Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif


Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif
Sasaran : Ibu Post Partum dan Ibu Hamil
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Tempat : PKM Tumpang

A. Latar Belakang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) atau menyusui bayi dilakukan di berbagai
lapisan masyarakat diseluruh dunia, karena banyak manfaat yang diperoleh
dari ASI Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI
Eksklusif merupakan cara pemberian makanan yang sangat tepat dan
kesempatan terbaik bagi kelangsungan hidup bayi di usia 0 sampai 6 bulan,
dan melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun (Harnowo, 2012).
Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada
tahun 2006 WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar
Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya
adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir
sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan
pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun.
Sejalan dengan peraturan yang di tetapkan oleh WHO, Di Indonesia juga
menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif yaitu dengan
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang pemberian
ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya
sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
Sebenarnya menyusui, khususnya yang secara eksklusif merupakan
cara pemberian makan bayi yang alamiah. Namun, sering kali ibu-ibu kurang
mendapatkan informasi bahkan sering kali mendapat informasi yang salah
tentang manfaat ASI eksklusif, tentang bagaimana cara menyusui yang benar,
dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui bayinya
(Roesli, 2000).
Dari hasil penelitian United Nation Child’s Fund (UNICEF) dari tahun
2005 hingga 2011 didapati bayi Indonesia yang mendapat ASI Eksklusif selama
6 bulan pertama ialah sebanyak 32% dan didapati 50% anak diberikan ASI
Eksklusif sehingga usia 23 bulan. Tetapi persentase ini masih rendah bila
dibandingakan dengan negara berkembang lain seperti Bangladesh didapati
43% anak diberikan asi eksklusif selama 6 bulan dan 91% anak mendapat ASI
sehingga usia 23 bulan (UNICEF, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Briawan pada
tahun 2004 diperoleh data bahwa faktor penghambat pemberian ASI Eksklusif
adalah sebagian besar (51,6%) ibu merasa khawatir bahwa ASI saja tidak
mencukupi untuk bayi sehingga bayi kurang kenyang, bayi menjadi rewel dan
pertumbuhan bayi terhambat. Faktor penghambat lainnya adalah dukungan
suami dimana suami kurang setuju ibu untuk memberikan ASI selama 6 bulan
tanpa pemberian makanan lainnya. Roesli (2000) berpendapat bahwa fakta
yang dapat memberi ASI Esklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal
98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa
37,9% dan ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapatkan informasi khusus tetang
ASI, sedangkan 70,9% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI
Eksklusif.
Hasil survei dan persentase penurunan cakupan ASI Eksklusif tersebut
merupakan bentuk rendahnya pengetahuan ibu menyusui akan manfaat dan
pentingnya ASI. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu
belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang manfaat ASI dan kandungan
yang terdapat dalam ASI serta tentang manfaat perawatan payudara ketika
hamil sebagai upaya untuk memperlancar ASI. Pengetahuan para ibu yang
diteliti tersebut dapat dipengaruhi sumber informasi yang didapat ibu dari
lingkungan luar terutama peran media massa dalam memberikan informasi.
Informasi yang disampaikan media massa yang memengaruhi pemberian ASI
eksklusif yaitu informasi atau iklan susu formula yang sekarang ini sedang
gencar-gencarnya dilakukan oleh produsen susu. Iklan tentang susu yang
sering tampil di televisi yang menjadi faktor utama memperkenalkan ibu pada
produk susu sehingga ibu terpengaruh dan memiliki sikap bahwa susu formula
juga baik untuk bayi.
Oleh karena itu pengetahuan mengenai ASI Eksklusif merupakan
informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh warga di Puskesmas Tumpang
khusunya warga Jeru. Sehingga hal ini mendasari diadakan penyuluhan ini dan
diharapkan warga Puskesmas Tumpang khusunya warga Jeru mengerti
tentang ASI Eksklusif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu-ibu Puskesmas Tumpang
dapat memahami dan mengetahui tentang pencegahan ASI Eksklusif
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian dari ASI Eksklusif.
b. Menjelaskan kandungan di dalam ASI.
c. Menyebutkan manfaat dari ASI Eksklusif.
d. Menjelaskan apakah bayi cukup mendapatkan ASI.
e. Mempraktikkan cara menyusui yang baik dan benar.
f. Menjelaskan cara pemberian ASI bagi ibu yang bekerja.
C. Rencana Kegiatan
1. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
2. Media dan Alat bantu
 Media : Leaflet.
3. Waktu dan Tempat
 Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
 Waktu : 09.30-10.00 WIB
 Tempat : PKM Tumpang
4. Materi dan pemateri
 Pokok Bahasan : ASI Eksklusif.
 Sub Pokok Bahasan :
- Pengertian ASI Eksklusif.
- Kandungan di dalam ASI Eksklusif.
- Manfaat ASI Eksklusif.
- Cara mengetahui bayi cukup mendapatkan ASI
- Cara menyusui yang baik dan benar
- Cara pemberian ASI bagi ibu yang bekerja
5. Peserta
Peserta: Ibu hamil dan Ibu Post Partum
Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Media Metode
kegiatan
Pendahuluan 5 1. Mengucapkan 1. Menjawab Lembar Ceramah
menit salam. salam. Evaluasi
2. Memperkenalkan 2. Memperhatika
diri. n penyaji.
3. Menjelaskan 3. Memperhatika
tujuan. n mekanisme
4. Kontrak waktu. penyuluhan.
5. Pre test 4. Menjawab
pertanyaan
Materi 15 Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan Leaflet Ceramah
menit 1. Pengertian ASI penyaji. dan
Eksklusif 2. Memperhatikan tanya
2. Kandungan di . jawab.
dalam ASI 3. Mengajukan
3. Manfaat ASI pertanyaan.
Eksklusif
4. Cara mengetahui
bayi cukup
mendapatkan
ASI
5. Cara menyusui
yang baik dan
benar
6. Cara pemberian
ASI bagi ibu yang
bekerja
Evaluasi 5 1. Post test 1. Menjawab Lembar Ceramah
menit pertanyaan. Evaluasi .
Penutup 5 1. Mengucapka 1. Memperhatika Ceramah
menit n terima kasih n. .
atas peran 2. Menjawab
peserta. salam.
2. Salam
penutup.

