Pada saat ini, polusi terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang
sangat cepat. Beban polusi dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah
industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Polusi dapat dikategorikan menjadi
polusi udara, air, dan tanah.
1. Polusi Udara Polusi ada semenjak terjadinya revolusi industri dunia, yaitu saat
cerobong-cerobong pabrik mulai berdiri. Polusi udara semakin meningkat secara besar- besaran
saat industri mulai meluas. Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami (misalnya, gunung meletus dan kebakaran hutan),
kegiatan manusia (misalnya, transportasi, industri, pembangkit listrik, dan aneka kegiatan
pembakaran dan sumber lain (seperti kebocoran gas).
a. Pemanasan global
Gas-gas rumah kaca adalah gas-gas yang menyerap dan menahan panas matahari,
mencegahnya kembali ke ruang angkasa, mirip dengan rumah kaca yang menyerap dan
menahan panas matahari Gas- gas hijau terbentuk secara alami dalam atmosfer yang bertugas
menjaga agar suhu bumi 330 C lebih hangat dari seharusnya sehingga memungkinkan kehidupan
berkembang. Namun, aktivitas manusia(terutama industri dan pertanian) telah menciptakan gas
rumah kaca dalam jumlah yang cukup besar mengakibatkan kenaikan suhu. Kenaikan yang suhu
dapat memperluas padang pasir, melelehkan es kutub, meningkatkan permukaan air laut,
memusnahkan sejumlah spesies binatang dan tumbuhan, menganggu aktivitas dan produktivitas
pertanian, serta distribusi dan tingkat keakutan penyakit.
Kenaikan suhu bumi (global warming) telah menjadi perhatian dunia sejak beberapa
dekade belakangan. Industralisasi dituding sebagai penyebab utama. Salah satu akibatnya ialah
mencairnya es di kutub yang berakibat naiknya permukaan laut, yang pada irannya
menyebabkan abrasi kawasan pantai. El Nino, Badai Katrina dan Badai Rita yang menggulung
Amerika baru-baru ini diduga sebagai akibat global warming. Yang paling mudah dideteksi ialah
udara terasa semakin panas. Tahun 2005 dilaporkan sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah
bumi. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Bumi(Earth Summit di Rio de Janerio 1992, terjadiaksi
antara negara negara peserta. Negara berkembang mengeluhkan emisi karbon pabrik-pabrik dan
kendaraan bermotor di negara-negara maju telah mengakibatkan polusi udara. Sebaliknya,
negara maju menuduh negara berkembang tidak menjaga kelestarian hutannya sebagai paru-paru
dunia. Apakah tudingan negara maju beralasan?
Menurut aktivis Greenpeace Grant Rosoman, Hutan Surgawi (paradise forest), yang
membentang dari Asia Tenggara, melintasi Indonesia hingga Papua Nugini dan Kepulauan
Solomon, kini mengalami kerusakan tercepat di dunia. Sekitar 72 persen terjadi di Indonesia.
b. Penyusutan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul- molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Penyusutan lapisan ozon secara bertahap disebabkan oleh pelepasan gas klorofluorocarbon(CFC)
ke udara. Gas CFC biasa dipakai dalam kaleng aerosol, kulkas, AC, bahan pelarut, dan mesin
industri. Gas CFC yang terlanjur masuk ke udara akan terus naik dan memberikan ancaman
selama bertahun-tahun serta tetap bertahan selama satu abad. Emisi CFC yang mencapai
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker
kulit serta penyakit pada tanaman.
c. Hujan asam
Keasaman atau pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Hujan asam berkaitan erat dengan pembakaran bahan bakar fosil
(minyak, batu bara, dan gas alam) yang digunakan untuk memproduksi listrik. Dampak dari
hujan asam ini antara lain mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air
permukaan, bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
d. Racun udara
Ancaman racun udara memang tidak terlalu berbahaya, namun cukup mengkhawatirkan.
Dalam beberapa tahun belakangan terjadi kenaikan beberapa jenis racun karsinogen.
