Teori Motor Stepper PDF
Teori Motor Stepper PDF
bidang
REKAYASA
MOTOR STEPPER: TEKNOLOGI, METODA
DAN RANGKAIAN KONTROL
SYAHRUL
Motor stepper merupakan salah satu jenis motor yang banyak digunakan saat
ini sebagai actuator, misalnya sebagai penggerak head baca/tulis pada disk
drive yang akan menetapkan posisi head baca/tulis di atas permukaan piringan
disket, penggerak head pada printer dan line feed control, dan yang lebih
populer saat ini adalah aplikasi dalam bidang robotik. Dengan bantuan
mikroprosesor atau mikrokontroler perputaran motor dapat dikontrol dengan
tepat dan terprogram.
H a l a ma n 187
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Tabel 1
Kode digital step 150 searah dan berlawanan jarum jam
H a l a m a n 188
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
U
4
2
60
45
3
3
S
2
4
1
Gambar 1
Motor stepper empat-kumparan
energi. Gaya tarik terjadi antara ujung maksimum terjadi bila rotor berada
selatan (S) rotor dengan ujung utara (N) sekitar 450 jauh dari kutub medan
dari kutub medan (stator). Ketika kutub (gambar 2(b)). Jika beban melebihi torsi
rotor mendekati kutub medan, gaya tarik maksimum tersebut, maka rotor akan
(F) yang diterima lebih kuat tetapi slip dengan cepat ke arah 900 ke
komponen torsi (T) nya lemah. Bila rotor belakang, dan hal ini dapat
mengarah langsung ke kutub medan menyebabkan motor justru memberikan
(gambar 2(b)), maka komponen torsi step terbalik/mundur.
adalah nol. Secara praktis, hal ini berarti
bahwa rotor dapat berhenti sebelum Mode Operasi
sejajar secara sempurna dengan kutub
medan (yang mendapat energi). Pada Motor stepper mempunyai dua mode
contoh yang kita bahas ini, torsi operasi yaitu single step mode dan slew
Gambar 1
Torsi beralih ke nol ketika rotor sejajar dengan kutub medan
H a l a ma n 189
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
mode. Pada single step mode atau disebut berhenti. Mode ini mirip dengan motor
juga bidirectional mode, frekuensi step listrik biasa (regular electric motor). Jadi
cukup lambat untuk memperbolehkan motor selalu mengalami torsi dan berotasi
rotor (hampir semua) berhenti di antara lebih halus dengan kontinyu. Gambar 4
step. Gambar 3 menunjukkan sebuah menunjukkan grafik posisi versus waktu
grafik posisi versus waktu untuk operasi untuk slew mode. Walaupun setiap step
single step. Pada setiap step, motor dapat tetap dilihat, gerakannya jauh lebih
meneruskan sudut tertentu dan kemudian halus dibandingkan dengan single-step
berhenti. Jika motor bebannya kecil, mode.
overshoot (lonjakan) dan osilasi dapat
terjadi pada akhir setiap step seperti yang Motor stepper dengan slew mode tidak
ditunjukkan pada gambar. dapat berhenti atau berbalik arah secara
mendadak (instantaneously). Jika dicoba
Keuntungan besar dari operasi single-step
dilakukan, maka kemungkinan besar
adalah bahwa setiap step benar-benar
tidak tergantung pada step lainnya. Artinya rotational inertia motor akan membawa
motor dapat berhenti secara pasti (dead rotor ke depan beberapa step sebelum
stop) atau bahkan berbalik arah kapan berhenti. Jadi step-count keseluruhan
saja. Karena itu kontroler mempunyai akan hilang. Kemungkinan untuk menjaga
kontrol yang instant dan sempurna pada step-count dalam slew mode dilakukan
operasi motor. Dan juga ada kepastian dengan memperlambat kecepatan lereng-
bahwa kontroler tidak akan kehilangan atas dari single-step mode dan kemudian
hasil cacahan (count, dan tentunya berarti pada lereng-bawah bagian akhir dari slew.