D. Evaluasi
1. Struktur
a. Koordinasi yang baik antara pemateri, peserta, selama acara
penyuluhan berlangsung
b. Persiapan peralatan untuk acara penyuluhan dapat dilakukan dengan
baik.
c. Sebelum penyuluhan telah berkoordinasi dengan bidan desa Posyandu
Jeru
2. Proses
a. Peserta aktif dalam mengikuti acara penyuluhan mulai dari awal hingga
akhir.
b. Peserta aktif menyimak materi yang disampaikan
c. Peserta sangat antusias dalam proses tanya jawab.
d. Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri
3. Hasil
a. 75% peserta dapat menjelaskan materi yang disampaikan dengan baik,
meliputi :
 Peserta dapat menyebutkan kembali pengertian ASI Eksklusif.
 Peserta dapat menyebutkan kembali kandungan di dalam ASI.
 Peserta dapat menyebutkan kembali manfaat ASI Eksklusif.
 Peserta dapat menyebutkan kembali cara mengetahui bayi
cukup mendapatkan ASI
 Peserta dapat menyebutkan kembali cara menyusui yang baik
dan benar
 Peserta dapat menyebutkan kembali cara pemberian ASI bagi
ibu yang bekerja
E. Lampiran
1. Lampiran materi dan daftar pustaka.
2. Lampiran lembar evaluasi.
3. Lampiran media.
Lampiran Materi
1. Pengertian ASI Eksklusif
Yang dimaksud ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja selama 6
bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air
putih serta tanpa tambahan makanan pada seperti pisang, bubur susu, biskuit,
bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan
pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau
lebih
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam
bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain.

2. Kandungan di dalam ASI


ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet
utama ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu dan saat diberikannya ASI kepada
bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut
KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir karena
mengandung vitamin A yang diperlukan bayi karena dapat memberikan
perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

3. Manfaat ASI Eksklusif


Ditinjau dari aspek gizi
 Kandungan gizi lengkap
 Mudah dicerna dan diserap
 Mengandung lipase untuk pencernaan lemak
 Mempertinggi penyerapan kalsium
 Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas)
 Kandungan dalam ASI sudah memenuhi kebutuhan gizi bayi karena lebih
dari 100 jenis zat gizi terdapat dalam ASI, antara lain AA, DHA, Taurin dan
Spingomyelin yang sangat baik bagi pertumbuhan otak anak.
Ditinjau dari aspek psikologis
 Mendekatkan hubungan ibu dan bayi
 Menimbulkan rasa aman bagi bayi
 Mengembangkan dasar kepercayaan (Basic sence of trust)
Ditinjau dari aspek KB
 Menunda kembalinya kesuburan
 Menjarangkan kehamilan
Bagi ibu
 Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara
 Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus)
 Mempercepat involusi uterus
Bagi keluarga
 Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan bayi jarang
sakit sehingga biaya pengobatan dapat dihemat
 Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain
Bagi bangsa dan negara
 Menurunkan angka kematian dan kesakitan anak
 Mengurangi subsidi rumah sakit untuk perawatan ibu dan anak
 Meningkatkan kualitas generasi penerus

