Anda di halaman 1dari 3

EFLORENSI KULIT PRIMER

Efloresensi kulit primer merupakan kelainan yang biasanya khas untuk penyakit
tersebut, oleh karena itu penting sekali untuk mempelajari kelainan-kelainan tersebut demi
kepentingan diagnosis. Menurut PRAKKEN (1966) yang disebut efloresensi (ruam)
primer adalah : makula, papul, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustul, dan kista.
Selanjutnya saya akan membahas beberapa kelainan tersebut.

A. Makula

Makula adalah kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Adapun
definisi lain yaitu suatu daerah terbatas yang tidak meninggi biasanya ditandai dengan
perubahan warna kulit. Contoh : melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis. Batas
dari makula itu sendiri bisa berbentuk tegas atau samar dengan kulit disekitarnya dengan
ukuran kira-kira 0,5cm. Makula sendiri bisa menyebabkan hiperpigmentasi, hipopigmentasi,
eritema. Makula hiperpigmentasi terjadi karena adanya peningkatan sekresi melanin
sehingga terjadi penebalan pigmen melanin, sedangkan makula hipopigmentasi terjadi
karena penurunan atau tidak adanya sintesis melanin. Makula eritema terjadi karena
dilatasi pembuluh darah, sehingga menyebabkan ekstravasi sel-sel darah merah
kepermukaan kulit.

B. Papul

Papul adalah penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih
kecil dari ½ cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul bisa bermacam-macam, misalnya
setengah bola, contohnya pada eksem atau dermatitis, kerucut pada keratosis folikularis,
datar pada veruka plana juvenilis, datar dan berdasar poligonal pada liken planus, berduri
pada veruka vulgaris, bertangkai pada fibroma pendulans dan pada veruma filiformis.
Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih, atau seperti kulit di
sekitarnya. Beberapa infiltrat mempunyai warna sendiri yang biasanya baru terlihat setelah
eritema yang timbul bersamaan ditekan dan hilang(lupus, sifilis). Papul sendiri terjadi
karena adanya peradangan yang sebagian besar ada di dermis. Kemudian komponen-
komponen dari peradangan itu membentuk masa yang solid sehingga masa yang solid
tersebut membesar sampai ke bagian epidermis.

C. Plak

Plak (plaque) merupakan peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan
berisi zat padat (biasanya infiltrat), diameternya sendiri sebesar 2cm atau lebih.
Contohnya papul yang melebar atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.

D. Urtika

Urtika adalah edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan, misalnya
pada dermatitis medikamentosa, dan bisa juga karena gigitan serangga. Urtika sendiri
terjadi karena edema atau pembengkakan yang dihasilkan oleh kebocoran plasma melalui
dinding pembuluh darah di bagian atas dermis.

E. Nodus/Nodulus

Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol,
jika diamternya lebih kecil dari 1cm disebut nodulus, Misalnya prurigo nodularis.

F. Vesikel

Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis
tengah, dan mempunyai dasar vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik. Contohnya,
Varisela, Herpes Zooster.
G. Bula

Bula adalah lesi yang terisi oleh cairan dengan ukuran lebih dari 0,5cm. Dapat terjadi di
intraepidermal dan subepidermal. Pada intraepidermal lesi tersebut longgar dan mudah
pecah, sedangkan pada subepidermal lesi tersebut tegang dan tidak mudah pecah. Bula
sendiri terjadi karena plasma yang bocor dari pembuluh darah mengisi ruang epidermis
sehingga terjadi penumpukan cairan.

H. Pustul

Pustul adalah vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel
disebut vesikel hipopion. Pustul sendiri terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan
penumpukan eksudat purulen yang terdiri dari pus, leukosit, dan debris. Pustul terdiri atas
dua macam yaitu: pustul superfisial dan pustul letak dalam. Pustul superfisial terjadi
akibat penyumbatan dan peradangan di bagian atas dari duktus pilosebaseus. Pada bentuk
ini konsistensinya padat dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Sedangkan pustul
letak dalam, peradangan tidak terbatas di epidermis saja, tetapi lebih dalam di lapisan
dermis dan konsistensinya agak lunak. Penyembuhan putsul ini berlangsung 2-6 minggu.

I. Kista

Kista adalah suatu ruangan berkapsul dengan epitel yang terdiri dari cairan atau dari
bahan-bahan semi solid berupa sel-sel yang telah mati atau produk-produk sel itu sendiri,
seperti keratin, Misalnya kista epidermoid. Kista itu sendiri terjadi karena peradangan
sehingga komponen-komponen peradangan tersebut membentuk masa yang semisolid.

Ref: ilmu penyakit kulit & kelamin, fkui

Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai