Jtptunimus GDL Syamsuryad 5917 2 Babii PDF
Jtptunimus GDL Syamsuryad 5917 2 Babii PDF
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Pendidikan Kesehatan
mampu:
7
8
1) Advokat (Advocate)
2) Menjembatani (Mediate)
3) Memampukan (Enable)
1) Dimensi Sasaran
luas.
atau karyawan.
Protection)
e) Rahabilitasi (Rehabilitation)
2. Pengetahuan (Knowledge)
perbuatan, yaitu:
b. Tingkatan Pengetahuan
tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Apllication)
4) Analisis (Analysis)
lain.
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
124).
14
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
b) Sosial Budaya
d. Pentingnya Pengetahuan
akan lebih langgeng (long lasting) dari pada perilaku yang tidak
e. Pengukuran Pengetahuan
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
3. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang
b. Jenis Perilaku
atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang
c. Pembentukan Perilaku
yaitu:
18
sebagainya.
sarana kesehatan.
fasilitas kesehatan.
situation).
3) Teori WHO
yaitu:
a) Pengetahuan
b) Kepercayaan
c) Sikap
(2003, p.164).
4. Remaja
a. Pengertian Remaja
seksual.
2009, p.10-11).
c. Fase-fase Remaja
jenis.
1) Perkembangan Fisik
(1) Pada pria, sejak usia ini kelenjar prostat yang ada dalam
2) Perkembangan Intelektual
terkumpul.
24
3) Perkembangan Seksual
4) Perkembangan Emosional
bahwa masa remaja adalah masa stress emosional, yang timbul dari
perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.
p.14).
25
5) Perkembangan Psikologis
lain:
fisik, mental dan sosial, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau
p.85).
26
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak
fimbrae (umbai-umbai).
c) Fimbrae (Umbai-umbai)
telur.
28
d) Uterus (Rahim)
pembuluh darah.
mencapai uterus.
29
dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah pada saat
g) Klitoris (Kelentit)
darah.
merupakan bibir yang tebal dan besar dan labium minora (bibir
ke vagina.
b) Skrotum
tetap.
e) Penis
kecil dan lemas menjadi besar dan tegang saat ereksi. Hal ini
f) Preputium
atau sunat.
a) Hormon Estrogen
vagina.
wanita.
32
b) Hormon Progesteron
kehamilan karena incest atau kondisi janin yang dianggap cacat berat.
melakukan tindakan aborsi, dengan cara yang tidak aman. Aborsi yang
tidak aman mempunyai risiko yang sangat tinggi, antara lain kerusakan
p.94).
B. Kerangka Teori
Predisposing Factors
1. 1. Pengetahuan
Pengetahuan dasar
2. Kepercayaan pada
pengajar
Enabling Factors
Kersediaan sumber/fasilitas
Penyuluhan
Reinforcing Factors
Dukungan keluarga, sikap dari
keluarga , petugas kesehatan
dan tokoh masyarakat
Keterangan:
C. Kerangka Konsep
Sebelum Penyuluhan
tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja
Pengetahuan tentang
Kesehatan Reproduksi
Remaja
Sesudah Penyuluhan
tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja
D. Hipotesa