Diperikirakan 20 dari 329 zat beracun yang sudah masuk ke udara sudah mampu menyebabkan
lebih dari 2000 kasus kanker setiap tahun dan bahwa Kasus kanker sangat tinggi ditemukan di
dekat-dekat pabrik di sejumlah negara.
e. Kualitas udara
Bentuk polusi udara yang paling umum adalah gas dan partikel-partikel yang keluar dari
kendaraan dan prosesindustri,yang berpengaruhpadakualitasudara. Beberapa partikel racun
dapat meninggalkan noda pada pakaian, jendela, mengaburkan pandangan, dan dapat menjadi
katalisator dalam pembentukan bahan pencemar lainnya. Partikel yang mengandung racun.
membawa gas-gas pengganggu ke dalam paru-paru. secara bertahap dan baru terasa setelah
terakumulasi beberapa tahun.
a. Terhadap kesehatan
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa
zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Studi Asian Development Bank
memperkirakan dampak Polusi udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur,
perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai
dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
b. Terhadap tanamam
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
2. Polusi Air
Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi
selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung
mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang
terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu,
sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk air minum, mandi,
mencuci, atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang
tercemar.
Kontaminasi sumber air adalah masalah klasik yang telah dihadapi semenjak peradaban
manusia mulai menggunakan air untuk membuang sampah dan kotoran. Polusi air disebabkan
oleh:
a. Limbah pemukiman.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik. berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan
oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan Sedangkan sampah
anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.
Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri(non biodegrable).Sampah
organikyangdibuang ke sungai menyebabkan berkurangnyajumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik
dibuang ke sungai, maka cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis
dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen. Deterjen merupakan limbah pemukiman
yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri
b. Limbah pertanian.
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun,
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng
gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang
diakibatkan pencemaran oleh deterjen. Limbah pestisida mempunyai aktivitas dalam jangka
waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan
hewan yangbukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat
relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam
lemak dan sel-sel tubuh makhluk hidup disebut Biological Amplification, sehingga apabila
masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada
konsumen puncak.
c. Limbah industri.
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
MenurutPeraturanPemerintah No. 18 tahun 1999 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/menyebabkan karat,
mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/beracun dan menyebabkan infeksilpenyakit.
Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.
Misalnya, limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga, dan
nikel, serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat.
Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia
menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga
sebagai air raksa(Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkuri selain berasal dari
industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di
Jepang antara tahun 1953-1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena
mengkonsumsi ikanyangberasal dari TelukMinamata. Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal
dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai
makanan, yaitu mula- mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang kemudian dimakan
ikan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat
menyebabkan Pink Diseaselacrodynia, alergi kulit dan kawasaki diseasel mucocutaneous lymph
node syndrome.
d. Limbah pertambangan.
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi,
yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini
dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan
karang/kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya Ca dan
yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan untuk
mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena
sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan
yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang
dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
3. Polusi Tanah
Polusi atau pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat(illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zatberacun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Orang-orang yang lahir sekitar tujuh puluh hingg dua puluh tahun lalu adalah generasi
beruntung. Pernah merasakan segarnya udara setiap membuka jendela di pagi hari. Juga bisa
menikmati nyanyian merdu burung burung, gemericik air, dan ikan berenang di selokan yang
jernih. Bila hendak mencari buah-buahan atau kayu bakar, misalnya, cukup berjalan kaki
kurang dari setengah jam untuk sampai ke hutan lebat. Tetapi, generasi yang lahir sepuluh tahun
belakangan menemukan dunia yang berbeda. Bagi mereka, terutama yang tinggal di kota,
kicauan burung lebih mudah ditemukan di layar komputer, atau di sangkar-sangkar tergantung di
sebagian rumah tetangga. Memang bisa saja kalau mau mendengar langsung hutan, kini hutan
sungguh jauh. anak kini akrab dengan udara berbau minyak pelumas walaupun tak disadari
karena biasa. Lalu, bumi seperti apa yang dijumpai generasi dua puluh tahun ke depan?
Tingkat penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat hampir 2 kali lipat mengakibatkan
terjadinya penyusutan. Jika terus dibiarkan, penyusutan ini akan berakhir dengan punahnya
semua sumber daya dalam waktu yang relatif singkat. Diperkirakan cadangan batubara dunia
akan habis dalam waktu 100 tahun, minyak akan habis dalam waktu 40 tahun, dan gas alam
akan habis dalam waktu 25 tahun.