posisi motor) sebab setiap step ditetapkan Hal ini berarti kontroler harus mengetahui
sedemikian baik. Kekurangan single-step
waktu di depan seberapa jauh motor
mode adalah gerakannya lambat dan
“choppy” (berombak). Kecepatan single- harus jalan. Secara tipikal slew mode
step mode yang tipikal adalah 5 step/ digunakan untuk memperoleh posisi
detik yang mentranslasikan 12,5 rpm motor dalam “ballpark”, dan kemudian
(rotary per minute) untuk motor 150/step. fine adjusment dapat dilakukan dengan
single step. Slewing menggerakkan motor
Pada slew mode, atau unidirectional lebih cepat tetapi memperbesar
mode, frekuensi step adalah cukup tinggi perubahan kehilangan step-count.
sehingga tidak mempunyai waktu untuk
Gambar 3 Gambar 4
Posisi versus waktu untuk single-step mode Grafik posisi versus waktu untuk slew mode
H a l a m a n 190
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
H a l a ma n 191
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Gambar 7
Motor stepper dua-phase (bipolar)
H a l a m a n 192
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
Gambar 8
Mode operasi tambahan pada motor stepper.
H a l a ma n 193
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Gambar 9
Motor stepper empat-phase (unipolar)
H a l a m a n 194
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
Gambar 10
Motor stepper empat-phase dengan kumparan center tap
Dengan konstruksi motor demikian
rotornya; sebagai gantinya, digunakan
mereka dapat digunakan dalam mode
roda besi bergerigi (toothted iron wheel,
dua-phase atau empat-phase seperti
[lihat gambar 11(b)]). Keuntungan dari
yang biasa digunakan. Hal ini dilakukan
tidak diperlukannya rotor yang
dengan membiarkan dua kumparan
termagetisasi adalah bahwa dia dapat
tambahan (dari motor dau-phase) yang
dibuat dalam berbagai ketajaman (any
secara internal dihubungkan ke titik di
shape).
antara kumparan medan yang
Setiap gigi rotor ditarik mendekati kutub
berlawanan. Gambar 10(a)
medan dalam stator yang mendapat
menunjukkan simbol untuk jenis motor
energi, tetapi tidak dengan gaya yang
ini dan gambar 10(b) menunjukkan
sama seperti pada motor magnet
interior kumparan motor. Jika motor
permanen. Hal ini memberikan motor-VR
tersebut digunakan dalam mode dua-
phase, maka center tap (terminal 2 dan
5) tidak digunakan. Jika dioperasikan
dalam mode empat-phase, center tap
menjadi common return, dan power
diberikan pada terminal 1, 4, 3 dan 6
seperti yang dibutuhkan.
H a l a ma n 195
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Motor stepper VR umumnya mempunyai Karena itu step nya adalah 150 (450 – 300 =
tiga atau empat phase. Gambar 11(a) 150). Dengan menggunakan desain ini,
menunjukkan sebuah motor stepper tiga- motor stepper VR dapat dicapai step yang
phase tipikal. Stator mempunyai tiga sangat kecil (kurang dari 10). Ukuran step
rangkaian kutub medan: Ø1, Ø2 dan Ø3. yang kecil sering menjadi pertimbangan
Gambar 11(b) menunjukkan bahwa motor karena untuk memberikan posisi yang lebih
aktual mempunyai 12 kutub medan, di presisi.
mana setiap rangkaian memberikan
energi pada empat kumparan; anda dapat Motor stepper VR mempunyai banyak
melihat ini dengan mengamati lebih dekat perbedaan fungsional bila dibandingkan
kumparan Ø1 dalam gambar 11(b). dengan motor stepper jenis magnet
Perhatikan bahwa rotor hanya mempunyai permanen. Karena rotor tidak
termagnetisasi, motor VR lebih lemah (torsi
kecil) dari motor stepper magnet permanen
dengan ukuran yang sama. Dan juga, tidak
mempunyai detent torque bila catu daya
mati, yang dapat merupakan keuntungan
atau kerugian tergantung pada aplikasi.
