Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

KELOMPOK VI

Aji tyo Nur Pratomo G2A217064


Zulekha Fajri G2A217052
Ramang Putut Kesrawan G2A217055
Hendy Ardiananto G2A217065

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran
darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak
dinding arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika
pada pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi
alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor
penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga
kehamilan sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama
kehamilan, komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga,
hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus. Wanita hamil yang
menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada
kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang menderita
hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan
menderita hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi
pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu
bisa menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat
membahayakan baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan
kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari. Preeclampsia
dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh
pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, placenta
dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan berat badan lahir rendah,
keguguran, dan lahir prematur.
Berdasarkan penelitian, preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada
kasus keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering
pusing, penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein
pada urin) pada pemeriksaan laboratorium.

2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Untuk memberkan asuhan keperawatan penyakit hipertensi pada ibu hamil
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian penyakit hipertensi pad aibu hamil.
b. Dapat Menetapkjan perencanaan penyakit hipertensi paada ibu hamil.
c. Dapat menerapkan recana keperawatan hipertensi pada ibu hamil.
d. Dapat menentukan masalah keperawatan penyakit hipertensi pad ibu
hami.l

C. METODE PENULISAN
Metode penulisan bersifat studi pustaka.informasi didapatkan dari berbagai
literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh.beberapa
jenis referensi utama yang digunakan adalah bersumber dari internet.penulisan
diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik yang dibahas.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

a. HALAMAN JUDUL
b. BAB I PENDAHULUAN
Meliputi : latar belakang masalah,tujuan penulisan,metode penulisan dan sistematika
penulisan
c. BAB II KONSEP DASAR
Meliputi : pengertian,etiologi/predisposisi,patofisiologi, manifestasi
klinik,penatalaksanaan,pengkajian focus,pathway keperawatan diagnose
keperawatan,focus intervensi dan rasional
d. BAB III PENUTUP
Meliputi : kesimpulan dan saran,
e. DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN

Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kalainan vaskuler yang


terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas.

Hipertensi adalah kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi


dalam kehamilan,dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan
atau tekanan diastolik 15mmHg diatas nilai dasar) edema dan proteinura
(preeklamsia) yang dapat berlanjut pada kejang/koma (eklamsia).(rencana perawatan
material bayi,2001)

B. ETIOLOGI/PREDISPOSISI

Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus,tidak diketahui sehingga


disebut hipertensi esensial.Namun demikian,pada sebagian kecil kasus hipertensi
merupakan akibat sekunder proses penyakit lainnya, seperti ginjal,defek
adrenal;komplikasi terapi obat

Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah

1) Hipertensi esensial : penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor


herediter,faktor emosi (stress) dan lingkungan (pola hidup)
2) Penyakit Ginjal : Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat
dijumpai pada wanita hamil adalah
a) Glomerulonefritis akut dan kronik
b) Plelenofritus akur dan kronik (sinopsis Obstruksi, 1989)

C. KLASIFIKASI HIPERTENSI

Menurut American Committee and Maternal Welfare yang dikutip oleh


Sulaeman Sastrawinata dalam buku Obstetri Patologi tahun 1981, klasifikasi
hypertensi adalah sebagai berikut :
1. Hypertensi pre eklamasi dan eklampsia
Hypertensi yang hanya terjadi dalam kehamilan dan khas untuk kehamilan.
2. Hypertensi Kronis

4
Hypertensi sebelum kehamilan atau penemuan hypertensi sebelum minggu ke
20 dari kehamilan dan hypertensi ini tetap setelah kehamialn berakhir.
3. Preeklampsia dan eklampsia yang terjadi atas dasar hypertensi yang kronis.
Pasien dengan hypertensi yang kronis sering memberat penyakitnya dalam
kehamilan dengan gejala-gejala hypertensi yang naik, proteinuri dan edema
serta kelainan retina.
4. Transient Hypertensi
Hypertesi dalam kehamilan atau dalam 24 jam pertama dalam nifas pada
wanita yang tadinya normotensi dan yang hilang dalam 10 hari post partum.

