Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN

HIV/AIDS (ODHA) DI LSM PERJUANGAN KUPANG


Haryati Zainudin*, Maria Lupita Nena Meo*, Norzema Tanaem*

Program Studi S1 Keperawatan STIKES Citra Husada Mandiri Kupang

Abstrak: HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian di
berbagai negara sehingga penyakit ini memerlukan perhatian yang serius. Hal ini terlihat dari
meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya. Jumlah kasus baru
yang terinfeksi HIV/AIDS di Indonesia relatif stabil atau bahkan menurun tetapi jumlah
penderita HIV/AIDS terus meningkat.Kasus HIV/AIDS di NTT berkembang pesat dan
menyerang hampir semua kelompok usia, dengan jumlah kasus HIV sebesar 219, sedangkan
kasus AIDS sebesar 383. Data yang diperoleh dari LSM perjuangan pada bulan Februari 2016
jumlah ODHA yang didampingi 214 orang. HIV/AIDS tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan
fisik seorang individu tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan mereka yang terinfeksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
ODHA di LSM Perjuangan Kupang.
Desain dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 107 orang ODHA yang dipilih dengan teknik purposive
sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner WHOQOL-HIV BREF yang
dimodifikasi oleh Henni Kusuma (2011), dan penelitian ini dianalisis menggunakan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari tujuh faktor (usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan,status perkawinan dan dukungan sosial), hanya ada satu faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan Kupang yaitu faktor dukungan sosial,
dengan nilai signifikansi uji Chisquare p = 0,03 (p< α = 0,05)
Peneliti menyarankan agar LSM Perjuangan Kupang memberdayakan keluarga agar keluarga
memberikan support sosial kepada ODHA.

Kata Kunci : kualitas Hidup, ODHA, HIV/AIDS.