Akhirnya, karena ukuran step nya kecil dan
detent torque yang direduksi, motor stepper
VR mempunyai kecenderungan yang lebih
Gambar 12
untuk mengalami overshoot dan melewati
Motor stepper VR tiga-phase 150. suatu step. Hal ini merupakan hal yang
(hanya empat kutub medan yang ditampilkan) serius jika motor dioperasikan dalam open-
loop, di mana posisi dipertahankan dengan
menjaga sejumlah step yang diberikan.
8 gigi walaupun terdapat 12 gigi pada Untuk mengatasi masalah ini, beberapa
stator. Karena itu gigi rotor tidak dapat urutan damping dapat digunakan. Hal ini
naik “one for one” dengan gigi stator. dapat dilakukan secara mekanik dengan
Gambar 12 mengilustrasikan operasi menanmbahkan gesekan (friction) atau
motor stepper VR. Bila rangkaian Ø1 secara elektrik dengan memberikan suatu
mendapat energi, rotor bergerak ke posisi torsi pengereman kecil (slight braking
seperti yang ditunjukkan pada gambar 12 torque) dengan kutub-kutub medan yang
(a)—yakni gigi rotor (A) segaris dengan berdekatan.
kutub medan Ø1. Selanjutnya rangkaian
Ø2 mendapat energi. Gigi rotor B Motor Stepper Hybrid
mendekat dan ditarik ke arah Ø2 [gambar
12(b)]. Perhatikan bahwa rotor harus Motor stepper hybrid menggabungkan
bergerak hanya 150 untuk persejajaran ini. kelebihan/fitur motor stepper magnet
Jika rangkaian Ø3 yang berikutnya permanen dan motor stepper variable
mendapat energi, rotor akan terus reluctance (VR) dan ini yang paling banyak
berlanjut ke arah CCW 150 dengan digunakan saat ini. Rotor bergerigi, yang
menarik gigi C menjadi sejajar. membolehkan sudut step yang sangat kecil
(1,80 tipikal), dan mempunyai suatu magnet
Sudut step motor stepper VR adalah permanen yang memberikan detent torque
selisih antara sudut rotor dan sudut stator. yang kecil bahkan ketika catu daya
Untuk motor pada gambar 12, sudut dimatikan.
antara kutub medan adalah 300, dan
sudut antara kutub rotor adalah 450. Gambar 13 mengilustrasikan operasi
H a l a m a n 196
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
H a l a ma n 197
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Gambar 15
Rangkaian kontrol motor stepper
H a l a m a n 198
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
“fast switch” maka perlu diberikan penam- saklarnya. Tegangan Vmotor tidaklah ha-
bahan kapasitor yang dipasang paralel rus selalu sama dengan tegangan VCC mik-
dengan dioda tersebut. Dengan pemasa- rokontroler karena digunakannya buffer
kan kapasitor paralel dengan kumparan yang mempunyai keluaran open collector
motor maka spike yang ditimbulkan akan sehingga keluarannya dapat di-pull-up ke
menyebabkan kapasitor tersebut charge tegangan yang dikehendaki. Pemilihan
sehingga tegangan spike yang terjadi tidak transistor adalah yang mempunyai karak-
akan keluar tetapi diredam oleh kapasitor teristik IC (arus kolektor) yang relatif besar
ini. Tetapi yang paling penting adalah ka- sehingga dipilih transistor power yang
pasitor ini harus mampu menahan surge mampu melewatkan arus sesuai dengan
charge pada saat terjadi spike. Surge arus yang diperlukan oleh kumparan mo-
charge adalah arus tiba-tiba yang sangat tor stepper yang digunakan. Jika arus yang
besar yang muncul bersamaan dengan ditarik oleh kumparan motor stepper tern-
tegangan spike. Nilai kapasitor harus yata lebih besar dari kemampuan transis-
dipilih pada kondisi di mana nilai induk- tor, maka transistor akan cepat panas dan
tansi dari kumparan motor stepper paling dapat menyebabkan kerusakan pada tran-
besar. sistor tersebut.
Gambar 16
Rangkain driver motor stepper empat kumparan
H a l a ma n 199
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2 SYAHRUL
Gambar 18
Rangkaian interface lengkap untuk motor stepper dua-phase (bipolar)
H a l a m a n 200
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
H a l a ma n 201
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
H a l a m a n 202