Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gigi adalah salah satu organ vital yang dimiliki tubuh. Jika tidak dijaga
dengan baik, pengunyahan dan sekaligus pelengkap nada bicara ini bisa rusak.
Selain itu gigi juga merupakan jaringan tubuh yang paling keras dibanding
yang lainnya. Strukturnya berlapis-lapis mulai dari email yang amat keras,
dentin (tulang gigi) di dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah, pembuluh
saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Penyebab awalnya awal
muncul karies adalah muncul karang gigi dan plak yang menumpuk
Karies yang tidak dirawat akan meluas ke daerah yang lain, sehingga
kerusakan gigi dapat terjadi, pada kasus tertentu ada karies yang tidak dapat
dilakukan penambalan karena lubang atau lebar karies itu sendiri terlalu besar
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan proses penambalan. Gigi yang
tidak bisa ditambal akan semakin rusak, dan tidak bisa berfungsi lagi
sebagaimana pada umumnya.
Gigi mempunyai banyak peran pada seseorang. Jika seseorang kehilangan
gigi, alternatifnya adalah dengan memasang gigi palsu atau gigi tiruan.
Pemasangan gigi palsu sudah ada sejak 700 SM. Gigi palsu adalah gigi yang
dibuat oleh manusia dengan struktur dan bahan tertentu yang hampir
menyerupai bentuk dan susunan gigi pada umumnya sehingga bentuk dan
fungsinya dapat digunakan sesuai dengan gigi asli.
Gigi palsu atau gigi tiruan adalah salah satu alternative yang bisa
membantu agar gigi dapat berfungsi kembali sebagaimana pada umumnya.
Dari uraian tersebut timbulah pemikiran dari penulis untuk memilih judul
“Asuhan Keperawatan Penggunaan Prothesa pada Pasien di Tempat Praktek
Drg. Rudy Limanto”.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan prothesa?

2. Fungsi Prothesa/ gigi palsu?

3. Macam – macam ilmu prothesa?

4. Keuntungan & kerugian memakai gigi palsu?

C. Tujuan dan Manfaat

 Mahasiswa mengetahui pengertian dari prothesa.

 Mahasiswa mengetahui fungsi Prothesa/ gigi palsu.

 Mahasiswa mengetahui Macam – macam ilmu prothesa.

 Mahasiswa mengetahui Keuntungan & kerugian memakai gigi palsu

2
.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Prothesa/gigi tiruan

Prothesa adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang di maksudkan untuk


merestorasi dan mempertahan fungsi rongga mulut, kenyamanan, estetika dan
kesehatan pasien dengan cara merestorasi gigi geligi asli dan atau mengganti
gigi – gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut dan jaringan rongga
mulut serta maksilofasial yang sudah rusak dengan pengganti tiruan.

B. Fungsi prothesa/gigi palsu

1. Estetik/penampilan individu. Membantu mengembalikan rasa percaya diri


seseorang.
2. Mastikasi/pengunyahan. Membantu mengembalikan fungsi pengunyahan.
3. Fonetik/pengucapan. Membantu mengembalikan fungsi pengucapan.
4. Mempertahankan posisi gigi yang masih sehat/utuh supaya tidak bergeser
ke arah yang ompong.
5. Mempertahankan seluruh komponen yang tergabung dalam sistem
stomatognatik sehingga kedudukan sendi TMJ pun tidak berubah.

C. Macam – macam ilmu prothesa

1) Gigi tiruan cekat (GTC)


Adalah pembuatan Gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi
yang hilang dan tidak dapat di lepas oleh pasiennya sendiri. Karena di pasang
kan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari
restorasi.
terdiri atas mahkota jaket akrilik/porselen/full crown metal dan dental
implant.