11
PENDAHULUAN tentang kualitas hidup pada orang dengan
HIV/AIDS di Kota Makassar tahun 2013
HIV/AIDS saat ini telah mendunia dan menunjukkan bahwa kualitas hidup ODHA
merupakan global effect. Human yang paling rendah dipengaruhi oleh faktor
Immunodeficiency Virus (HIV) adalah Virus fisik, psikologi, tingkat kemandirian, dan
yang menyerang sistem kekebalan tubuh lingkungan dan hubungan sosia. Hal tersebut
manusia. AIDS (Aquired Immune Deficiency mungkin karena stigma dan deskriminasi serta
Syndrome) adalah sekumpulan gejala atau kondisi hidup yang buruk dalam lingkungan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem fisik ODHA. Secara fisiologis HIV
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus menyerang sistem kekebalan tubuh
HIV (Ardhiyanti, 2015). Virus HIV dengan penderitanya, jika ditambah dengan stres
kecepatan 1 menit bisa ditularkan pada 5 psikososial-spiritual yang berkepanjangan
orang. Hal ini terlihat dari meningkatnya pada pasien yang terinfeksi HIV, maka akan
jumlah penderita HIV/AIDS yang dilaporkan mempercepat terjadinya AIDS, bahkan
setiap tahunnya (KPAN, 2009). meningkatkan angka kematian (Nursalam,
Secara Global diperkirakan 35.3 juta 2013).
orang sementara hidup dengan HIV pada Kualitas hidup digunakan dalam
tahun 2012. Menurut WHO (2012) penemuan bidang pelayanan kesehatan untuk
kasus HIV di dunia pada tahun 2012 mencapai menganalisis emosional seeorang, faktor
2,3 juta ksu, dimana sebanyak 1,6 juta sosial, dan kemampuan untuk memenuhi
penderita meninggal karena AIDS dan tuntutan kegiatan dalam kehidupan secara
210.000 penderita berusia dibawah 15 tahun. normal dan dampak sakit dapat berpotensi
Berdasarkan data dari Kemenkes (2014) kasus untuk menurunkan kualitas hidup terkait
HIV di Indonesia pada tahun 2013 sebesar kesehatan. (Nursalam, 2013)
29.037, sedangkan AIDS untuk kasus baru Menurut teori faktor-faktor yang
sebesar 5.608, secara kumalatif pada tahun mempengaruhi kualitas hidup yaitu jenis
2013 sebesar 34.645. Kasus HIV/AIDS di kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status
NTT juga berkembang pesat dan menyerang perkawinan, penghasilan, hubungan sosial.
hampir semua kelompok usia terutama Bain, dkk (2003) menemukan adanya
kelompok usia 25-49 tahun sebesar 67,58% perbedaan antara kualitas hidup laki-laki dan
kasus HIV, sedangkan kasus AIDS sebesar perempuan, dimana kualitas hidup laki-laki
73,89%. Kasus HIV di NTT sebesar 219 cenderung lebih baik dari pada kualitas hidup
kasus, sedangkan kasus AIDS sebesar 383 perempuan. Menurut Ryff dan Singer (1998)
kasus (Profil Kesehatan NTT, 2014). Data terdapat pengaruh usia terhadap kualitas hidup,
yang diperoleh dari LSM perjuangan tahun dimana individu dewasa mengekspresikan
2014: jumlah ODHA yang didamping 333, kesejahteraan yang lebih tinggi pada usia
dan februari 2016: jumlah ODHA yang dewasa madunya. Wahl, dkk (2004) kualitas
didampingi 214 orang. HIV dan AIDS tidak hidup akan meningkat seiring dengan lebih
hanya mempengaruhi kesejahteraan fisik tingginya tingkat pendidikan yang didapatkan
seorang individu tetapi juga kualitas hidup oleh individu. Moons (2004) mengatakan
secara keseluruhan mereka yang terinfeksi. bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup
Menurut World Health Organization antara penduduk yang berstatus sebagai
(WHO), ada 4 domain yang dijadikan pelajar, penduduk yang bekerja, penduduk
parameter untuk mengetahui kualitas hidup yang tidak bekerja (atau sedang mencari
yaitu domain fisik, psikologi, hubungan sosial, pekerjaan), dan penduduk yang tidak mampu
dan lingkungan (Nursalam, 2013). bekerja (atau memiliki disablity tertentu).
Berdasarkan penelitian Hardiansyah, 2013 Moons (2004) mengatakan bahwa terdapat
12
perbedaan kualitas hidup antara individu yang HASIL PENELITIAN
tidak menikah, individu bercerai ataupun DATA UMUM
janda, dan individu yang menikah atau 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
kohabitasi. Penelitian empiris di Amerika Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan,
secara umum menunjukkan bahwa individu Pekerjaan, Status Perkawinan,
yang menikah memiliki kualitas hidup yang Penghasilan
lebih tinggi daripada individu yang tidak
menikah, bercerai, ataupun janda/duda akibat Data Umum Freku Total Present Total
pasangan meninggal Glenn dan Weaver ensi ase (%)
(1981). Dalkey (2002) menemukan adanya Jenis Laki – 47 43.9
pengaruh dari faktor demografi berupa Kela Laki 107 100.0
penghasilan dengan kualitas hidup yang min Peremp 60 56.1
dihayati secara subjektif. Berdasarkan uan
Umu 15-50 100 93.5
penelitian Henny (2011) terdapat hubungan
r Tahun 107 100
antara penghasilan dan kualitas hidup, dimana
> 50 7 6.5
responden yang berpenghasilan rendah Tahun
beresiko untuk memiliki kualitas hidup kurang Pend Rendah 92 86.0
baik di bandingkan responden dengan idika Jika
penghasilan tinggi. n Tidak 107 100.0
TUJUAN Sekola
Mengetahui faktor-faktor yang h-SMP
mempengaruhi kualitas hidup pasien Tinggi 15 14.0
HIV/AIDS di LSM Perjuangan Kupang. Jika
SMA-
METODE PENELITAN PT
Desain dalam penelitian ini adalah penelitian Peke Tidak 40 37.4
rjaan Bekerj
observasional analitik dengan pendekatan
a Jika 107 100.0
cross sectional dengan menggunakan IRT,
instrumen dari WHOQOL-HIV BREF yang Pelajar
dimodifikasi oleh Henni Kusuma (2011). Bekerj 67 62.6
penelitian ini dilaksanakan di LSM a Jika
Perjuangan Kupang pada bulan Agustus 2016. PNS,
Populasi penelitian adalah semua ODHA yang Swasta
bertempat tinggal di Kota Kupang berjumlah ,
214 orang. Sampel yang dipilih menggunakan Petani,
propursive sampling (50% dari total populasi Nelaya
214) dengan kriteria inklusi yaitu ODHA n
yang bisa membaca dan menulis, ODHA yang Statu Kawin/ 84 78.5 100.0
s Cerai/J
bersedia menjadi responden, ODHA yang
Perk anda/D
sudah open status dan kooperatif, dan ODHA awin uda 107
yang berdomisili di Kota Kupang yaitu 107 an Tidak 23 21.5
ODHA. Pengolaan data menggunakan analisis Kawin/
Chi Square, disajikan dan dianalisis secara Lajang
deskriptif menggunakan table distribusi Peng Tinggi 1 107 9 100.0
frekuensi. hasil Jika >
an 1.500.0
00/Bln

