Anda di halaman 1dari 2

MENJAGA KESUCIAN RAMADHAN DARI KAMPANYE

DI TEMPAT IBADAH DAN POLITIK UANG


Gerakan Bersama Pilkada Bersih

Pada tahun ini, pelaksanaan tahapan kampanye bagi pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
tahun 2018 bersamaan dengan bulan suci Ramadhan. Tahapan kampanye dalam Pilkada 2018
berlangsung dari 15 Pebruari hingga 24 Juni 2018.
Bulan suci Ramadhan merupakan momentum penguatan spiritual, moral dan perilaku dalam
menyucikan segenap pikiran dan gerakan Islam rahmatan lil’alamin untuk mewujudkan
kehidupan berkebangsaan melalui pembangunan demokrasi yang substansial. Intensitas kegiatan
keagamaan saat bulan suci Ramadhan meningkat, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial, antara
lain pemberian Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) serta kegiatan ibadah dan keagamaan lainnya.
Sudah ada ketentuan dalam kampanye Pilkada 2018 bahwa Calon dan/atau Tim Kampanye,
relawan, atau pihak lain dilarang:
1. Menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi
penyelenggara Pemilihan dan/atau Pemilih baik secara langsung ataupun tidak langsung;
2. Mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Calon Gubernur, Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, Calon Wakil Walikota,
dan/atau Partai Politik;
4. Menggunakan tempat ibadah dan tempat Pendidikan; serta
5. Menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Meski ketentuan-ketentuan di atas sudah cukup lengkap, tidak ada jaminan bahwa pelaksanaan
kampanye bebas dari pelanggaran. Oleh karena itu, untuk menjaga kesucian Bulan Ramadhan
dan sekaligus memperkecil peluang pelanggaran-pelanggaran kampanye agar tercipta Pilkada
dan Pemilu yang bersih, berkualitas dan bermartabat, kami mengimbau kepada:
1. Partai politik, pasangan calon, tim kampanye, relawan, dan setiap orang untuk menjaga
kesucian bulan Ramadhan dengan menaati aturan kampanye dan tidak melakukan
aktivitas yang dilarang oleh ketentuan undang-undang dalam pelaksanaan Pilkada 2018
dan Pemilu 2019.
2. Partai politik, pasangan calon, tim kampanye, relawan, dan semua pihak menggunakan
momentum Ramadhan untuk melakukan pendidikan politik dengan melakukan kampanye
Pilkada dan Pemilu sesuatu dengan peraturan perundang-undangan.
3. Mengimbau partai politik, pasangan calon, tim kampanye, relawan dan setiap orang
untuk tidak memanfaatkan penunaian zakat infak dan shadaqah sebagai sarana
kampanye.
4. Untuk menghindari terjadinya potensi politik uang dan/atau kampanye, penunaian ZIS
dapat disalurkan melalui lembaga resmi.
5. Partai politik, pasangan calon, tim kampanye, relawan politik dan setiap orang agar
menjaga kesucian tempat ibadah dengan tidak memanfaatkannya sebagai sarana
kampanye politik praktis, membagikan bahan dan atau pemasangan alat peraga
kampanye.
6. Mendesak Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk meningkatkan
pencegahan, pengawasan dan penindakan kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran
dalam kampanye Pilkada dan pra kampanye Pemilu sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan secara tegas dan konsisten.
7. Mengajak masyarakat pemilih untuk berpartisipasi aktif melaporkan setiap pelanggaran
politik uang dan/atau kampanye di tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya
melalui pengawas pemilu.

Jakarta, 14 Mei 2018


#GerakanBersamaPilkadaBersih
Juru Bicara:
H. Bunyan Saptomo (Dewan Masjid Indonesia)
1. Ditjen Bimas Islam Kemenag RI 8. Muslimat Nahdlatul Ulama
2. Majelis Ulama Indonesia 9. Persatuan Islam
3. Lembaga Hikmah Kebijakan Publik 10. Badan Amil Zakat Nasional
(LHKP) PP Muhammadiyah
4. Aisiyah 11. Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah
Muhammadiyah
5. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia 12. Lembaga Dakwah Islam Indonesia
6. Dewan Masjid Indonesia 13. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat
7. Fatayat Nahdlatul Ulama

Anda mungkin juga menyukai