Gigi tiruan cekat ini bermacam2 jenisnya, yaitu:

3
a) Dental Implant
gigi palsu yang di lekatkan pada tulang rahang dan berdiri menjadi
satu unit tersendiri yaitu implan Dental. Implan dental merupakan
suatu pengganti gigi yang sangat ideal saat ini, karena sifat serta
bentuknya yang menyerupai gigi asli.
b) Gigi tiruan jembatan
gigi palsu yang dibuat untuk menggantikan satu atau lebih gigi asli
yang hilang, dengan cara membuat perlekatan pada dua sisi gigi yang
hilang. Perlekatan dengan cara menyemen jembatan pada gigi
penyangga, sehingga gigi palsu ini tidak bisa dilepas oleh pasien. Yang
ini tentu saja lebih awet dan bersifat permanen. Setelah dua gigi di
sebelahnya diasah, gigi palsu ini disemen (dibuat bridge, jembatan) ke
gigi-gigi sebelahnya.
c) Jaket Crown / Mahkota selubung
Mahkota Selubung digunakan untuk memperbaiki gigi yang rusak
berat atau gigi yang mengalami perubahan warna. Bahan untuk
membuat mahkota selubung bermacam-macam, antara lain porcelain,
akrilik, emas atau kombinasi porselain dengan emas atau porcelain
dengan logam. Pemilihan bahan ini tergantung di mana mahkota
selubung akan dipasang. Apabila gigi yang mengalami kerusakan ada
dibagian depan maka sebaiknya digunakan bahan dari porcelain karena
secara estetik sangat memuaskan. Sedangkan untuk gigi-gigi bagian
posterior (belakang) dapat digunakan mahkota selubung selubung dari
logam.
Mahkota selubung dari porcelain terlihat seperti gigi asli sehingga
orang awampun sulit membedakan mana mahkota selubung dan mana
gigi asli. Untuk membuat mahkota selubung ukuran gigi asli harus
dikecilkan terlebih dahulu agar mahkota dapat disemen dengan
permanen. Selagi Mahkota porcelain dibuat pasien akan dibuatkan
mahkota sementara. Mahkota porcelain tidak gampang rusak (tahan
lama) dan tahan terhadap berbagai noda yang ada di mulut (rokok,
kopi dll).

4
Porcelain veneers merupakan lapisan tipis porcelain pada gigi yang
dilekatkan dengan resin luting. Keuntungan porcelain veneers
dibandingkan mahkota porcelain-logam, mahkota selubung (jaket)
adalah dipertahankannya struktur gigi. Pada tehnik ini, karena
preparasi gigi dilakukan terbatas pada email bagian bukal saja, struktur
gigi dipertahankan dan pulpa terlindung, oleh karena itu mengurangi
gejala-gejala tidak nyaman seperti karies sekunder dan
hipersensitivitas.
Indikasi Porcelain veneers :
 Karies yang meluas dibagian depan gigi
 Mikrodonsia, gigi konus
 Perubahan warna gigi karena devitalisasi
 Perubahan warna gigi karena obat-obatan
(tetrasiklin, fluor dan sebagainya)
 Gigi renggang, diastema dan gigi rotasi
 Perawatan prostetik untuk gigi tetap pada pasien
muda
kelemahan dari gigi palsu cekat (crown-bridge) yaitu dilakukan
pengasahan pada gigi asli yang ada atau gigi diperkecil dan jumlah mahkota gigi
atau crown yang dibuat harus lebih banyak dari jumlah gigi yang hilang.
Cara perawatan gigi tiruan cekat sama seperti gigi biasa, harus disikat
dengan benar. Selain menggunakan sikat gigi, sebaiknya disertai dengan dental
floss dan obat kumur.
"Untuk ketahanan, gigi palsu cekat bisa digunakan terus, selama gigi tersebut
belum mengalami kebocoran,"

2) Gigi tiruan sebagai lepasan (GTS)


adalah gigi tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi,tetapi tidak seluruh
gigi asli dan atau struktur pendukungnya,di dukung oleh gigi dan mukosa yang
dapat di lepas dari mulut dan di pasang kan kembali.
Gigi tiruan sebagai lepasan terbuat dari bahan akrilik, frame/logam tahan
karat, dan bahan terbaru yaitu valplast yang bersifat plastis/lentur. Terdiri atas gigi