13
Rendah 106 99.1 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
Jika < jenis kelamin responden terbanyak adalah
1.500.0 wanita (56,1%) responden berada pada
00/Bln yang perempuan. Berdasarkan hasil
Sumber data primer Agustus 2016 analisis dengan menggunakan uji statistik
didapatkan hasil p= 0,67 (p > 0,05),
Berdasarkan tabel diatas menggambarkan artinya tidak ada pengaruh faktor jenis
bahwa responden terbanyak berjenis kelamin terhadap kualitas hidup ODHA di
kelamin perempuan yaitu sebanyak 60 LSM Perjuangan Kupang.
orang (56,1%) dan paling sedikit laki-laki 2. Pengaruh Usia Terhadap Kualitas
sebanyak 47 orang (43,9%). Responden Hidup ODHA Di LSM
terbanyak berumur 15-50 tahun yaitu PerjuanganKupang Tahun 2016
sebanyak 100 orang (93,5%) dan paling Usia Kualitas N (%) P
sedikit berumur >50 tahun yaitu sebanyak Hidup (Value)
7 orang (6,5%). Responden terbanyak Bai Kurang
berpendidikan rendah yaitu sebanyak 92 k Baik
orang (86,0%) dan paling sedikit 15-50 87 13 100 93.5
berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 15 Tahun
orang (14,0%). Responden terbanyak yang 0,30
bekerja yaitu sebanyak 67 orang (62,6%) > 50 7 0 7 6.5
dan paling sedikit yang tidak bekerja yaitu Tahun
sebanyak 40 orang (37,4%). Responden Total 94 13 107 100
terbanyak yang bersatatus kawin yaitu Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
sebanyak 84 orang (78,5%) dan paling respinden terbanyak (93,5%) berusia 15-
sedikit yang berstatus tidak kawin yaitu 50 tahun. Berdasarkan hasil analisis
sebanyak 23 orang (21,5%). Responden dengan menggunakan uji statistik
terbanyak yang berpenghasilan rendah didapatkan p= 0,30 (p > 0,05), artinya
yaitu sebanyak 106 orang (99.1%) dan tidak ada pengaruh faktor usia terhadap
paling sedikit yang berpenghasilan tinggi kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
yaitu sebanyak 1 orang (9%). Kupang.

3. Pengaruh Pendidikan Terhadap


DATA KHUSUS Kualitas Hidup ODHA Di LSM
Analisi Bivariat PerjuanganKupang Tahun 2016.
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap
Kualitas Hidup ODHA Di LSM Pendi Kualitas N (%) P
Perjuangan Kupang Tahun 2016 dikan Hidup (Val
Baik Kura ue)
Jenis kualitas Hidup N (%) p
Kela Baik Kurang (value) ng
min Baik Baik
Laki- 42 5 47 43.9
laki Renda 82 10 92 86.0
0,67 h
Pere 52 8 60 56.1 Tinggi 12 3 15 14.0
mpua Total 94 13 107 100
n Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
Total 94 13 107 100
lebih dari sebagian besar responden
(86,0%) berada pada kategori rendah

