Anda di halaman 1dari 16

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No.

bidang
REKAYASA
MOTOR STEPPER: TEKNOLOGI, METODA
DAN RANGKAIAN KONTROL
SYAHRUL

Jurusan Teknik Komputer


Universitas Komputer Indonesia

Motor stepper merupakan salah satu jenis motor yang banyak digunakan saat
ini sebagai actuator, misalnya sebagai penggerak head baca/tulis pada disk
drive yang akan menetapkan posisi head baca/tulis di atas permukaan piringan
disket, penggerak head pada printer dan line feed control, dan yang lebih
populer saat ini adalah aplikasi dalam bidang robotik. Dengan bantuan
mikroprosesor atau mikrokontroler perputaran motor dapat dikontrol dengan
tepat dan terprogram.

Motor stepper, actuator, kontrol.


Pendahuluan

Sebenarnya yang membedakan motor aplikasi atau kebutuhan yang diinginkan.


stepper dengan jenis motor lainnya Posisi putarannya pun relatif eksak dan
misalnya pada motor AC dan motor DC stabil. Dengan adanya variasi sudut step
salah satunya adalah dari segi putarannya. tersebut akan lebih memudahkan untuk
Motor stepper merupakan motor DC yang melakukan pengontrolan serta
tidak mempunyai komutator. Umumnya pengo nt rol ann ya dap at langs ung
motor stepper hanya mempunyai kumparan menggunakan sinyal digital tanpa perlu
pada bagian stator sedangkan pada bagian menggunakan rangkaian closed-loop
rotor merupakan magnet permanen (bahan feedback untuk memonitor posisinya.
ferromagnetic). Karena konstruksi inilah Dengan alasan inilah maka motor stepper
maka motor stepper dapat diatur posisinya banyak digunakan sebagai actuator yang
pada posisi tertentu dan/atau berputar ke menerapkan rangkaian digital sebagai
arah yang diinginkan, apakah searah jarum pengontrol/driver, ataupun untuk
jam atau sebaliknya. Ada tiga jenis motor interfacing ke piranti yang berbasis
stepper: motor stepper Magnet Permanen, mikroprosesor/mikrokontroler.
Variable Reluctance dan Hybrid. Semua
jenis tersebut melakukan fungsi dasar yang Ada beberapa cara dalam mendesain motor
sama, tetapi mempunyai perbedaan untuk mendapatkan aksi stepping yang
penting pada beberapa aplikasi. dikontrol secara digital. Salah satu cara
adalah seperti yang diilustrasikan pada
Motor stepper dapat berputar atau berotasi gambar 1. Konstruksi motor stepper ini
dengan sudut step yang bisa bervariasi menggunakan empat kumparan stator
tergantung motor yang digunakan. Ukuran (bagian yang tetap/stasioner) yang
step (step size) dapat berada pada range merupakan empat pasang kutub (pole).
Setiap kutub stator mempunyai offset sudut
0,90 sampai 900. Misalnya sudut step 7,50; sebesar 450 satu sama lainnya yang saling
150; 300 dan seterusnya tergantung
Alamat korespondensi pada Syahrul, Jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipati Ukur 114,
Bandung 40132.

H a l a ma n 187
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

berdekatan. Arah lilitan/kumparan dibuat Pengaruh Pembebanan pada Motor


sedemikian sehingga memberikan energi Stepper
(energizing) ke salah satu kumparan yang
membangkitkan medan “Utara” pada Operasi motor stepper dalam keadaan
kutub tersebut. Sebaliknya akan
memberikan medan kutub “Selatan”. open-loop harus memberikan step
Kutub utara dan selatan yang dibangkitkan (langkah putaran) sesuai dengan
oleh kumparan 1 ditunjukkan pada gambar perintah atau kontrol yang diberikan
1. Bagian motor yang berputar (disebut pada motor stepper tersebut. Jika beban
rotor) didesain dengan menggunakan tia terlalu besar motor tak dapat bergerak
pasang lengan dari bahan ferromagnetic, normal atau diam sama sekali, hal ini
satu dengan lainnya yang saling disebabkan karena boleh jadi tidak
berdekatan membentuk sudut 600. (Bahan cukup torsi (torque) untuk melakukan
ferromagnetic merupakan bahan yang stepping. Dalam keadaan demikian,
mudah tertarik ke medan magnet). Karena
kutub stator berjarak 450, hal ini membuat mungkin rotor dapat bergerak sedikit
sudut antara stator dan rotor sebesar 150. ketika mendapat step pulse (pulsa)
tetapi kemudian jatuh kembali ke posisi
Pada gambar 1 terlihat sumbu rotor semula. Keadaan ini disebut stalling.
dengan garis flux yang diperoleh dari kutub Jika tidak digunakan feedback (umpan
stator utara-selatan adalah dari kumparan balik), kontroler tidak dapat mengetahui
1. Terjadinya pergerakan step pada rotor apakah terjadi kegagalan stepping.
dengan sudut 150 searah jarum jam
karena adanya pemutusan energi Dalam setiap step, pertambahan torsi
(deenergizing) pada kumparan 1 dan
pemberian energi (energizing) pada oleh motor stepper tergantung pada
kumparan 2. Pasangan rotor yang dekat shaft angle (sudut poros). Faktanya
dengan kumparan 2 sekarang akan segaris bahwa torsi pada rotor sebenarnya nol
dengan pasangan kutub stator flux line 2. bila tepat berada sejajar dengan
Stepping 150 berikutnya diperoleh dari kumparan yang sedang mendapat energi
pemberian energi pada kumparan 3, (energized). Pada gambar 2
kemudian kumparan 4, kumparan 1, diilustrasikan bagaimana motor yang
kumparan 2 dan seterusnya tergantung hanya dapat memberikan torsi bila rotor
jumlah step yang diinginkan. Kode digital tidak sejajar. Gambar 2(a) menunjukkan
yang diberikan pada kumparan stator
untuk step 150 searah jarum jam dan 150 kutub rotor menuju ke suatu kutub
berlawanan arah jarum jam dapat dilihat medan yang sedang mendapatkan