5
palsu lepasan sebagian (meliputi beberapa gigi) dan gigi palsu lepasan penuh
(meliputi semua gigi).
Namun gigi palsu akrilik mempunyai kelemahan, yaitu mudah berbau,
berubah warna, dan mudah pecah. Sebaliknya, yang metal tidak berbau, tidak
berubah warna, dan tahan banting.
Cara merawat gigi tiruan sebagai lepasan yaitu :
Sebaiknya gigi tiruan dilepas pada saat tidur dan direndam air bersih
dalam tempat khusus (gelas). Atau, direndam obat pembersih gigi tiruan yang
banyak dijual di toko peralatan gigi.
Sebelum direndam, sebaiknya gigi tiruan dicuci dengan sabun mandi
(bukan pasta gigi). Sebab, pasta gigi biasanya mengandung kristal batu apung
yang menggores gigi tiruan. Jika tergores, gigi tiruan jadi kasar, tidak
mengilap, dan ditempeli zat warna makanan. Akibatnya, tampilan gigi tiruan
menjadi kusam dan jelek. Selain itu, gigi tiruan berubah bentuk (terkikis bagian
tepinya) sehingga tidak bisa menempel dengan erat pada gigi pemegangnya.
kekurangan dan kelemahan:
Pada removable prothesis, banyak orang merasa tidak nyaman memakainya,
antara lain karena:
 Plat atau basis prothesa terasa mengganjal (seperti benda asing dalam
rongga mulut).
 Prothesa harus selalu dibersihkan.
 Makanan sering terselip dan kadang menimbulkan bau tidak enak.
 Memerlukan adaptasi dalam pemakaiannya.
 Pemakaian yang lama akan menekan jaringan gusi sehingga gusi berdarah
dan terjadi infeksi.
3) Gigi tiruan lengkap
Adalah pembuatan gigi tiruan lepasan yang menggantikan seluruh gigi
geligi asli dan stuktur pendukungnya baik maksila maupun mandibula.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan gigi palsu: di samping
biaya/kenyamanan saat dipakai/jenis gigi palsu yang diinginkan, yang paling
penting harus memenuhi syarat sehat bagi si pemakai. Gigi palsu juga seharusnya
tidak menimbulkan penyakit di kemudian hari, seperti menimbulkan luka pada

6
gusi/sariawan/mengiritasi jaringan lunak dalam rongga mulut, menimbulkan bau
mulut, bahkan menimbulkan penyakit karsinoma, sejenis tumor ganas pada
jaringan rongga mulut.

D. Untung & rugi memakai gigi tiruan


 Keuntungan memakai gigi palsu:
1. Menahan gigi asli yang masih utuh supaya tidak bergeser/berubah posisi.
2. Menahan otot pipi supaya tidak tampak kempot.
3. Mengembalikan rasa percaya diri.
4.Membantu fungsi bicara, namun pengucapan akan berbeda bila
dibandingkan dengan gigi asli
5. Mempertahankan sendi rahang mandi bula join sehingga terhindar dari sakit
kepala, telinga berdengung yang dirasakan dikemudian hari
6. Mengembalikan estetika/ kecantikan wajah
7. Mengembalikan fungsi gigi yang hilang seperti semula
8. Memeberikan wahana baru di dalam mulut
9.Sebagai tolak ukur kita dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi

 Kerugian memakai gigi palsu:


1. Karena gigi palsu bisa disebut sebagai benda asing, terutama gigi palsu lepasan,
biasanya penderita akan merasakan sesuatu hal yang aneh, mulut terasa penuh
(gigi palsu lengkap/full denture/semua gigi asli sudah hilang), pengucapan pun
berbeda. Khusus penderita yang sensitif, biasa muncul rasa mual sampai
muntah. Kecuali gigi palsu cekat, keluhan-keluhan tadi biasanya tidak muncul,
terasa nyaman seperti halnya gigi asli hanya perlu adaptasi beberapa saat.
2. Fungsi pengecapan terhadap rasa agak terganggu.
3. Fungsi pengucapan agak terganggu, tetapi hal ini akan hilang seiring dengan
proses adaptasi.
4. Bagi penderita penyakit kronis tertentu, seperti diabetes melitus, dapat
mempercepat proses kerusakan tulang rahang/resorpsi tulang.

