Anda di halaman 1dari 9

Referat

ANGIOGRAFI FEMORALIS

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
referat pada bagian radiologi sebagai syarat untuk mengikuti ujian ini dengan
baik, meningkatkan kemampuan menulis ilmiah, di bidang kedokteran khususnya
di Bagian Ilmu Radiologi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada dr. Ade
Irena Kurnia, Sp.Rad selaku pembimbing serta yang telah membantu penulis
dalam mengumpulkan bahan sumber tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dalam penyusunan karya tulis ilmiah berikutnya dapat lebih baik
lagi.
Akhir kata kami berharap referat ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada
khususnya.

Pekanbaru, Juli 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angiografi adalah pemeriksaan radiologi sistem pembuluh darah dengan
menggunakan bahan kontras. Pemeriksaan angiografi secara garis besar dibagi
menjadi dua bagian, yaitu arteriografi dan venografi. Pemeriksaan arteriografi
femoralis merupakan salah satu pemeriksaan arteriografi. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk melihat anatomi dan fisiologi pembuluh arteri ekstremitas bawah
serta kelainan-kelainan (penyumbatan, penyempitan, dan kelainan bawaan) yang
terjadi.
Teknik pemeriksaan Arteriografi Femoralis dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu punksi langsung dan punksi tidak langsung. Mengingat tingkat
kesulitan dan resiko yang sangat besar pada teknik punksi langsung maka teknik
punksi tidak langsung banyak diterapkan pada pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Teknik ini dikenal dengan teknik Kateterisasi Seldinger dengan menggunakan
baja penuntun (guide wire) sebagai perantara yang dimasukkan melalui Arteri
Femoralis, lalu dimasukkan kateter yang tipis, kuat, dan lentur. Teknik inilah yang
banyak dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi Femoralis.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan angiografi femoralis?
b. Apa saja indikasi dan kontraindikasi tindakan angiografi femoralis?
c. Bagaimana persiapan dan prosedur tindakan angiografi femoralis?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui prosedur tindakan angiografi femoralis.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi angiografi femoralis.
b. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi tindakan angiografi
femoralis.
c. Mengetahui gambaran radiologi dari pemeriksaan angiografi
femoralis.
1.4 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan kepada
semua pihak yang membacanya mengenai prosedur tindakan angiografi
femoralis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Pemeriksaan angiografi femoralis adalah pemeriksaan pembuluh darah
dengan menggunakan zat kontras untuk memperlihatkan pembuluh arteri pada
ekstremitas bawah.1

2.2 Indikasi pemeriksaan


Adapun indikasi pemeriksaan angiografi femoralis ini antara lain:1
1. Trauma, khususnya trauma pada kaki. Pemeriksaan ini untuk menilai
apakah terjadi robekan pada pembuluh darah arteri.
2. Kelainan pembuluh darah, misalnya arterosklerosis obliterans, fistel
arterio-venosus, hemangioma, dan lain-lain.
3. Kelainan tumor, jika ditemukan tanda-tanda hipervaskularisasi,
pendorongan pembuluh arteri, pengumpulan kontras, dan lain-lain.
4. Aneurisma, pelebaran pembuluh arteri. Aneurisma dapat terjadi pada aorta
atau cabang arteri perifer.
5. Artritis, peradangan yang terjadi pada pembuluh darah arteri.

2.3 Kontraindikasi
Kontraindikasi pada pemeriksaan ini adalah:1,3
a. Kontraindikasi mutlak (absolut) ialah pasien alergi terhadap zat kontras.
b. Kontraindikasi relatif berupa kelainan jantung dan kaceksia (cachexia)

2.4 Persiapan pemeriksaan


Persiapan pasien:1,2,3
1. Izin tertulis untuk melakukan tindakan
2. Pasien dipuasakan kurang lebih 5 jam sebelum pemeriksaan
3. Pungsi dilakukan di daerah inguinal untuk melakukan antisepsis di daerah
tersebut rambut pubis harus dicukur habis.
4. Dua jam sebelum pemeriksaan diberikan obat penenang (premedikasi)
seperti suntikan diazepam sebanyak 10 mg.