14
Berdasarkan hasil analisis dengan kategori menikah, yang mana 74
menggunakan uji statistik didapatkan p= Berdasarkan hasil analisis dengan
0,31 (p > 0,05), artinya tidak ada pengaruh menggunakan uji statistik didapatkan p=
faktor pendidikan terhadap kualitas hidup 0,88 (p > 0,05), artinya tidak ada pengaruh
ODHA di LSM Perjuangan Kupang. status perkawinan terhadap kualitas hidup
4. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Kualitas ODHA di LSM Perjuangan Kupang.
Hidup ODHA di LSM 6. Mengidentifikasi Pengaruh Penghasilan
PerjuanganKupang Tahun 2016. Terhadap Kualitas Hidup ODHA Di
LSM Perjuangan Kupang Tahun 2016.
Pekerja Kualitas N (%) P Pengh Kualitas N (%) P
an Hidup (Val asilan Hidup (Va
Baik Kura ue) Baik Kura lue
ng ng )
Baik Baik
Tinggi 1 - 1 0.9
Tidak 34 6 40 37.4 0.7
Bekerja 0
Renda 93 13 106 99.1
0.48 h
Bekerja 60 7 67 62.6 Total 94 13 107 100
Total 94 13 107 100 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar (86,0%)
lebih dari sebagian besar responden responden berada pada kategori
(62,6%) berada dalam kategori bekerja, berpenghasilan rendah. Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil analisis dengan analisis dengan menggunakan uji statistik
menggunakan uji statistik didapatkan p= didapatkan p= 0,70 (p > 0,05), artinya
0,48 (p > 0,05), artinya tidak ada pengaruh tidak ada pengaruh penghasilan terhadap
pekerjaan terhadap kualitas hidup ODHA kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
di LSM Perjuangan Kupang. Kupang.
5. Pengaruh Status Perkawinan Terhadap 7. Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap
Kualitas Hidup ODHA di LSM Kualitas Hidup ODHA di LSM
Perjuangan Kupang Tahun 2016 Pernjuagan Kupang Tahun 2016
Statu Kualitas N (%) P Dukun Kualitas N (%) P
s Hidup (Val gan Hidup (val
Perk Baik Kuran ue) Sosial ue)
awin g Baik Baik Kura
an ng
meni 74 10 82 78.5 Baik
kah Baik 53 12 65 60.7
0.88
Belu 20 3 23 21.5 Sedang 29 - 29 27.1 0.03
m
meni Kurang 12 1 13 14.0
kah Total 94 13 107 100
Total 94 13 107 100 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar (60,7%) dukungan
lebih dari sebagian besar responden sosial berada pada kategori baik
(78,5%) memiliki status perkawinan Berdasarkan hasil analisis dengan

15
menggunakan uji statistik didapatkan p= berpengaruh terhadap kualitas hidup
0,03 (p > 0,05), artinya ada pengaruh ODHA (ρ = 0,30)
dukungan sosial terhadap kualitas hidup Secara umum, bertambahnya usia
ODHA di LSM Perjuangan Kupang. seseorang mempengaruhi kualitas
hidupnya. Hal ini dikarenakan oleh
PEMBAHASAN perubahan fisik, sosial dan psikologis
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap (Nazir, 2006). Namun pada kasus pasien
Kualitas Hidup ODHA di LSM HIV/AIDS, kualitas hidup tidak
Perjuangan Kupang Tahun 2016 dipengaruhi oleh usia. Hal tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dikarenakan diagnosa HIV itu sendiri
menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak sudah menjadi stressor yang
berpengaruh terhadap kualitas hidup mempengaruhi seluruh aspek dalam
ODHA (ρ = 0,672) kehidupan pasien. Sehingga kualitas hidup
Penelitian ini sejalan dengan penilitian yang kurang baik tidak terbatas pada usia
yang dilakukan Magfirah (2014) yang yang lebih tua namun juga pada usia yang
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh lebih muda (Henny, 2011)
jenis kelamin terhadap kualitas hidup 3. Pengaruh Pendidikan Terhadap
ODHA. Hal ini disebabkan karena adanya Kualitas Hidup ODHA di LSM
saling support antara sesama ODHA laki- Perjuangan Kupang Tahun 2016
laki dan perempuan dalam kelompok Berdasarkan hasil penelitian
dukungan sebaya sehingga mengurangi menunjukkan bahwa pendidikan tidak
tekanan psiklologis yang dialami ODHA berpengaruh terhadap kualitas hidup
karena dia tidak merasa sendiri. Adanya ODHA (ρ = 0,31)
pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap Penelitian ini sejalan dengan penelitian
bulannya membuat mereka saling yang dilakukan oleh Magfira (2014)
menceritakan masalah yang dihadapi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kepada teman-teman lainnya sehingga kualitas hidup ODHA di YPKDS, hasilnya
mereka dapat memperoleh solusi dari menunjukkan tingkat pendidikan tidak
masalah tersebut. ODHA yang bergabung memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup
dalam kelompok dukungan sebaya merasa ODHA di YPKDS. Dikarenakan setiap
memiliki keluarga baru yang bisa ditemani bulan pihak yayasan melakukan
buat berbagisuka dan duka. pertemuan secara rutin pada teman-teman
Dalam penelitian ini tidak terdapat ODHA untuk memberikan informasi dan
pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas pengetahuan baru terkait HIV dan AIDS.
hidup, asumsi peneliti hal ini disebabkan Terdapat kesesuaian antara fakta dan
karena baik laki maupun perempuan hasil penelitian sebelumnya bahwa tidak
mempunyai harapan hidup yang tinggi, terdapat pengaruh pendidikan terhadap
sehingga mereka saling mendukung satu kualitas hidup ODHA. Asumsi peneliti
sama lain saat bertemu/pertemuan di LSM walaupun responden memiliki tingkat
Perjuangan Kupang. pendidikan yang rendah, tetapi responden
2. Pengaruh Usia Terhadap Kualitas memiliki pengetahuan baik tentang
Hidup ODHA di LSM Perjuangan penyakitnya, dikarenakan setiap bulannya
Kupang Tahun 2016 pihak LSM melakukan pertemuan secara
Berdasarkan hasil penelitian rutin pada teman-teman ODHA untuk
menunjukkan bahwa usia tidak memberikan informasi dan pengetahuan
baru terkait HIV dan AIDS. Mereka

