Independensi KPK Sebagai Lembaga Negara Indonesia
Independensi KPK Sebagai Lembaga Negara Indonesia
KPK diklasifikasikan sebagai komisi Negara. Komisi Negara sering disebut dalam beberapa
istilah berbeda, misalnya di Amerika Serikat dikenal dengan administrative agencies. Komisi
Negara independen adalah organ Negara (state organs) yang diidealkan independen dan
karenanya berada diluar cabang kekuasaan eksekutif, legistalif maupun yudikatif; namun
justru mempunyai fungsi “campur sari” ketiganya. Dalam bahasa Funk dan Seamons komisi
independen itu tidak jarang mempunyai kekuasaan “quasi legislative”, “executive power” dan
“quasy judicial”1
Beberapa komisi Negara independen adalah juga organ konstitusi itusional organs), yang
berarti eksistensi dan fungsinya diatur di dalam konstitusi; sebutlah seperti yang ada di Afrika
Selatan dan Thailand. Di Afrika Selatan, Pasal 181 ayat 1 UUD-nya menyebutkan ada Human
Right Commission; Commission for the Promotion and Protection of the Right of Cultural,
Religious and Linguistic Communities; Commission for Gender Aquality, dan Electoral
Commission. Di Thailand, Pasal 5 konstitusinya mengatur bahwa Negara wajib menyediakan
anggaran bagi komisi Negara independen seperti : Election Commission, Ombudsment,
National Human Right Commission, National Corruption Commission dan State Audit
Commission. 2
Namun, ini bukan berarti bahwa semua komisi Negara independen pastilah diatur dalam
konstitusi. Misalnya ada sekitar 15 negara di komisi Negara independen di Amerika Serikat,
antara lain : federal communicratin commission, securities and exchange commission dan
federal reserved board. Komisi Negara independen berbeda dengan komisi Negara biasa (state
commission). Menurut Michael R. Ashimow, komisi negara biasa hanyalah bagian dari
eksekutif dan tidak mempunyai peran yang tidak terlalu penting.
1
Rudini silaban, 2010, Keberadaan KPK Sebagai Lembaga Independen dan Komisi Negara,
www.Kompas.com, diakses tanggal 03 Juni 2010.
2
Ibid.
sebab-sebab yang diatur dalam Undang-Undang komisi yang bersangkutan, tidak
sebagaimana lazimnya komisi Negara biasa yang dapat sewaktu-waktu diberhentikan oleh
Presiden , karena jelas tegas merupakan bagian dari eksekutif. Hampir serupa William F. Fox
Jr berargumen bahwa suatu komisi Negara adalah independen bila dinyatakan secara tegas
oleh kongres dalam Undang-Undang komisi yang bersangkutan. Atau, bila Presiden dibatasi
untuk tidak secara bebas.