Persiapan alat-alat pemeriksaan:1,2


- Jarum pungsi Seldinger atau Abbocath no 16 atau 18
- Baja penuntun (guide wire) no 32 atau 34
- Kateter denga ujung lurus atau bengkok, selektif atau semiselektif
- Spuit 20 ml, 30 ml dan 40 ml
- Kontras angiografin 65% atau sejenisnya
- Anestetik lokal (misalnya xilokain, dan lain-lain)
- NaCl untuk bilas
- Kassa
- Baju pasien

2.5 Teknik pemeriksaan


Pada pemeriksaan arteriografi femoralis teknik yang digunakan adalah
kateterisasi teknik seldinger, yaitu:2
- Dilakukan setelah anestesi lokal pada daerah lipat paha (inguinal) dengan
jarum no.18
- Bila canul telah berada di dalam lumen arteri, maka dimasukkan guide
wire melalui jarum seldinger ke dalam lumen arteri. Pemasukkan guide
wire dilakukan di bawah kontrol fluoroskopi dan diarahkan ke bifurkartio
aorta abdominalis ( lumbal dua atau lumbal tiga )
- Kemudian jarum atau canul dicabut secara perlahan-lahan dan hati-hati
agar guide wire tidak tercabut
- Daerah punksi ditekan agar tidak terjadi hematom
- Kateter dimasukkan melalui guide wire sampai ke daerah pembuluh yang
dikehendaki dibawah kontrol fluoroskopi
- Guide wire dicabut selanjutnya dimasukkan bahan kontras (tes kontras) ke
dalam kateter untuk melihat apakah kateter sudah berada didalam
pembuluh darah yang diinginkan.

Perawatan Pasien:2
- Pada akhir pemeriksaan kateter dan introduccer sheet dicabut.
- Tekan bekas suntikan sampai pendarahan berhenti.
- Setelah terjadi pendarahan, bekas punksi diberi plester.
- Pasien bed rest selama 24 jam dan harus tetap dikontrol tekanan darah dan
nadi selam 15 menit selama 4 jam pertama dan setelahnya dilakukan 4 jam
sekali selama 24 jam.
- Suhu tubu dan denyut nadi dicatat tiap 4 jam sekali selama 24 jam setelah
pemeriksaan arteriografi femoralis.
- Setelah 24 jam, plester pada daerah bekas punksi bisa dilepas

2.6 Teknik Pengambilan Gambar


Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan teknik single film atau dengan
serial film. Setiap teknik yang digunakan dibutuhkan teknik khusus tertentu,
yaitu:2
a. Single Film Technique
- Menggunakan film ukuran besar yaitu ukuran 35 cm x 43 cm.
- Membutuhkan dua kali penyuntikan kontras yang masing-masing
digunakan untuk menggambarkan arteri femoralis dan arteri tibia
sampai dorsalia.
b. Serial Film Technique
- Menggunakan film ukuran 35 cm x 35 cm.
- Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi
kecepatan pergantian film, termasuk rol film, cut film, dan kaset
charger yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit.
- Hanya memerlukan satu kali penyuntikan bahan kontras.
Gambar 2.1 Angiografi femoralis4

Gambar 2.2 Angiorafi femoralis4


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknik pemeriksaan Radiography Arteriography Femoralis merupakan
pemeriksaan yang memeriksa arteri-arteri yang terdapat pada hip joint sampai
dengan pedis.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat penyakit-penyakit dengan klinis
Arterosklerosis Obliterans, Aneorisma, Trauma, Malformasi Arterivenous.
Kontras media yang digunakan berjenis water soluble organic iodine compounds.
Pemeriksaan Arteriografi Femoralis dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
1. Persiapan pasien
2. Premedikasi
3. Posisi pasien
4. Metode pemasukan bahan kontras
Yaitu dengan direct puncture dan kateterisasi sel dinger
5. Perawatan pasien.
Teknik pengambilan gambar pada pemeriksaan Ateriografi Femoralis
ada dua yaitu : single film technique dan serial film technique.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rasad S. Radiologi diagnostik. Edisi kedua, FK-UI. 2015.


2. Ballinger W. Phillip, Radiographic Position and Radiologic
Procedures, Sixty Edition, The C.V. Mosby Company, Londin, 1986.
3. Departement of radiologi. Femoral angiogram. Oxford University
Hospitals. 2013.
4. Ruehm S G, Hany T F, Pfammatter T, Schneider E, Ladd M, Debatin J
F. Pelvic and lower extremity arterial imaging: Diagnostic
performance of three dimentional contrast-enhached MR angiography.
April 2000.

Anda mungkin juga menyukai