Anda di halaman 1dari 18

52

mekanis.
2. Golongan Karbonat
Golongan karbonat disusun oleh kelompok mineral
kaarbonat (kalsit, dolomit, aragonit) dan cangkang binatang
karang. Golongan ini terbentuk sebagai hasil sedimentasi mekanis
(batu gamping terumbu) dan sedimentasi kimia (batu gamping
kristalin, dolomite). Golongan ini dapat terbentuk sebagai hasil:
 Sedimentasi Mekanis : Gamping Bioklastik
 Sedimentasi Organis : Gamping Terumbu
 Sedimentasi Kimiawi : Gamping Kristalin
3. Golongan Evaporit
Golongan evaporit ini diberikan terhadap batuan garam,
karena asal sebab terjadinya disebabkan oleh proses evaporasi air
laut. Golongan ini umumnya terdiri dari batuan monomineralik.
Nama batuan sama dengan nama mineralnya. Sebagai contoh
adalah gypsum (CaSO4 2H2O), anhidrit (CaSO4), dan halite (NaCl).
4. Golongan Sedimen Silika
Golongan batuan ini termasuk juga batuan yang memiliki
sifat monomineralik, serta pada umumnya tersusun oleh mineral
silika. Dapat terbentuk secara sedimentasi kimiawi atau organik.
Contoh batuannya adalah rijang (chert), radiolarid dan diatomed.
5. Golongan Batu Bara
Golongan ini terbentuk oleh adanya akumulasi zat-zat
yang kaya akan unsur karbon, yang pada umunya terdiri dari
tumbuhan. Termasuk jenis sedimentasi organis. Contohnya adalah
gambut, bituminous dan antrasit.
Sifat-sifat utama yang dimiliki Batuan Sedimen yaitu:
1. Perlapisan (bedding, stratifikasi) yang menandakan adanya
proses sedimentasi. Hal ini berlaku untuk segala macam
Batuan Sedimen walaupun tidak selalu nyata dalam contoh

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


53

”hand speciment”.
2. Klastik atau fragmen yang menandakan butiran-butirannya
pernah lepas, terutama pada golongan karbonat.
3. Sifat jejak atau bekas zat hidup, seperti cangkang atau rumah
organisme (koral), terutama pada golongan karbonat.
4. Jika bersifat hablur maka akan bersifat monomineralitik.
Contoh: Gypsum, kalsit, dolomit, halit dan sebagainya.

Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Batuan Sedimentasi


(Sumber: http/rinesaa.blogspot.co.id)
Sifat-sifat tersebut dapat dipakai untuk mengenal betuan
sedimen. Di dalam pemerian Batuan Sedimen secara megaskropis
faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
1. Komposisi mineral
2. Tekstur
3. Struktur
Batuan Sedimen berdasarkan jenisnya dapat dibedakan
menjadi Batuan Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen Non-Klastik.
a. Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen yang terbentuk dari pengendapan
kembali dari batuan detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal
bisa terdiri dari Batuan Sedimen, sedimen atau metamorf. Di dalam
pemerian Batuan Sedimen klastik yang bertekstur kasar komposisi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


54

dibedakan menjadi tiga bagian.


 Komposisi
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada Batuan
Sedimen klastik bertekstur kasar pemerian komposisi
mineralnya dibedakan atas:
o Frakmen adalah butiran pembentuk batuan yang berukuran
paling besar. Frakmen dapat berupa butiran mineral, batuan,
dan fosil.
o Matrik adalah bagian dari butiran pembentuk batuan yang
berukuran lebih kecil dari frakmen. Biasamya berkomposisi
sama dengan frakmen.
o Semen adalah bahan pengikat antara matrik dan frakmen.
Dalam Batuan Sedimen klastik dikenal ada tiga macam semen,
yaitu karbonat (kalsit, dolomite), silikat (kalsedon, kuarsa),
oksida besi (hematite, limonite).

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


55

 Tekstur
o Ukuran Besar Butir (Grain Size)
Dalam pemerian ukuran butir digunakan pedoman
ukuran dari “Skala Wentworth ”.

Nama Butir Besar Butir (mm)


Bongkah (Boulder) 256>
Brangkal (Couble) 256 –64
Kerakal (Pebble) 6 –4
Kerikil (Granule) 4– 2
Pasir Sangat Kasar (Very Coarse Sand) 2–1
Pasir Kasar (Coarse Sand) 1 – 1/2
Pasir Sedang (Medium Sand) 1/2 – 1/4
Pasir Halus (Fine Sand) 1/4 – 1/8
Pasir Sangat Halus (Very Fine Sand) 1/8 –1/16
Lanau (Silt) 1/16 – 1/32
Konglomerat (Clay) <1/256

Tabel 5.1Skala Wenthworth

(Sumber: Modul Praktikum Geologi Dasar 2014)

o Derajat Pemilahan (Sortasi)


Merupakan gambaran tingkat keseragaman dari
butiran pembentuk Batuan Sedimen. Dapat dibagi menjadi 3,
yaitu:
 Pemilahan baik (well sorted)
 Pemilahan sedang (moderately sorted)
 Pemilahan buruk (poorly sorted)
o Derajat Pembundaran (Roundness)
Merupakan nilai membulat atau meruncingnya

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


56

frakmen pembentuk Batuan Sedimen. Dalam hal ini diberikan


5 kategori, yaitu:
 Menyudut (angular)
 Menyudut tanggung (sub-angular)
 Membulat tanggung (sub-rounded)
 Membulat (rounded)
 Membulat baik (well rounded)
b. Batuan Sedimen Non-Klastik
Batuan Sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia
atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme (sedimentasi organis)
misalnya: reaksi yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
reaksi organik (sedimentasi kimia). Contoh: Gypsum, dolomit dan
sebagainya.
 Batuan Sedimen Organik
Batuan Sedimen yang dihasilkan oleh aktifitas
organisme, terdapat sisa organisme yang biasanya tetap tinggal
ditempatnya. Contoh dari Batuan Sedimen macam ini adalah
gamping koral, diaotema dan lain-lain. Pada Batuan Sedimen
organik selalu terlihat struktur-struktur organismenya dengan
jelas, walaupun sering kali juga terdapat rekristalisasi.
 Batuan Sedimen Kimia
Sebagian dari sedimen macam ini dihasilkan oleh proses
penguapan, terutama di daerah aride, contohnya adalah
endapan gypsum, garam dan lain-lain. Batuan Sedimen kimiawi
biasanya hanya terdiri dari satu macam susunan mineral saja,
yang jelas walaupun bersifat hablur tetapi kilapnya adalah non-
metalik. Pemerian Batuan Sedimen kimiawi meliputi warna,
komposisi mineral, kilap, ukuran butir dan mineral. Teksturnya
apakah kristalin, amorf, gelas, fibrous dan sebagainya.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


57

c. Hubungan Batuan Sedimen dengan resevoir


Batuan Sedimen memiliki hubungan dengan reservoir atau
wadah dimana minyak biasanya terkumulasi. Pada Batuan
sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari
material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir
dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung
sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi
batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Batuan
sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks)
hidrokarbon dari migrasi. Batuan sediment organik terbentuk dari
gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi
batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir).
5.3 Alat dan Bahan
5.3.1 Alat
 Kamera
 Lup
 Penggaris
 pena
 pensil
 Pensil warna
 Pipet
 Gelas
5.3.2 Bahan
 Air
 Batuan Sedimen Bereksi
 Batuan Sedimen Fosil Kayu
 Batuan Sedimen Gamping

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


58

 Batuan Sedimen Konglomerat


 Batuan Sedimen Lanau
 HCl
5.4 Prosedur Perecobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam
percobaan.
2. Mengamati Batuan, jenis batuan, warna batuan, struktur batuan,
tekstur batuan dan kompisi batuan.
3. Menggambar batuan beku.
4. Mengambil foto batuan.
5. Mencatat hasil deskripsi.
6. Merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


59

5.5 Hasil Pengamatan


5.5.1 Batuan Pertama
 Gambar : 5.1

 Nomor urut :1
 Nomor batuan : 2.2
 Warna batuan : Abu-abuan
- Segar : Abu-abuan
- Lapuk : Kekuningan
 Jenis batuan : Klastik
 Struktur batuan : Masif
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Bongkah 256>mm
- Derajat Pemilihan : Buruk
- Derajat Pembundaran : Angular
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Mafik
- Matrik : Mafik
- Semen : Karbonat
 Nama Batuan : Konglomerat
Gambar 5.1 Batuan Sedimen Konglomerat

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


60

5.5.2 Batuan Kedua


 Gambar : 5.2

 Nomor urut :2
 Nomor batuan : 2.6
 Warna batuan : Putih, Kekuningan
- Segar : Kekuningan
- Lapuk : Putih
 Jenis batuan : Klastik
 Struktur batuan : Masif
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Pasir Sedang 1/2-1/4 mm
- Derajat Pemilihan : Baik
- Derajat Pembundaran : Rounded
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Felsik
- Matrik : Felsik
- Semen : Karbonat
 Nama Batuan : Gamping

Gambar 5.2 Batuan Sedimen Gamping

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


61

5.5.3 Batuan Ketiga


 Gambar : 5.3

 Nomor urut :3
 Nomor batuan : 2.4
 Warna batuan : Abu-abu, Putih
- Segar : Putih
- Lapuk : Abu-abu
 Jenis batuan : Klastik
 Struktur batuan : Masif
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Bangkal 256-64 mm
- Derajat Pemilihan : Buruk
- Derajat Pembundaran : Sub-Angular
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Felsik
- Matrik : Mafik
- Semen : Silikat
 Nama Batuan : Bereksi

Gambar 5.3 Batuan Sedimen Bereksi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


62

5.5.4 Batuan Keempat


 Gambar : 5.4

 Nomor urut :4
 Nomor batuan : 2.2
 Warna batuan : Abu-abu, Kecoklatan
- Segar : Abu-abu
- Lapuk : Kecoklatan
 Jenis batuan : Klastik
 Struktur batuan : Masif
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Bongkah 256 > mm
- Derajat Pemilihan : Buruk
- Derajat Pembundaran : Angular
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Mafik
- Matrik : Mafik
- Semen : Karbonat
 Nama Batuan : Konglomerat

Gambar 5.4 Batuan Sedimen Konglomerat

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


63

5.5.5 Batuan Kelima


 Gambar : 5.5

 Nomor urut :5
 Nomor batuan : 2.4
 Warna batuan : Putih
- Segar : Putih
- Lapuk : Hitam
 Jenis batuan : Klastik
 Struktur batuan : Masif
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Lanau 1/16 – 1/256 mm
- Derajat Pemilihan : Baik
- Derajat Pembundaran : Well Rounded
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Felsik
- Matrik : Felsik
- Semen : Karbonat
 Nama Batuan : Lanau

Gambar 5.5 Batuan Sedimen Lanau

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


64

5.5.6 Batuan Keenam


 Gambar : 5.6

 Nomor urut :6
 Nomor batuan : 2.1
 Warna batuan : Cream, Kuning
- Segar : Cream
- Lapuk : Kuning kecoklatan
 Jenis batuan :Non Klastik
 Struktur batuan : Fosil
 Tekstur batuan :
- Ukuran Butir : Pasir Halus 1/4 - 1/8 mm
- Derajat Pemilihan : Baik
- Derajat Pembundaran : Rounded
- Kemas : Tertutup
 Komposisi :
- Fragmen : Felsik
- Matrik : Felsik
- Semen : Silikat
 Nama Batuan : Fosil Kayu

Gambar 5.6 Batuan Sedimen Fosil Kayu

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


65

2.6 Analisa Percobaan


Pada laporan praktikum yang saya buat berujuan untuk
mengetahui berbagai jenis Batuan Sedimen, mengetahui sifat fisik
Batuan Sedimen, mengetahui macam-macam struktur, warna dan
tekstur Batuan Sedimen, mengetahui bentuk Batuan Sedimen,
mengetahui komposisi mineral penyusun Batuan Sedimen.
Batuan Sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena
lithifikasi dari hancurnya batuan yang lain (detritus) atau lithifikasi
reaksi kimia tertentu yang berada di alam. Lithifikasi sendiri
merupakan proses-proses yang meliputi kompaksi, sementasi,
authogenic dan diagenesa, yaitu proses terubahnya material
pembentuk batuan yang bersifat lepas menjadi batuan kompak.
Batuan ini dibentuk oleh proses yang ada di permukaan bumi.
Berdasarkan cara pengendapannya, Batuan Sedimen dibagi menjadi 2,
yaitu Batuan Sedimen Klastik, dan Batuan Sedimen Non-Klastik.
Pada Praktikum Batuan Sedimen ini yang dipraktikumkan
dan merupakan bahan dari Praktikum ini adalah Air Mineral, Asam
Klorida, Batuan Konglomerat 1, Batuan Konglomerat 2, Batuan Lanau,
Batuan bereksi, Batuan Gamping dan Fosil Kayu. Alat yang digunakan
selama Praktikum berlangsung adalah Gelas Kaca, Kamera, Lup, Papan
Jalan,Penggaris, Penghapus, Pensil, Pensil Warna, Pipet, Pulpen,
Sedotan, dan Tisu. Kamera digunakan untuk memfoto batuan.Lup
digunakan untuk mengidentifikasi Struktur, Tekstur, dan Komposisi
Mineral. Penggaris digunakan untuk mengukur lebar dan panjang dari
suatu batuan yang diidentifikasi.
Praktikum diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan kemudian mengambil sampel batuan yang akan diteliti.
Setelah itu praktikan menggambar pada lembar pengamatan bentuk
batuan secara 3 dimensi serta mengambil foto batuan sampel tadi.
Setelah itu mengamati jenis batuan, warna batuan, struktur, dan nama

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


66

batuan. Selanjutnya menentukan ukuran butir, derajat pemilahan,


derajat pembundaran, kemas, fragmen, dan matriks menggunakan lup
dan dilanjutkan dengan menetukan permeabilitas serta jenis semen
menggunakan air dan asam klorida yang telah disediakan, mengulangi
langkah tadi untuk batuan selanjutnya. Praktikum diakhiri dengan
merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
Batu Lanau adalah jenis Batuan Sedimen Klastik, mempunyai
warna Putih. Batuan ini memiliki Struktur Masif. Ukuran butir nya
lanau (1/16 mm- 1/256 mm), derajat pemilahan nya pemilahan baik,
derajat pembundaran nya Well Rounded, dan kemas nya adalah
Tertutup. Batu Lanau memiliki fragmen felsik, matrik nya felsik, dan
Semen nya adalah karbonat.
Batu Konglomerat 1 adalah jenis Batuan Sedimen Klastik,
mempunyai warna Abu-abu. Batuan ini memiliki struktur masif .
Ukuran butir nya Bongkah 256 > mm, derajat pemilahan nya
pemilahan buruk, derajat pembundaran nya Angular, dan kemas nya
adalah Tertutup. Batu Konglomerat 1 memiliki fragmen Mafik, matrik
nya Mafik, dan Semen nya adalah karbonat.
Batu Konglomerat 2 adalah jenis Batuan Sedimen Klastik,
mempunyai warna Abu-abu, kecoklatan. Batuan ini memiliki struktur
masif . Ukuran butir nya Bongkah 256 > mm, derajat pemilahan nya
pemilahan buruk, derajat pembundaran nya Angular, dan kemas nya
adalah Tertutup. Batu Konglomerat 1 memiliki fragmen Mafik, matrik
nya Mafik, dan Semen nya adalah karbonat.
Batu Gamping adalah jenis Batuan Sedimen Klastik,
mempunyai warna Putih, Kekuningan. Batuan ini memiliki Struktur
masif. Ukuran butir nya Pasir Sedang 1/2 -1/4 mm, derajat pemilahan
nya pemilahan baik, derajat pembundaran nya Rounded dan kemas
nya adalah Tertutup. Batu Gamping memiliki fragmen felsik, matrik
nya felsik, dan Semen nya adalah Karbonat.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


