PENDAHULUAN
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat
mengakibatkan kecanduan bagi individu dan masyarakat (Irmayanti, 2015).
Konsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya
berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke,
kanker, penyakit paru kronik dan diabetes mellitus dan merupakan
penyebab kematian utama didunia, termasuk di negara kita Indonesia
(Depkes RI, 2012).
Selain dampak pada kesehatan, perilaku merokok ternyata memberi
dampak sosial dan ekonomi yang cukup serius. Dari beberapa kajian tentang
perilaku merokok dengan status sosial ekonomi, terlihat adanya fenomena
yang ironis, bahwa di negara-negera berkembang dan terbelakang
pertumbuhan prevalensi merokok setiap tahun rata-rata 2,1%. Hal ini sangat
berbeda dengan negara-negara maju, yang prevalensinya justru menurun
1,1% per tahun (Daroji, et al., 2011).
Menurut Fajriwin (1999), asap rokok dari orang tua yang merokok
dapat menyebabkan pencemaran udara dalam rumah yang dapat merusak
mekanisme paru-paru. Asap rokok juga diketahui sebagai sumber oksidan.
Asap rokok yang berlebihan dapat merusak sel paru-paru baik sel saluran
pernapasan maupun sel jaringan paru seperti alveoli (Winarni, et al., 2010).
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini akan diteliti adakah hubungan antara keintiman
keluarga dengan perilaku merokok kepala keluarga.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis adanya
hubungan antara keintiman keluarga dengan perilaku merokok kepala
keluarga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini menambah bukti empiris mengenai hubungan antara
keintiman keluarga dengan perilaku merokok kepala keluarga.
2. Manfaat praktis
Memberi masukan kepada pembuat kebijakan dibidang kesehatan
mengenai hubungan antara keintiman keluarga dengan perilaku
merokok kepala keluarga.