Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan
segala perintahNya dan meninggalkan segaka laranganNya agar kita mencapai kebahagiaan
di dunia dan kesejahteraan di akhirat.
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah SWT yang telah mewajibkan zakat fitrah
untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dan bantuan bagi fakir miskin. Salawat dan
salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta kepada sekalian sahabat dan
keluarganya. Kemudian dari pada itu marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita kepada
Allah SWT demi untuk keselamatan kita di dunia dan diakhirat.
adapun hikmah tujuan dan pembagiannya. Zakat fitrah biasa disebut sebagai sadaqah fitri.
Zakat fitrah ini tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari orang-orang yang berpuasa
dan ummat Islam pada umumnya.
"Rasulullah SAW memfardukan zakat fitri satu gantang kurma atau satu gantang gandum
atas hamba, orang merdeka, laki-laki, perempuan".
Hadits ini menjelaskan tentang takaran dan ukuran serta benda apa yang bisa dibuat untuk
zakat Fitrah, dan siapa-siapa yang wajib mengeluarkan zakat fitrah, dengan berkembangnya
waktu dan ilmu pengetahuan tentu akan muncul suatu pertanyaan bahwa mengapa anak-anak
(bayi) diharuskan berzakat fitrah? Jawabannya adalah agar bayi atau anak tersebut diberkati
oleh Allah SWT dan di doakan oleh fakir miskin yang menerima zakat fitrahnya. Untuk
memperluas pemahaman kita tentang zakat fitrah, ada baiknya kami sampaikan sebuah
Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Daun dan Ibnu Majah yang berbunyi :
"Rasulullah SAW memfardhukan zakat fitrah sebagai pembersih orang yang berpuasa dari
perkataan yang sia-sia dan perbuatan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang
miskin".
Untuk lebih mantapnya pemahaman kita tentang waktu mengeluarkan zakat fitrah dapat
dijelaskan hukum-hukumannya sebagai berikut :
Boleh mengeluarkan zakat fitrah sejak masuknya bulan Ramadhan walaupun boleh atau
jaiz, tetapi tradisi masyarakat kita belum terbiasa. Kebiasaan masyarakat kita ialah seminggu
sebelum Idul Fitri. Dan itupun hukum.
Sunnat hukumnya mengeluarkan zakat fitrah pada waktu subuh dan pagi hari raya Idul Fitri
sebelum kita pergi shalat Idul Fitri.
Wajib hukumnya mengeluarkan zakat fitrah pada malam lebaran mulai terbenamnya
matahari sampai akhir malam sebelum fajar. Makruh hukumnya mengeluarkan zakat fitrah
setelah khatib turun dari mimbar. Haram hukumnya mengeluarkan zakat fitrah sesudah
matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah beliau menjawab bahwa ayat ini
diturunkan untuk zakat fitrah.
Dalam makna praktis dan operasional dapat dijelaskan bahwa pasti berbahagia orang-
orang yang telah mengeluarkan zakat, lalu bertakbir kemudian shalat Idul Fitri.
Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan bahwa pada
suatu Ramadhan, Usman bin Affan Radiallahu Anhu, lupa mengeluarkan zakat fitrah.
Lalu beliau datang kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau berkata Ya Rasulullah saya
lupa mengeluarkan zakat fitrah, maka sebagai kaffaratnya saya telah
memerdekakan seorang budak. Maka Nabi Muhammad SAW menjawab :
wahai Usman andai kata engkau memerdekakan 100 orang budak
pahalanya tidak mencapai pahala bila engkau mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat
Idul Fitri.
Adapun syarat wajib zakat fitrah adalah bahwa kita memiliki kelebihan
makan untuk keluarga kita pada malam Idul Fitri dan hari raya Idul Fitri. Jadi barang
siapa yang sama sekali tidak memiliki kemampuan pada malam lebaran dan hari Idul Fitri,
tidak wajib untuk berzakat fitrah, bahkan wajib menerima zakat fitrah. Menurut Imam
Abu Hanifah, zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk uang. Walaupun demikian
alangkah baiknya bila kita yang mampu,
dapat menolong saudara kita dengan memberikan bantuan kepada mereka untuk bisa
berzakat fitrah. Hal ini tergambar dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW riwayat
Ahmad dan Abu Daud yang artinya:
"Adapun orang-orang mampu dari kamu, maka mudah-mudahan Allah
membersihkannya, dan adapun orang fakir dari kamu sekalian, mudah-mudahan Allah SWT
mengembalikan lebih banyak dari apa yang telah dikeluarkan dari membayar zakat fitrah".
Jadi oleh karena pahala zakat fitrah demikian besar, maka sebaiknya seluruh ummat
Islam membayar zakat fitrah atau dibayarkan oleh saudaranya yang mampu.
Mengenai pembagian zakat fitrah tergambar dalam ayat 60 surat At Taubah :
Innamasshoda
"Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf untuk memerdekakan budak, untuk jalan Allah SWT dan
orang-orang yang dalam perjalanan".
Menurut pendapat Imam Syafi' i, zakat fitrah dapat dibagi kepada delapan Mustahiki.
Imam Ahmad Bin Hambali Dan Abu Hanifah dan demikian pula
Imam Malik berpendapat bahwa zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin, berdasarkan
Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Daraqutmi :
Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan
segala perintahNya dan meninggalkan segaka laranganNya agar kita mencapai kebahagiaan
di dunia dan kesejahteraan di akhirat.