67

Batu Breksi adalah jenis Batuan Sedimen Klastik, mempunyai


warna Abu-abu, Putih. Batuan ini memiliki Struktur Masif. Ukuran
butir nya Brangkal 256-64 mm, derajat pemilahan nya pemilahan
buruk, derajat pembundaran nya Sub-Angular, dan kemas nya adalah
Tertutup. Batu Lempung memiliki fragmen mafik, matrik nya felsik,
dan Semen nya adalah silikat.
Fosil Kayu adalah jenis Batuan Sedimen Non Klastik,
mempunyai warna Cream, kekuningan. Batuan ini memiliki Struktur
Fosil. Ukuran butir nya Pasir Halus ¼-1/8 mm, derajat pemilahan nya
pemilahan baik, derajat pembundaran nya Rounded, dan kemas nya
adalah Tertutup. Fosil Kayu memiliki fragmen felsik, matrik nya felsik,
dan Semen nya adalah Silikat.
Kaitan Dalam Dunia Perminyakan, Batuan Sedimen memiliki
hubungan dengan reservoir atau wadah dimana minyak biasanya
terkumulasi.Pada Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses
pengendapan dari material-material yang mengalami proses
transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari
mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan
tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks)
atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon
(source rocks). Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses
presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Batuan sediment
organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini
biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan
(reservoir).

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


68

2.7 Analisa Kesalahan


Dalam Percobaan Batuan Beku ini terdapat beberapa
kesalahan, yaitu:
 HCl nya tercecer.
2.8 Kesimpulan
Pada Praktikum Geologi Dasar tentang percobaan Batuan
Sedimendapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Jenis-jenis Batuan Sedimen ada 2 yaitu klastik dan non-klastik
2. Sifat-sifat batuan sedimen adalah :
 Adanya bidang palapisan yang menandakan adanya proses
sedimentasi
 Sifat klastik atau fragmen
 Sifat jejak atau bekas zat hidup
 Jika bersifat hablur selalu pada golongan karbonat.
3. Struktur batuan sedimen ada 3, masif, pelapisan dan rekahan.
4. Warna batuan sedimen ada bermaca-macam ada putih, hitam,
kuning, coklat dan lain-lain.
5. Pada tekstur batuan sedimen terdapat 4 hal yang harus
diperhatikan seperti
 Ukuran butir
 Derajat pemilahan
 Derajat pembundaran
 Kemas
6. Komposisi pada batuan sedimen terdiri dari fragmen, matrik, dan
semen.
7. Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena
litifikasi, dari hancurnya batuan yang lain (detritus) dan litifikasi
reaksi kimia tertentu yang berada dialam.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016


69

8. Proses terbentuknya batuan sedimen yaitu pelapukan,erosi,


transportasi, deposisi, dan litifikasi.
9. Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan
fluida melalui pori-pori batuan. Pembagiannya ada 3, yaitu Baik,
Sedang, dan Buruk.
10. Berdasarkan percobaan praktikum Batuan Sedimen praktikan
dapat mengetahui nama batuan sedimen, yaitu :
 Bereksi
 Fosil kayu
 Gamping
 Konglomerat (ada 2)
 Lanau
11. Warna batuan yang di dapat
 Bereksi Abu abu dan Putih
 Fosil kayu Cream dan Kuning
 Gamping putih kekuningan
 Konglomerat 1 abu-abuan
 Konglomerat 2 Abu-abu kecoklatan
 Lanau putih
12. Jika dalam dunia perminyakan batuan sedimen biasanya adalah
sebagai wadah dimana minyak terakumulasi.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2016

Anda mungkin juga menyukai