D. PATOFISIOLOGI

Vasospasme adalah dasar patofisiologi hipertensi.konsep ini yang pertama


kali dianjurkan oleh volhard (1918) didasarkan pada pengamatan langsung pembuluh
pembuluh darah halus dibawah kuku,fundus okuli dan konjungtiva bulbar,serta dapat
diperkirakan dari perubahan perubahan histologi yang tampak diberbagai organ yang
terkena.Kontriksi vaskular menyebabkan resistensi terhadap aliran darah dan menjadi
penyebab hipertensi arterial.Besar kemungkinan bahwa vasospasme itu sendiri
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah.

Selain itu angiotensin II menyebabkan sel endotel berkontraksi.perubahan


perubahan ini mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebocoran di celah
antara sel sel emdotel.Kebocoran ini menyebabkan konstituen darah.termasuk
trombosit dan fibrinogen,mengendap di subendotel.perubahan perubahan vaskuler ini
,bersama dengan hipoksia jaringan di sekitarnya,diperkirakan menyebabkan
perdarahan,nekrosis,dan kerusakan organ lain yang kadang kadang dijumpai dalam
hipertensi yang berat.

E. MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi klinis untuk hipertensi ringan dalam kehamilan antara lain

 Tekanan darah diastolik <100 mmHg


 Proteinuria samar sampai +1
 Peningkatan enzim hati minimal

Manifestasi klinis untuk hipertensi berat dalam kehamilan antara lain

 Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih


 Proteinuria +2 persisten atau lebih
 Nyeri kepala
 Gangguan penglihatan

5
 Nyeri abdomen atas
 Oliguria
 Kejang
 Kreatini meningkat
 Trombositopenia
 Peningkatan enzim hati
 Pertumbuhan janin terhambat
 Edema paru

Gejala Hipertensi pada ibu hamil adalah

a) Sakit kepala
b) Mudah lelah
c) Mual,muntah
d) Sesak nafas
e) Gelisah
f) Perdarahan dari hidung
g) Wajah kemerahan
h) Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal.

F. PENATALAKSANAAN
1. Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cukup istirahat baring.
2. Hindari konsumsi garam yang berlebihan.
3. Hindari kafein, merokok dan alcohol.
4. Diet makanan yang sehat dan seimbang
5. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan
USG.
6. Pembatasan aktifitas fisik
7. Kolaborasi pemberian obat anti hipertensi Pemakaian obat antihipertensi
sebagai upaya memperlama kehamilan atau memodifikasi prognosis perinatal
pada kehamilan dengan penyulit hipertensi dalam berbagai tipe dan keparahan
telah lama menjadi perhatian.
8. Penundaan pelahiran pada hiperetensi berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani pelahiran.
Pada tahun-tahun terakhir, berbagai penelitian diseluruh dunia menganjurkan
pendekatan yang berbeda dalam penatalaksanaan wanita dengan hiperetensi
berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini menganjurkan penatalaksanaan
konservatif atau “menunggu” terhadap kelompok tertentu wanita dengan
tujuan memperbaiki prognosis janin tanpa mengurangi keselamatan ibu.

6
G. PENGKAJIAN FOKUS
a. Pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Riwayat psikososial
7. Riwayat maternal

b. Pengkajian sistem tubuh


B1 (Breathing)
Pernafasan meliputi sesak nafas sehabis aktifitas, batuk dengan atau tanpa
sputum, riwayat merokok, penggunaan obat bantu pernafasan, bunyi nafas
tambahan, sianosis.
B2 (Blood)
Gangguan fungsi kardiovaskular pada dasarnya berkaitan dengan
meningkatnya afterload jantung akibat hipertensi. Selain itu terdapat
perubahan hemodinamik, perubahan volume darah berupa hemokonsentrasi.
Pembekuan darah terganggu waktu trombin menjadi memanjang. Yang paling
khas adalah trombositopenia dan gangguan faktor pembekuan lain seperti
menurunnya kadar antitrombin III. Sirkulasi meliputi adanya riwayat
hipertensi, penyakit jantung coroner, episodepalpitasi, kenaikan tekanan
darah, takhicardi, kadang bunyi jantung terdengar S2 pada dasar , S3 dan S4,
kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, takikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu
dingin.
B3 (Brain)
Lesi ini sering karena pecahnya pembuluh darah otak akibat hipertensi.
Kelainan radiologis otak dapat diperlihatkan dengan CT-Scan atau MRI. Otak
dapat mengalami edema vasogenik dan hipoperfusi. Pemeriksaan EEG juga
memperlihatkan adanya kelainan EEG terutama setelah kejang yang dapat
bertahan dalam jangka waktu seminggu.Integritas ego meliputi cemas,
depresi, euphoria, mudah marah, otot muka tegang, gelisah, pernafasan
menghela, peningkatan pola bicara. Neurosensori meliputi keluhan kepala
pusing, berdenyut , sakit kepala sub oksipital, kelemahan pada salah satu sisi
tubuh, gangguan penglihatan (diplopia, pandangan kabur), epitaksis, kenaikan
terkanan pada pembuluh darah cerebral.