16
diberikan informasi dan pengetahuan baik serta adanya dukungan dari keluarga
mengenai dasar HIV dan AIDS, mereka.
pengobatanARV, perkembangan Dalam penelitian ini rata-rata
pengetahuan lain yang menunjang responden berstatus kawin. Asumsi
peningkatankualitas hidup ODHA. peneliti, ini disebabkan mereka tidak
4. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Kualitas hanya mendapat support dari pasangan
Hidup ODHA di LSM Perjuangan hidup mereka tetapi mereka juga mendapat
Kupang Tahun 2016 dukungan dari keluarga, teman-teman
Berdasarkan hasil penelitian sebaya dan dukungan dari LSM.
menunjukkan bahwa pekerjaan tidak 6. Pengaruh Penghasilan Terhadap
berpengaruh terhadap kualitas hidup Kualitas Hidup ODHA di LSM
ODHA (ρ = 0,48) Perjuangan Kupang Tahun 2016
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Magfira (2014) yang menunjukkan bahwa penghasilan tidak
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh berpengaruh terhadap kualitas hidup (ρ =
status pekerjaan terhadap kualitas hidup 0,70)
ODHA. Hal tersebut terjadi karena ODHA Penelitian ini bertolak belakang
memiliki kesadaran untuk memperoleh dengan penelitian yang dilakukan oleh
kualitas hidup yang lebih baik dengan Henny (2011) dimana responden dengan
tetap menjaga kesehatannya. penghasilan rendah memiliki kualitas
Terdapat kesesuaian antara fakta dan hidup kurang baik, sedangkan responden
penelitian sebelumnya bahwa tidak dengan penghasilan tinggi memiliki
terdapat pengaruh pekerjaan terhadap kualitas hidup lebih baik. Dikarenakan
kualitas hidup ODHA. Asumsi peneliti hal pasien yang mempunyai pendapatan
ini disebabkan karena ODHA ingin tetap keluarga yang mencukupi dapat
hidup sehat, sehingga walaupun mereka menunjang untuk pemenuhan kebutuhan
sibuk dengan pekerjaan, mereka tetap hidupnya. Sehingga dalam hal ini bukan
minum obat teratur. Dan mereka tetap hanya dapat menunjang kebutuhan hidup
mendapat support dari keluarga dan sehari-hari namun juga biaya pengobatan
teman-teman sehingga mereka tidak lupa yang diperlukan terkait penyakit sehingga
minum obat. menjaga derajat kesehatannya.
5. Pengaruh Status Perkawinan Terhadap Dalam penelitian ini penghasilan
Kualitas Hidup ODHA di LSM responden tidak berpengaruh terhadap
Perjuangan Kupang Tahun 2016 kualitas hidup. Asumsi peneliti karena
Berdasarkan hasil penelitian karena obat ARV yang didapat gratis dan
menunjukkan bahwa status perkawinan ketika responden kehabisan obat di
tidak berpengaruh terhadap kualitas hidup lapangan dan tidak mempunyai biaya
ODHA (ρ = 0,88) transport untuk mengambilnya, pihak
Penelitian ini sejalan dengan penelitian LSM yang mengantar langsung obat ke
yang dilakukan Magfirah (2014) yang rumah responden sehingga faktor
mengatakan tidak ada pengaruh status penghasilan tidak berpengaruh terhadap
perkawinan terhadap kualitas hidup kualitass hidup .
ODHA. Dikarenakan mereka tetap
memperoleh support dari LSM dan teman-
teman yang sama-sama menderita
HIV/AIDS untuk tetap bisa hidup lebih