KUMPARAN (searah jarum jam) KUMPARAN (kebalikan arah jarum jam)


1 2 3 4 1 2 3 4
1 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 0
0 0 0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0
dst. dst

Tabel 1
Kode digital step 150 searah dan berlawanan jarum jam

H a l a m a n 188
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

U
4

2
60
45

3
3

S
2
4
1
Gambar 1
Motor stepper empat-kumparan

energi. Gaya tarik terjadi antara ujung maksimum terjadi bila rotor berada
selatan (S) rotor dengan ujung utara (N) sekitar 450 jauh dari kutub medan
dari kutub medan (stator). Ketika kutub (gambar 2(b)). Jika beban melebihi torsi
rotor mendekati kutub medan, gaya tarik maksimum tersebut, maka rotor akan
(F) yang diterima lebih kuat tetapi slip dengan cepat ke arah 900 ke
komponen torsi (T) nya lemah. Bila rotor belakang, dan hal ini dapat
mengarah langsung ke kutub medan menyebabkan motor justru memberikan
(gambar 2(b)), maka komponen torsi step terbalik/mundur.
adalah nol. Secara praktis, hal ini berarti
bahwa rotor dapat berhenti sebelum Mode Operasi
sejajar secara sempurna dengan kutub
medan (yang mendapat energi). Pada Motor stepper mempunyai dua mode
contoh yang kita bahas ini, torsi operasi yaitu single step mode dan slew

Gambar 1
Torsi beralih ke nol ketika rotor sejajar dengan kutub medan

H a l a ma n 189
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

mode. Pada single step mode atau disebut berhenti. Mode ini mirip dengan motor
juga bidirectional mode, frekuensi step listrik biasa (regular electric motor). Jadi
cukup lambat untuk memperbolehkan motor selalu mengalami torsi dan berotasi
rotor (hampir semua) berhenti di antara lebih halus dengan kontinyu. Gambar 4
step. Gambar 3 menunjukkan sebuah menunjukkan grafik posisi versus waktu
grafik posisi versus waktu untuk operasi untuk slew mode. Walaupun setiap step
single step. Pada setiap step, motor dapat tetap dilihat, gerakannya jauh lebih
meneruskan sudut tertentu dan kemudian halus dibandingkan dengan single-step
berhenti. Jika motor bebannya kecil, mode.
overshoot (lonjakan) dan osilasi dapat
terjadi pada akhir setiap step seperti yang Motor stepper dengan slew mode tidak
ditunjukkan pada gambar. dapat berhenti atau berbalik arah secara
mendadak (instantaneously). Jika dicoba
Keuntungan besar dari operasi single-step
dilakukan, maka kemungkinan besar
adalah bahwa setiap step benar-benar
tidak tergantung pada step lainnya. Artinya rotational inertia motor akan membawa
motor dapat berhenti secara pasti (dead rotor ke depan beberapa step sebelum
stop) atau bahkan berbalik arah kapan berhenti. Jadi step-count keseluruhan
saja. Karena itu kontroler mempunyai akan hilang. Kemungkinan untuk menjaga
kontrol yang instant dan sempurna pada step-count dalam slew mode dilakukan
operasi motor. Dan juga ada kepastian dengan memperlambat kecepatan lereng-
bahwa kontroler tidak akan kehilangan atas dari single-step mode dan kemudian
hasil cacahan (count, dan tentunya berarti pada lereng-bawah bagian akhir dari slew.
posisi motor) sebab setiap step ditetapkan Hal ini berarti kontroler harus mengetahui
sedemikian baik. Kekurangan single-step
waktu di depan seberapa jauh motor
mode adalah gerakannya lambat dan
“choppy” (berombak). Kecepatan single- harus jalan. Secara tipikal slew mode
step mode yang tipikal adalah 5 step/ digunakan untuk memperoleh posisi
detik yang mentranslasikan 12,5 rpm motor dalam “ballpark”, dan kemudian
(rotary per minute) untuk motor 150/step. fine adjusment dapat dilakukan dengan
single step. Slewing menggerakkan motor
Pada slew mode, atau unidirectional lebih cepat tetapi memperbesar
mode, frekuensi step adalah cukup tinggi perubahan kehilangan step-count.
sehingga tidak mempunyai waktu untuk

