Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN

“MESIN AC / DC”

Disusun oleh
Perwakilan masing-masing kelompok / D3 TL 2A
1. Aisyah Fadilah A ( kelompok 1 )
2. Florensia Dwi Y ( kelompok 4 )
3. M. Agung Ariska (kelompok 2 )
4. Puti Miranda Sari (kelompok 3 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016
PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN

TUJUAN :

1. Mengetahui nilai tahanan kumparan dari trafo.


2. Mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV.
3. Menghitung keseimbangan dan kontinuitas trafo.

DASAR TEORI

 Tahanan atau resistansi adalah suatu komponen liner yang digunakan di rangkaian listrik.
Pada trafo tersusun atas kumparan primer, kumparan sekunder, dan inti besi. Trafo
dibedakan menjadi dua yaitu step up (Ns > Np) dan step down (Ns < Np).
 Pengujian tahanan kumparan digunakan untuk mengetahui sisi HV dan LV yang ada pada
name plate trafo.
Sisi HV memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan
belitan pada sisi HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Jika hambatan besar maka
tegangan juga besar hal ini sesuai dengan rumus hukum Ohm :
V=IxR atau P = 𝐼 2 𝑥 𝑅

 Pada trafo nilai tahanan tiap kumparan dapat dimungkinkan tidak


sama. Dikarenakan adanya perbedaan panjang lilitan yang
terdapat pada tiap kumparan.
 Semakin panjang lilitan kumparan maka semakin besar nilai tahanan
 Semakin pendek lilitan kumparan semakin kecil pula nilai tahanannya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan rumus

 Sehingga panjang lilitan, luas penampang serta hambatan jenis


mempengaruhi besarnya nilai tahanan. Apabila panjang lilitan pada
tiap kumparan berbeda, hal ini menyebabkan perbedaan nilai tahanan
pada masing-masing kumparan. Sehingga dapat mempengaruhi nilai
tegangan yang ada pada setiap kumparan. Besarnya nilai tahanan akan berpengaruh
terhadap kerja dan kelayakan dari transformator. Dalam rangakaian trafo nilai tahanan
pada sisi HV lebih tinggi dari pada sisi LV dikarenakan untuk meminimalisir terjadinya
rugi-rugi pada inti trafo.
 Untuk membandingkan nilai tahanan kumparan dilakukan pada 3 hasil tes tahanan
kumparan yaitu fasa R,S,T dan netralnya ketika trafo sudah dihubungkan jika hasil
ketiganya hampir sama maka trafo tersebut dapat dikatakan seimbang, maka rugi-rugi
yang terjadi ketika kumparan dialiri arus juga hampir sama. Menurut IEc
ketidakseimbangan tegangan pada masing-masing fasa yang diijinkan adalah sebesar 5%.
Karena jika semakin besar nialai ketidakseimbangan maka akan berpengaruh pada
besarnya arus netral.
 Pengukuran sebelum dihubungkan
 Untuk terminal HV :
fasa R – netral R
Fasa S – netral s
Fasa T – netral T
 Untuk terminal LV :
fasa r – netral r
fasa s – netral s
fasa t – netral t

ALAT DAN BAHAN

1. Transformator 3Ø 1 buah
2. Ohm meter 1 buah
3. Kabel penghubung secukupnya
PROSEDUR PENGUJIAN

1. Siapkan alat dan bahan


2. Trafo telah dipastikan tidak dalam keadaam terhubung dengan sumber tegangan
3. Alat ukur telah dikalibrasi
4. Rangkai alat sesuai gambar rangkaian
5. Hubungkan dengan ohm meter sesuai terminal
6. Catat hasil pengukuran

GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN


TABEL DATA HASIL PENGUKURAN

1. PADA SISI HV

NO Hubungan Phasa Tegangan Tahanan HV / LV KONTINUITAS Keseimbangan

R-N

1 Yd S–N

T–N

R-N

2 Dy S–N

T–N

R-N

3 Dd S–N

T–N

R-N

4 Yy S–N

T–N

2. PADA SISI LV

NO Hubungan Phasa Tegangan Tahanan HV / LV KONTINUITAS Keseimbangan

r-n

1 Yd s–n

t–n

r-n

2 Dy s–n

t–n

r-n

3 Dd s–n
t–n

r-n

4 Yy s–n

t–n

Anda mungkin juga menyukai