17
7. Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap 2. Tidak ada pengaruh usia terhadap kualitas
Kualitas Hidup ODHA LSM hidup ODHA di LSM Perjuangan Kupang
Perjuangan Kupang Tahun 2016 tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian 3. Tidak ada pengaruh pendidikan terhadap
menunjukkan bahwa dukungan sosial kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
berpengaruh terhadap kualitas hidup Kupang tahun 2016
ODHA. Dukungan sosial sebagai satu 4. Tidak ada pengaruh pekerjaan terhadap
diantara fungsi pertalian/ikatan sosial kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
(Nursalam 2013). Segi fungsionalnya Kupang tahun 2016
mencakup dukungan emosianal, 5. Tidak ada pengaruh status perkawinan
mendorong adanya ungkapan perasaan, terhadap kualitas hidup ODHA di LSM
memberi nasihat atau informasi, Perjuangan Kupang tahun 2016
pemberian bantuan material (Nursalam, 6. Tidak ada pengaruh penghasilan terhadap
2013). kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
Dukungan sosial terdiri atas informasi Kupang tahun 2016
atau nasihat verbal dan atau nonverbal, 7. Ada pengaruh dukungan sosial terhadap
bantuan nyata atau tindakan yang kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
diberikan oleh keakraban sosial atau Kupang tahun 2016.
didapat karena kehadiran mereka dan Saran
mempunyai manfaat emosional atau efek 1. Bagi LSM Perjuangan
perilaku bagi pihak penerima (Nursalam, Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan
2013). Menurut Munsaweangsub aspek sebagai bahan informasi kepada pihak
hubungan sosial menghasilkan kesadaran LSM bahwa dukungan sosial sangat
masyarakat untuk lebih memahami berpengaruh terhadap kualitas hidup
kebutuhan dasar seperti hubungan ODHA, sehingga LSM memberdayakan
keluarga dan dukungan sosial merupakan keluarga agar keluarga memberikan
suatu hal penting untuk diberikan kepada dukungan sosial kepada ODHA.
ODHA agar dapat meningkatkan kualitas 2. Bagi Instisusi pendidikan
hidupnya. Diharapkan skripsi ini dapat menjadi
Terdapat kesesuaian antara fakta dan bahan masukan bagi pengembangan
teori bahwa terdapat pengaruh antara institusi STIKes CHMK untuk dapat
hubungan sosial dengan kualitas hidup mengambil langkah-langkah strategis
ODHA. Asumsi peneliti dengan mendapat melalui kerja sama dengan LSM maupun
dukungan sosial atau dukungan dari orang- institusi lainnya dalam melihat kebutuhan
orang yang berada di sekitar penderita kesehatan masyarakat dan peningkatan
ODHA, mereka tidak menjadi minder dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
semangat hidup mereka akan lebih tinggi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian dapat dijadikan
SIMPULAN DAN SARAN tambahan informasi untuk
Simpulan mengembangkan penelitian lebih lanjut
Kesimpulan dari hasil penelitian ini terkait domain mana dalam kualitas hidup
adalah: yang lebih dominan dipengaruhi oleh
1. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap faktor dukungan sosial.
kualitas hidup ODHA di LSM Perjuangan
Kupang tahun 2016