Gambar 3 Gambar 4
Posisi versus waktu untuk single-step mode Grafik posisi versus waktu untuk slew mode

H a l a m a n 190
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

(gambar 6). Gaya yang dibutuhkan untuk


menarik kertas melalui printer
diperkirakan tidak melebihi 40 oz. Berat
statik kertas pada platen (bila printer
mati/off) adalah 12 oz. Pertanyaannya
adalah dapatkah motor stepper pada
printer tersebut bekerja?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka


diperlukan torsi untuk memutar platen
selama proses pencetakan, dan hal ini
dapat dihitung sebagai berikut:
Torsi = gaya x radius = 40 oz x (½ x 1 in) =
Gambar 5 20 in.-oz
Kurva torque versus speed untuk single-
step mode dan slew mode Karena itu, motor dengan dynamic torque
sebesar 30 in.-oz , akan cukup kuat untuk
mengangkat kertas. Torsi pada platen
Gambar 5 menunjukkan kurva torque dengan hanya berat kertas dapat dihitung
versus speed untuk single-step mode dan sebagai berikut:
slew mode. Perhatikan sepanjang sumbu- Torsi = gaya x radius = 12 oz x (½ x 1 in) =
x, ada tiga macam torque yaitu detent 6 in.-oz
torque, diynamic torque dan holding Ketika printer on, kekuatan holding torque
torque. Detent torque adalah torsi yang 50 in-oz lebih dari cukup untuk menahan
diperlukan untuk mengatasi gaya magnet kertas. Namun, bila printer dalam
permanen (ketika power dimatikan). Gaya keadaan off, berat kertas melebihi detent
ini merupakan sentakan kecil yang anda torque 5 in-oz, dan platen (dan motor)
rasakan bila anda memutar motor secara akan berputar terbalik. Karena itu kita
manual tanpa power. Dynamic torque simpulkan bahwa motor tidak dapat
merupakan maximum running torque yang menerima beban tersebut.
diperoleh ketika rotor tertinggal di
belakang kutub medan sebesar setengah
step. Holding torque merupakan stall
torque (torsi lambat) tertinggi dan
dihasilkan ketika motor telah berhenti
sempurna tetapi dengan ktub (pole)
terakhir yang masih memperoleh
energized. Sebenarnya ini merupakan
jenis detent torque sebab memberikan
sejumlah torsi eksternal yang dibutuhkan
untuk memutar motor yang melawan
kecenderungan (“against its wishes”)

Di sini kita dapat memberikan sebuah


contoh kasus pada printer. Misalnya
sebuah motor stepper mempunyai
properti: holding torque 50 in.-oz, dynamic
torque 30 in.-oz dan detent torque 5 in.-oz.
Gambar 6
Motor stepper akan digunakan untuk Motor stepper menggerakkan platen printer
memutar diameter platen printer 1 in.

H a l a ma n 191
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

Gambar 7
Motor stepper dua-phase (bipolar)

