Latar bealkang

A healthy manager, both physically and mentally, is an assumption for a productive and competitive
organization. Thus, managers need to have the energy to provide a good working environment for
employees and to produce good leadership. in the work environment of employees often faced with
a problem most often encountered the workplace. job stress faced by managers is very diverse from
matters relating to work, motivation to be associated with spiritual.

Manajer yang sehat, baik secara fisik maupun mental, adalah asumsi untuk organisasi yang produktif
dan kompetitif. Dengan demikian, manajer perlu memiliki energi untuk menyediakan lingkungan
kerja yang baik bagi karyawan dan untuk menghasilkan kepemimpinan yang baik. dalam lingkungan
kerja para karyawan sering berhadapan dengan suatu masalah yang paling sering dihadapi yaitu
setres kerja. stres kerja yang dihadapi oleh manajer sungguh beragam dari hal yang berkaitan
pekerjaan, motivasi hingga berkaitan dengan spiritual di tempat kerja.

Topic 1

Findings show that 42 percent of managers consider themselves stressful. Considering the
characteristics of psychosocial work, it can be seen from the result that public sector managers'
perceptions of stress are influenced by the content of their work (14.9%), managerial responsibility
(13.7%), their workload (11.3%) and the influence they have on their own work situation (10.6%),
and peer support (9.4%). of data from public sector managers (37%).The results of factors related to
work-life balance show that only factors that can be characterized as a positive work life balance
have an impact on job stress, but only in relation to managerial levels. If a manager does not have a
child living at home, his stress level appears lower (-0.751). The work at home section also has an
effect (-0.046); that is, if the share of work at home increases, stress levels decrease.

Temuan menunjukkan bahwa 42 persen manajer menganggap diri mereka stres. (14,9%), tanggung
jawab manajerial (13,7%), beban kerja mereka (11,3%) dan sisanya dari tenaga kerja mereka
memiliki situasi kerja mereka sendiri (10,6%), dan dukungan rekan (9,4%). data dari manajer sektor
publik (37%). Hasil faktor yang terkait dengan keseimbangan kehidupan kerja yang telah
dikontribusikan oleh karyawan terhadap manajemen stres, tetapi hanya terkait dengan tingkat
manajerial. Jika seorang manajer tidak memiliki anak yang tinggal di rumah, tingkat stresnya tampak
lebih rendah (-0,751). Pekerjaan di bagian rumah juga memiliki efek (-0.046); yaitu, jika pembagian
kerja di rumah meningkat, tingkat stres menurun.

Topic 2

Referring to the data processing done, the effect resulting from job stress on work motivation of
27.65%, indicating that there is a significant work stress on work motivation. The fact that happens
to employees 27.65% has stress management that works quite well, so they remain motivated to
improve their work. The result is consistent with the theory by Spector (2008) that the level of
workload given to individual employees will lead to job stress on employees, where job stress will be
related to employee motivation levels.

Mengacu pada pemrosesan data yang dilakukan, efek yang dihasilkan dari stres kerja pada motivasi
kerja 27,65%, menunjukkan bahwa ada stres kerja yang signifikan pada motivasi kerja. Kenyataan
yang terjadi pada karyawan 27,65% memiliki manajemen stres yang bekerja cukup baik, sehingga
mereka tetap termotivasi untuk meningkatkan pekerjaan mereka. Hasilnya konsisten dengan teori
oleh Spector (2008) bahwa tingkat beban kerja yang diberikan kepada individu karyawan akan
menyebabkan stres kerja pada karyawan, di mana stres kerja akan terkait dengan tingkat motivasi
karyawan.

Kesimpulan

from the results of research can be concluded that job stress caused by several factors namely
managerial responsibility, workload, work situation, and peer support. besides, having children and
sharing work at home also has an influence. besides that work stress and transformational
leadership have influence on employee motivation. Transformational leadership has a role to
provide a more positive impetus for their subordinates so that they are motivated to do more than
expected and their effect on performance improvement. on the other hand Spirituality of work also
has a correlation with work stress that will affect employee motivation. There are 3 components in
the spirituality of work that is sense of community, meaningful work, and inner life. This means that
managers need to pay attention to their workplace so that they have good productivity.

dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulannya bahwa stres kerja disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu tanggung jawab manajerial, beban kerja, situasi kerja, serta dukungan rekan. selain itu,
memiliki anak dan membagian kerja dirumah juga memiliki pengaruh. disamping itu Stres kerja dan
kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh pada motivasi karyawan. Kepemimpinan
transformasional memiliki peran untuk memberikan dorongan yang lebih positif bagi bawahan
mereka sehingga mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan dan efeknya pada
peningkatan kinerja. disisi lain Spiritualitas kerja juga memiliki korelasi dengan stres kerja yang akan
mempengaruhi motivasi karyawan. Ada 3 komponen dalam spiritualitas kerja yaitu rasa komunitas,
pekerjaan yang bermakna, dan kehidupan batin. Ini berarti bahwa para manajer perlu
memperhatikan tempat kerja mereka sehingga mereka memiliki produktivitas yang baik