KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
KELOMPOK VI
BAB I
PENDAHULUAN
2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Untuk memberkan asuhan keperawatan penyakit hipertensi pada ibu hamil
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian penyakit hipertensi pad aibu hamil.
b. Dapat Menetapkjan perencanaan penyakit hipertensi paada ibu hamil.
c. Dapat menerapkan recana keperawatan hipertensi pada ibu hamil.
d. Dapat menentukan masalah keperawatan penyakit hipertensi pad ibu
hami.l
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan bersifat studi pustaka.informasi didapatkan dari berbagai
literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh.beberapa
jenis referensi utama yang digunakan adalah bersumber dari internet.penulisan
diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik yang dibahas.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
a. HALAMAN JUDUL
b. BAB I PENDAHULUAN
Meliputi : latar belakang masalah,tujuan penulisan,metode penulisan dan sistematika
penulisan
c. BAB II KONSEP DASAR
Meliputi : pengertian,etiologi/predisposisi,patofisiologi, manifestasi
klinik,penatalaksanaan,pengkajian focus,pathway keperawatan diagnose
keperawatan,focus intervensi dan rasional
d. BAB III PENUTUP
Meliputi : kesimpulan dan saran,
e. DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI/PREDISPOSISI
C. KLASIFIKASI HIPERTENSI
4
Hypertensi sebelum kehamilan atau penemuan hypertensi sebelum minggu ke
20 dari kehamilan dan hypertensi ini tetap setelah kehamialn berakhir.
3. Preeklampsia dan eklampsia yang terjadi atas dasar hypertensi yang kronis.
Pasien dengan hypertensi yang kronis sering memberat penyakitnya dalam
kehamilan dengan gejala-gejala hypertensi yang naik, proteinuri dan edema
serta kelainan retina.
4. Transient Hypertensi
Hypertesi dalam kehamilan atau dalam 24 jam pertama dalam nifas pada
wanita yang tadinya normotensi dan yang hilang dalam 10 hari post partum.
D. PATOFISIOLOGI
E. MANIFESTASI KLINIK
5
Nyeri abdomen atas
Oliguria
Kejang
Kreatini meningkat
Trombositopenia
Peningkatan enzim hati
Pertumbuhan janin terhambat
Edema paru
a) Sakit kepala
b) Mudah lelah
c) Mual,muntah
d) Sesak nafas
e) Gelisah
f) Perdarahan dari hidung
g) Wajah kemerahan
h) Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal.
F. PENATALAKSANAAN
1. Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cukup istirahat baring.
2. Hindari konsumsi garam yang berlebihan.
3. Hindari kafein, merokok dan alcohol.
4. Diet makanan yang sehat dan seimbang
5. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan
USG.
6. Pembatasan aktifitas fisik
7. Kolaborasi pemberian obat anti hipertensi Pemakaian obat antihipertensi
sebagai upaya memperlama kehamilan atau memodifikasi prognosis perinatal
pada kehamilan dengan penyulit hipertensi dalam berbagai tipe dan keparahan
telah lama menjadi perhatian.
8. Penundaan pelahiran pada hiperetensi berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani pelahiran.
Pada tahun-tahun terakhir, berbagai penelitian diseluruh dunia menganjurkan
pendekatan yang berbeda dalam penatalaksanaan wanita dengan hiperetensi
berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini menganjurkan penatalaksanaan
konservatif atau “menunggu” terhadap kelompok tertentu wanita dengan
tujuan memperbaiki prognosis janin tanpa mengurangi keselamatan ibu.
6
G. PENGKAJIAN FOKUS
a. Pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Riwayat psikososial
7. Riwayat maternal
7
B4 (Bladder)
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan obat
diuretic juga perlu dikaji. Seperti pada glomerulopati lainnya terdapat
peningkatan permeabilitas terhadap sebagian besar protein dengan berat
molekul tinggi. Sebagian besar penelitian biopsy ginjal menunjukkan
pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disebut endoteliosis kapiler
glomerulus. Nekrosis hemoragik periporta dibagian perifer lobulus hepar
kemungkinan besar merupakan penyebab meningkatnya kadar enzim hati
dalam serum.
B5 (Bowel)
Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai terutama yang mengandung
tinggi garam, protein, tinggi lemak, dan kolesterol, mual, muntah, perubahan
berat badan, adanya edema.
B6 (Bone)
Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul pada tungkai,sakit kepala
sub oksipital berat, nyeri abdomen, nyeri dada, nyeri ulu hati. Keamanan
meliputi gangguan cara berjalan, parestesia, hipotensi postural
8
H. PATHWAYS KEPERAWATAN
Peningkatan
Konstriksi angiotensin
vaskuler
Hipertensi
Pengendapan
konstituen darah
Tekanan darah
meningkat
Gangguan perfusi
Sesak jaringan MK : Resti Cidera
9
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi: Rasional:
1.Pantau asupan oral dan infus IV 1.MGSO4 adalah obat anti kejang yang
MGSO4 bekerja pada sambungan mioneural dan
merelaksasi vasospasme sehingga
menyebabkan peningkatan perfusi
ginjal,mobilisasi cairan ekstra seluler
(edema dan diuresis)
10
2. Resiko cedera tinggi pada ibu bd iritabilitas SSP
Tujuan : gangguan SSP akan menurun mencapai tingkat nromal
Kriteria hasil : klien tidak mengalami kejang
Intervensi : Rasional:
1.Dapatkan data data dasar (misal 1.Data data dasar digunakan untuk
DTRs,klonus) memantau hasil terapi
2.Memantau pemberian IV MgSO4 dan 2.MgSO4 adalah obat anti kejang yang
kadar serum MgSO4 bekerja pada sambungan mioneural dan
merelaksasi vasospasme
Intervensi Rasional
1.monitor DJJ sesuai indikasi 1.penignkatan DJJ sebagai indikasi
terjadinya hipoxia,prematur dan solusio
plasenta
3.jelaskan adanya tanda tanda solutio 3.ibu dapat mengetahui tanda dan gejala
plasenta (nyeri perut,perdarahan,rahim solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia
tegang,aktivitas janin turun) bagi janin
11
4.kaji respon janin pada ibu yang diberi 4.reaksi terapi dapat menurunkan
SM pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
Intervensi Rasional
1.kaji tingkat ansietas pasien perhatikan 1.membantu menentukan jenis intervensi
tanda depresi dan pengingkaran yang diperlukan
4.kaji respon janin pada ibu yang diberi 4.reaksi terapi dapat menurunkan
SM pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
12
BAB III
Diharapkan ibu hamil dapat menjaga atau memperhatikan faktor – faktor yang
dapat mengakibatkan seseorang itu dapat terjadi hipertensi pada ibu hamil. Faktor –
faktor tersebut antara lain adalah faktor stres dan pola hidup.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Media Aesculapius
http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/
http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-
hipertensi/Readmore: http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-
hipertensi/#ixzz1qmZmI6xx
Fakultas Kedokteran Universitas Pedjajaran Bandung. 1984. Obstetri Patologi.
Bandung : Elstar Offset.
Doenges E, Marilynn. 1993 Rencana Asuhan Keperawatan. Kajarta : EGC
Mochtar, Rustam. Prof. DR. 1989. Sypnosis Obstetrik : Obstetrik Patologi. Edisi I.
Jakarta : EGC
14