ujung selatan. Rotor akan cenderung


Motor Stepper Dua-Phase (Bipolar)
sejajar sendiri secara vertikal (posisi 1)
dengan kutub selatannya mengarah ke
Motor stepper dua-phase (bipolar)
atas (sebab kutub magnet yang
mempunyai konstruksi yang mirip dengan
berlawanan akan saling menarik).
jenis unipolar, hanya tidak terdapat tap
pada kumparannya (gambar 7).
Cara yang paling sederhana dalam
Penggunaan motor stepper jenis bipolar
memberikan step pada motor ini adalah
memerlukan rangkain yang agak lebih
dengan memberikan energi secara
rumit untuk mengatur agar motor ini dapat
bergantian pada AB atau CD untuk
berputar dalam dua arah. Untuk
menarik rotor dari kutub ke kutub. Jika
menggerakkan motor stepper jenis ini
rotor bergerak CCW (counterclockwise,
biasanya diperlukan sebuah driver motor
berlawanan arah jarum jam) dari posisi 1,
yang dikenal dengan nama H bridge.
maka rangkaian CD harus diberi energi
Rangkaian ini akan mengontrol setiap
dengan polaritas C+D-. Hal ini akan
kumparan secara terpisah (independent)
menarik rotor ke posisi 2. Selanjutnya,
termasuk polaritas untuk setiap kumparan.
rangkaian AB diberi energi lagi, tetapi kali
ini polaritasnya terbalik (-A+B), yang
Motor stepper dua-phase (bipolar) hanya
menyebabkan kutub bawah memberikan
mempunyai dua rangkaian tetapi
ujung utara pada rotor, dengan demikian
sebenarnya terdiri dari empat kutub
tertarik ke posisi 3. Istilah bipolar
medan. Gambar 7(a) menunjukkan simbol
digunakan pada motor ini karena arus
motor dan gambar 7(b) menunjukkan
kadang-kadang terbalik. Urutan tegangan
bagaimana perkawatan/lilitan internal
diperlukan untuk memutar motor satu
motor tersebut. Pada gambar 7(b),
putaran penuh dan ditunjukkan di bawah
rangkaian AB terdiri dari dua kutub
ini. Pembacaan dari atas ke bawah
berlawanan sedemikian bila tegangan
memberikan urutan untuk peralihan/
yang dikenakan (+A-B), kutub bagian atas
perputaran CCW, pembacaan dari bawah
akan memberikan ujung utara terhadap
ke atas adalah urutan CW (clockwise,
rotor dan kutub bawah akan memberikan
sarah jarum jam):

H a l a m a n 192
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

Rangkaia Posisi menghasilkan power-to-weight ratio yang


n besar maka pada biploar ini mode
A+ B- 1 ekesitasi ganda (dual-excitation mode)
C+ D- 2 Eksitasi untuk gambar 7 merupakan hal yang sangat lazim .
A- B+ 3
Kedua metoda tersebut menghasilkan
C- D+ 4 four-step drive, yakni empat step per
siklus. Dengan mempergilirkan atau
Cara lain pengoperasian stepper dua-
phase adalah memberikan energi pada mengubah-ubah (alternating) mode
kedua rangkaian tersebut dengan waktu eksitasi tunggal (single-excitation mode)
yang sama. Pada mode ini, rotor akan dan mode eksitasi ganda (dual-excitation
ditarik kepada dua kutub yang berdekatan mode), maka motor dapat diarahkan
dan menganggap posisinya ada di untuk mendapatkan half-step, seperti
antaranya. Gambar 8(a) menunjukkan yang ditunjukkan pada gambar 8(b). Posisi
empat posisi rotor yang mungkin. Urutan 1, 2, 3 dan 4 berasal dari mode eksitasi
eksitasi untuk stepping pada dual mode tunggal, dan posisi 1’, 2’, 3’ dan 4’ dari
ini adalah sebagaimana terlihat pada mode eksitasi ganda. Bila pengemudian
Gambar 9. ini yang digunakan, maka motor
memperoleh delapan step per revolusi
Ada dua rangkaian pada waktu yang sama (satu putran lengkap 3600) dan disebut
menghasilkan torsi lebih (yang diinginkan) eight-step drive. Hal ini dibutuhkan pada
daripada mode eksitasi tunggal; namun, beberapa aplikasi karena membolehkan
arus yang digunakan juga lebih besar dan motor mempunyai revolusi posisi dua kali.
kontrolernya lebih kompleks. Dan karena Bahkan memungkinkan step lebih kecil
menghasilkan power-to-weight ratio yang dengan sebuah proses yang disebut
besar maka pada biploar ini mode microstepping.
ekesitasi ganda (dual-excitation mode)
Rangkaian Posi
si
A+ B- dan C+ 1’
D-
A- B+ dan C+ 2’ Eksitasi untuk gambar
D- 8(a)
A- B+ dan C- 3’
D+
A+ B- dan C- 4’
D+

Gambar 8
Mode operasi tambahan pada motor stepper.

