan kami dapat dipertimbangkan untuk
kemudian direalisasikan agar dapat segera memberikan manfaat dan kemudahan akses
air bersih untuk warga Sepunggur yang aman bagi kesehatan untuk digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Semoga niat dan usaha baik ini mendapat
kemudahan dari Tuhan Yang Maha ESA.
Lampiran 1
Kvech, Steve, and T. Erika. 1998. Activated Carbon. Departement of Civil and.
Environmental Engineering. Virginia Tech University. United States of America.
Kodoatie, R.J. dan R. Sjarief, 2010, Tata Ruang Air, Andi, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2003, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineke Cipta, Jakarta.
Punmia, B.C., 1979, Water Supply Engineerimg, Standard Book House, Delhi.
Scott, M.A. et al., 2003, Handbook of Zeolites Science and Technology, Marcel
Dekker, New York.
Sutrisno, T., 2006, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rhineka Cipta, Jakarta.