7
5. Rasa sakit di bawah landasan gigi palsu. Hal ini muncul mengenai tulang
rahang yang menonjol atau permukaan landasan gigi palsu yang menempel ke
jaringan gusi berbintik-bintik/kasar.
6. Rasa terbakar. Ini dapat mengenai wanita menopause atau individu yang alergi
terhadap bahan akrilik, atau ada serabut saraf yang tertindih landasan gigi
palsu.
7. Rasa sakit mengenai gigi asli yang masih ada, termasuk gigi sandaran.
8. Otot pipi/lidah tergigit. Hal ini biasa mengenai pasien lansia karena tonus otot
pipi berkurang.
9. Pengeluaran air ludah berlebihan/hipersalivasi karena rangsangan gigi palsu.

8
BAB III

LAPORAN KASUS

A. Laporan kasus pada pasien periodontitis

Seorang perempuan umur 17 tahun datang dengan


keluhan gigi depan atas kiri dan kanan berlubang dan keropos
ingin ditambal, pernah sakit beberapa tahun yang lalu. Dengan
status lokalis gigi 12 karies profunda terbuka dengan perkusi dan
tekan (-), sondase (-), thermis (-), gigi 11 karies profunda terbuka
dengan perkusi dan tekan (-) sondase (-), thermis (-), gigi 21
karies profunda terbuka dengan perkusi dan tekan (-) sondase
(-), thermis (-), gigi 22 karies profunda terbuka dengan perkusi
dan tekan (-) sondase (-), thermis (-).
Diagnosa Klinis
- 12, 11, 21, 22 Gangren pulpa
2.1 Rencana perawatan
Perawatan pada saluran akar, penambalan, kemudian dilakukan
penyambungan dan penutupan mahkota dengan gigi tiruan cekat
system jembatan (bridge).
2.2 Prosedur dan Kemajuan Perawatan
Kunjungan 1 :
- Preparasi + Rockle’s + Dentorit
Kunjungan 2 :
- CHKM + Dentorit
Kunjungan 3 :
- Cresophene + Dentorit
Kunjungan 4 :
- Guttap + Composite
- Gigi-gigi tersebut dilakukan preparasi untuk
persiapan pemasangan protesa cekat.
Kunjungan 5 :
- Pas prothesa (Fuji 1 + Bridge (4 gigi.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gigi palsu atau gigi tiruan adalah salah satu alternative yang bisa
membantu agar gigi dapat berfungsi kembali sebagaimana pada umumnya.
Jenis, bentuk, cara perawatan, kelebihan serta kekurangan tergantung indikasi
untuk setiap gigi berbeda – beda.
B. Saran-saran
- Asuhan keperawatan tentang gigi palsu memberikan adanya kerjasama dan
kesadaran bagi penderita dalam hal pemeliharaan kebersihan rongga mulut
- Apabila terdapat keluhan-keluhan atau kelainan pada rongga mulut segera
periksakan kedokter gigi atau petugas kesehatan agar segera dapat diatasi
dan tidak berlanjut.
- Pambaca diharapkan mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan
periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, sikat gigi secara teratur 3
kali sehari, serta makan makanan yang mengandung serat dan bergizi.

10
DAFTAR PUSTAKA

- Depkes RI. 1996. Oral Diagnostik. Jakarta


- Srigupta, A. 2004 Perawatan gigi dan mulut prestasi pustaka. Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/PROTHESA.com

11

Anda mungkin juga menyukai