H a l a ma n 193
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

Motor Stepper Empat-Phase (Unipolar) bipolar dua-phase, motor stepper empat-


phase mempunyai keuntungan karena
Motor stepper empat-phase (unipolar)
kesederhanaannya (simplicity). Rangkaian
adalah jenis motor stepper yang paling
umum (gambar 9). Istilah empat-phase kontrol motor empat-phase mudah men-
digunakan karena motor mempunyai switch urutan kutub on dan off ; tanpa
empat kumparan medan yang dapat harus membalik polaritas kumparan
diberikan energi secara terpisah/ medan (namun, motor dua-phase
tersendiri, dan istilah unipolar digunakan
menghasilkan torsi lebih besar karena
karena arus selalu menjalar dalam arah
yang sama melalui kumparan. Cara pushing dan pulling dilakukan
sederhana untuk mengoperasikan motor bersamaan).
stepper empat-phase adalah dengan
memberikan energi phase satu pada Torsi motor stepper empat-phase dapat
suatu waktu yang berurutan (dikenal
dinaikkan jika dua kumparan yang
dengan wave drive). Untuk memutar ke
arah CW, digunakan urutan berikut: berdekatan diberikan energi secara
Dibandingkan dengan motor stepper b ers am aan, m enyeb ab kan rot or
menjajarkan sendiri antara kutub-kutub
A B medan (seperti yang ditunjukkan pada
gambar 10). Walaupun diperlukan
C D Eksitasi untuk gambar 9
masukan energi dua kali lipat, torsi motor
E F meningkat sekitar 40%, dan kecepatan
respon meningkat.
G H

Gambar 9
Motor stepper empat-phase (unipolar)

H a l a m a n 194
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

Gambar 10
Motor stepper empat-phase dengan kumparan center tap
Dengan konstruksi motor demikian
rotornya; sebagai gantinya, digunakan
mereka dapat digunakan dalam mode
roda besi bergerigi (toothted iron wheel,
dua-phase atau empat-phase seperti
[lihat gambar 11(b)]). Keuntungan dari
yang biasa digunakan. Hal ini dilakukan
tidak diperlukannya rotor yang
dengan membiarkan dua kumparan
termagetisasi adalah bahwa dia dapat
tambahan (dari motor dau-phase) yang
dibuat dalam berbagai ketajaman (any
secara internal dihubungkan ke titik di
shape).
antara kumparan medan yang
Setiap gigi rotor ditarik mendekati kutub
berlawanan. Gambar 10(a)
medan dalam stator yang mendapat
menunjukkan simbol untuk jenis motor
energi, tetapi tidak dengan gaya yang
ini dan gambar 10(b) menunjukkan
sama seperti pada motor magnet
interior kumparan motor. Jika motor
permanen. Hal ini memberikan motor-VR
tersebut digunakan dalam mode dua-
phase, maka center tap (terminal 2 dan
5) tidak digunakan. Jika dioperasikan
dalam mode empat-phase, center tap
menjadi common return, dan power
diberikan pada terminal 1, 4, 3 dan 6
seperti yang dibutuhkan.

Saat ini hampir semua motor stepper


magnet permanen tersedia dalam
ukuran step yang lebih kecil
dibandingkan dengan motor sederhana
yang telah kita bahas di depan.
Gambar 10
Motor Stepper Variable-Reluctance Motor stepper tiga-phase (15 step)

torsi yang lebih kecil dibandingkan dengan


Motor stepper variable-reluctance (VR)
motor magnet permanen.
tidak menggunakan magnet pada

H a l a ma n 195
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

Motor stepper VR umumnya mempunyai Karena itu step nya adalah 150 (450 – 300 =
tiga atau empat phase. Gambar 11(a) 150). Dengan menggunakan desain ini,
menunjukkan sebuah motor stepper tiga- motor stepper VR dapat dicapai step yang
phase tipikal. Stator mempunyai tiga sangat kecil (kurang dari 10). Ukuran step
rangkaian kutub medan: Ø1, Ø2 dan Ø3. yang kecil sering menjadi pertimbangan
Gambar 11(b) menunjukkan bahwa motor karena untuk memberikan posisi yang lebih
aktual mempunyai 12 kutub medan, di presisi.
mana setiap rangkaian memberikan
energi pada empat kumparan; anda dapat Motor stepper VR mempunyai banyak
melihat ini dengan mengamati lebih dekat perbedaan fungsional bila dibandingkan
kumparan Ø1 dalam gambar 11(b). dengan motor stepper jenis magnet
Perhatikan bahwa rotor hanya mempunyai permanen. Karena rotor tidak
termagnetisasi, motor VR lebih lemah (torsi
kecil) dari motor stepper magnet permanen
dengan ukuran yang sama. Dan juga, tidak
mempunyai detent torque bila catu daya
mati, yang dapat merupakan keuntungan
atau kerugian tergantung pada aplikasi.
Akhirnya, karena ukuran step nya kecil dan
detent torque yang direduksi, motor stepper
VR mempunyai kecenderungan yang lebih
Gambar 12
untuk mengalami overshoot dan melewati
Motor stepper VR tiga-phase 150. suatu step. Hal ini merupakan hal yang
(hanya empat kutub medan yang ditampilkan) serius jika motor dioperasikan dalam open-
loop, di mana posisi dipertahankan dengan
menjaga sejumlah step yang diberikan.
8 gigi walaupun terdapat 12 gigi pada Untuk mengatasi masalah ini, beberapa
stator. Karena itu gigi rotor tidak dapat urutan damping dapat digunakan. Hal ini
naik “one for one” dengan gigi stator. dapat dilakukan secara mekanik dengan
Gambar 12 mengilustrasikan operasi menanmbahkan gesekan (friction) atau
motor stepper VR. Bila rangkaian Ø1 secara elektrik dengan memberikan suatu
mendapat energi, rotor bergerak ke posisi torsi pengereman kecil (slight braking
seperti yang ditunjukkan pada gambar 12 torque) dengan kutub-kutub medan yang
(a)—yakni gigi rotor (A) segaris dengan berdekatan.
kutub medan Ø1. Selanjutnya rangkaian
Ø2 mendapat energi. Gigi rotor B Motor Stepper Hybrid
mendekat dan ditarik ke arah Ø2 [gambar
12(b)]. Perhatikan bahwa rotor harus Motor stepper hybrid menggabungkan
bergerak hanya 150 untuk persejajaran ini. kelebihan/fitur motor stepper magnet
Jika rangkaian Ø3 yang berikutnya permanen dan motor stepper variable
mendapat energi, rotor akan terus reluctance (VR) dan ini yang paling banyak
berlanjut ke arah CCW 150 dengan digunakan saat ini. Rotor bergerigi, yang
menarik gigi C menjadi sejajar. membolehkan sudut step yang sangat kecil
(1,80 tipikal), dan mempunyai suatu magnet
Sudut step motor stepper VR adalah permanen yang memberikan detent torque
selisih antara sudut rotor dan sudut stator. yang kecil bahkan ketika catu daya
Untuk motor pada gambar 12, sudut dimatikan.
antara kutub medan adalah 300, dan
sudut antara kutub rotor adalah 450. Gambar 13 mengilustrasikan operasi

