Anda di halaman 1dari 3

KURIKULUM NASIONAL

Kurikulum sebagai alat ukur pencapaian tujuan pendidikan dan pedoman dalam proses belajar
mengajar sudah sewajarnya terus mengalami perbaikan. Terlihat sejak diberlakukannya
Kurikulum 2013, kurikulum di Indonesia semakin menekankan aspek inti dari tujuan awal
pendidikan yaitu sikap dan perilaku (moral) dengan nilai aspek 60%.

Kurikulum 2013 (K13) tentunya membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Namun sejak diterapkannya kurikulum ini, terdapat banyak masalah
dan kekurangannya sehingga pemerintah terus melakukan revisi terhadap kurikulum ini.
Terdengar bahwa revisi kurikulum ini mengantarkan kepada perubahan kebijakan dan juga
munculnya istilah kurikulum nasional.

Terdapat kabar bahwa Kurikulum Nasional adalah kurikulum yang akan diterapkan pada
tahun 2018, namun ada pula kabar bahwa kurikulum nasional bukanlah pengganti K13
melainkan kurikulum yang berlaku secara nasional. Dikutip dari laman web Kemdikbud,
kemdikbud.go.id, Mendikbud membantah kabar yang beredar mengenai penggantian nama
Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Nasional. Kurikulum nasional, katanya, bukanlah nama
baru dari Kurikulum 2013, melainkan bermakna bahwa kurikulum tersebut berlaku secara
nasional. “Tidak ada Permendikbud yang menyebut tentang Kurikulum Nasional,” tegasnya. Jadi
sudah jelas bahwa pemerintah tidak akan mengganti kurikulum dengan kurikulum baru.

Lantas apa itu kurikulum nasional dan kenapa dinamakan dengan menggunakan kata
kurikulum? Yang jelas dalam kurikulum nasional ini terdapat kebijakan yang sesuai K13 edisi
revisi 2016. Untuk penggunaan kurikulum sendiri Mendikbud mengatakan tidak ada perubahan,
yaitu tetap dengan K13. Untuk lebih jelasnya Menteri Anies dalam refleksi akhir tahun di
Kemendikbud menjelaskan, “kalau diganti K-N baru itu berubah nama kurikulum nasional. Ini
kan huruf k dan n-nya kecil, jadi bukan nama itu. Kami tetap pakai K-13 sebagai nama
kurikulum”. Berbeda dengan sebelumnya, kini K13 akan diterapkan secara nasional. Jadi
maksud dari Kurikulum nasional di sini adalah kurikulum yang berlaku secara nasional.

Terdapat dua perbedaan yang menonjol dalam K13 edisi revisi yang berlaku secara
nasional ini, yakni:

 Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya PAI dan PKN
namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.
 Skala penilaian menjadi 0-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Dalam penerapan kurikulum nasional, pemerintah memiliki proses kontinu dalam kurun
rencana tahun 2016-2020, yaitu proses pelatihan guru dan pendampingan sekolah, penerapan
bertahap dan pendampingan sekolah, monitoring dan evaluasi. Pengimplementasian kurikulum
nasional sendiri dilakukan dengan cara pelibatan publik (praktisi [formal dan non formal]),
akademisi dan pengamat, dunia usaha/ industri dan organisasi profesi, orang tua, dan siswa).
Pemerintah sudah menerapkan kurikulum nasional sejak Juli 2016.
Apakah penerapan kurikulum nasional berdampak baik bagi pendidikan Indonesia? Jika
dilihat dari pemerataan tentu saja karena pemerintah lebih mudah dalam melakukan evaluasi
kurikulum. Tetapi kondisi pendidikan terutama kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berbeda
di setiap daerah di Indonesia membuat K13 diragukan keefektifannya. Fasilitas dan sarana
menjadi kendala selain pendistribusian perangkat pengajaran karena pada K13 memang
diperlukan sarana yang memadai agar KBM berjalan efektif. Di sisi lain pemerintah sudah
merencanakan proses kontinu yang sudah dijelaskan di atas. Jadi tergantung bagaimana proses
tersebut berjalan, maka penerapan kurikulum nasional akan mudah.