18
DAFTAR PUSTAKA http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/100_Per
menkes%20No%2021%20Tahun%202013%20Pe
Ardhiyanti, Yulrina. 2015. Bahan Ajar AIDS pada nanggulangan%20HIVAIDS.pdf
Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish
Kemenkes. (2014). Profil Kesehatan. Di akses
Brunner &Suddart. (2002). Buku Ajar pada tanggal 30 Juli 2015, pukul 16.35 melalui
Keperawatan MedikalBedah, Edisi 8.,Jakarta: :http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf
EGC.
Kusuma, Henni. (2011). Hubungan Antara Depresi
Copel Linda Carman. (2007). dan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
KesehatanJiwadanPsikiatriPedoman Klinik Pasien HIV/AIDS yang Menjalani perawatan Di
Perawat. Jakarta: Media Aesculapius. RSUPN Cipto Mangun kusuma Jakarta. [
diaksespadatanggal 31 Juli 2016
Ditjen PP & PL Kemenkes RI. (2014). pukul15.15]http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2028
StatistikKasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor s/d 2772-T-Henni%20Kusuma.pdf
Juni 2013. [diaksespadatanggal 3 November 2016
PUKUL 10.45 melalui: Nasronudin. (2007). HIV & AIDS Pendekatan
http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf Biologi, Molekular, Klinis dan sosial.
Diaksespadatanggal 6 agustus 2016 pukul 20.15
Dinkes, Prof NTT. (2014). melalui
ProfilKesehatanProvinsi Nusa Tenggara Timur. http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/geti
Depkes. [Diaksespadatanggal 31 Juli 2016. Pukul ntro/01011779/4ba175391528080be73cbbe1b7652
16.10] c64/intro.pdf
http://www.depkes.go.id/resources/download/profi
l/PROFIL_KES_PROVINSI_2014/19_NTT_2014 Nofitri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup
.pdf Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di
Jakarta.http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-
Hardiansyah, dkk. (2013). Kualitas Hidup orang 125595.pdf
engan HIV dan AIDS Di Kota Makasar[ diakses
pada tanggal 31 Juli 2016 pukul 18.00] Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/1234 Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
56789/10736/HARDIANSYAH%20K11110602.p
df?sequence=1 Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hawari, Dadang. (2006). Global Effect HIV/AIDS
Dimensi Psikoreligi. Jakarta: FakultasKedokteran Nursalam, Ninuk Dian Kurniawati. (2013).
UI Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi
HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat A. A. (2007). Metode Penelitian
Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Makkau, Magfirah Amir. (2014). Faktor-Faktor
SalembaMedika. yang mempengaruhikualitashidup ODHA di
YayasanPeduliKelompokDukunganSebaya.http
Imam, dkk. (2011). Health related Quality Of Life ://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/1234567
people living with HIV. Department of 89/12778/ABSTRAK.pdf;sequence=1
Epidemiology, Ntional Institute of Preventive &
Social Medicine, Dhaka [ diakses pada tanggal 1 Padila, (2012).BukuAjarkeperawatan medical
agustus 2016 puku l12.22] bedah. NuhaMedika: Yogyakarta.
http://www.banglajol.info/index.php/BMRCB/arti
cle/download/7791/5790 Paryati Tri, dkk. (2012). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Stigma danDiskriminasikepada
Kemenkes. (2012). Profil Kesehatan Republik ODHA olehpetugaskesehatan: kajianLiteratut.
Indonesia. [ Diakses pada tanggal 5 agustus pukul Di aksespadatanggal 3 agustus 2016 pukul17.43
10.00 ] Melaluihttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-

19
content/uploads/2013/02/Pustaka_unpad_Fakto
r_-Mempengaruhi_-Stigma_ODHApdf.pdf

Selano, M Karolina. (2015). Pengaruh


Manajemen Kasus Hiv/Aids Terhadap Kualitas
Hidup Pasien Hiv/Aids Di Rsud Sele Be Solu
Kota Sorong Papua Barat. Di aksespadatanggal
3 agustus 2016 pukul 09.15,
Melaluihttp://eprints.undip.ac.id/47139/1/Thesis_h
al.__Depan_-Bab.3.pdf

Setiadi. (2013). Konsep dan Penulisan Riset


Keperawatan. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Yulianti,A.Rina. (2013). KualitasHidup Orang


DenganHiv Dan Aids (Odha) Di
KabupatenJember. Di aksespadatanggal 5
agustus 2016, pukul 20.25
melaluihttp://repository.unej.ac.id/bitstream/handl
e/123456789/20831/Aditiya%20Rina%20Yuliyant
i%20-%20092110101060_1.pdf?sequence=1

20

Anda mungkin juga menyukai