H a l a m a n 196
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

motor stepper magnet permanen dua-


phase). Pada sisi lain, motor unipolar
mempunyai dua kumparan terpisah arah
berlwanan pada setiap kutub medan
(disebut bifilar winding), dan juga setiap
kutub dapat menjadi utara atau selatan.
Karena itu motor stepper hybrid unipolar
tidak memerlukan rangkaian pembalik
polaritas.

Rangkaian Kontrol Motor Stepper


Gambar 13
Konstruksi internal motor stepper hybrid (hanya Untuk menghubungkan motor stepper
ditampilkan dua kutub per stator)
dengan piranti digital atau I/O port
dibutuhkan rangkaian interface. Hal ini
internal dari motor hybrid yang dapat sangat penting karena jumlah arus yang
dianggap lebih rumit dari motor magnet diperlukan untuk memberikan energi
permanen biasa/sederhana. Rotor terdiri (energizing) pada pasangan-pasangan
dari dua roda bergigi dengan suatu kumparan lebih besar dari kemampuan I/
magnet di antaranya —satu roda O port, sehingga dibutuhkan sejumlah
termagnetisasi secara sempurna menjadi rangkaian penyangga (buffer) yang akan
utara dan yang lainnya sempurna menjadi menguatkan arus untuk dapat
selatan. Untuk setiap step, dua gigi menggerakkan motor stepper.
berlawanan pada roda utara ditarik
menuju dua kutub medan selatan, dan Rangkaian penggerak (driver) motor
dua gigi berlawanan pada roda selatan stepper
ditarik menuju dua kutub medan utara.
Kumparan atau perkawatan internal lebih Kontroler yang menentukan jumlah dan
rumit dari motor magnet permanen atau arah step yang akan diberikan (tergantung
motor VR, tetapi untuk ke dunia luar motor aplikasi). Driver amplifier memperbesar
ini sederhana dan mudah untuk dikontrol. daya dari sinyal kemudi kumparan. Di sini
tidak diperlukan rangkaian pengubah
Teori operasi motor hybrid mirip dengan digital ke analog karena kutub-kutub
motor VR di mana rotor dan stator medan adalah on atau off, driver amplifier
mempunyai jumlah gigi yang berbeda dan efisien kelas C dapat digunakan.
untuk setiap step, gigi yang mendapat
energi terdekat yang akan ditarik untuk
disejajarkan. Namun, prinsip-prinsip
magnetik diperlukan, pada satu waktu
kapan saja, setengah kutub-kutub menjadi
utara dan setengah lainnya menjadi
selatan. Untuk mempertahankan
keseimbangan magnetik (magnetic
balance), setiap kutub harus dapa men-
s witch polarit as s upaya dapat
memberikan kutub yang tepat pada waktu
yang tepat. Hal ini diselesaikan dengan Gambar 14
Diagram blok rangkaian kontrol motor stepper
satu cara dari dua cara: Untuk motor
bipolar, tegangan yang digunakan harus
dibalik oleh rangkaian driver (seperti pada