4. Cara mengetahui apabila bayi cukup mendapatkan ASI


Ibu yang memberikan ASI pada bayinya kadang-kadang tidak mengetahui
apakah ASI yang diberikan cukup atau tidak. Cara untuk mengetahuinya adalah
melakukan penimbangan pada bayi setiap bulan. Cara yang lain adalah dengan
mengamati tanda-tanda sebagai berikut :
a. Bayi tampak puas dan tertidur lelap setelah menyusui
b. Ibu merasakan payudaranya ada perbahan dan merasakan aliran deras saat
menyusui.

5. Cara Menyusui yang baik dan benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI
 Cucilah tangan dengan air bersih yang mengalir agar terhindar dari kuman
dan bakteri.
 Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan
ibu
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna
hitam ( aerola mamae )
 Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya
adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu.
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara :
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

6. Cara Memerah dan Penyimpanan ASI Untuk lbu Bekerja


Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI secara eksklusif
selama paling sedikit selama 4 bulan dan bila mungkin sampai 6 bulan, meskipun
cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benar tentang menyusui,
perlengkapan memerah ASI dan dukungan lingkungan kerja, seorang ibu yang
bekerja dapat memberikan ASI secara eksklusif.

Untuk wanita menyusui yang bekerja, berikut beberapa tips memerah ASI :
a. Peras dan pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini diperlukan
agar produksi ASI tetap terjaga.
Cara pengeluaran ASI dengan
tangan

b. Pilih waktu di mana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada
umumnya terjadi di pagi hari.
c. Semua peralatan yang akan digunakan sudah disterilkan terlebih dahulu.

Cara pengeluaran ASI dengan


pompa tangan
d. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu.
e. Cuci tangan dengan sabun, sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
f. Sebelum memulai, minumlah segelas air. Disarankan minuman hangat agar
membantu menstimulasi payudara.
g. Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai.
h. Lakukan perawatan payudara

Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan


a. Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu.
b. Botol yang baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau kaca.
c. Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat,
tidak meleleh jika direndam air panas.
d. Jangan pakai botol berwarna atau bergambar karena ada kemungkinan
catnya meleleh jika terkena panas.
e. Jangan lupa bubuhkan label setiap kali akan menyimpan botol AS, dengan
mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
f. Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot
karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan dara.
g. Jika dalam satu hari memompa/memerah ASI beberapa kali, bisa saja ASI itu
digabungkan dalam botol yang sama, syaratnya suhu tempat botol disimpan
stabil antara 0-15 derajat Celcius.
h. ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat bila
disimpan : Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka
waktu pemompaan atau pemerasan pertama sampai dengan terakhir tidak
lebih dari 24 jam.

Cara Menyimpan ASI yang baik


a. ASI disimpan pada suhu kamar atau di udara terbuka (26°C) akan tahan
selama 6-8 jam.
b. ASI disimpan dalam termos berisi es batu akan tahan selama 24 jam.
c. ASI yang disimpan dalam lemari es tahan sampai 2-3 hari.
Daftar Pustaka

YBP – SP. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBP –SP; 2001


Manuaba. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetric Ginekologi Dan KB.
Jakarta: EGC. 2001
Moody, dkk. (2005). Menyusui: Cara Mudah, Praktis, & Nyaman, Jakarta: Arcan
Purwanti, Hubertin S. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku Saku Untuk
Bidan, Jakarta: EGC
Lampiran Lembar Evaluasi
A. Pre Test
1. Berapa Bulan ASI Eksklusi diberikan ?
2. Apa kandungan dari ASI ?
3. Apa manfaat dari ASI Eksklusif ?
4. Bagaimana tanda-tanda bayi cukup mendapatkan ASI ?

B. Post Test
1. Berapa Bulan ASI Eksklusi diberikan?
2. Apa kandungan dari ASI?
3. Apa manfaat dari ASI Eksklusif?
4. Bagaimana tanda-tanda bayi cukup mendapatkan ASI?

Anda mungkin juga menyukai