Jadi, kurikulum nasional bukanlah suatu kurikulum baru maupun pengganti K13.
Kesimpulannya adalah bahwa kurikulum di Indonesia tetap menggunakan K13 dengan edisi
revisi yang berlaku secara nasional.

https://www.kompasiana.com/hilhamsyahibnu/mengenal-kurikulum-
nasional_591d2eb9179373260dd59efa

KURIKULUM NASIONAL

Kurikulum sebagai alat ukur pencapaian tujuan pendidikan dan pedoman dalam proses belajar mengajar
sudah sewajarnya terus mengalami perbaikan. Terlihat sejak diberlakukannya Kurikulum 2013,
kurikulum di Indonesia semakin menekankan aspek inti dari tujuan awal pendidikan yaitu sikap dan
perilaku (moral) dengan nilai aspek 60%.

Kurikulum 2013 (K13) tentunya membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan
di Indonesia. Namun sejak diterapkannya kurikulum ini, terdapat banyak masalah dan kekurangannya
sehingga pemerintah terus melakukan revisi terhadap kurikulum ini. Terdengar bahwa revisi kurikulum
ini mengantarkan kepada perubahan kebijakan dan juga munculnya istilah kurikulum nasional.

Terdapat kabar bahwa Kurikulum Nasional adalah kurikulum yang akan diterapkan pada tahun
2018, namun ada pula kabar bahwa kurikulum nasional bukanlah pengganti K13 melainkan kurikulum
yang berlaku secara nasional. Dikutip dari laman web Kemdikbud, kemdikbud.go.id, Mendikbud
membantah kabar yang beredar mengenai penggantian nama Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum
Nasional. Kurikulum nasional, katanya, bukanlah nama baru dari Kurikulum 2013, melainkan bermakna
bahwa kurikulum tersebut berlaku secara nasional. “Tidak ada Permendikbud yang menyebut tentang
Kurikulum Nasional,” tegasnya. Jadi sudah jelas bahwa pemerintah tidak akan mengganti kurikulum
dengan kurikulum baru.

Lantas apa itu kurikulum nasional dan kenapa dinamakan dengan menggunakan kata kurikulum?
Yang jelas dalam kurikulum nasional ini terdapat kebijakan yang sesuai K13 edisi revisi 2016. Untuk
penggunaan kurikulum sendiri Mendikbud mengatakan tidak ada perubahan, yaitu tetap dengan K13.
Untuk lebih jelasnya Menteri Anies dalam refleksi akhir tahun di Kemendikbud menjelaskan, “kalau
diganti K-N baru itu berubah nama kurikulum nasional. Ini kan huruf k dan n-nya kecil, jadi bukan nama
itu. Kami tetap pakai K-13 sebagai nama kurikulum”. Berbeda dengan sebelumnya, kini K13 akan
diterapkan secara nasional. Jadi maksud dari Kurikulum nasional di sini adalah kurikulum yang berlaku
secara nasional.
Terdapat dua perbedaan yang menonjol dalam K13 edisi revisi yang berlaku secara nasional ini,
yakni:

• Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya PAI dan PKN namun
KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.

• Skala penilaian menjadi 0-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Dalam penerapan kurikulum nasional, pemerintah memiliki proses kontinu dalam kurun rencana
tahun 2016-2020, yaitu proses pelatihan guru dan pendampingan sekolah, penerapan bertahap dan
pendampingan sekolah, monitoring dan evaluasi. Pengimplementasian kurikulum nasional sendiri
dilakukan dengan cara pelibatan publik (praktisi [formal dan non formal]), akademisi dan pengamat,
dunia usaha/ industri dan organisasi profesi, orang tua, dan siswa). Pemerintah sudah menerapkan
kurikulum nasional sejak Juli 2016.

Apakah penerapan kurikulum nasional berdampak baik bagi pendidikan Indonesia? Jika dilihat
dari pemerataan tentu saja karena pemerintah lebih mudah dalam melakukan evaluasi kurikulum.
Tetapi kondisi pendidikan terutama kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berbeda di setiap daerah di
Indonesia membuat K13 diragukan keefektifannya. Fasilitas dan sarana menjadi kendala selain
pendistribusian perangkat pengajaran karena pada K13 memang diperlukan sarana yang memadai agar
KBM berjalan efektif. Di sisi lain pemerintah sudah merencanakan proses kontinu yang sudah dijelaskan
di atas. Jadi tergantung bagaimana proses tersebut berjalan, maka penerapan kurikulum nasional akan
mudah

Jadi, kurikulum nasional bukanlah suatu kurikulum baru maupun pengganti K13. Kesimpulannya
adalah bahwa kurikulum di Indonesia tetap menggunakan K13 dengan edisi revisi yang berlaku secara
nasional.

Anda mungkin juga menyukai