H a l a ma n 197
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

Gambar 15
Rangkaian kontrol motor stepper

Pengontrolan Motor Stepper Empat-Phase Keadaan ini biasanya nampak dengan


timbulnya percikan bunga api (ketika
Rangkaian kontrol motor stepper seperti menggunakan motor dc dengan daya be-
ini dapat dilihat pada gambar 15. Ke- sar). Hal tersebut sangat tidak dikehen-
luaran rangkaian inverting buffer 7406 daki karena dapat merusak saklar se-
bagian atas adalah LOW, membias maju hingga perlu diberikan rangkain tambahan
(forward biasing) basis-emiter dari transis- untuk membatasi tegangan transien yang
tor daya PNP MJ2955. Hal tersebut men- muncul. Sebaliknya ketika saklar tertutup
yebabkan kolektor-emiter dalam keadan maka terdapat arus yang mengalir ke
short, yang menimbulkan arus yang realtif kumparan motor dan akan menghasilkan
besar mengalir ke ground melalui kum- kenaikan tegangan secara perlahan. Un-
paran nomor 1. Dioda IN4001 mempro- tuk membatasi tegangan spike yang mun-
teksi kumparan dari aliran balik yang be- cul maka ada dua alternatif pemeca-
sar ketika arus berhenti. hannya yaitu pertama dengan mem-
paralelkan dioda dengan kumparan motor
Kumparan pada motor stepper mempun- dan alternatif kedua adalah dengan mem-
yai karakteristik yang sama dengan karak- paralelkan kapasitor dengan kumparan
teristik beban induktif lainnya. Oleh motor. Dioda yang terpasang paralel terse-
karena itu ketika terdapat arus yang me- but harus mampu melewatkan arus balik
lalui kumparan motor, tidak dapat dimati- yang terjadi ketika saklar terbuka misalnya
kan dengan seketika tanpa menghasilkan dioda 1N4001 atau 1N4002. Jika dioda
tegangan transien yang sangat tinggi. yang digunakan mempunyai karkateristik

H a l a m a n 198
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

“fast switch” maka perlu diberikan penam- saklarnya. Tegangan Vmotor tidaklah ha-
bahan kapasitor yang dipasang paralel rus selalu sama dengan tegangan VCC mik-
dengan dioda tersebut. Dengan pemasa- rokontroler karena digunakannya buffer
kan kapasitor paralel dengan kumparan yang mempunyai keluaran open collector
motor maka spike yang ditimbulkan akan sehingga keluarannya dapat di-pull-up ke
menyebabkan kapasitor tersebut charge tegangan yang dikehendaki. Pemilihan
sehingga tegangan spike yang terjadi tidak transistor adalah yang mempunyai karak-
akan keluar tetapi diredam oleh kapasitor teristik IC (arus kolektor) yang relatif besar
ini. Tetapi yang paling penting adalah ka- sehingga dipilih transistor power yang
pasitor ini harus mampu menahan surge mampu melewatkan arus sesuai dengan
charge pada saat terjadi spike. Surge arus yang diperlukan oleh kumparan mo-
charge adalah arus tiba-tiba yang sangat tor stepper yang digunakan. Jika arus yang
besar yang muncul bersamaan dengan ditarik oleh kumparan motor stepper tern-
tegangan spike. Nilai kapasitor harus yata lebih besar dari kemampuan transis-
dipilih pada kondisi di mana nilai induk- tor, maka transistor akan cepat panas dan
tansi dari kumparan motor stepper paling dapat menyebabkan kerusakan pada tran-
besar. sistor tersebut.

Jika rangkaian kontrol yang mengen-


dalikan rangkaian motor driver ini berupa Dari gambar 16, resistor pull-up sebesar
mikrokontroler atau komponen digital lain- 470 akan memberikan arus sebesar
nya maka sebaiknya setiap port yang men- 10mA ke basis transistor Q1. Jika Q1
gontrol rangkaian driver motor stepper ini mempunyai gain sebesar b=1000 maka
diberikan buffer terlebih dahulu agar tidak arus kolektor yang dapat dilewatkan
membebani port mikrokontroler yang adalah IC = bIB,= 1000 x 10mA = 10A. Ber-
digunakan. Contoh rangkain buffer dapat arti arus maksimum yang dapat dilewat-
dilihat pada gambar 16. Ada dua alternatif kan ke kumparan motor stepper akan
yaitu dengan menggunakan buffer terlebih sama dengan arus kolektor. Tetapi arus
dahulu atau menggunakan rangkaian FET yang melalui kumparan harus lebih kecil
yang mempunyai impedansi masukan dari arus maksimum IC yang diperbo-
yang sangat tinggi, sebagai komponen lehkan. Untuk komponen FET dapat
digunakan misalnya IRL540 yang dapat

Gambar 16
Rangkain driver motor stepper empat kumparan

H a l a ma n 199
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL

mengalirkan arus sampai 20A dan mampu


menahan tegangan balik sampai 100V.
Hal ini disebabkan karena FET ini mampu
menyerap tegangan spike tanpa ada pro-
teksi dioda. Tetapi komponen ini memerlu-
kan heat sink yang besar yang mampu
mneyerap panas dengan baik. Sebaiknya
digunakan kapasitor untuk menekan level
tegangan spike yang ditimbulkan dari tran-
sisi saklar dari on ke off. Gambar 17
Operasi motor stepper dua-phase (bipolar)
Pengontrolan Motor Stepper Dua-Phase
Rangkaian kontroler berbasis mikroprose-
Pengontrolan motor stepper dua-phase sor/mikrokontroler atau berupa rangkaian
(bipolar) memerlukan polaritas terbalik, digital seperti yang ditunjukkan pada gam-
sehingga membuat lebih rumit daripada bar 18(a) dapat digunakan untuk mem-
pengontrol motor stepper empat-phase. bangkitkan bentuk-gelombang pewaktuan
Gambar 17 menunjukkan sebuah motor (timing waveform). Pencacah
stepper dua-phase. Ada dua rangkaian maju/mundur (up/down counter) 2-bit
yang disimbolkan dengan AB dan CD. Dia-
yang mencacah setiap pulsa yang diterima
gram pewaktuan (timing diagram) menun-
pada masukan naik (up input) dan menca-
jukkan bentuk-gelombang (waveform)
yang diperlukan untuk A, B, C dan D (rotasi cah turun untuk setiap pulsa yang diterima
CCW). Dengan melihat posisi kolom 1 ke pada masukan turun (down input). Qa dan
bawah dalam gambar 17(b), kita melihat A Qb dari pencacah maju/mundur dideko-
adalah positip dan B negatip, sehingga dekan pada decoder 2-ke-4. Sebagai pen-
arus akan mengalir dari A ke B dalam cacah adalah selalu berada pada salah
rangkaian AB. Sementara itu C dan D satu dari empat keadaan (00, 01, 10, 11),
keduanya negatip, yang secara efektif me- satu (dan hanya satu) dari keluaran de-
matikan rangkaian CD. Untuk posisi 2 coder yang “high” pada satu waktu. Gam-
pada timing diagram, C adalah positip, bar 18(b) menunjukkan keluaran dekoder
dan D negatip; yang menyebabkan arus bila counter mencacah naik (hasil pulsa
mengalir dari C ke D dalam rangkaian CD CCW dari kontroler).
sedangkan kumparan AB off/mati sem-
purna dan seterusnya untuk posisi 3 dan
4.

Gambar 18
Rangkaian interface lengkap untuk motor stepper dua-phase (bipolar)

H a l a m a n 200
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

Pekerjaan/tugas selanjutnya adalah Daftar Pustaka


mengkoneksikan sinyal pewaktuan (timing
signal) dari decoder dengan cara yang 1. Kilian, (2003), Modern Control Tech-
sama seperti men-drive kumparan- nology: Components and Systems, Del-
kumparan motor. Hal ini dapat diselesai- mar.
kan dengan rangkaian penguat daya 2. Kleitz, William, (1997), Digital Micro-
seperti yang tampak pada sebelah kanan processor Fundamentals: Theory and Ap-
dari gambar 18(a). Perhatikan ada empat plications, Prentice-Hall International.
complementry-symmetry driver, satu untuk Maas, James, (1995), Industrial Electron-
setiap ujung dari setiap kumparan motor. ics, Prentice-Hall International.
Bila Q1 dan Q4 on, maka arus dapat men-
galir melalui motor dalam arah yang ditun-
jukkan (kiri ke kanan). Pada sisi lain, bila
Q3 dan Q2 on, maka polaritas dibalik, dan
arus mengalir berlawanan arah melalu
motor (kanan ke kiri). Akhirnya jika Q1 dan
Q3 off, maka tidak ada arus yang mengalir
pada kumparan motor.

Empat keluaran dari decoder (yang harus


dibalik dalam kasus ini) mengontrol empat
rangkaian transistor complementary-
symmetry. Resistor dan dioda zener pada
setiap rangkaian menyebabkan transistor
atas menjadi on bila transistor bawah off,
dan sebaliknya. Jajaki melalui rangkaian
untuk setiap step dari decoder dan anda
akan melihat bahwa timing diagram dari
gambar 17(a) dihasilkan kembali. Susu-
nan ini akan memberikan step CCW pada
motro bila counter mencacah naik. Bila
counter mencacah turun, maka urutannya
akan terbalik dan motor akan step CW.

H a l a ma n 201
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2

H a l a m a n 202

Anda mungkin juga menyukai