Anda di halaman 1dari 6

“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN


MOBIL TOYOTA AVANZA”

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada lingkungan Kecamatan Genuk
Semarang yang beralamatkan Jl. Dong Biru No 12, Kota Semarang
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh masyarakat di Kecamatan
Genuk yang membeli Mobil Toyota Avanza.
2. Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 100 dan
keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah yang akan
diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut.
Dimana menurut Arikunto ( 2002 : 12 ) jika populasi lebih dari 100 orang
maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi.
Sedangkan menurut Guilford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil
adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana
semakin besar sampel akan memberikan hasil yang akurat.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif
Yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti
literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
penulis.
b. Data Kualintatif
Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
( scoring ).
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui
wawancara dan quesioner di lapangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Interview
Yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan wawancara kepada
koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.
b. Quesioner
Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan
atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat ( Y )
Yaitu, perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor dilingkungan
Kecamatan Genuk
2. Variabel Bebas ( X )
Harga , selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi. Untuk
mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian
maka digunakan data interval skala 0-10, sedangkan untuk mengetahui
pengukuran dan interprestasi data, maka data internal dibagi menjadi 5
( lima ) skor interval sebagai berikut
0 ≤ 2 skor 1
2,1 ≤ 4 skor 2
4,1 ≤ 6 skor 3
6.1 ≤ 8 skor 4
8,1 ≤ 10 skor 5
F. Defenisi Operasional Variabel
1. Harga ( X.1 )
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga sepeda motor
HONDA dibandingkan dengan produk yang sejenis.
X.1.1 Perbandingan dengan harga pesaing Tanggapan konsumen terhadap
perbandingan harga Mobil TOYOTA dengan merk mobil lain seperti,
DAIHATSU , SUZUKI, MITSUBISHI, dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
X.1.2 Harga yang ditetapkan Tanggapan konsumen terhadap harga yang
ditetapkan dari produk yang dibeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
2. Selera ( X.2 )
Gambaran produk Mobil Toyota Avanza yang diinginkan konsumen dalam
memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X.2.1 Jenis Model Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan Mobil
Toyota Avanza yang ditawarkan oleh produsen.
X.2.2 Warna Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada
pada Mobil Toyota Avanza.
X.2.3 Penampilan Luar atau Body Penilaian penampilan luar sepeda motor
HONDA dibandingkan dengan produk pesaingnya.
X.2.4 Ukuran Isi Sylinder Mesin atau CC Penilaian konsumen terhadap
ukuran isi sylinder mesin atau cc terhadap Mobil Toyota Avanza
dibandingkan produk pesaingnya. Ketiga indikator diatas diukur
berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.
3. Kualitas ( X3 )
Melihat tanggapan konsumen terhadap kualitas Mobil Toyota Avanza.
X.3.1 Kenyamanan Penilaian konsumen pada saat mengunakan Mobil
Toyota Avanza.
X.3.2 Daya Tahan Penilaian konsumen terhadap usia operasional Mobil
Toyota Avanza yang diharapkan dalam berbagai kondisi cuaca.
4. Harga Jual Kembali ( X4 )
Mengetahui tanggapan kosumen terhadap harga jual kembali dan
kemudahan dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X.4.1 Harga Jual Kembali Penilaian konsumen terhadap harga Mobil
Toyota Avanza. Diukur dalam rupiah.
X.4.2 Pemasaran Produk Purna Pakai Penilaian konsumen terhadap tingkat
kemudahan pemasaran dan penerimaan dari konsumenlainnya terhadap
harga jual Mobil Toyota Avanza purna pakai. Di ukur berdasarkan
perlakuan.
5. Prestice ( X5 )
Nilai kebanggan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk.
Diukur dari tingkat kesenangan konsumen.
6. Promosi ( X6 )
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli Mobil
Toyota Avanza.
X.6.1 Iklan Tanggapan konsumen terhadap iklan Mobil Toyota Avanza
yang disampaikan oleh pemasar. Dapat diukur dari frekuensi, luas
jangkauan, serta ukuran.
X.6.2 Hadiah Respon konsumen terhadap sikap simpatik pemasar pada saat
membeli Mobil Toyota Avanza. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan
konsumen.
G. Uji Validasi dan Reabilitasi Instrumen Penelitian
Uji Validasi dan Reabilitasi instrumen penelitian ini dimaksudkan agar data
yang diproleh dengan cara penyetaraan quesioner valid dan reliable. Instrumen
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu
mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen
menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari
gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ) Uji
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu
menguji terhadap kualitas item-itemnya, yaitu dengan menghitung koreasi
antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validitasnya.
Uji realibilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi dilakukan dengan
menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana biasanya reabilitas
minimal 0,5.
H. Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik
dengan menggunakan program SPPS, dimana rumus statistik yang digunakan
adalah Linier Multiple Regression ( regresi liniear berganda ), dimana
fungsinya adalah :
Y = a + b1. .X.1 + b2 . X2 + 3 + X3 + b4 . X4 + b5. X5 + b6. X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas ( X ) dan
variabel terikat ( Y ), Dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d b6 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
I. Uji asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel indipendent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem
multikolinieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas antar
variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation ( VIF ) dari masingmasing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh
dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas ( Gujarati, 1995 ).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
tidak terjadi kesamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika
varial residual dari suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap, maka
disebut omoskedasitisitas. Dan jika varian berbeda disebut
heteroskedastisitas ( Santoso, Singgih 2002 : 208 ). Untuk mengetahui ada
tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini mengunakan metode
Sperman Rank Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan lebih dari
α = 5% maka tidak ada heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam pesamaan
regrasi mengandung korelasi atau tidak diantara variabel penggangu.
Menurut Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya
autokoelasi digunakan uji Durbin-Watson mendekati angka 2 ( dua ) berarti
tidak ada autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel
independent, variabel dependent, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-
Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 214 ) pedoman pengambilan
keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih
besar daripada 0,005 maka distribusi adalah normalitas ( simetris ).

Anda mungkin juga menyukai