7
B4 (Bladder)
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan obat
diuretic juga perlu dikaji. Seperti pada glomerulopati lainnya terdapat
peningkatan permeabilitas terhadap sebagian besar protein dengan berat
molekul tinggi. Sebagian besar penelitian biopsy ginjal menunjukkan
pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disebut endoteliosis kapiler
glomerulus. Nekrosis hemoragik periporta dibagian perifer lobulus hepar
kemungkinan besar merupakan penyebab meningkatnya kadar enzim hati
dalam serum.
B5 (Bowel)
Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai terutama yang mengandung
tinggi garam, protein, tinggi lemak, dan kolesterol, mual, muntah, perubahan
berat badan, adanya edema.
B6 (Bone)
Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul pada tungkai,sakit kepala
sub oksipital berat, nyeri abdomen, nyeri dada, nyeri ulu hati. Keamanan
meliputi gangguan cara berjalan, parestesia, hipotensi postural

8
H. PATHWAYS KEPERAWATAN

Faktor emosi (stres) dan


lingkungan ( pola hidup )

Peningkatan
Konstriksi angiotensin
vaskuler

Kontraksi sel endotel


Retensi Aliran
darah
Kerusakan dan
kebocoran sel

Hipertensi

Pengendapan
konstituen darah

Tekanan darah
meningkat

Transport darah Kerusakan dan Pembuluh darah Pembengkakan epitel


ke paru menurun kebocoran sel otak pecah endotel glomerulus

Paru2 bekerja Pembekuan darah Lesi Gangguan fungsi


lebih keras untuk terganggu
meningkatkan
laju darah
Hipoperfusi Gagal ginjal
Transpot nutrisi +
O2 juga terganggu
Edema paru
Integritas ego

Gangguan perfusi
Sesak jaringan MK : Resti Cidera

MK : Gangguan Pada Ibu : Pada janin :


pola pernafasan Sianosis kurang nutrisi

9
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan ditegakkan melalui analisi cermat terhadap hasil


pengkajian.Diagnosa keperawatan yang umum untuk orang tua dengan gangguan
hipertensi pada kehamilan meliputi hal hal berikut :

1. Perubahan perfusi jaringan/organ,menurun bd perdarahan


2. Risiko tinggi cedera ibu bd iritabilitas SSP
3. Risiko tinggi cedera pada janin bd fetal distress
4. Kecemasan bd ancaman cedera pada bayi sebelum lahir

J. FOKUS INTERVENSI DAN RASIONAL


1. Perubahan perfusi jaringan bd perdarahan
 Tujuan :tidak terjadi vasospasme dan perfusi jaringan tidak terjadi
 Kriteria hasil : klien akan mengalami vasodilatasi ditandai dengan
diuresis,penurunan tekanan darah,edema

Intervensi: Rasional:
1.Pantau asupan oral dan infus IV 1.MGSO4 adalah obat anti kejang yang
MGSO4 bekerja pada sambungan mioneural dan
merelaksasi vasospasme sehingga
menyebabkan peningkatan perfusi
ginjal,mobilisasi cairan ekstra seluler
(edema dan diuresis)

2.Memantau urin yang keluar

3.memantau edema yang terlihat

4.mempertahankan titah baring total 4.Tirah baring menyebabkan aliran darah


dengan posisi miring urtero plasenta,yang sering kali
menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan dieresis

10
2. Resiko cedera tinggi pada ibu bd iritabilitas SSP
 Tujuan : gangguan SSP akan menurun mencapai tingkat nromal
 Kriteria hasil : klien tidak mengalami kejang

Intervensi : Rasional:
1.Dapatkan data data dasar (misal 1.Data data dasar digunakan untuk
DTRs,klonus) memantau hasil terapi

2.Memantau pemberian IV MgSO4 dan 2.MgSO4 adalah obat anti kejang yang
kadar serum MgSO4 bekerja pada sambungan mioneural dan
merelaksasi vasospasme

3.Mengkaji adanya kemungkinan 3.Dosis yang berlebih akan membuat


keracunan MgSO4 kerja otot menurun sehingga dapat
menyebabkan depresi pernafasan berat

4.mempertahankan lingkungan yang 4.rangsangan kuat,misalnya cahay terang


tenang,gelap Dan nyaman dan suara keras dapat menimbulkan
kejang

3. Risiko tinggi cidera pada jain bd fetal distres


 Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi fetal
distress pada janin
 Kriteria hasil : - DJJ (+) : 12-12-12

Intervensi Rasional
1.monitor DJJ sesuai indikasi 1.penignkatan DJJ sebagai indikasi
terjadinya hipoxia,prematur dan solusio
plasenta

2.kaji tentang pertumbuhan janin 2.penurunan fungsi plasenta mungkin


diakibatkan karena hipertensi sehingga
timbul IUGR

3.jelaskan adanya tanda tanda solutio 3.ibu dapat mengetahui tanda dan gejala
plasenta (nyeri perut,perdarahan,rahim solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia
tegang,aktivitas janin turun) bagi janin

11
4.kaji respon janin pada ibu yang diberi 4.reaksi terapi dapat menurunkan
SM pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin

5.kolaborasi dengan medis dalam 5.USG dan NST untuk mengetahui


pemeriksaan USG dan NST keadaan/kesejahteraann janin

4. Kecemasan bd ancaman cedera pada bayi sebelum lahir


 Tujuan : ansietas dapat teratasi
 Kriteria hasil :
 Tampak rilex dapat istirahat dengan tepat
 Menunjukan ketrampilan pemecahan masalah

Intervensi Rasional
1.kaji tingkat ansietas pasien perhatikan 1.membantu menentukan jenis intervensi
tanda depresi dan pengingkaran yang diperlukan

2.dorong dan berikan kesempatan untuk 2.membuat perasaan terbuka dan


pasien atau orang terdekat menajukan bekerjasama untuk memberikan informasi
pertanyaan dan menyatakan masalah yang akan membantu mengatasi masalah

3.drorong orang terdekat berpartisipasi 3.Keterliabatan meningkatkan perasaan


dalam asuhan,sesuai indikasi berbagi,menguatkan perasaan
berguna,memberikan kesempatan untuk
mengakui kemampuan individu dan
memperkecil rasa takut karena
ketidaktahuan

4.kaji respon janin pada ibu yang diberi 4.reaksi terapi dapat menurunkan
SM pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin

5.kolaborasi dengan medis dalam 5.USG dan NST untuk mengetahui


pemeriksaan USG dan NST keadaan/kesejahteraann janin

12
BAB III

PENUTUP DAN SARAN

Penyakit hypertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang


terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas.
(Sastrawinata. S, 1984 : 90)
Hipertensi kronis dalam kehamilan adalah adanya penyakit hypertensi yang
telah terjadi sebelum hamil ataupun diketemukan sebelum usia kehamilan 20 minggu
atau hypertensi yang menetap 6 minggu paska persalinan, apapun yang menjadi
sebabnya. (Winardi. B, 1991;2)
Ada banyak factor yang mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil,
antara lainnya sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor
herediter, faktor emosi (stres), dan lingkungan ( pola hidup).
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil
adalah
 Glomerulonefritis akut dan kronik
 Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)

Diharapkan ibu hamil dapat menjaga atau memperhatikan faktor – faktor yang
dapat mengakibatkan seseorang itu dapat terjadi hipertensi pada ibu hamil. Faktor –
faktor tersebut antara lain adalah faktor stres dan pola hidup.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,Arif,dkk.kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid pertama.2005.

Jakarta:Media Aesculapius

http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/

Purwaningsih Wahyu, dkk. 2010. ASUHAN KEPERAWATAN


MATERNITAS. Nuha Medika: Jakarta

http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-
hipertensi/Readmore: http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-
hipertensi/#ixzz1qmZmI6xx
Fakultas Kedokteran Universitas Pedjajaran Bandung. 1984. Obstetri Patologi.
Bandung : Elstar Offset.
Doenges E, Marilynn. 1993 Rencana Asuhan Keperawatan. Kajarta : EGC
Mochtar, Rustam. Prof. DR. 1989. Sypnosis Obstetrik : Obstetrik Patologi. Edisi I.
Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai